• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

5.5. Perencanaan Lanskap

5.5.4. Arahan Desain

Arahan desain merupakan dasar bagi desainer yang akan mengembangkan perencanaan yang telah dibuat. Arahan desain dibagi menjadi dua, yaitu arahan desain hardscape/elemen keras dan softscape/elemen lunak. Arahan desain untuk hardscape ditujukan untuk desain street furniture atau desain yang bersifat facade. Berdasar dari data yang telah didapat maka usulan untuk arahan desain hardscape adalah berdasar pada 3 hal, yaitu unsur etnik Solo, kolonial, dan sungai. Unsur etnik Solo dicirikan dengan bentukan-bentukan gaya arsitektur tradisional, ukiran, maupun batik. Unsur kolonial dapat dicirikan dari langgam arsitekturnya yang khas dengan gaya klasik atau tropis indische. Sedangkan unsur sungai dilihat dari aspek sejarah Kota Solo sebagai kota yang dulunya menggunakan moda transportasi air/sungai. Hal ini dapat diaplikasikan dengan menghadirkan elemen air di sepanjang Jalan Slamet Riyadi.

Adapun arahan desain softscape diarahkan pada penggunaan vegetasi sebagai identitas atau karakter kawasan. Dalam analisis telah didapatkan vegetasi khas kawasan Jalan Slamet Riyadi. Selanjutnya dapat ditentukan tanaman lokal Kota Solo yang dapat digunakan sebagai identitas masing-masing tema jalur interpretasi serta pocket park yang berada di dalamnya. Diharapkan selain menguatkan karakter kota, penggunaan tanaman lokal tersebut juga memberikan arahan bagi wisatawan untuk mengenali jalur interpretasi yang dilaluinya.

7.1. Kesimpulan

Pada awalnya Kota Solo merupakan kota yang berbasis sungai sebagai transportasi utamanya. Pada tahun 1810, dibangun jalan di atas sebuah sungai yang sangat lurus, yaitu Sungai Bathangan, yang menghubungkannya dengan pusat pemerintahan kolonial di Jawa yang berada di Semarang. Jalan ini kemudian dikenal sebagai Jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan utama di Kota Surakarta. Perkembangan kebudayaan di kawasan ini telah menjadikan kawasan ini memiliki aspek kesejarahan dan kebudayaan yang tinggi.

Hasil analisis aspek sejarah diperoleh 3 zona yaitu: awal pusat kota, pendukung kota, dan perluasan kota. Adapun pada analisis aspek budaya, diperoleh zona-zona: kawasan tradisional, transisi, dan modern. Hasil analisis sub aspek obyek wisata, didapatkan obyek dengan kualitas A (tinggi), B (sedang), dan C (rendah). Selanjutnya berdasarkan analisis sub aspek atraksi, zona yang didapat adalah: intensitas tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan bobot yang digunakan, aspek sejarah dan budaya lebih kuat pengaruhnya dibandingkan sub aspek obyek dan atraksi (aspek wisata) dalam perencanaan ini (60:40). Selanjutnya didapatkan peta komposit yang terdiri dari zona potensi wisata tinggi, sedang, dan rendah.

Konsep perencanaan dalam studi ini adalah menjaga kelestarian nilai sejarah budaya asli Kota Solo dan memperkenalkan nilai sejarah dan budaya tersebut melalui jalur interpretasi. Selanjutnya jalur interpretasi dibagi ke dalam segmen-segmen zona interpretasi sesuai dengan konteks sejarah dan budaya yang dimilikinya. Tema segmen jalur interpretasi yang paling utama adalah tema sejarah budaya Keraton Kasunanan Surakarta dengan jarak tempuh 2,36 km dan waktu tempuh 5 jam 30 menit.

Rencana lanskap jalur interpretasi sejarah budaya Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta ini terdiri dari rencana ruang, rencana sirkulasi, serta rencana aktivitas dan fasilitas. Ruang dengan nilai tertinggi dan akan dipertahankan karakter tradisionalnya secara maksimal adalah Ruang Wisata Sejarah Budaya Primer dengan obyek utamanya yaitu: Keraton Kasunanan, Keraton Mangkunegaran, dan Benteng Vastenberg.

93

7.2. Saran

Berikut adalah saran-saran yang dapat diaplikasikan oleh pihak-pihak terkait.

1. Untuk dapat mengaplikasikan perencanaan lanskap jalur interpretasi ini perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi sesuai yang terjadi di lapang pada waktu pelaksanaan.

2. Strategi utama dalam perencanaan lanskap yang digunakan adalah optimalisasi aktivitas wisata pada obyek-obyek bersejarah sebagai ruang publik yang dapat diakses penuh oleh wisatawan dan masyarakat. Strategi ini dapat diterapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta untuk menambah ruang rekreasi bagi masyarakat Kota Solo dan wisatawan.

3. Perencanaan jalur interpretasi kawasan yang telah dilakukan ini lebih kepada pendekatan obyek wisata. Selanjutnya penelitian dapat dilanjutkan dengan pendekatan kampung-kampung kuno di Kota Solo.

4. Perlunya Pemerintah Kota Surakarta dalam mengendalikan penggunaan lahan di kawasan perencanaan melalui Peraturan Daerah, terutama di sekitar area yang memiliki obyek sejarah budaya, agar lingkungan di sekitar obyek tidak banyak berubah.

5. Pemerintah Kota Surakarta dapat mengembangkan design guideline pembangunan kota yang bertujuan untuk mempertahankan karakter lanskap kota yang telah ada sebelumnya.

6. Untuk perancangan street furniture penunjang jalur interpretasi, arahan desain dapat digunakan seperti aspek sejarah pembentukannya, yaitu bertema unsur: etnik tradisional, kolonial, dan sungai, tentunya harus disesuaikan dengan karakter dominan zonanya.

7. Arahan desain untuk penggunaan vegetasi diarahkan pada penggunaan vegetasi endemik sebagai penguat karakter dan pendukung interpretasi. Selanjutnya dapat dilakukan identifikasi lebih lanjut tentang vegetasi lokal Kota Solo. 8. Dinas Pariwisata dan Tata Kota Surakarta dapat mengembangkan jalur

interpretasi ke dalam zonasi tema-tema yang spesifik. Salah satu aplikasinya adalah pembuatan peta panduan jalur interpretasi wisata secara tematik.

[Bapeda Kota Surakarta], 2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RJPM) Kota Surakarta 2005-2010. Solo : Badan Pembangunan Daerah. [BPS Kota Surakarta]. 2008. Surakarta dalam Angka 2007. Solo : Badan Pusat

Statistik Kota Surakarta

Chiara, JD dan Koppelmen, LE. 1994. Standar Perencanaan Tapak. Ir. Januar Hakim, penerjemah. Jakarta : Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Site Planning Standards.

Damayanti. VD. 2003. Study on Making Integrated Interpretation Network for a Colonial City, Case Study: Oud Batavia, Old City of Jakarta [Tesis]. Seoul: Seoul National University.

[DisBudPar Surakarta]. Tanpa tahun. Profil Wisata Kota Solo (Tourism Profile of

Solo). Surakarta: Departemen Pariwisata Seni dan Budaya Surakarta.

[DepBudPar]. 2001. Pedoman Obyek dan Daya Tarik Wisata Andalan. Jakarta : Departeman Kebudayaan dan Pariwisata.

[DLLAJ]. 2008. Laporan Kajian Manajemen Lalu Lintas Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta Tahun Anggaran 2008. Surakarta : Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Fandelli, C. dan Muhammad. 2009. Prinsip-Prinsip Dasar Mengkonservasi Lanskap. Yogyakarta: Gadjah mada University Press.

Gold, SM. 1980. Recreation Planning and Design. New York: McGraw-Hill Book Co. 332 hlm.

Gunn, CA. 1993. Tourism Planing. Third Edition, London : Taylor and Francis Ltd,. 460 hlm

Hadi, P. 2001. Karakteristik Penggunaan Lahan Kota Solo. Di dalam: Koestoer RH et al. editor. Dimensi Keruangan Kota: Teori dan Kasus. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Hlm 123-146.

Hall, CM. 2000. Tourism Planning: Policie, Processes and Relationship. Singapura: Pearson Education Asia. Hlm 15.

Marbun, BN. 1994. Kota Indonesia Masa Depan: Masalah dan Prospek. Jakarta: Penerbit Erlangga.

95

Malik, A. 2007. Tourisme Indonesia, Slamet Riyadi Arts Fair 2007. Diakses dari : www.opensubscriber.com [18 Maret 2009]

Minerva, H. 2009. Solo atau Surakarta. Diakses dari : www.haluha.multiply.com [27 April 2010]

Pendit, NS. 2002. Ilmu Pariwisata. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Primartantyo, U. 2008. Surakarta Mungkin Bakal Operasikan Trem. Diakses dari: www.tempointeraktif.com [18 Maret 2009]

Rejeki, S dan Sonya HS. 2006. Solo Bangun "City Walk" di Sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Diakses dari www.kompas.com [26 Desember 2008].

Riyanto, S. 2008. Publikasi BCB Untuk Pariwisata. Diakses dari

www.arkeologijawa.com [6 Desember 2009]

Santoso, J. 2008. Arsitektur-Kota Jawa: Kosmos, Kultur dan Kuasa. Jakarta: Centropolis, Magister Teknik Perencanaan Universitas Tarumanegara. Hlm. 163.

Sharpe, GW. 1982. Interpreting The Environment. USA: John Wiley and Sons. Soedarmono. 2008. Babad Solo. Solo : Solo Heritage Community.

Tentua, MN. 2010. Pengumpulan dan Penyajian Data [Modul]. Diakses dari http://meilanynonsi.upy.ac.id/files/stat/modul3.pdf [26 Agustus 2010] Ukky, P. 2008. Surakarta Mungkin Bakal Operasikan Trem. Diakses dari

www.tempointeraktif.com [18 Maret 2009]

Vernon, S et al. 2009. Landscape Architect’s Pocket Book. USA : Architectural Press.

Warlina, L. 2001. Organisasi Keruangan Perkotaan. Di dalam: Koestoer RH et al. editor. Dimensi Keruangan Kota: Teori dan Kasus. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Hlm 8-9.

Zahnd, M. 2008. Model Baru Perancangan Kota yang Kontekstual. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Zaida, SNA. 2004. Surakarta: Perkembangan Kota Ditinjau dari Perubahan Kondisi Sosial pada Bekas Ibukota Kerajaan di Jawa [Skripsi]. Bogor: Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

97

Lampiran 1. Form Kuisioner Penelitian

Kuisioner Penelitian Perencanaan Lanskap Jalur Interpretasi Wisata Sejarah dan Budaya Jalan Slamet Riyadi, Kota Surakarta.

Kuisioner ini merupakan salah satu upaya mahasiswa untuk mengetahui keinginan dan harapan masyarakat terhadap jalur interpretasi dan rencana pengembangan lanskap Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta sebagai wisata sejarah budaya.

Data Umum Responden

Nama :

Jenis Kelamin : L/P

Umur : …… tahun

Pendidikan terakhir :

a. SD c. SLTA e. Perguruan Tinggi b. SLTP d. Akademi f. Lainnya ………..

Pekerjan :

a. Pelajar/Mahasiswa e. Polisi/ABRI

b. Swasta f. Pensiunan

c. PNS g. Ibu Rumah Tangga

d. Wiraswasta h. Lainnya ……….. Pertanyaan

1) Apa pandangan umum anda tentang Jalan Slamet Riyadi? Apakah … a. Hanya jalan biasa

b. Sebagai tempat rekreasi

c. Tempat yang menarik karena banyak terdapat obyek-obyek sejarah dan budaya

d. Berbahaya, karena merupakan jalur cepat

e. Lainnya……… ………..

2) Bagaimana menurut anda terhadap pengembangan Jalan Slamet Riyadi sebagai Jalur Wisata Sejarah dan Budaya yang saat ini telah ada dan akan terus

dikembangkan? a. Setuju b. Tidak setuju c. Tidak tahu Alasan……… ………..

3) Apa aktivitas yang biasa anda lakukan di Jalan Slamet Riyadi ini? a. Jalan-jalan santai c. Berwisata/rekreasi d. Belanja

4) Obyek apa yang paling menarik dari segi wisata menurut anda? a. Taman Sriwedari f. Masjid Agung b. Museum Radya Pustaka g. Stasiun Purwosari c. Kraton Surakarta h. Loji Gandrung

d. Pura Mangkunegaran i. Pasar Gede Hardjonagoro

e. Benteng Vastenberg j. Lainnya………

5) Jika diadakan atraksi wisata setuju tidak? Di mana? a. Setuju b. Tidak c. Tidak tahu d. Alasan………

……….

6) Jenis atraksi apa yang anda inginkan? a. Tarian tradisional jawa b. Pemutaran film tentang sejarah dan budaya Solo c. Lainnya ………

………

7) Jenis fasilitas apa yang anda inginkan untuk kegiatan interpretasi wisata? a. Papan penunjuk d. Pemandu b. Papan informasi e. Jalur kereta sebagai kereta wisata c. Pusat informasi f. Lainnya……….

8) Kendala yang saat ini anda rasakan apabila berada di Jalan Slamet Riyadi? a. Polusi yang tinggi d. Terlalu ramai pengunjung b. Keamanan yang kurang terjamin e. Kotor c. Kebisingan f. Lainnya……….

9) Harapan yang anda sampaikan untuk pengembangan Jalan Slamet Riyadi ini sebagai tempat rekreasi dan wisata? Jawaban ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

99

Lampiran 2. RTH di Jalan Slamet Riyadi (Sumber: Dinas Pertamanan)

No Segmen Jenis tanaman Luas (m2)

A Segmen rel bengkong-perempatan se

-oleander,bakung,aponika,tricolor, puring, pangkas kasar, agave, sablon, Batavia, kembang sepatu,palm putri, Pohon pelindung :angsana,glodogan, asam jawa,cemara.

1.800,00

B Segmen perempatan se-palang rel

agave,oliander,kaca-kaca,0aponika, sablon,puring,bakung,palem kipas, terangbulan,batavia,rikma putrid, pohon pelindung : asam jawa,angsana, palem raja

1.200,00

C Palang purwosari-solo square

aponika,oliander,batavia,bakung, hanjuang, pangkas kasar, pohon pelindung;angsana,asam kranji, malaba,glodogan.

1.200,00 D Taman slamet

riyadi-swadaya warga Palang purwosari-smp batik

melati putih,bakung,aponika,kaca-kaca, ,sablon, lantana,adam hawa, tela-tela, oliana, pohon pelindung ; asam kranji,angsana, mangga,beringin,glodogan

1.600,00

E Segmen kpn-kleco (ex pkl)

bakung,oliander,batavia,iris,bougenvile, puring,euphorbia jawa,pangkas kasar, kacang-kacangan, pelindung

;glodogan,mahoni,angsana, asam kranji, iris,aponika,adam hawa, rikma putri,sansevera, kaca-kaca,kacang-kacangan,lantana,oliana, pohon pelindung;mangga,mahoni,asam kranji

1.800,00

F Median tengah Slamet riyadi, st.purwosari-halte panti waluyo

batavia,bakung,palem putri,palem sadeng, glodogan pecut 500,00

G Rel bengkong-ps.pon Melati jepang, bugenvil,agave,oliander,sablonan, iris kuning,aponika,kayu besi,puring,kaca-kaca, palm putri,alamanda,batavia,teh-tehan,lili paris, pandan

bali,sanseviera,bunga sepatu,rumput, tela-telaan,telekan, malaba (19),sawo manila (20),akasia (19), filisium(28),angsana (24),tabebuya (1),bungur(9), asem jawa (40),mahoni (16), cemara (7), asem kranji (50),kupu-kupu (6), jumlah pot;pot gelas (62); agave, pilo, babelon (43) ;bugenvil, wajan (46) ; melati air,palm blarak,kana,agave, iris kuning,nanasan,sanseviera,hanjuang, alang-alang

6.965,00

H Pasar pon - gladag asem jawa (10), akasia (24),angsana (5), asem kranji (33), bungur (5), malaba(4), filisium (9), glodogan (18), sawo kecik (20), tanjung (8)

3.000,00

I Taman pertigaan kerten Beringin, puring, bakung, bambu kuning 256,00

J Taman windu kerten beringin,oliander, oliana, tricolor, bakung 300,00

K Taman depan eks kodim Pertigaan jl.dr.cipto

palem sadeng (3),kelengkeng (1), akasia(1), kamboja (1), agave, philodendron, iris, kacang-kacangan, browelia, palem blarak, air mancur, lampu taman 3 set, pot 12 bh

214,50

L Jalur hijau depan ps.kleco-panti waluyo

Sisi utara slamet riyadi

oliana, oliander,pangkas kasar, batavia,agave, melati putih,lantana, bakung,kaca-kacaan, angsana,glodogan

6.000,00

M Jalur hijau stasiun purwosari-

Ngapeman & kawasan kalitan

melati putih,bunga sepatu, batavia, kaca-kaca, bugenvil varigata, lantana, angsana, tanjung, glodogan, bungur, sawo kecik, euphorbia, oliander, asem jawa

8.000,00

101

Lampiran 4. Nama-Nama Kampung di Kawasan Perencanaan.

Hasil identifikasi dari Soedarmono (2008) tentang penamanaan kampung-kampung kuno di area perencanaan.

No. Nama Kampung Deskripsi

1. Kerten -

2. Purwosari -

3. Kalitan Daerah tempat tinggal Ratu Alit. 4. Purwonegaran -

5. Tumenggungan - 6. Priyombadan -

7. Kestalan Kampung yang ada kandang kudanya (dari kata stall) 8. Timuran Kediaman Kangjeng Pangeran Harya Mangkudiningrat

atau Pangeran Timur

9. Mangkunegaran Kediaman Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Harya Mangkunagaran

10. Notoningratan -

11. Keprabon Kediaman Kangjeng Pangeran Harya Prabuwijaya 12. Jageran Tempat tinggal para serdadu Belanda Jager.

13. Kampung Baru Kampung yang muncul kemudian dan belum mempunyai nama. 14. Pecinan Tempat tinggal orang China.

15. Purwotomo -

16 Penumping Kediaman abdidalem Nayaka-jawi kiri Penumping Bupati Tamping

17. Sriwedari Dulu bernama Kebon Raja atau Taman Raja.

18. Kebonan -

19. Kemlayan Kulon Tempat tinggal jabatan ‘mloyo’, yaitu abdi dalem urusan kesenian dan karawitan. Kulon berarti daerah barat.

20. Kemlayan Wetan Sama dengan Kemlayan Kulon, tetapi Kemlayan Wetan berada di sebelah timur.

21. Kauman Tempat tinggal abdidalem Ulama bergelar Bupati dan bawahannya hingga golongan Kaum

22. Klewer Tempat jualan baju dan lain-lain. Disebut klewer karena dulu barang dagangan digantugkan di tangan sehingga terlihat ‘nglewer-nglewer’ (melambai-lambai).

23. Kawasan Kraton Dimulai dari Gladag, Alun-alun utara sampai alun-alun selatan. 24. Mbeteng Kawasan pertahanan kolonial Belanda yang ditandai dengan

adanya Benteng Vastenberg.

25. Kedung Lumbu Rawa yang dulu banyak ditumbuhi lumbu (sejenis talas)

26 Loji Wetan Rumah-rumah Bangsa Belanda yang berbentuk loji, dan terletak di sebelah timur Kraton.

L anj ut an la m pi ra n 4 . N am a-N am a K am pung di A re a P er enc ana an.

103

Lampiran 5. Wisata Kuliner yang Potensial di Kota Solo

Berikut ini adalah atraksi wisata kuliner yang potensial di Kota Solo No Atraksi Kuliner Deskripsi

1 Nasi Liwet Beras yang dimasak dengan kaldu ayam.

2 Sate buntel Sate kambing yang dibungkus dengan lemak kambing 3 Pecel ndeso Nasi pecel yang berasal dai beras merah

4 Timlo Solo Hidangan berkuah bening yang berisi sosis ayam yang dipotong-potong.

5 Cabuk Rambak Memakai ketupat yang dimasak dalam anyaman janur/ daun kalapa yang masih muda.

6 Sate Kere Sate yang terbuat dari gembus, ampas tahu.

7 Tengkleng Semacam gulai kambing tetapi tidak menggunakan santan.

8 Gudeg Ceker Makanan pendamping yang dihidangkan bersama gudeg. 9 Selat Segar Adaptasi dari salad yang terdiri dari daging yang diiris

tipis, buncis, kentang, wortel, telur, dan maiyonaise. 10 Tahu Kupat Makananan dengan ketupat, tahum dan bakwan sebagai

bahan utamanya.

11 Bakmi Toprak Mie kuning dengan kuah bening.

12 Sambel Tumpang Nasi putih yang ditumpangi aneka sayuran dan disiram dengan kuah kental

13 Gule Goreng Gule kambing dimasak sampai kering. 14 Serabi Solo Serabi khas Solo dengan rasa manis dan gurih. 15 Intip Kerak nasi yang dijemur kemudian digoreng.

16 Dawet ayu Minuman yang terdiri dari tepeng beras, ketan hitam, dan selasih.

17 Gempol Pleret Terbuat dari tepung beras kasar lalu disiram dengan kuah santan dan parutan kelapa.

18 Susu segar Susu segar murni, biasa berasal dari Boyolali. 19 Wedang Dongo (Ronde) Minuman hangat beraroma jahe.

20 Rambak Petis Kerupuk berbahan baku kulit sapid an kerbau. 21 Tahok Makanan yang terbuat dari ampas kedelai.

22 Abon Daging sapi atau ayam yang dicincang, diawetkan dan diberi bumbu.

23 Soto Soto khas Solo adalah dimasak di kuali dan disantap dengan langsung dicampur nasi.

24 Gendar/Puli Nasi yang dibikin seperti agar-agar, dimakan dengan sayuran.

25 Wedangan (hek) Tidak hanya sebagai tempat berjualan makanan, tapi juga sebagai sarana bersantai, bertukar berbagai informasi dengan suasana yang khas. Di atas meja atau gerobak yang unik tersaji makanan lauk pauk sehari-hari. Yang menarik adalah terbentuk kepercayaan antara pembeli dan penjual yang sangat kuat.

Lampiran 6. Daftar Benda Cagar Budaya (BCB) Kota Surakarta

DAFTAR BANGUNAN KUNO DAN KAWASAN BERSEJARAH DI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA YANG DILINDUNGI UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1992

TENTANG BENDA CAGAR BUDAYA (SK No. : 646 / 116 / I / 1997)

NO. NAMA OBYEK JENIS

OBYEK

ALAMAT BENTUK KONSERVASI

1 2 3 4 5

A. Kelompok Kawasan

1 Keraton kasunanan Kawasan Tradisional Baluwarti Surakarta Preservasi, Rehabilitasi, Rekonstruksi, Revitalisasi 2 Keraton/Pura Mangkunegaran Kawasan Tradisional Kel. Keprabon RW.I Surakarta Preservasi, Rehabilitasi, Rekonstruksi, Revitalisasi 3 Lingkungan Perumahan Baluwarti Kawasan Tradisional Baluwarti Surakarta Revitalisasi, Rekonstruksi 4 Lingkungan Perumahan Laweyan Kawasan Tradisional (Barat ) Laweyan Surtakarta Rekonstruksi, Revitalisasi

B. Kelompok Bangunan Rumah Tradisional

5 Dalem Brotodiningratan Rumah Tradisional

Baluwarti Surakarta

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

6 Dalem Purwodiningratan Rumah Tradisional

Baluwarti Surakarta

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

7 Dalem Sasono Mulyo Rumah Tradisional

Baluwarti Surakarta

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

8 Dalem Suryo Hamijayan Rumah Tradisional

Baluwarti Surakarta

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

9 Dalem Wuryoningratan Rumah Tradisional

Jl. Slamet Riyadi Ska

Preservasi, Rekonstruksi 10 Dalem Mloyosuman Rumah

Tradisional

Baluwarti Surakarta

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

11 Dalerm Ngabeyan Rumah Tradisional

Baluwarti Surakarta

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

12 Dalem Mloyosuman Rumah Tradisional

Baluwarti Surakarta

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

C Kelompok Bangunan Umum Kolonial

13 Pasar Harjo Nagoro Bangn Fasilitas Umum

Jl. Urip Sumoharjo Ska

Preservasi, Rekonstruksi, Rehabilitasi

14 Bank Indonesia Bangunan Kantor

Jl. Jend. Sudirman Ska

Preservasi, Rehabilitasi 15 Bekas Kantor Pertanian Bangunan

Kantor Jl. Dr. Rajiman Ska Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi 16 Kantor Pengadilan Agama Bangunan Kantor Jl. Slamet Riyadi Ska Preservasi, Rekonstruksi 17 Bekas Kantor Veteran Bangunan

Kantor

Jl. Slamet Riyadi Ska

Preservasi, Revitalisasi 18 Kantor Bondo Laksono Bangunan

Kantor

Baluwarti Surakarta

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

19 Kantor UPD Perparkiran Bangunan Kantor

Jl. Urip Sumoharjo

Preservasi, Revitalisasi 20 Sekolah Pamardi Putri Bangunan

Pendidikan

Baluwarti Surakarta

Preservasi, Rekonstruksi 21 Bluderan Purbayan Bangunan

Pendidikan

Jl. Sugiyo Pranoto ska

Preservasi, Rekonstruksi 22 Museum Radyapustaka Bangn Fasilitas

Umum

Jl. Slamet Riyadi Ska

Preservasi, Revitalisasi 23 Stasiun Balapan Fasilitas

Transportasi

Jl. Hasanudin Ska

105

1 2 3 4 5

24 Stasiun Purwosari Bangunan Fasilitas Transportasi

Jl. Slamet Riyadi Ska

Preservasi, Rekonstruksi

25 Stasiun Jebres Bangunan Fasilitas Transportasi Jl. Urip Sumoharjo Ska Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

26 Beteng Vastenburg Bangunan Militer

Jl. Jend. Sudirman Ska

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

27 Bangn. Kodim Lumakso Bangunan Militer

Jl. Slamet Riyadi Ska

Preservasi, Rekonstruksi 28 Bekas Kantror Brigif 6 Bangunan

Militer

Jl. Mr. Sunaryo Ska

Preservasi, Rekonstruksi, Revitalisasi

29 Loji Gandrung Bangunan Kantor

Jl. Slamet Riyadi Ska

Preservasi 30 Wisma Batari Gedung

Pertemuan

Jl. Slamet Riyadi Ska

Preservasi 31 Bekas RS. Kadipolo Tidak berfungsi Jl. Dr. Rajiman

Ska

Preservasi

D Kelompok Bangunan Peribadatan

32 Masjid Agung Bangunan Ibadah Jl. Alun-alun Utara Ska Preservasi 33 Masjid Al Wustho Mangkunegaran Bangunan Ibadah Jl. Kartini Surakartra Preservasi 34 Langgar Laweyan Bangunan

Ibadah

Laweyan Surakarta

Preservasi 35 Langgar Merdeka Bangunan

Ibadah

Laweyan Surakarta

Preservasi 36 Gereja St. Anthonius Bangunan

Ibadah

Jl. Jend. Sudirman Ska

Preservasi 37 Wihara Avalokiteswara Bangunan

Ibadah

Jl. Ketandan Ska

Preservasi 38 Wihara Po An King Bangunan

Ibadah

Jl. Yos Sudarso Preservasi

E Kelompok Gapura, Tugu, Monumen, Perabot Jalan

39 Gapura batas Kota (Kleco, Jurug, Grogol)

Gapura Jl.Ahyani, Jl. Ir Sutami Jl.Raya Solo-Wn.giri

Preservasi

40 Gapura Keraton (Klewer Gladak,Batangan,Gading)

Gapura Baluwarti Surakarta

Preservasi 41 Tugu Lilin Tugu/Monumen Penumping

Surakarta

Preservasi 42 Tugu Cembrengan Tugu/Monumen Jebres

Surakarta

Preservasi 43 Tugu Talirogo Tugu/Monumen Jl. Slamet

Riyadi Ska

Preservasi 44 Tugu Jam Pasar Gede Tugu/Monumen Jl. Urip

Sumoharjo Ska

Preservasi 45 Tugu Tiang Lampu

Gladag

Tugu/Monumen Jl. Slamet Riyadi Ska

Preservasi 46 Monumen 45 Banjarsari Tugu/Monumen Jl. Stabelan

Ska

Preservasi 47 Monumen Pasar Nongko Tugu/Monumen Kel.

Mangkubumen

Preservasi 48 Monumen Panularan Tugu/Monumen Kel. Panularan Preservasi 49 Monumen Sondakan Tugu/Monumen Kel. Sondakan Preservasi 50 Monumen Pejuang TP Tugu/Monumen Jl. Hasanudin Preservasi 51 Monumen Gerilya Tugu/Monumen Jl. Veteran / Preservasi 52 Monumen Gerilya

Masetepe

Tugu/Monumen Jl. Tentara Pelajar

1 2 3 4 5 53 Monumen Stadion Sriwedari Monumen Jl. Slamet Riyadi Ska Preservasi 54 Patung Slamet Riyadi Tugu/Monumen Jl. Slamet

Riyadi Ska

Preservasi 55 Patung Gatot Subroto Tugu/Monumen Jl. Slamet

Riyadi Ska

Preservasi 56 Patung Ronggowarsito Tugu/Monumen Jl. Slamet

Riyadi Ska

Preservasi 57 Jembatan Arifin Jembatan Jl. Arifin Ska Preservasi 58 Monumen Perisai

Pancasila (kedung kopi)

Monumen Kel. Sewu Preservasi 59 Patung Suratin Tugu/Monumen Jl Gajah Mada Preservasi 60 Jembatan Pasar

Harjonegoro

Jembatan Jl. Urip Sumoharjo Ska

Preservasi 61 Monumen Guru PGRI

(SMP 10 Jl.Kartini)

Monumen Jl. Kartini Preservasi 62 Jembatan Pasar Legi Perabot jalan Jl. S. Parman Preservasi

F. Ruang Terbuka / Taman

63 Makam Ki Ageng Henis Makam (sejarah Pajang)

Kel. Laweyan Preservasi 64 Taman Sriwedari Taman Jl. Slamet

Riyadi Ska

Preservasi 65 Petilassan Panembahan

Senopati

Ruang Terbuka Kel. Sewu Preservasi 66 Taman Balaikambang Taman Kel. Manahan Preservasi 67 Taman Jurug Taman Jl. Ir. Sutami Preservasi 68 Taman Banjarsari Ruang Terbuka Kel. Stabelan,

Banjarsari

Preservasi 69 TMP Kusuma Bakti Makam

Pahlawan

Jl. Ir. Sutami Preservasi 70 Makam Putri Cempo Makam

Petilasan

Jl. Popda. Preservasi

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II

S U R A K A R T A

107

Lampiran 7.

Sumber : Vernon (2009) dalam Landscape

Lampiran 8. Contoh Peta Jalur Interpretasi Singapura

Cover depan (model saku) 

Gambar Peta Interpretasi (setelah dibuka)

Dokumen terkait