• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Manajemen Dakwah yang dilakukan Partai Keadilan sejahtera (PKS)

NO @To 9# &Psj&R

ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) PERIODE 2007-2009

B. Aplikasi Manajemen Dakwah yang dilakukan Partai Keadilan sejahtera (PKS)

Menurut ustadz Qodar Slamet sebagai Sekertaris Departemen Dakwah DPP PKS bahwa aplikasi manajemen dakwah itu dirancang dalam setiap lima tahun sekali dan dapat dilihat di buku Rencana Strategis Partai Keadilan Sejahtera tahun 2005-2010,90

Renstra sebagai penjabaran kebijakan dasar, adalah rencana program yang berskala nasional. Menjadi peta jalan yang akan ditempuh partai, merupakan konsensus dan komitmen bersama mengenai pencapaian visi dan misi partai. Fungsi renstra adalah untuk menyatukan pandangan dan derap langkah seluruh lapisan kader dalam melaksanakan prioritas program selama lima tahun ke depan. renstra merupakan rencana program bagi seluruh komponen kader.91

Adapun aplikasi yang digunakan menurut Ustadz Qodar Slamet dapat dijelaskan sebagai berikut :

89

Ibid, h. 93-94 90

Ustadz Qodar Slamet, Wawancara Pribadi, (Jakarta, 10 Agustus 2009) 91

Pembinaan Kader

1. Terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang a. Kebijakan

a.1 Pembentukan dan pengokohan lembaga dan jaringan dakwah. - Terbentuknya lembaga-lembaga dakwah seperti, majlis ta’lim, dewan pemakmuran masjid, dan terselenggaranya pelatihan

manajemen lembaga dakwah serta bekerjasama dengan ormas dalam bidang dakwah minimal pada setiap DPD.

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan lembaga dakwah dengan menambah pengalaman pengelolaan melalui pelatihan, studi banding, dan atau sejenisnya. Termasuk ke dalamnya, memperluas jangkauan dakwah perlu membuat jaringan dakwah dengan lembaga eksternal.

Sasaran dari program ini adalah terbentuknya lembaga dakwah, forum majelis ta’lim, dewan kemakmuran masjid, dan

terselenggaranya pelatihan manajemen lembaga dakwah serta bekerja sama dengan ormas dalam bidang dakwah minimal pada setiap DPD.

Berbagai kegiatan yang termasuk program ini antara lain : pembentukan lembaga-lembaga dakwah seperti majelis ta’lim, dewan kemakmuran masjid di tingkat wilayah; dan pelatihan manajemen pengelolaan di lembaga-lembaga dakwah tersebut.92 a.2 . Pembentukan pusat kajian Islam dan cabang-cabangnya.

- Terbentuknya 1 pusat kajian Islam yang memiliki cabang di tiap

92

Provinsi.

Program ini dirancang untuk membentuk pusat kajian Islam dan cabang-cabangnya.

Dakwah terus berkembang di tengah problem social masyarakat yang kian kompleks. Pada saat yang sama muncul pula pemikiran dan pehaman yang bervariasi di masyarakat. Untuk mengatasi

permasalahan ini, serta untuk melakukan ta’shil syari, dibutuhkan pusat kajian Islam yang komprehensif.

Sasaran yang diharapkan adalah terbentuknya pusat kajian Islam percontohan (pilot project) dan memiliki cabang minimal 1 buah di setiap DPW.

Program ini dapat bergulir melalui kegiatan sebagai berikut : pembuatan standar kajian Islam; melakukan pertemuan berkala antar pakar Islam di lingkungan internal dan eksternal; perbuatan tulisan (majalah, buku, jurnal) atau mempublikasikan melalui masa media.93

b. Pelayanan

a.1 Pengadaan modul siaran radio, televisi dan rumah produksi untuk tatsqif kader dan dakwah.

- Tersusunnya modul siaran radio, televisi dan rumah produksi untuk tatsqif kader dan dakwah.

Program ini meliputi pembuatan silabus ceramah melalui mass media elektronika yang disesuaikan dengan muatan mahaj tarbawi. Akan dilakukan penawaran program tasqif yang dikemas

93

dengan bahasa publik pada berbagai mass media elektronik, dengan menggunakan muwajih dan muatan manhajtarbawi. Program ini dikelola oleh elemen tarbiyah dan elemen dakwah, serta wajib di ikuti oleh seluruh kader sebagai pengganti tasqif. Selama ini sudah banyak muwajih yang telah tampil di program radio dan televisi, namum belum terkoordinasi dengan program

tatsqif. Ketika kesibukan muwajih sangat tinggi untuk melayani eksternal, sementara pemberian taujih tidak sinergi dengan program tasqif internal. Kondisi ini jika berlangsung terus, maka program tasqif internal tidak berjalan dengan baik, serta nilai-nilai manhaj tidak tersebar luas di lingkungan masyarakat.

Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya modul standar untuk siaran radio, televisi dan rumah produksi yang sesuai dengan manhaj tarbiyah.

Berbagai kegiatan yang termasuk program ini adalah : penyusunan modul-modul siaran dakwah; sosialisasi dan distribusi modul siaran; pelatihan dan tasqif untuk para calon muwajih; penawaran sejumlah proposal penawaran ceramah agama Islam pada berbagai mass media elekttronika.94

2. Terbentuknya struktur DPC kurangnya 95% dan DPRa sekurang-kurangnya 75%.

a. Pembinaan

a.1 Pengokohan elemen struktur dakwah.

94

- Terwujudnya soliditas struktur dakwah di semua jenjang struktur dakwah

Program ini dirancang untuk membentuk dan mengefektifkan struktur dakwah sampai tingkat DPC dengan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap struktur tersebut.

Efektifitas program dakwah sangat tergantung kepada pelaku (personil) yang jelas dengan kemampuan yang cukup memadai untuk melaksanakan program dan memutabaahnya. Pelaku (personil) yang dimaksud harus berada pada level struktur yang melaksanakan program dakwah.

Sasaran dari program ini adalah terbentuknya struktur dakwah yang efektif pada setiap DPC.

Beberapa kegiatannya antara lain rakor dengan struktur dakwah; pelatihan struktur dakwah; jaulah dakwah untuk melakukan sosialisasi dan supervisi.95

3. Terbitnya 1 media partai berskala nasional dan 1 radio di setiap DPW. a. Kebijakan

a.1 Optimalisasi program dakwah media

- Terkelolanya program dakwah media secara rutin pada minimal 1 media berskala nasional sampai wilayah

Program ini meliputi upaya mengoptimalkan kegiatan dakwah melalui media masa yang sudah ada dan atau mengisi yang baru, baik media cetak maupun broatchast.

95

Pengaruh media masa baik yang tercetak maupun broatchast sangat kuat pengaruhnya terhadap pembaca, pendengar, dan atau penontonnya dengan cakupan masa yang hamper tak terbatas. Sementara ini, media masa sebagian besar acaranya diisi oleh program/rubric yang tidak bertanggung jawab terhadap masa depan Islam dan umatnya.

Sasaran dari program ini adalah terkelolanya program dakwah media secara rutin pada minimal 1 media berskala nasional sampai wilayah. Berbagai kegiatannya bisa masuk program ini antara lain : mengisi program/rubrik dakwah : kerjasama dengan media masa; pelatihan dakwah di media masa.96

4. Munculnya Partai Keadilan Sejahtera sebagai opinion leader yang terindikasi melalui beberapa ide besar yang menjadi pembicaraan publik berskala luas. a. Pelayanan

a.1 Pemunculan SDM unggulan dakwah berskala nasional dan daerah. - Lahirnya mubaligh/ot internal tingkat kecamatan sampai tingkat

nasional dengan menyelenggarakan perekrutan dan pelatihan. Program ini dirancang untuk mempromosikan kader untuk menjadi khotib jamakhiri (Penceramah Publik) dan faqih sya’bi (kaum ahli fiqh) pada skala nasional, wilayah, dan daerah, agar menjadi rujukan dan teladan umat, dengan kekhasan sendiri-sendiri yang memanfaat sarana-sarana yang di sengaja dan di rancang untuk keperluan tersebut.

96

Peran khotib jamakhiri dan faqih sya’bi sangat dibutuhkan dalam mempengaruhi dan membentuk opini umum, bahkan pada hal-hal tertentu sering menjadi rujukan dan menjadi teladan. Bila yang menjadi khotib jamakhiri dan faqih sya’bi itu kader, maka proses penyadaran dan penyiapan kondisi masyrakat dalam menerima dan menudukung nilai-nilai dakwah akan cepat terwujud. Untuk itu perlu promosi secara sistematis agar lahir para khotib jamakhiri dan faqih sya’bi dengan memiliki kekhasan sendiri-sendiri.

Sasaran dari program ini adalah lahirnya da’i internal tingkat kecamatan sampai tingkat nasional dengan menyelenggarakan perekrutan dan pelatihan.

Berbagai kegiatan masuk program ini antara lain : membentuk tim promosi muballigh; melakukan rekruiting muballigh melalui musabaqah, daurah, multaqah, dll.; membangun, menghidupkan, dan menjalin kerjasama dengan ma’had i’dadu du’at;

menyiapkan forum/even tabligh akbar; melakukan

bi’tsatuddu’ah; menyusun panduan pelatihan daurah muballigh; menghubungkan dengan program yang relevan dengan program institusi lain (MUI, PEMDA).97

Pembinaan Pemuda

1. Terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang. a. Kebijakan

97

a.1 Penyusunan Manhaj Dakwah Pemuda

- Tersedianya manhaj dakwah pemuda, tersedianya modul yang aplikatif dan ter up date setiap setahun, menjadi referensi dalam program pelatihan pemerintah dan seperti karang taruna.

Program penyusunan manhaj dakwah pemuda ini terdiri dari dua program besar yaitu yang terkait dengan penyusunan modul pelatihan untuk peningkatan skill dan kualitas pemuda, dan yang terkait dengan penyusunan manhaj dakwah pemuda yang menjadi panduan bagi departemen dalam mengelola dakwah segmen pemuda.

Program ini di latar belakangi oleh belum tersedianya modul-modul pelatihan yang aplikatif untuk peningkatan potensi pemuda dan juga belum tersedianya manhaj pemuda yang komprehensif untuk dijadikan panduan dalam mengelola dakwah segmen pemuda.

Sasaran dari program ini adalah untuk menyediakan manhaj dakwah pemuda, modul-modul pelatihan yang aplikatif dan terupdate setiap tahun serta menjadi referensi dalam program pelatihan pemerintah.

Beberapa alternatif kegiatan dari program ini diantaranya adalah penerbitan modul-modul pelatihan yang aplikatif dan penerbitan manhaj/panduan dakwah pemuda.98

b. Pembinaan

a.1 Implementasi Manhaj Dakwah Pemuda

98

- Tersosialisasi dan terimplementasi manhaj dakwah pemuda, terselenggaranya pelatihan sesuai dengan training need analisis dan kebutuhan dunia kerja, tersedianya pilot project dakwah pemuda di setiap DPD terutama di daerah kemenangan PKS pada pilkada, terevaluasinya program kerja setiap 3 bulan.

Program implementasi manhaj dakwah pemuda ini terdiri dari tiga program besar yaitu yang terkait dengan sosialisasi manhaj dakwah pemuda dalam bentuk lokakarya, dan yang terkait dengan program pelatihan peningkatan skill dan kualitas pemuda serta yang terkait dengan monitoring, evaluasi dan supervisi dari pelaksanaan manhaj dakwah pemuda di wilayah.

Program ini di latar belakangi tentunya oleh upaya memudahkan dan mensuport wilayah untuk mengelolah dakwah segmen pemuda dengan lebih sistematis dan lebih baik sehingga ahdaf (mengajak) dakwah dapat terealisasi.

Sasaran yang dicapai dari program ini adalah tersosialisasi dan terimplementasinya manhaj dakwah pemuda, meningkatnya soft-skill dan hard-soft-skill pemuda dan terevaluasinya program kerja deputi keploporan pe,muda wilayah tiap tiga bulan.

Beberapa alternatif kegiatan dari program ini diantaranya adalah lokakarya nasional dakwah pemuda, training for trainer nasional dan jaulah DKP ke wilayah. 99

c. Pelayanan

a.1 Pemberdayaan dan optimalisasi peran kader dakwah dalam merekrut

99

dan mengelola segmen pemuda.

- Teraksesnya karang taruna di 75% desa dan kelurahan, kader dakwah menjadi pengurus harian karang taruna di 50% pengurus tingkat propinsi, terdapat rata-rata 1 di setiap kelurahan, terdatanya pertumbuhan kepertumbuhan kader secara berkala dan teridentifikasinya berbagai permasalahan dakwah pemuda, terlaksananya rekruitmen kader baru pemuda sebesar 250.000 per Agustus 2005-31 Mei 2009.

Ini program yang memfasilitasi kader dakwah untuk melakukan mobilitas horizontal ke organisasi kepemudaan yang strategis sehingga melahirkan kader-kader yang berpengaruh di tengah masyarakat dan memperluas penguasaan dakwah pada segmen pemuda.

Program ini di latar belakangi oleh keinginan untuk mengembangkan dan memperluas basis massa di segmen pemuda melalui kinerja para kader dakwah serta upaya untuk menyiapkan calon-calon qiyadah yang teruji dan mampu berinteraksi dengan masyarakat untuk mewujudkan perubahan dan kebangkitan Islam. Beberapa alternatif kegiatan dari program ini diantaranya adalah pendataan pertumbuhan kader pemuda, rekrutmen kader dakwah melalui organisasi pemuda internal dan eksternal dan pembekalan strategi penguasaan dakwah segmen pemuda.100

Pembinaan Wilayah

1. Terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang

100

a. Pembinaan

a.1 Bi’tsah Murabbi dan tautinud duat ke berbagai daerah

- Tersebarnya para murabbi dan da’i secara merata keseluruhan Indonesia

Program ini dirancang dalam rangka meningkatkan intensitas, perluasan dan penyebaran dakwah diseluruh Indonesia.

Dengan kemenangan PKS di pemilu 2009 ini, semakin besar perkembangan dakwah dari sisi perkembangan struktur, jumlah kader dan penyebarannya di seluruh Indonesia. Namun, perkembangan ini tidak merata di semua tempat di seluruh Indonesia. Karena tidak meratanya kader dakwah yang berkualifikasi murabbi dan penceramah (tabliger) tersebar di seluruh wilayah Indonesia, ada sebagian wilayah melimpah

murabbi dan da’inya, namun ada daerah yang sangat minim

murabbi dan da’inya. Sementara, ketertarikan masyarakat terhadap dakwah yang dikembangkan oleh PKS di seluruh Indonesia begitu besar, maka program Bi’tsah Murabbi dan

tautinud duat ke berbagai daerah di gulirkan.

Sasaran yang ingin di capai dari program ini adalah agar terdistribusi secara merata murabbi dan da’i diseluruh Indonesia. Alternatif program adalah tau’iyah pentingnya penyebaran

murabbi dan da’i untuk di kirim ke berbagai wilayah di Indonesia, pembekalan murabbi dan da’i, distribusi murabbi dan da’i sesuai permintaan wilayah.101

101

BAB V PENUTUP C. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab terdahulu, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk Kegiatan Dakwah yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) antara lain:

a. Dakwah Fardiyah, yaitu menjalin hubungan baik secara pribadi yang berdampak kepada ketertarikan kepada Islam

b. Tabligh, usaha mengajak sekelompok orang untuk mengenal nilai-nilai dasar Islam, seperti khutbah, tabligh akbar, dan ceramah-ceramah pada momen-momen seperti maulid Nabi saw.

c. Ta’lim, yaitu usaha untuk mengajarkan ilmu-ilmu dasar Islam secara rutin, seperti ta’lim fil masajid, ta’lim rutin partai, ta’lim kaum buruh tani, ta’lim

kaum perkantoran, ta’lim remaja masjid, ta’lim untuk kaum muallaf,

yasinan, dan jenis ta’lim lainnya.

d. Dakwah media, usaha untuk membentuk opini umum masyarakat tentang dan kepada Islam melalu berbagai media, seperti koran, radio, web, televisi, internet, dan sejenisnya

e. Pertemuan dan aktivitas umum, usaha memasukan nilai-nilai Islam kepada sekelompok orang yang berada pada bidang-bidang yang tidak langsung berhubungan dengan dakwah Islam seperti seminar, training, karangtaruna, klub olahraga, klub pencita alam, klub peminat fotografi, pertemuan keluarga dan amal khairi lainnya.

2. Bentuk Aplikasi/pelaksanaan manajemen dakwah yakni berupa :

Manajemen dakwah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dirancang dalam setiap lima tahun sekali dan dapat dilihat di buku Rencana Strategis Partai Keadilan Sejahtera tahun 2005-2010.

Renstra sebagai penjabaran kebijakan dasar, adalah rencana program yang berskala nasional, menjadi peta jalan yang akan ditempuh partai, merupakan konsensus dan komitmen bersama mengenai pencapaian visi dan misi partai, dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Pembinaan Kader

Sasarannya adalah terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang dengan dua cara :

1. Kebijakan

a. Pembentukan dan pengokohan lembaga dan jaringan dakwah Terbentuknya lembaga dakwah, forum majlis ta’lim, dewan pemakmuran masjid, dan terselenggaranya pelatihan manajemen lembaga dakwah serta bekerjasama dengan ormas dalam bidang dakwah minimal pada setiap DPD.

b. Pembentukan pusat kajian Islam dan cabang-cabangnya.

Terbentuknya 1 pusat kajian Islam yang memiliki cabang di tiap provinsi

2. Pelayanan

a. Pengadaan modul siaran radio, televisi dan rumah produksi untuk tatsqif kader dan dakwah, yaitu :

Tersusunnya modul siaran radio, televisi dan rumah produksi untuk tatsqif kader dan dakwah.

b. Pembinaan Pemuda

Sasarannya adalah terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang, dengan cara sebagai berikut :

1. Penyusunan Manhaj Dakwah Pemuda

Tersedianya manhaj dakwah pemuda, tersedianya modul yang aplikatif dan ter up date setiap setahun, menjadi referensi dalam program pelatihan pemerintah dan seperti karang taruna.

2. Tersosialisasi dan terimplementasi manhaj dakwah pemuda, terselenggaranya pelatihan sesuai dengan training need analisis dan kebutuhan dunia kerja, tersedianya pilot project dakwah pemuda di setiap DPD terutama di daerah kemenangan PKS pada pilkada, terevaluasinya program kerja setiap 3 bulan.

3. Pemberdayaan dan optimalisasi peran kader dakwah dalam merekrut dan mengelola segmen pemuda.

c. Pembinaan Wilayah

Sasarannya adalah terekrutnya kader baru terbina sebanyak 1,6 juta orang, yaitu melakukan program :

Bi’tsah Murabbi dan tautinud duat keberbagai daerah, agar tersebarnya para murabbi dan da’i secara merata ke seluruhan Indonesia.

D. Saran-Saran

Pada akhir penelitian skripsi ini, penulis memberikan beberapa saran :

1. Saran untuk Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) a. Sebagai Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) di

manajemen dakwah yang memiliki visi, misi, dan tujuan Islam, dan mempunyai program agenda dakwah hendaklah memperluas manajemen dakwah melalui syiar baik itu dikota-kota ataupun di wilayah pelosok. b. Perlu di pikirkan dan di tingkatkan terhadap sumber daya organisasi, yang

berada di Jakarta dan wilayah pelosok, baik dalam hal penambahan kegiatan dakwah sarana komunikasi yang semakin akrab, dengan masyarakat terutama penambahan kajian pada manajemen dakwah yang bersifat motivasi dalam hidup dan kegiatan dakwah yang lebih terperinci dan dapat benar-benar di serap oleh kalangan masyarakat.

c. Sebagai pusat penyebaran dakwah di seluruh tanah air Indonesia dan bahkan dakwah dalam lingkup internasional harus lebih meningkatkan peran dakwah secara terang-terangan dan lebih di kenal lagi oleh masyarakat umum, yaitu dengan meningkatkan sumberdaya manusia, baik itu dalam segi pendidikan dan pengajaran.

2. Saran untuk Fakultas dan Jurusan Manajemen Dakwah

a. sebagai lembaga transparansi keilmuan, terhadap objek dakwah berupa masyarakat dan mahasiswa Fakultas ikut dalam partisipasi memberikan kemudahan-kemudahan fasilitas pada mahasiswa

b. Lebih berdedikasi dan mengedapkan prinsip kebijakan filosofi pendidikan dan dakwah

c. Harus banyak menjalin kerja sama dengan instansi/lembaga perusahaan, agar mahasiswa lulusannya dapat bekerja dengan pasti dan sesuai skill masing-masing.

3. Saran untuk pemerintah

Dalam hal ini pemerintah harus memperhatikan keberadaan lembaga sosial keagamaan sebagai pemersatu umat Islam untuk kerukunan umat beragama, dan pemerintah harus mampu mengamankan berbagai konflik yang ada di masyarakat kota dan pedesaan dengan tidak menyebarluaskan oknum. Serta pemerintah harus memberikan kontribusi dan perlindungan kepada lembaga dakwah dan media dakwah.

Dokumen terkait