• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Pengembangan Penduduk dan Permukiman

Wilayah Kabupate n Maluku Te nggara

E. Kaw asan St rat egis Pariw isat a Bahari

3. Rencana Kaw asan St rat egis Sosial Budaya

3.1.5 Arahan Pengembangan Penduduk dan Permukiman

Penduduk Kabupat en M aluku Tenggara secara umum t ersebar di beberapa pulau sepert i di Pulau Kei Besar dan Kei Kecil. Dat a Regist rasi Penduduk Akhir Tahun 2006 yang dikeluar kan oleh BPS M aluku Tenggar a m enunju kkan jum lah penduduk Kabupat en M aluku Tenggara t ercat at sebanyak 102.991 jiw a penduduk yang t ersebar di 6 kecamat an. Jenis kelam in dari keseluruhan jum lah penduduk t ersebut sebanyak 50.698 jiw a berjenis kelamin laki-laki dan sisanya berjum lah 52.293 jiw a berjenis kelamin perempuan.

Dist ribusi penduduk di Kabupat en M aluku Tenggara t idak m enyebar secara m erat a. Kecamat an Kei Kecil, Kei Besar, dan Kei Besar Ut ara Timur merupakan t iga kecamat an dengan jum lah penduduk t erbanyak sedangkan Kecam at an Kei Kecil Barat dan Kei Besar Selat an merupakan kecamat an yang mempunyai jumlah penduduk paling sedikit . Luas lahan yang banyak t erbangun menjadi w ilayah pemukiman dan lokasi sarana dan prasarana vit al banyak t erdapat di Kecamat an Kei Kecil dan Kei Besar.

Paramet er kepadat an penduduk, penggunaan lahan, dan keberadaan obyek-obyek vit al di at as m enunjukkan bahw a Kecam at an Kei Kecil dan Kecam at an Kei Besar m enjadi daerah yang m em punyai risiko paling t inggi dibandingkan dengan

m em pu n yai d aer ah t erbangun yang paling luas dibandingkan dengan w ilayah kecam at an lain.

Tabel 3.5 Distribusi Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten M aluku Tenggara

Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiw a) Jumlah

keluarga (KC) Besaran Keluarga (Jiw a/ KK) RJK Laki-laki Perempuan Total

Kei Kecil 19.211 19.406 38.617 7.610 6 99

Kei Kecil Barat 3.013 3.142 6.155 1.550 4 96

Kei Kecil Timur 5.422 5.494 10.916 2.718 5 99

Kei Besar 12.817 13.544 26.361 6.393 5 95

Kei Besar Selatan 4.543 4.731 9.274 2.335 4 97

Kei Besar Utara Timur 5.692 5.976 11.668 2.778 5 96

Kab M aluku Tenggara 50.698 52.293 102.991 23.384 5 97

Sumber : Regist rasi Penduduk Akhir Tahun 2008

Pengembangan penduduk Kabupaten Maluku Tenggara dilakukan dengan kebijakan umum sebagai berikut :

a. Pengelolaan perkembangan kependudukan yang serasi dan disusun melalui pendekatan wilayah dengan memperhatikan sifat lingkungan alam dan lingkungan sosial.

b. Pengendalian laju pertumbuhan penduduk untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan keluarga.

c. Persebaran dan mobilitas penduduk secara lebih seimbang untuk mencegah ketimpangan persebaran dan kepadatan penduduk antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaaan.

d. Pencapaian pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berkualitas serta jumlah keluarga sejahtera yang semakin meningkat dan memenuhi norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta terwujudnya satu keluarga satu sarjana.

e. Penserasian kebijakan kependudukan yang berkelanjut an di berbagai bidang pembangunan secara integrasi.

Sif at per um ahan berdasar kan t ipologinya t er dapat dua m acam , yait u perum ahan perdesaan dan perumahan perkot aan. Perumahan di w ilayah perkot aan

secara t erencana cenderung t erjadi di perkot aan yang dilaksanakan oleh pengembang. Pola pengembangan perumahan di kawasan p ed esaan cen d er u n g sp o r ad i s m en yeb ar d i sel u r u h w i l ayah d esa sed an gkan p o l a pengembangan perumahan di wilayah perkot aan cenderung mengikut i pert umbuhan jaringan infrast rukt ur.

Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kaw asan lindung baik berupa kaw asan perkot aan m aupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan t em pat t inggal at au lingkungan hunian dan t em pat kegiat an yang m endukung perikehidupan dan penghidupan.

Sam pai saat ini pem bangunan per um ahan dan per m ukim an di w ilayah Kabupat en M aluku Tenggara masih sporadis. Secara umum di Kabupaten M aluku Tenggara terdapat dua t ipologi kawasan perumahan informal dan formal yang menyebar di seluruh wilayah kot a, yaitu permukiman/ perkampungan yang sebagian besar dibangun oleh masyarakat menegah ke bawah dan permukiman yang dibangun oleh pengembang berupa perumahan BTN. Secara umum kawasan perumahan tersebut dihuni oleh masyarakat sesuai dengan tingkat status sosial ekonominya. Kawasan permukiman tersebut masing-masing mempunyai karakter dan identitas sendiri yang kadang dapat pula tercermin dari ketersediaan sarana dan prasarana.

Kluster-kluster perumahan yang dibangun secara formal oleh pengembang menyebar secara umum di seluruh w ilayah Kecam at an Kei Kecil dengan t anpa pola yang jelas. Perumahan informal dibangun oleh masyarakat berkembang secara sporadis di lahan-lahan kosong yang masih banyak tersedia di wilayah ini. Ketentuan yang tidak ada serta kurangnya kepedulian masyarakat akan kenyamanan, keserasian, dan keindahan menjadikan beberapa kawasan permukiman di w ilayah ini menjadi berkesan padat dan kumuh. Kondisi ini sebenarnya dapat diatasi atau dikurangi antara lain dengan memberikan vegetasi pada ruang yang tersisa di lahan yang belum terbangun.

Aspek kependudukan merupakan dasar bagi penyusunan rencana dan pengembangan kegiatan pada masa yang akan datang. Salah satu kebutuhan dasar manusia yakni perumahan. Pert umbuhan perekonomian suat u w ilayah akan berpengaruh pada permint aan akan perumahan (housing demand) dimana semakin tinggi aktivitas perekonomian suatu

Prediksi kebut uhan perumahan di Kabupat en M aluku Tenggara akan menggunakan asum si sat u keluar ga t er dir i dar i em pat or an g sehingga jum lah r um ah t angga di Kabupat en M aluku Tenggara pada t ahun 2008 sebanyak 23.384 Kepala Keluarga (KK). Asum si lain yang digunakan yait u sat u unit rum ah t erdiri dari 1,25 keluarga sehingga jum lah rum ah yang ada at au keluarga yang m em iliki rum ah di Kabupat en M aluku Tenggara adalah 18.707 unit at au keluarga.

Per m int aan r u m ah (housing dem and) dapat diket ahui dengan beber apa pendekat an sebagai berikut :

(1) M elihat dari jumlah at au persent ase KK yang memiliki rumah dan dengan angka t ersebut akan diket ahui KK. yang t idak memiliki rumah. Kelompok ini merupakan potent ial demand. Jumlah at au persent ase keluarga di Kabupaten M aluku Tenggara yang memiliki rumah sebesar 80 persen. Dengan demikian besarnya KK yang t idak memiliki rum ah sebesar 20 persen (4.677 KK).

(2) Kekurangan rumah (housing backlog) di Kabupaten M aluku Tenggara

berdasarkan asumsi yang dit et apkan diat as adalah 3.741 unit (sekit ar 20 persen dari t ot al rumah y an g ad a) .

(3) Persentase rumah kosong mengindikasikan efekt ivitas pemanfaatan stok rumah yang ada dan diperkirakan di Kabupaten M aluku Tenggara tidak terdapat rumah yang tidak dihuni.

(4) Rumah yang kurang layak atau perlu diperbaiki juga merupakan item yang perlu diperhitungkan dalam menentukan kebutuhan perumahan. Asumsi yang digunakan dalam perhitungan ini adalah jumlah rumah perlu direnovasi sekitar 10 persen dari total rumah yang ada, atau sekitar 1496 unit rumah.

Tabel 3.6

Kebutuhan Prasarana Permukiman di Kabupaten M aluku Tenggara

Uraian T a h u n 2 0 0 8 Tahun 2028

Jumlah Penduduk 102.991 129.532

Jumlah Kepala Keluarga 23.384 32.383

Jumlah Rumah Eksisting 18.707

Kebutuhan Unit Rumah 25.906

Kekurangan Rumah 3.741

Unit kurang layak 1.496

Secara umum dalam PP Nomor 26 Tahun 2008 t ent ang Rencana Tat a Ruang Wilayah Nasional disebut kan kaw asan perunt ukan permukiman dit et apkan dengan krit eria :

1. Ber ada di luar kaw asan yang dit et ap kan sebagai kaw asan r aw an bencana;

2. M emiliki akses menuju pusat kegiat an masyarakat di luar kaw asan; dan/ at au; 3. M em iliki kelengkapan prasarana, sarana, dan ut ilit as pendukung

Pengem bangan kaw asan perum ahan dan per m ukim an harus t aat pada syar at dan ketentuan yang berlaku sebagai upaya mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjut an. Krit eria t eknis unt uk pengembangan kegiat an perumahan dan permukim an dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.8.

Kriteria Lokasi Kegiatan Perumahan dan Permukiman

Fungsi Kegiatan Perumahan dan

permukiman

Karakteristik Lokasi dan Kesesuaian Lahan:

1. Topografi datar sampai bergelombang (Kelerengan Lahan 0-25%); 2. Tersedia sumber air, baik air tanah maupun air yang diolah oleh

penyelenggara dengan jumlah yang cukup. Untuk air PDAM suplai air antara 60 liter/ org/ hari — 100 liter/ org/ hari;

3. Tidak berada pada daerah raw an bencana (longsor, banjir, erosi, abrasi);

4. Drainase baik sam pai sedang;

5. Tidak berada pada wilayah sempadan sungai/ pantai/ waduk/ danau/ mata air/ saluran pengairan/ rel kereta api dan daerah aman penerbangan; 6. Tidak berada pada kaw asan lindung;

7. Tidak terletak pada kaw asan budidaya pertanian/ penyangga; 8. M enghindari saw ah irigasi t eknis.

Sumber : Dirjen Penat aan Ruang, Dept PU, 2007

Jumlah t empat t inggal yang dibut uhkan Kepala Keluarga (KK) dapat dihit ung dengan memperhit ungkan jumlah penduduk Kabupat en M aluku Tenggara yang besarnya 140.898 jiw a pada t ahun 2008 sehingga diket ahui bahw a KK yang akan m embut uhkan t empat t inggal at au rum ah sekit ar 35.225 KK. Apabila diasum sikan perbandingan pembangunan rum ah yang dit et apkan unt uk rum ah m ew ah, m enengah, dan sederhana yait u 1:3:6 dan

100 met er persegi, maka lahan yang dibut uhkan sekit ar 5.283.675 met er persegi at au sekit ar 528,4 hekt ar. Alokasi lahan unt uk perumahanan ini akan disesuaikan dengan dist ribusi jumlah penduduk di masing-masing wilayah.

Keberadaan kegiat an perumahan di kawasan perkot aan sepert i Langgur at au ibukot a kecam at an lainnya akan t et ap dipert ahankan dengan m eningkat kan pelayanan pr asar ana perm ukim an. Arah pengem bangan kegiat an perum ahan dan perm ukim an m enuju ke sisi Selat an pelabuhan udara sesuai dengan ket ersediaan lahan di Kot a Langgur dan unt uk pengem bangan perum ahan dan perm ukim an di kaw asan perdesaan disesuaikan dengan kebut uhan masyarakat dan pusat -pusat kegiat an.