• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA BARAT DI BIDANG PARIWISATA

Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut diatas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan dalam mendukung pelaksanaan misi dimaksud.

Misi tersebut akan dicapai berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya daerah, serta dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan, sebagai berikut:

1. Good Governance (tata kelola kepemerintahan), yaitu pengelolaan pemerintahan yang baik dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) untuk menciptakan penyelenggaraan

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii

negara yang seimbang, bertanggung jawab, efektif dan efisien, dengan menjaga keserasian interaksi yang konstruktif di antara pemerintah, swasta dan masyarakat; 2. Integrity (integritas), yaitu suatu kesatuan perilaku yang melekat pada prinsip-prinsip

moral dan etika, terutama mengenai karakter moral dan kejujuran, yang dihasilkan dari suatu sistem nilai yang konsisten;

3. Quality and Accountability (mutu dan akuntabilitas), yaitu suatu tingkatan kesempurnaan karakteristik pribadi yang mampu memberikan hasil melebihi kebutuhan ataupun harapan, dan sebuah bentuk tanggungjawab untuk suatu tindakan, keputusan dan kebijakan yang telah mempertimbangkan mengenai aturan, pemerintahan dan implementasinya, dalam pandangan hukum dan tata kelola yang transparan;

4. Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan, yaitu upaya mewujudkan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan antar wilayah, dan kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, melalui pemenuhan kebutuhan akses pelayanan sosial dasar termasuk perumahan beserta sarana dan prasarananya, serta memberikan kesempatan berusaha bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran dengan menyeimbangkan pengembangan ekonomi skala kecil, menengah, dan besar;

5. Penggunaan Data dan Informasi yang terintegrasi (Satu Data dan Informasi Jawa Barat) yang akurat, terbaharukan dan dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut terdiri dari data dan informasi spasial (keruangan) dan a-spasial(non keruangan).

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii 2.4 RIPPDA PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Provinsi Jawa Barat merupakan pedoman utama bagi pemangku kepentingan pariwisata Jawa Barat, termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. RIPPDA ini mengakomodasi isu-isu strategis dan perkembangan terbaru secara terintegrasi dan sinerjis dimaksudkan untuk untuk mengarahkan perkembangan kepariwisataan Jawa Barat mencapai kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

RIPPDA Provinsi Jawa Barat memfokuskan pada perencanaan satu atau beberapa daerah tujuan wisata yang memang menjadi, atau akan menjadi, unggulan provinsi. Pengembangan kawasan wisata unggulan provinsi diharapkan akan berdampak ganda terhadap pengembangan kawasan-kawasan wisata maupun sektor-sektor lain di Jawa Barat.

Sebagai pedoman utama, RIPPDA Provinsi Jawa Barat berisikan;

(1) konsep pengembangan kepariwisataan Provinsi Jawa Barat yang dilandasi pendekatan perencanaan dan isu-isu strategis pengembangan kepariwisataan Jawa Barat,

(2) identifikasi kawasan wisata unggulan Provinsi Jawa Barat dan kawasan wisata unggulan kabupaten/kota, serta;

(3) arahan kebijakan dan strategi pengembangan kepariwisataan Provinsi Jawa Barat dan tahapan indikasi kegiatan pengembangan kepariwisataan di setiap kawasan wisata unggulan provinsi.

Konsep pengembangan pariwisata Provinsi Jawa Barat menjadi kerangka dalam menyusun visi, misi, tujuan, dan sasaran pengembangan, serta arahan dan strategi pengembangan kepariwisataan Provinsi Jawa Barat, baik secara umum maupun khusus kawasan wisata unggulan provinsi. Konsep pengembangan kepariwisataan Jawa Barat yang dirumuskan dalam RIPPDA terkait dengan potensi dan permasalahan pengembangan kepariwisataan Jawa Barat, serta isu-isu strategis pengembangan kepariwisataan yang dihadapi Jawa Barat.

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii 2.4.1 Visi dan Misi Pengembangan Pariwisata Jawa Barat

Visi pengembangan pariwisata Jawa Barat seperti yang tercantum dalam RIPPDA Provinsi Jawa

Barat adalah “Terwujudnya pariwisata Jawa Barat yang mengangkat harkat dan martabat,

serta meningkatkan kesejahteraan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat dalam lingkungan yang berkelanjutan”.

Adapun misi pengembangannya meliputi:

1. Menyebarluaskan implementasi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan melalui

konservasi, preservasi, dan rehabilitasi sumber daya alam dan budaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup Jawa Barat.

2. Meningkatkan daya saing pariwisata Jawa Barat di tingkat nasional dan internasional

melalui pengelolaan daya tarik wisata dan pelayanan wisata, serta pemasaran pariwisata yang tepat sasaran oleh sumber daya manusia Jawa Barat yang berkualitas tinggi.

3. Mengurangi ketimpangan pembangunan melalui penyebaran kegiatan pariwisata yang

mencakup daerah-daerah yang belum maju di Jawa Barat.

4. Mengembangkan kelembagaan kepariwisataan yang berazaskan kerja sama yang saling

menguntungkan antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat.

5. Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan masyarakat luas dan masyarakat lokal dalam

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii