• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

E. APLIKASI PEMUPUKAN HARA SPESIFIK LOKASI

Pupuk merupakan input yang paling mahal dalam pertanian padi setelah tenaga kerja, namun pupuk yang diaplikasikan oleh petani sering kali tidak efisien. Inefisiensi penggunaan pupuk dapat disebabkan oleh penerapan nutrisi dalam jumlah dan waktu tidak serasi dengan kebutuhan tanaman. Hal ini dapat menurunkan keuntungan bagi para petani, dan aplikasi kelebihan pupuk dapat memiliki efek merugikan lingkungan. Sebagai prinsip umum, jumlah nutrisi diambil oleh tanaman secara langsung berkaitan dengan hasil panen. Petani harus menyesuaikan manajemen pupuk mereka agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanaman untuk mencapai hasil yang tinggi dan menguntungkan. Hal ini memerlukan kombinasi yang tepat dari sumber pupuk, harga, dan waktu aplikasi untuk kondisi khusus mereka. Mengkombinasi dan memanajemen pupuk tertentu untuk diaplikasikan dalam lahan pertanian memerlukan pengambilan keputusan yang kompleks bagi petani. Pengembangan alat keputusan yang menyederhanakan kompleksitas dan intensitas pengetahuan pengelolaan hara di lapangan serta pedoman khusus untuk digunakan oleh penyuluh, penasihat tanaman, dan petani telah dirancang para ilmuwan IRRI.

Uji tanah talah lama digunakan untuk menilai status kesuburan tanah dan untuk mengestimasi kebutuhan pupuk dan perbaikan lahan. Selain dengan uji tanah, kebutuhan pupuk diestimasi dengan uji tanaman. Semua pengujian itu dikerjakan di laboratorium, sehingga diperlukan waktu dan biaya yang mahal. Ketelitian hasil uji tanah dan uji tanaman sangat bergantung kepada alat yang digunakan dan kepada pengalaman dan keterampilan petugas laboratorium. Seringkali anjuran pemupukan dengan menggunakan hasil interpretasi data uji tanah dan uji tanaman kurang memuaskan. Dengan

9 cara ini petani, sebagai pengguna, tidak terlibat langsung dalam evaluasi. SSNM (Site Spesifik Nutrient Management)dengan metode omission plot dapat digunakan dalam menentukan kebutuhan pupuk N,P,K tanaman padi tanpa laboratorium dan petani terlibat langsung dalam evaluasi (Fagi dan Kartaatmaja, 2004).

Para ilmuwan dari International Rice Research Institute (IRRI) dan organisasi - organisasi nasional di seluruh Asia, melalui sekitar 15 tahun penelitian mengembangkan Site Specific Nutrient Management (SSNM) untuk tanaman padi. SSNM menyediakan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan untuk secara efektif memasok nutrisi ke tanaman padi bila diperlukan. SSNM telah secara konsisten meningkatkan hasil padi dan keuntungan dalam evaluasi lapang di beberapa negara Asia. Prinsip-prinsip dan manfaat dari praktik perbaikan manajemen nutrisi yang baik telah didokumentasikan dalam publikasi ilmiah, buku panduan, dan situs web (IRRI, 2010). Manajemen pupuk optimal untuk sawah tergantung dari hasil panen, varietas, sisa panen (residu tanaman), jumlah dan kualitas tambahan bahan organik, masukan nutrisi dari sedimen dan banjir musiman, dan ketersediaan air setempat pada musim tanam tertentu.

IRRI dan mitra nasional bekerja sama untuk menggunakan prinsip-prinsip SSNM dan pengetahuan yang ada pada pengelolaan hara untuk mengembangkan pedoman khusus pengelolaan hara. Pada tahun 2008, hal ini melahirkan versi pertama dari inovasi alat yang mudah digunakan, interaktif dan berbasis komputer yang bernama Nutrient Management for Rice. Nutrient Management

dirancang untuk membantu penyuluh pertanian, penasihat tanaman, dan petani dengan merumuskan rekomendasi pemupukan yang disesuaikan dengan kondisi lahan tertentu berdasarkan pertanyaan-pertanyaan seputar kondisi di lapangan. Mulai tahun 2008, versi Nutrient Management for Rice

khusus dirancang untuk budidaya padi di Filipina, dirilis dan didistribusikan melalui CD (Compact Disc) di seluruh Filipina. Versi lain dari Nutrient Management for Rice disesuaikan dengan penanaman padi di Indonesia dirilis dalam bahasa Indonesia dan didistribusikan pada CD di Indonesia dengan nama PHSL (Pemupukan Hara Spesifik Lokasi).

Difusi alat keputusan Nutrient Management for Rice melalui CD diperlambat oleh tingkat di mana CD bisa mencapai pengguna akhir di daerah pedesaan. Distribusi melalui CD juga membatasi memperbarui secara cepat inovasi PHSL jika terdapat temuan penelitian baru. Pada tahun 2009,

Nutrient Management for Rice untuk Filipina dirilis berbentuk aplikasi Web untuk mempercepat difusi, dan kemudian pada tahun 2010 itu terus diperbarui (IRRI 2010a). Pada Gambar 2 akan dipaparkan tampilan muka saat mengakses aplikasi PHSL melalui www.webapps.irri.org/nm

Gambar 2. Tampilan aplikasi PHSL (NM RiceWeb) dan beberapa pertanyaannya. (www.webapps.irri.org/nm)

10 Aplikasi WebNutrient Management for Rice di Filipina saat ini disebut dengan NMRiceWeb. Aplikasi ini memberikan rekomendasi pemupukan untuk sawah tadah hujan dan irigasi dengan kondisi lahan musim tanam tunggal, musim tanam ganda, atau tiga musim tanam. Biaya pemupukan dan waktu disesuaikan untuk mengakomodasi penggunaan sumber nutrisi organik dan masukan nutrisi dari sedimen yang dibawa oleh banjir. Alat ini memberikan rekomendasi pemupukan untuk tingkat hasil yang disesuaikan dengan kondisi setempat dan dapat menghitung analisis keuntungan sederhana untuk alternatif manajemen pupuk. Pada Gambar 3 dipaparkan keluaran dari aplikasi PHSL setelah menjawab semua pertanyaan yang diajukan meliputi rekomendasi pemupukan, perkiraan biaya dan keuntungan dari pemupukan, gambaran dengan penggunaan BWD.

Gambar 3. Hasil rekomendasi pemupukan aplikasi PHSL melalui Web setelah menjawab semua pertanyaan. (www.webapps.irri.org/nm)

Pada tahun 2010, di Filipina telah dikembangkan aplikasi rekomendasi pemupukan untuk tanaman padi yang dapat diakses melalui ponsel. Hal ini dilakukan agar dapat menjangkau lebih banyak petani untuk menggunakannya. Potensi ponsel sebagai sumber informasi bagi petani sangat besar di negara seperti Filipina. Para ilmuwan dan teknologi informasi (TI) ahli di IRRI, dengan dukungan dari organisasi nasional dan perusahaan telepon swasta, mengembangkan aplikasi ponsel atau NMRiceMobile, sebagai alternatif untuk aplikasi Web di daerah pedesaan tanpa akses internet. Perusahaan telepon swasta menyediakan nomor bebas pulsa untuk mengakses NMRiceMobile dengan menggunakan respon suara interaktif melalui ponsel.

11 Dengan adanya NMRiceMobile di Filipina, petani dapat memanggil nomor bebas pulsa. Setelah petani terhubung, suara prompt otomatis menginstruksikan pemanggil untuk menjawab pernyataan – pertanyaan (lampiran 2) tentang kondisi lahan secara spesifik dengan menekan nomor yang sesuai pada keypad ponsel. Setelah petani menjawab semua pernyataan, rekomendasi pupuk lapangan khusus dikirim ke telepon pemanggil sebagai pesan teks. Namun demikian, aplikasi PHSL (Pemupukan Hara Spesifik Lokasi) di Indonesia masih berbayar (belum bebas pulsa). Gambar 4 akan menampilkan contoh pesan teks yang diterima nomor yang mengakses aplikasi PHSL melalui ponsel.

Gambar 4. Pesan teks yang diterima setelah mengakses NMRiceMobile.

NMRiceWeb dan NMRiceMobile di Filipina adalah aplikasi sepenuhnya kompatibel yang membutuhkan informasi lahan petani, berbagi database umum dan perhitungan, dan menghasilkan rekomendasi pemupukan untuk petani dan penyuluh berdasarkan tanggapan atas pertanyaan. Rekomendasi pemupukan yang diberikan terdiri dari jumlah pupuk untuk diterapkan dengan tahap pertumbuhan tanaman padi. Aplikasi ini mengakomodasi benih padi, termasuk varietas inbrida dan hibrida dengan berbagai jangka waktu pertumbuhan. NMRiceWeb dan NMRiceMobile memberikan panduan yang konsisten dengan prinsip-prinsip ilmiah SSNM untuk padi. Kedua aplikasi tersedia dalam bahasa Inggris dan lokal dipahami dan digunakan oleh petani. Di Indonesia sendiri telah tersedia dalam 5 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Bugis dan Bali.

Pengembangan aplikasi Nutrient Management for Rice dimungkinkan melalui kemitraan antar organisasi, termasuk pusat penelitian nasional pertanian, penyuluhan, dan sektor swasta. Aplikasi

Nutrient Management for Rice bertujuan untuk memberikan praktik perbaikan manajemen nutrisi yang memungkinkan petani mendapatkan hasil panen yang lebih tinggi dan keuntungan finansial yang lebih tinggi. Aplikasi ini menyesuaikan waktu untuk memberikan pupuk Nitrogen untuk lebih cocok tahap pertumbuhan tanaman kritis, menyesuaikan tingkat pupuk untuk hasil yang diharapkan, dan menyesuaikan manajemen pupuk kalium berdasarkan Kalium yang dipasok dari penggunaan sisa tanaman dan penggunaan sumber nutrisi organik.

Web aplikasi Nutrient Management for Rice sedang dikembangkan untuk padi, gandum, dan jagung di negara-negara di seluruh Asia. Pengembangan dan perilisan aplikasi Web memberikan kesempatan bagi perkembangan selanjutnya dari aplikasi ponsel. Web dan aplikasi ponsel di masa depan memiliki potensi untuk menghubungkan petani dengan pemasok pupuk di dekatnya. Nutrient Management akan diperluas untuk menyediakan petani dengan praktik terbaik manajemen tanaman seperti persiapan lahan, kualitas benih, irigasi, dan manajemen hama di samping pengelolaan hara.

Web dan aplikasi ponsel Nutrient Management for Rice membantu mengkoordinasi keputusan yang kompleks dan membutuhkan pengetahuan untuk membuatnya menjadi mudah untuk mendapatkan rekomendasi pemupukan bagi para penyuluh, penasihat tanaman, dan petani.

12

Dokumen terkait