• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Rinci Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR

SUB BIDANG PENGEM BANGAN KAW ASAN PERM UKIM AN DAN PERBATASAN I. PROGRAM PENGEM BANGAN KAW ASAN PERM UKIM AN PERKOTAAN

A. Rehabilitasi PSD Permukiman Pedesaan

3. Kegiatan Pemberdayaan M asyarakat Di Perkotaan

4.2.3. Profil Rinci Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

4.2.3.1. Gambaran Umum Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

Gambaran umum t ent ang t at a bangunan dan lingkungan pada w ilayah Kabupat en M aluku Tenggara t erkait dengan arahan pola penggunaaan lahan. Pola pemanfaat an lahan di Kabupat en M aluku Tenggara t erdiri dari dua kelompok jenis penggunaan lahan yait u lahan yang diusahakan dan yang t idak diusahakan. Jenis penggunaan lahan yang diusahakan t erdiri dari kampung, t egalan, ladang, perkebunan dan kebun campuran. Sedangkan jenis penggunaan lahan yang t idak diusahakan t erdiri dari hut an, semak/ alang-alang, sungai dan danau.

Dari hasil analisis dari pet a-pet a t emat is menunjukan Kabupat en M aluku Tenggara pemanfaat an lahan budidaya seluas 5.625 Ha. Pemanfaat an lahan ini t erdiri dari permukiman dan pert anian. Kondisi t ersebut menunjukkan bahw a pot ensi pemanfaat an lahan unt uk kaw asan budidaya di Kabupat en M aluku Tenggara masih besar.

Kecenderungan penggunaan lahan akan banyak t erlihat pada penggunaan lahan budidaya non pert anian, yait u penggunaan lahan berupa permukiman dan kegiat an perkot aan lainnya. Sedangkan pergeseran penggunaan lahan lainnya

yang t erlihat kecenderungan akan t erjadi peningkat an luasannya adalah jenis penggunaan lahan pert anian lahan kering/ perkebunan.

Kondisi t ersebut di at as didasari oleh hasil analisis kesesuaian lahan yang menunjukkan bahw a sebagian besar dari w ilayah Kecamat an Kei Kecil Timur, Kei Kecil Barat , Kecamat an P Dullah Ut ara, Kecamat an P Dullah Selat an, Kecamat an Kei Besar, Kecamat an Kei Besar Selat an dan Kecamat an P.P Kur sangat pot ensial unt uk dikembangkan sebagai kaw asan budidaya non hut an. Selain it u daya t arik Kot a Tual akan mempengaruhi pola penggunaan lahan di sekit arnya, dimana akan memiliki kecenderungan pola penggunaan lahan berupa kegiat an perkot aan (permukiman, perdagangan dan fasilit as pelayanan umum).

Sedangkan kecenderungan pola pemanfaat an lainnya yait u berupa pert anian lahan basah merupakan kecenderungan penggunaan lahan yang merupakan pergeseran dari penggunaan lahan berupa hut an produksi konversi menjadi kaw asan pert anian. Kecenderungan pola pemanfaat an lahan ini t erdapat di Kecamat an Kei Kecil dan Kei Besar Ut ara Timur.

Spesifikasi

Ketentuan Penggunaan Kawasan

Kaw asan Permukiman

Zona Perumahan Taman

a. Rumah tinggal dengan pekarangan luas, dimaksudkan agar pengembangan

perumahan berkepadatan rendah sebagaimana yang ditetapkan dalam rencana kota dapat dipertahankan.

b . K D B r e n d a h ( 5 — 2 0 % ) .

Hanya boleh digunakan unt uk unit -unit hunian yang berkaralcter hunian pedusunan atau rumah taman, dengan penggunaan pelengkap kebun pertanian atau taman (PT1).

Zona Perumahan Renggang

perpetakan dan jenis bangunan perumahan sert a mengupayakan peningkatan kualitas lingkungan hunian, karakter, dan suasana kehidupannya.

b. K D B m e n e n g a h ( 2 0 — 5 0 % ) .

Ditempati oleh unit-unit hunian untuk keluarga tunggal dengan peletakan bangunan renggang, yang bukan taman dan juga t idak ditata secara rapat (PR-1).

Zona Perumahan Deret

1. Perumahan unit tunggal tipe gandeng atau deret dalam perpetakan kecil dengan akses jalan lingkungan;

2. Zona ini merupakan peluang transisi antara lingkungan perumahan unit tunggal dengan lingkungan perumahan susun kepadatan tinggi.

3. KDB sangat tinggi (> 75%). Ditempati oleh unit-unit hunian untuk keluarga tunggal dengan peletakan bangunan rapat/ deret; Diproyeksikan sebagai peralihan dari perumahan tunggal padat ke perumahan susun padat. Peraturan pembangunan pada zona ini dibedakan:

Perumahan Deret Untuk Keluarga Tunggal dengan peletakan bangunan

rapat/ deret (PD-1);

Perumahan deret maksimum 4 lantai, peralihan dari rumah tunggal padat ke perumahan susun padat (PD-2)

Zona Perumahan Susun

1. Perumahan unit tunggal banyak dengan kepadatan yang bervariasi;

2. Setiap zona perumahan susun dimaksudkan menetapkan kriteria pembangunan yang mengkonsolidasi tipe-tipe bangunan spesifik, dan menjawab masalah-masalah lokasi yang berkenaan dengan rencana penggunaan lahan di sekitarnya.

M emiliki 3 karakter kepadatan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Peraturan pembangunan pada zona ini dibedakan:

1. Perum ahan Susun Kepadat an Rendah (PS-1);

2. Perum ahan Susun Kepadat an Sedang (PS-2);

3. Perum ahan Susun Kepadat an Tinggi dengan Penggunaan Kom ersial Terbat as (PS-3);

Terbat as (PS-4).

4.2.3.2. Kondisi Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan

Keberadaan kegiat an perumahan di kawasan perkot aan sepert i Langgur at au ibukot a kecarnat an lainnya akan t et ap dipert ahankan dengan m eningkat kan pelayanan pr asar ana perm ukim an. Arah pengem bangan kegiat an perum ahan dan perm ukim an m enuju ke sisi Selat an pelabuhan udara sesuai dengan ket ersediaan lahan di Kot a Langgur dan unt uk pengem bangan perum ahan dan perm ukim an di kaw asan perdesaan disesuaikan dengan kebut uhan masyarakat dan pusat -pusat kegiat an.

Rencana pengembangan pusat pemerint ahan Kabupat en M aluku Tenggara merupakan bagian dart pengembangan Kot a Langgur secara keseluruhan dan dalam hal ini sebuah kot a didefinisikan sebagai bangunan fisik sekaligus bangunan sosial (physical st ruct ure and social st ruct ure). Dengan demikian, fakt or yang berperan dalam perkembanganya bukan hanya fakt or fish solo namun juga fakt or-fakt or lain sepert i ekonomi, budaya, dan polit is.

Lokasi pengembangan kawasan perkot aan t ersebut t erlet ak di Kecamat an Kei Kecil mulai dari Wat dek hingga Desa Ibra. Kawasan pusat pemerint ah direncanakan berlokasi di kawasan segit iga Langgur-Korser-Faan yang dilalui jaringan jalan dari Langgur menuju Debut . Kawasan perdagangan dan jasa dikembangkan di sepanjang koridor Wat dek-Sat hean-Ibra dan kawasan perkot aan ini jugs meliput i kawasan bandara bare di dekat Ibra.

Rencana pengembangan sarana ekonomi di w ilayah Kabupat en M aluku Tenggara diarahkan berdasarkan pot ensi yang berkembang selama beberapa t ahun t erakhir ini. Fasilit as perdagangan yang t ersedia dengan skala pelayanan lokal di Kot a Langgur sert a beberapa wilayah ibukot a kecamat an diharapkan dapat mendorong t erjadinya kegiat an ekonomi dengan skala lokal. Keberadaan kegiat an ini akan memberikan kont ribusi t erhadap kegiat an ekonomi yang lebih apabila t ersedia fasilit as perdagangan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk dan

Lokasi kawasan pert ambangan selama ini adalah di Kecamat an Dullah Ut ara yang menjadi wilayah Kot a Tual. Dengan Kondisi yang ada saat ini lokasi penambangan gulian C dalam skala besar unt uk kegiat an pembangunan diharapkan t idak dialaokasikan khusus di wilayah Kabupat en M aluku Tenggara, mengingat daya dukung wilayah ini ruang sesuai bagian pengembangan kawasan t ersebut .