• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Perbankan Sulawesi Utara Terhadap Kebijakan Moneter

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 47-51)

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

46 3.1. STRUKTUR ASET PERBANKAN SULAWESI UTARA

3.3. PERKEMBANGAN BANK UMUM KONVENSIONAL

3.3.1. Respon Perbankan Sulawesi Utara Terhadap Kebijakan Moneter

46 3.1. STRUKTUR ASET PERBANKAN SULAWESI UTARA

Aset perbankan Sulawesi Utara, baik bank umum konvensional, bank umum syariah maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pada triwulan IV 2010 tumbuh positif seiring membaiknya kondisi perekonomian secara makro. Struktur aset perbankan Sulawesi Utara masih didominasi oleh aset bank umum konvensional dengan pangsa mencapai 96,44% dari total aset perbankan. Lebih lanjut, dari pangsa tersebut sebesar 67,63% merupakan aset bank pemerintah dan sisanya sebesar 28,77% merupakan aset bank swasta.

Sementara itu, pangsa bank umum syariah dan BPR konvensional masing-masing sebesar 1,67% dan 2,21%. Apabila dilihat pertumbuhan pangsa asetnya, bank umum syariah dan BPR mengalami pertumbuhan positif pada dua tahun terakhir, meskipun tidak signifikan.

3.2. PERKEMBANGAN KANTOR BANK

Secara kelembagaan, perbankan Sulawesi Utara pada triwulan laporan terdiri dari 22 Bank Umum Konvensional, 3 Bank Umum Syariah, dan 14 Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Berdasarkan jaringan kantornya, bank umum konvensional maupun syariah memiliki 221 kantor (termasuk kantor unit), sedangkan BPR terdiri dari 43 kantor.

3.3. PERKEMBANGAN BANK UMUM KONVENSIONAL

3.3.1. Respon Perbankan Sulawesi Utara Terhadap Kebijakan Moneter

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Desember 2010 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate pada level 6,5%. Keputusan tersebut didasari pada evaluasi

Grafik 3.1.

Pangsa Aset Perbankan Sulawesi Utara Tw. III 2010

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II, LBPR KBI Manado

Grafik 3.2.

Pertumbuhan Pangsa Aset Perbankan Sulawesi Utara Tw. IV 2010 95.00 95.50 96.00 96.50 97.00 97.50 98.00 -0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 Total Asset BPR Konvensional (left axis) Total Asset BU Syariah (left axis) Bank Umum Konvensional (right axis)

% %

47

menyeluruh terhadap kinerja perekonomian terkini, beberapa faktor risiko yang masih dihadapi, dan prospek ekonomi ke depan. Level BI Rate saat ini dirasakan masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi ke depan dan tetap kondusif untuk menjaga stabilitas keuangan serta mendorong intermediasi perbankan. Evaluasi terhadap kinerja dan prospek perekonomian secara umum mengarah pada kondisi yang lebih baik. Meskipun demikian, tetap diwaspadai beberapa faktor risiko terhadap pencapaian sasaran inflasi maupun prospek makroekonomi ke depan. Sehubungan dengan itu, Bank Indonesia akan menekankan penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk menghadapi risiko inflasi, serta masih derasnya arus modal masuk dan tingginya ekses likuditas domestik.

Selama tahun 2010, transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga perbankan di Sulawesi Utara terus berlanjut. Transmisi kebijakan moneter tercermin dari suku bunga perbankan yang menunjukkan kecenderungan penurunan, terutama suku bunga kredit. Berdasarkan data yang bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II yang dikelola BI, sampai dengan akhir Desember 2010, rata-rata tingkat suku bunga kredit tercatat sebesar 15,61%. Menurut jenis penggunaannya, rata-rata tingkat suku bunga kredit modal kerja mencapai 17,90% per tahun, rata-rata kredit investasi sebesar 15,62% per tahun dan rata-rata kredit konsumsi sebesar 13,30% per tahun.

Sementara itu, pergerakan tingkat suku bunga deposito menunjukkan perkembangan yang tidak jauh berbeda. Sampai dengan Desember 2010, rata-rata tingkat suku bunga deposito 1 bulan tercatat sebesar 5,98%, mengalami fluktuasi terbatas sepanjang triwulan laporan.

10.0 11.0 12.0 13.0 14.0 15.0 16.0 17.0 18.0 19.0 Ja n Fe b M a r A p r M e i Ju n i Ju li A g u st u s S e p te m b e r O k to b e r N o p e m b e r D e se m b e r 2010

Modal Kerja Investasi Konsumsi

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II

Grafik 3.3. Perkembangan Rata-Rata

Tingkat Suku Bunga Kredit, Deposito dan BI Rate (%)

Grafik 3.4.

Rata-Rata Tingkat Suku Bunga Kredit Menurut Jenis Penggunaan (%)

48 3.3.2. Penyerapan Dana Masyarakat

Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun perbankan di wilayah Sulawesi Utara pada triwulan IV 2010 menunjukan pertumbuhan positif sebesar 14,42% (yoy) menjadi Rp11.428 miliar. Berdasarkan jenis simpanannya, kenaikan dana terutama terjadi pada tabungan yang tumbuh 19,19% (yoy) kemudian disusul oleh giro sebesar 11,48% (yoy) dan deposito sebesar 8,51% (yoy). Terjadinya pertumbuhan penghimpunan DPK mengindikasikan terdapatnya kelebihan likuiditas di masyarakat yang dapat diserap oleh bank. Selain itu, mulai meningkatnya budaya menabung masyarakat Sulut sebagai dampak dicanangkannya program TabunganKu dan Gerakan Siswa Menabung (GSM) diperkirakan turut andil dalam pertumbuhan DPK. Sampai dengan November 2010, jumlah DPK yang berhasil dihimpun melalui program TabunganKu tercatat Rp.36,1 miliar dengan jumlah rekening 21.791 rekening

Menurut pangsanya, penempatan dana dalam sistem perbankan masih didominasi oleh jenis simpanan tabungan sebesar 52,53% dari total keseluruhan DPK, disusul kemudian deposito (30,17%) dan giro (17,30%).

Berdasarkan kelompok banknya, bank pemerintah menyerap 63,16% dari total DPK sedangkan sisanya dihimpun oleh bank swasta (36,84%). Berdasarkan laju pertumbuhannya, dana di bank pemerintah berhasil tumbuh 12,44% (yoy) sedangkan dana di bank swasta tumbuh lebih tinggi yaitu sebesar 18% (yoy).

Grafik 3.6.

Share Dana Pihak Ketiga (DPK)

Grafik 3.5.

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (Rp. Miliar)

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010

49

Grafik 3.7.

Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Bank Penghimpun (Rp. Miliar)

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II

Tabel 3.2.

Perkembangan Sebaran DPK per Kabupaten/Kota (Rp. Miliar)

Berdasarkan wilayah penghimpunan dananya, dari keseluruhan total DPK yang dihimpun, sebesar 73,29% atau Rp8.375 miliar berasal dari bank-bank yang berlokasi di Manado, selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Bolaang Mongondow (7,79%), Kabupaten Minahasa (7,00%), Kota Bitung (6,55%), dan Kabupaten Sangihe Talaud (5,37%).

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II

Grafik 3.9.

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Kab/Kota (%) Grafik 3.8.

Komposisi Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Kabupaten/Kota (Rp. Miliar)

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) Basel II 0 10 20 30 40 50 Minahasa Bolmong Sangihe Talaud Manado Bitung Q4-09 Q3-10 Q4-10

50

Grafik 3.11.

Penyaluran Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan (Rp. Miliar)

Berdasarkan wilayah administratifnya, DPK yang berhasil dihimpun pada triwulan laporan seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan tertinggi dialami oleh Kabupaten Bolaang Mongondow sebesar 40,97% (yoy) dengan total DPK sebesar Rp614 miliar. Selanjutnya Kabupaten Sangihe Talaud, Kabupaten Minahasa, Kota Manado dan Kota Bitung tumbuh masing-masing sebesar 25,75% (yoy), 16,66% (yoy), 11,54% (yoy) dan 11,22% (yoy).

Dalam dokumen KAJIAN EKONOMI REGIONAL (Halaman 47-51)