• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Pasar dan Pemasaran

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR KAJIAN PERENCANAAN STRATEG (1) (Halaman 122-131)

BUTUH PENANGANAN SEGERA SEMUA PIHAK

IV. Mendorong perkembangan Kawasan Pasir Kunci, dan Kecamatan Ujung Berung pada umumnya melalui pengembangan Wisata Terpadu

4.3.4 Pengembangan Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar wisatawan menentukan pengembangan dari produk wisata yang ditawarkan suatu kawasan wisata. Diperlukan pemahaman tentang karakteristik pasar, baik kuantitas maupun kualitasnya, untuk kemudian menjadi pertimbangan dalam mengemas produk wisata, dan strategi pemasaran serta teknik promosi yang akan dilakukan.

Kebijakan:

1. Mengembangkan segmen pasar wisatawan rekreasi Kawasan Strategis Pariwisata Daerah

Ujung Berung

2. Mengembangkan segmen pasar wisatawan minat khusus ekowisata alam dan budaya

berbasis pendidikan.

3. Mengembangkan strategi pemasaran yang disesuaikan dengan karakteristik pasar

wisatawan yang menjadi sasaran di tiap kawasan wisata unggulan.

4. Mengembangkan pendekatan pemasaran pariwisata terpadu, dengan tema yang jelas,

secara terorganisir, efisien dan efektif.

Strategi pengembangan:

1. Memperluas segmen pasar wisatawan ekowisata dengan menangkap potensi pasar dari

daerah sekitar Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung.

2. Mengembangkan segmen pasar wisatawan minat khusus Pariwisata Pendidikan berbasis

Kearifan Lokal (Seni dan Budaya) dan Lingkungan Hidup.

3. Memanfaatkan segmen pasar wisata minat khusus alam dan budaya, maupun pariwisata

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii

Wisata Daerah Perkotaan dan Pendidikan Kota Bandung, dan KWU Jawa Barat, serta destinasi ekowisata lainnya di Indonesia.

4. Memasarkan produk wisata kawasan dengan tema Pariwisata Pendidikan berbasis

Kearifan Lokal (Seni dan Budaya) dan Lingkungan Hidup.

5. Memasarkan produk ekowisata alam dan budaya Kawasan Strategis Pariwisata Daerah

Ujung Berung terpadu dengan Kawasan Lainnya di Jawa Barat lainnya.

6. Mengembangkan riset terpadu dalam pengembangan pasar wisatawan untuk membidik

pasar wisatawan utama, sekunder dan lainnya.

7. Mengembangkan berbagai teknik promosi (direct marketing, iklan, sales promotion,

travel trade) secara tepat guna dan tepat sasaran.

Target Pasar Wisatawan Kawasan Kawasan Strategis Wisata Daerah Ujung Berung dan Pasir Kunci

Target pasar wisatawan yang akan ditetapkan dalam pengembangan pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung terdiri dari dua, yaitu target berupa jumlah wisatawan yang akan dijaring dan target berupa segmen pasar wisatawan yang akan dituju oleh Kawasan Strategis Pariwisata ini sampai lima tahun yang akan datang.

Target Jumlah Wisatawan Kawasan Strategis Wisata Daerah Ujung Berung dan Pasir Kunci

Target jumlah wisatawan yang akan dijaring oleh Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung dan/atau Pasir Kunci selama 5 (lima) tahun ke depan ditentukan berdasarkan perhitungan proyeksi jumlah wisatawan di Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung. Proyeksi jumlah wisatawan Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung didasarkan pada:

1) Dua skenario pertumbuhan wisatawan Jawa Barat yang tercantum dalam RIPPDA Provinsi Jawa Barat, yaitu:

a. Skenario kecenderungan perkembangan wisatawan, didasarkan pada tingkat pertumbuhan rata-rata jumlah wisatawan yang datang ke daya tarik wisata di Kota

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii

Bandung pada sepuluh tahun terakhir. Hal ini dimaksudkan agar target pasar wisatawan tidak hanya didasarkan pada kuantitas wisatawan, tetapi bergeser pada kualitas wisatawan. Walaupun jumlah wisatawan yang datang mulai ditekan, dengan kualitas wisatawan yang baik (lama tinggal lama, pengeluaran berwisata besar, peduli terhadap lingkungan alam dan sosial, apresiasi terhadap pariwisata tinggi), pariwisata Kota Bandung dan Kawasan Strategis Pariwisata tetap dapat mencapai kinerja yang baik. b. Skenario kecenderungan perkembangan perekonomian, didasarkan pada asumsi bahwa

perjalanan penduduk dipengaruhi oleh kondisi perekonomian penduduk dan perkembangan kepariwisataan. Berdasarkan asumsi tersebut, variabel-variabel yang dipertimbangkan dalam melakukan proyeksi jumlah wisatawan pada skenario ini adalah:

• Kondisi perekonomian nasional

• Kondisi perekonomian Provinsi Jawa Barat

• Kondisi perekonomian masyarakat Jawa Barat

• Penduduk Indonesia

• Penduduk Jawa Barat

• Wisatawan Jawa Barat

• Wisatawan Kota Bandung

2) Proporsi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten dan Kota Bandung serta

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii 4.3.5 Pengembangan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu unsur penting dalam pengembangan destinasi pariwisata, yang meliputi aparat pemerintah, industri swasta, hingga masyarakat lokal.

Kebijakan:

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, terutama di daerah yang akan

dikembangkan industri kepariwisataannya , baik profesional maupun tenaga terampil.

2. Peningkatan kualitas pelayanan pariwisata khususnya SDM yang berhadapan langsung

dengan wisatawan.

3. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata di daerahnya.

4. Peningkatan pemahaman, pengetahuan, kesadaran seluruh pelaku pariwisata (termasuk

masyarakat) terhadap pariwisata

Strategi:

1. Mengembangkan skill transfer melalui berbagai pelatihan/training yang ditujukan bagi

peningkatan kualitas SDM di bidang kepariwisataan.

2. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan kepariwisataan di

kawasan.

3. Memperbanyak jumlah SDM yang berkualitas sehingga meningkatkan pengembangan

kepariwisataan di kawasan.

4. Mengadakan standarisasi kompetensi SDM di bidang kepariwisataan yang menghasilkan

sertifikasi keahlian tertentu.

5. Meningkatkan upaya pembinaan kepariwisataan kepada masyarakat pelaku pariwisata

dan masyarakat yang tinggal di sekitar daya tarik Ekowisata Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung dan Kampung Pasir Kunci.

6. Meningkatkan upaya pendampingan kepada masyarakat pelaku pariwisata yang terlibat

dalam perencanaan dan pengelolaan ekowisata alam dan budaya Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung.

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii 4.3.6 Pengembangan Kelembagaan

Pengembangan pariwisata yang cenderung rumit tidak dapat hanya diemban oleh satu institusi saja, misalnya oleh Dinas Pariwisata. Diperlukan kerjasama dan koordinasi antar sektor, baik publik, privat, dan praktisi serta akademisi yang terbuka dan efisien, serta didukung oleh SDM yang mumpuni.

Pengembangan kelembagaan kepariwisataan kawasan mencakup efisiensi kelembagaan pariwisata, peningkatan koordinasi dan konsolidasi antarlembaga, serta peningkatan kemitraan antara institusi/lembaga. Dukungan kelembagaan dengan demikian, sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan, strategi maupun program pengembangan yang dirumuskan dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan tujuan dan sasaran masing-masing program.

Kebijakan:

1. Peningkatan koordinasi dan konsolidasi antarlembaga dan antarwilayah kabupaten/kota,

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii

dan budaya, termasuk komitmen dari para pengambil keputusan yang terkait dengan pariwisata.

2. Pengembangan kelembagaan, sistem dan penyederhanaan prosedur perijinan untuk

menciptakan iklim investasi yang kondusif.

3. Peningkatan kemitraan antara institusi/lembaga,

4. Pengembangan kelembagaan dalam hal perpajakan dan retribusi,

5. Pengembangan kelembagaan dalam pemasaran dan promosi.

Strategi:

1. Mengembangkan tourism information system dan e-government yang dapat

mempermudah pengelolaan kepariwisataaan kawasan.

2. Mengembangkan tugas, fungsi dan wewenang kelembagaan terkait baik dalam skala

makro, meso dan mikro secara integratif agar tidak terjadi ketumpangtindihan dalam menyusun kebijakan.

3. Mengembangkan asosiasi profesi kepariwisataan serta memperkuat peran dan fungsi

lembaga masyarakat yang bergerak di bidang kepariwisataan seperti KOMPEPAR.

4. Mengembangkan sarana dan prasarana operasional sebagai penunjang kegiatan

kelembagaan.

5. Menerapkan instrumen kebijakan berupa insentif dan disinsetif seperti pajak dan regulasi

yang mendukung pengembangan kepariwisataan.

6. Meningkatkan hubungan kemitraan yang bernuansa pembinaan dan saling menguntungkan

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii 4.3.7 Pengembangan Investasi

Berbagai program yang dirumuskan perlu untuk diimplementasikan sehingga menjadi berwujud dan menunjang pembangunan kepariwisataan. Diperlukan investasi baik oleh pemerintah dan khususnya pihak swasta dalam menunjang pengembangan ekowisata alam dan budaya di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung umumnya dan Pasir Kunci khususnya.

Kebijakan:

1. Mengembangakan promosi terpadu investasi pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata

Ujung Berung dan Kampung Pasir Kunci, dengan promosi sektor-sektor lainnya, misalnya pertanian, perikanan, kehutanan dan lain-lain.

2. Peningkatan investasi sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekowisata alam maupun

budaya oleh swasta dan masyarakat, khususnya di lokasi-lokasi yang mendukung tema utama kawasan.

3. Penyederhanaan/pemberian kemudahan/insentif bagi investor yang ingin menanamkan

modalnya di bidang ekowisata alam maupun budaya, dan atau yang terkait di kawasan.

Strategi Pengembangan:

1. Peningkatan kerjasama promosi investasi dengan sektor lain di Kawasan Strategis

Pariwisata Ujung Berung, khususnya dengan sektor pertanian, perikanan, maupun di Kota dan Kabupaten Bandung atau Jawa Barat.

2. Mengembangkan sistem dan prosedur pengembangan investasi terpadu dengan

sektor-sektor terkait di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung.

3. Mengembangkan kelembagaan pengelola investasi di Kawasan Strategis Pariwisata Ujung

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii

Dalam penyusunan program pengembangan kepariwisataan di Kawasan Strategis Wisata Daerah Ujung Berung dan Pasir Kunci, perlu ditinjau kembali pengertian ekowisata yang digunakan dalam studi ini, serta permasalahan maupun isu-isu strategis yang dihadapi dalam pengembangan kepariwisataan di Kawasan Strategis Wisata Daerah Ujung Berung dan Pasir Kunci. Hal tersebut merupakan salah satu pertimbangan dalam merumuskan program yang sesuai dengan arahan, visi, misi maupun tujuan dan sasaran pengembangan kawasan.

E

E KKOOWWIISSAATT A

Istilah Ecotourism mulai dikenal akibat pertumbuhan kegiatan pariwisata yang tidak terbendung maupun terencana dengan baik, khususnya di wilayah yang masih alami. Dengan merujuk kepada prinsip-prinsip yang berlaku universal, rekomendasi dari berbagai forum diskusi dan kajian, serta tuntutan objektif di lapangan, maka batasan ecotourism dalan rencana tindak ini mengacu pada rumusan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata dalam Rencana Strategis Ekowisata Nasional (2004), yaitu suatu konsep pengembangan dan penyelenggaraan kegiatan pariwisata berbasis pemanfaatan lingkungan untuk perlindungan, serta berintikan partisipasi aktif masyarakat, dan dengan penyajian produk bermuatan pendidikan dan pembelajaran, berdampak negatif minimal, memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi daerah, dan diberlakukan bagi kawasan lindung, kawasan terbuka, kawasan alam binaan, serta kawasan budaya.

Landasan pikir dalam pengembangan ekowisata dengan demikian perlu memperhatikan 5 syarat kecukupan dalam mengembangkan konsep tersebut yaitu perlindungan, partisipasi aktif masyarakat, interpretasi, dampak negatif minimal, serta ekonomi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii

S

LAPORAN AKHIR K

Kaajjiiaann PPeerreennccaannaaaann SSttrraatteeggiiss PPeennggeemmbbaannggaann OODDTTWW ddii KKaammppuunngg PPaassiirr KKuunnccii

Pengembangan kegiatan pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung umumnya serta khususnya di Kampung Pasir Kunci adalah kegiatan yang dikembangkan mengacu pada prinsip Ekowisata, yaitu prinsip konservasi, prinsip edukasi, prinsip pelestarian sni dan budaya, prinsip pemberdayaan masyarakat, prinsip ekonomi dan prinsip wisata. Tema ini lahir disebabkan oleh kondisi kawasan yang berupa perkampungan, lahan pertanian, hutan, sungai, dan gunung yang tetap harus dijaga kelestariannya. Kawasan Strategis Pariwisata Ujung Berung umumnya serta khususnya di Kampung Pasir Kunci memiliki sub tema, yaitu kawasan Agrowisata, Seni dan Kebudayaan.

Kegiatan Ekowisata ini difokuskan pada beberapa Kawasan di Ujung Berung, yaitu Kawasan Seni Budaya dan Agrowisata Pasanggrahan, Kawasan Kampung Wisata Terpadu Manglayang, Kampung Seni Manglayang Cipadung, industri alat seni bambu dan kendang, kegiatan seni tradisional Sunda di Pakemitan Kecamatan Cinambo.

Permasalahan serta Potensi Pengembangan Kepariwisataan di Kawasan Strategis Pariwisata Daerah Ujung Berung umumnya serta khususnya di Kampung Pasir Kunci;

Dalam dokumen LAPORAN AKHIR KAJIAN PERENCANAAN STRATEG (1) (Halaman 122-131)