• Tidak ada hasil yang ditemukan

Application of the Functions of Compliance, Internal Audit, External Audit and Corporate Secretary

Dalam dokumen Annual Report Bank Artha Graha 2013 (Halaman 95-101)

fungsi Kepatuhan

Menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan dalam melaksanakan fungsi kepatuhan dan penegakan prinsip kehati-hatian merupakan komitmen Bank Artha Graha Internasional dari seluruh jajaran, mulai top management sampai dengan tingkat paling bawah, dengan bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan fungsi kepatuhan di bidangnya masing-masing.

Sejalan dengan perkembangan usaha Bank Artha Graha Internasional yang semakin meningkat, maka eksposur risiko yang dihadapi juga akan semakin meningkat. Oleh karena itu, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank Artha Graha Internasional terus menyesuaikan tugas dan tanggung jawab Divisi Kepatuhan sebagai suatu unit kerja yang independen. Divisi Kepatuhan sebagai satuan kerja kepatuhan yang menjalankan fungsi kepatuhan senantiasa berupaya untuk menjaga, mengurangi dan memperkecil potensi risiko kegiatan usaha yang mungkin terjadi.

Sesuai ketentuan yang berlaku dan dalam rangka melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik, Bank Artha Graha Internasional mengangkat salah seorang anggota Direksi sebagai Direktur Kepatuhan. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan dibantu oleh Divisi Kepatuhan khususnya untuk mengkoordinasikan pengelolaan risiko kepatuhan di Bank, termasuk didalamnya mengkoordinasikan penerapan ketentuan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Selain dari pada itu, pelaksanaan fungsi Kepatuhan memperhatikan pula perubahan Peraturan Bank Indonesia yang berpengaruh terhadap perusahaan dan laporan keuangan

Compliance function

To grow and realize compliance culture in the implementation of compliance function and enforcement of prudential principles constitutes the commitment of Bank Artha Graha Internasional, from the top management to the lowest level, with full responsibility for the performance of compliance function in their respective area.

Along with the growing business development of Bank Artha Graha Internasional, the risk exposure is also increased. Consequently, in observance of the prevailing regulation regarding the Implementation of Compliance Function of Commercial Bank, Bank Artha Graha Internasional keeps adjusting the task and responsibility of Compalianc eDivision as an independent unit. Compliance Division as a compliance unit performing compliance function always tries to keep, reduce and minimize potential risk in business activity that may take place.

Pursuant to the efective regulation for good corporate governance implementation, Bank Artha Graha Internasional appoints one of the members of the Board of Directors as Compliance Director. In exercising the task and responsibility, Compaliance Director is assisted by Compliance Division particularly to coordinate the management of compliance risk in the Bank, incuding the coordination of Program of Anti Money Laundering and Prevention of Terrorism Funding Program.

In addition, the implementation of Compliance function also observes the amendments of Bank Indonesia Regulation that afect the company and its inancial report.

No. Peraturan Dampak terhadap Bank 1. Peraturan PBI No. 14/26/

PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti.

Berdasarkan modal inti kegiatan usaha Bank Umum berdasarkan Kelompok Usaha (BUKU), bank dikelompokkan menjadi: - BUKU 1, dengan modal inti <

Rp. 1 triliun;

- BUKU 2, Rp. 1 triliun < modal inti < Rp. 5 triliun;

- BUKU 3 Rp. 5 triliun < modal inti < Rp. 30 triliun;

- BUKU 4, dengan modal inti > Rp. 30 triliun

Modal inti Bank termasuk dalam kategori BUKU 2 sehingga terbatas pada kegiatan usahanya sebagaimana diatur dalam BUKU 2.

2. Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/7/DPNP taggal 8 Maret 2013 perihal Pembukaan Jaringan Kantor Bank Umum Berdasarkan Modal Inti.

- Pembukaan jaringan kantor Bank perlu didukung dengan kemampuan keuangan yang memadai, yang antara lain tercermin pada ketersediaan Alokasi Modal Inti sesuai lokasi an jenis kantor Bank.

- Penetapan biaya investasi pembukaan jaringan kantor didasarkan janis kantor Bank untuk masing- masing Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) dengan pengelompokan menjadi 6 (enam) zona berdasarkan analisis tingkat kejenuhan Bank Umum dan pemerataan pembangunan dalam masing-masing zona untuk seluruh wilayah propinsi di Indonesia.

Regulation Impact on the Bank

PBI No. 14/26/PBI/2012 regarding Business Activity and Oice Network Based on Tier One Capital. Based on tier one capital, the business activity of Business Group Based Commercial Bank (BUKU), banks are classiied into: - BUKU 1, with tier one capital <

Rp 1 trillion;

- BUKU 2, Rp 1 trillion < tier one capital < Rp 5 trillion;

- BUKU 3, Rp 5 trillion < tier one capital < Rp 30 trillion; - BUKU 4, with tier one capital >

Rp 30 trillion

The Bank’s tier one capital is included in category BUKU 2 that the business activitiy is limited pursuant to BUKU 2.

Bank Indonesia Circular No. 15/7/DPNP dated 8 March 2013 regarding Opening Oice Network of Commercial Bank Based on Tier One Capital.

- Opening the Bank’s oice network needs the support of adequate inancial capacity, which among others, relected in the availability of Tier One Capital Allocation in accordance with the loation and type of Bank oice.

- Decision of investment cost for opening oice network is based on the type of Bank oice for each Business Group Based Commercial Bank (BUKU) by classifying into six (6) zones on the basis of analysis on saturation level of Commercial Banks and equalized development in the respective zone for the whole provinces in Indonesia.

fungsi Audit Intern

Fungsi audit intern dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang independen terhadap unit kerja operasional. SKAI melaporkan hasil audit dan pekerjaan lainnya kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Komite Audit.

Laporan hasil audit berisi temuan dan tanggapan dari pihak yang diaudit (auditee) serta kesanggupan auditee untuk menyelesaikan temuan audit dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Rangkuman hasil audit dan hal-hal yang memerlukan perhatian khusus dibahas dalam rapat SKAI dengan Direksi dan dalam rapat Komite Audit. Pelaksanaan audit dan pokok-pokok hasil audit dilaporkan kepada Bank Indonesia setiap semester.

Kegiatan SKAI berpedoman pada manual kerja dan Piagam Audit Internal yang disusun berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) dari Bank Indonesia dan ketentuan mengenai Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal dari Bapepam dan LK. Efektivitas pelaksanaan fungsi SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB dikaji ulang oleh pihak eksternal yang independen sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik untuk periode 1 Mei 2008 sampai dengan 30 April 2011.

Dalam tahun 2013, hasil dan pengembangan yang dilakukan SKAI dapat terlihat antara lain dari telah dilakukannya analisis atas trend dan konsentrasi risiko yang terjadi serta penajaman kualitas dari target pemeriksaan, penyesuaian dan penyempurnaan Pedoman Pemeriksaan Intern, penyempurnaan teknik pemeriksaan, pelaksanaan metodologi audit secara Risk Based Audit, dan menetapkan fokus audit pada kegiatan dan transaksi yang memiliki risiko tinggi.

Sasaran dan program kerja pada tahun 2014, antara lain sebagai berikut:

Internal Audit function

Internal Audit function is implemented by Internal Audit Unit (SKAI) that is independent to operational unit. SKAI reports the audit results and other work to President Director with copies to the Board of Commissioners and Audit Committee.

Internal audit report includes indings and response from auditee and its commitment to settle such audit inding within the established period of time. Summary of audit result and matters required special attention are discussed in SKAI meeting with the Board of Directors and in Audit Committee’s meeting. The implementation of audit and the substance of audit result are reported to Bank Indonesia every semester.

SKAI activity is guided by the Internal Audit Manual and Charter that are prepared on the basis of the Standard Practices for Bank’s Internal Audit Function (SPFAIB) of Bank Indonesia and provisions on the Establihsment and Guidance for the Preparation of Internal Audit Charter of Bapepam and Lk. The efective implementation of SKAI function and its compliance with SPFAIB are reviewed by independent external party at least once in three (3) years. The current review was performed by Public Accountant Firm for the period of 1 May 2008 to 30 April 2011.

In 2013, the result and development made by SKAI is visible, among others from the analysis of trend and concentration of risk occurring and sharpened quality of audit target, adjustment and perfection of Internal Audit Guidelines, perfection of audit techniques, implementation of audit methodology on Risk Based Audit method, and determining audit focus in the activity and high risk transaction.

Work target and program in 2014, among others are as follows:

No. Sasaran Kerja / Work Target Program Kerja / Work Program

1. Peningkatan kualitas kerja tim SKAI.

To increase work quality of the SKAI team.

• Pengadaan kelengkapan perangkat keras. • Pengadaan kelengkapan perangkat lunak. • Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia. • Completion of hardware.

• Completion of software.

Untuk meningkatkan kualitas kinerjanya, SKAI terus berupaya melakukan peningkatan kompetensi auditor, pengembangan metodologi, serta optimalisasi audit tool dan penggunaannya. Selain mengembangkan pelatihan untuk meningkatkan kualitas Auditor, SKAI bersama-sama dengan Divisi Pendidikan dan Latihan menyusun program pelatihan yang berkesinambungan khususnya bagi calon auditor guna menghasilkan auditor dengan kualiikasi sesuai standar dan kebutuhan. Sejalan dengan hal tersebut serta untuk peningkatan kualitas pemeriksaan, SKAI secara berkelanjutan melakukan seleksi dan rekrutmen calon auditor.

Kepala SKAI saat ini dijabat oleh Rumi Kreshna Wibowo, Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1968. Menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Bhakti Pembangunan, Jakarta. Bergabung dengan Bank Artha Graha pada tahun 1993 sebagai dengan pengalaman kerja yang menitikberatkan pada bidang kredit dan audit internal. Menjabat sebagai Kepala SKAI pada Agustus 2013, dan didukung dengan pengalaman sebagai Kepala Bagian Kredit UMKM & Kemitraan (2008), Staf Khusus Direksi Bidang UMKM & Kemitraan (2009), dan Kepala Divisi Special Asset Management & Remedial (2012).

In order to improve the quality of its performance, SKAI keeps the efort to increase auditor’s competence, methodology development, and optimization of audit tools and the usage. Other than developing training to increase Auditor’s quality, SKAI and Education and Training Division organize training programs on continuous basis, especially for candidate auditor in generating qualiied auditor in accordance with the standard and requirement. Along with the matter and to improve audit quality, SKAI continues to do selection and recruitment of candidate auditor.

Head of SKAI at present is held by Rumi Kreshna Wibowo, Indonesian Citizen, born in 1968. Graduated Bachelor of Economics from STIE Bhakti Pembangunan, Jakarta. Joining Bank Artha Graha Internasional in 1993 with experience focused on credit and internal audit areas. Holding the position as Head of SKAI in August 2013, and supported with the experience as Head of UMKM Credit & Partnership Department (2008), Special Staf to the Board of Directors in UMKM & Partnership (2009), and Head of Special Assets Management & Remedial Division (2012).

2. Meningkatkan peran aktif SKAI dalam pemantauan, penilaian dan memberikan rekomendasi atas penerapan

manajemen berdasarkan risiko.

To increase the active role of SKAI in monitoring, assessment and recommendation for the application of risk based management.

• Menerapkan pemeriksaan berdasarkan risiko. • Menyempurnakan pedoman pemeriksaan.

• Application of risk based audit. • Perfection of audit guidelines.

3. Peningkatan kualitas program pemeriksaan secara independen, obyektif dan profesional.

To increase the quality of audit program in an independent, objective and professional manner.

• Melakukan pemeriksaan di kantor cabang, unit kerja, dan bidang teknologi informasi.

• Melakukan kaji ulang terhadap checklist pemeriksaan.

• Melakukan kaji ulang terhadap kertas kerja dan laporan hasil pemeriksaan. • To perform audit in branch oices, work units, and information technology

area.

• To review the audit checklist.

• To review the worksheet and report of audit result. 4. Peningkatan kompetensi/pengetahuan

sumber daya manusia.

To increase the competence/ knowledge of human resources.

• Pelatihan/seminar yang berkaitan dengan tugas pokok fungsi pemeriksaan. • Pelatihan/seminar yang berkaitan dengan pengetahuan bidang operasi,

kredit, dan teknologi informasi.

• Pelatihan/seminar yang berkaitan dengan sertiikasi. • Pelatihan/seminar yang bersifat softskills.

• Training/seminar related to the main task of audit function. • Training/seminar related to the knowledge in operations, credit and

information technology areas.

• Training/seminar related to certiication. • Training/seminar in softskills quality.

fungsi Audit Ekstern

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, penunjukan auditor ekstern direkomendasikan oleh Komite Audit melalui Rapat Umum Pemegang Saham termasuk biayanya. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada bagian Rapat Umum Pemegang Saham dalam Laporan Tahunan ini.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/32/DPNP tentang Hubungan antara Bank, Akuntan Publik dan Bank Indonesia, maka Bank Artha Graha Internasional memastikan bahwa laporan keuangan Bank telah diaudit oleh Akuntan Publik yang independen, kompeten, profesional, dan obyektif, serta menggunakan kemahiran profesional secara cermat dan seksama. Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Bank Artha Graha Internasional melakukan audit sesuai dengan standar profesional, perjanjian kerja dan ruang lingkup audit. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang sama hanya dapat dilakukan selama lima tahun berturut-turut kecuali apabila atas kondisi tertentu dan dengan persetujuan Bank Indonesia. KAP Tjahjadi & Tamara (anggota independen dari Morison International) ditunjuk sebagai auditor Bank Artha Graha Internasional untuk pemeriksaan tahun buku 2013. Selama tahun 2013, KAP Tjahjadi & Tamara memberikan jasa audit atas laporan keuangan Bank Artha Graha Internasional tahun buku 2013 serta pemeriksaan isik saham dan evaluasi atas Bagian Jasa Kustodian.

Nama Akuntan Publik dan KAP Nama Akuntan Publik: Junarto Tjahjadi

Nama Kantor Akuntan Publik: KAP Tjahjadi & Tamara

Berikut ini adalah KAP yang melakukan audit terhadap Bank selama lima tahun terakhir.

function of External Audit

Pursuant to the efective regulation, the appointment of external auditor is recommended by Audit Committee through General Meeting of Shareholders including the fee. Complete information is provided in the portion of General Meeting of Shareholders in this Annual Report.

By virtue of Bank Indonesia Regulation No. 3/22/PBI/2001 regarding Transparency of Bank’s Financial Condition and Bank Indonesia Circular No. 3/32/DPNP regarding Relationship between Bank, Public Accountant and Bank Indonesia, Bank Artha Graha Internasional ensures that the Bank’s inancial statements have been audited by Public Accountant that is independent, competent, professional, and objective, and using its professional skill accurately and meticulously. Public Accountant appointed by Bank Artha Graha Internasional performs the audit pursuant to professional standards, work agreement and audit scope. The appointment of the same Public Accountant Firm (KAP) is only allowed for ive successive years except in certain condition and with the approval of Bank Indonesia. KAP Tjahjadi & Tamara (independent member of Morison International) was appointed auditor of Bank Artha Graha Internasional for audit of the book year 2013. In 2013, KAP Tjahjadi & Tamara performed audit for the inancial statements of Bank Artha Graha Internasional for the book year 2013 and physical checking of the shares and evaluation of the Custodian Service Department.

Name of Public Accountant and Public Accountant Firm Name of Public Accountant: Junarto Tjahjadi

Name of Public Accountant Firm: KAP Tjahjadi & Tamara The following is Public Accountant Firms that have audited the Bank for the last ive years.

Tahun / year Kantor Akuntan Publik / Public Accountant firm Nama Akuntan / Name of Accountant

2013 KAP Tjahjadi & Tamara Junarto Tjahjadi

2012 KAP Tjahjadi & Tamara David Wangsja

2011 KAP Tjahjadi & Tamara Junarto Tjahjadi

2010 KAP Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja Junarto Tjahjadi

2009 KAP Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja Junarto Tjahjadi

Sekretaris Perusahaan

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan bersifat independen terhadap unit kerja lainnya. Hal ini memungkinkan Sekretaris Perusahaan untuk mewakili Bank dalam berhubungan

Corporate Secretary

In performing its task and responsibility, Corporate Secretary is directly responsible to the Board of Directors and independent to the other units. This makes it possible for Corporate Secretary to represent the Bank in communication with other parties and

dengan pihak lain dan mengelola informasi yang berkaitan dengan kebijakan dan aktivitas Bank Artha Graha Internasional.

Sekretaris Perusahaan bertugas membantu Direksi dalam pelaksanaan fungsi manajemen serta mengatur arus informasi dari dan kepada investor dan pemegang saham. Fungsi Sekretaris Perusahaan meliputi aspek hubungan masyarakat, aspek komunikasi perusahaan, dan aspek kesekretariatan.

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas penyampaian informasi, antara lain mengenai kinerja Bank kepada seluruh stakeholders dan tugas-tugas lain yang mencakup pengorganisasian rapat Direksi, hubungan dengan otoritas Pasar Modal, koordinasi dan administrasi pencatatan kepemilikan saham dan tindakan-tindakan korporasi, menunjang dan melaksanakan corporate events, serta mengelola dan menerapkan program tanggung jawab sosial perusahaan.

Dalam tahun 2013, Sekretaris Perusahaan Bank Artha Graha Internasional telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Paparan Publik.

Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh Antonius CH Soegijanto, Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1967. Menyelesaikan pendidikan sebagai Sarjana Ekonomi dari Universitas Widya Gama, Malang. Bergabung dengan Bank Artha Graha pada tahun 1995 sebagai Kepala Bagian Corporate Credit, dan selanjutnya sebagai Pemimpin Kantor Cabang Tanah Abang pada tahun 1997, Pemimpin Kantor Cabang Roxy Mas pada tahun 2000, Pemimpin Kantor Cabang Pangeran Jayakarta pada tahun 2004, dan Pemimpin Kantor Cabang Kantor Pusat Sudirman pada tahun 2007. Sebelum menjabat Sekretaris Perusahaan pada Februari 2014, menempati posisi sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal (2010), Kepala Divisi Product Development & Service (2012), dan Kepala Divisi Umum dan Premises (2013).

manage the information related to the policy and activity of Bank Artha Graha Internasional.

Corporate Secretary is assigned to assist the Board of Directors in management function and arranging the low of information from and to investors and shareholders. The function of Corporate Secretary includes the aspect of public relations, corporate communication, and secretariat.

Corporate Secretary is responsible for the submission of information, among others, concerning the Bank’s performance to all stakeholders and other duties covering the organizing of Board of Directors’ meeting, relation with Capital Market Authorities, administration of share ownership registration and corporate actions, supporting and organizing corporate events, as well as managing and applying corporate social responsibility program.

In 2013, Corporate Secretary of Bank Artha Graha Internasional arranged for Extraordinary General Meeting of Shareholders, Annual General Meeting of Shareholders and Public Exposé.

Corporate Secretary presently is held by Antonius CH. Soegijanto, Indonesian Citizen, born in 1967. Graduated Bachelor of Economics from University of Widya Gama, Malang. Joining Bank Artha Graha in 1995 as Head of Corporate Credit Department, and then Manager of Tanah Abang Branch in 1997, Manager of Roxy Mas Branch in 2000, Manager of Pangeran Jayakarta Branch in 2004, and Manager of Sudirman HO Branch in 2007. Prior to holding the position of Corporate Secretary in February 2014, he was Head of Internal Audit Unit (2010), Head of Product Development & Service Division (2012), and Head of General Afairs & Premises Division (2013).

Dalam dokumen Annual Report Bank Artha Graha 2013 (Halaman 95-101)