• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Aspek Non Finansial

6.2.1 Analisis Aspek Finansial Skenario I

6.2.1.2 Arus Pengeluaran ( Outflow )

Arus pengeluaran pada analisis finansial skenario I terdiri dari tiga macam biaya yaitu biaya investasi, biaya operasional, dan biaya pajak. Biaya investasi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan pada tahun pertama proyek. Biaya investasi dalam usaha agrowisata Kampung Budaya Sindangbarang dapat dilihat pada Tabel 16. Perincian biaya investasi bangunan dapat dilihat pada Lampiran 3.

Sedangkan Perhitungan biaya investasi terhadap komponen alat masak dan permainan tradisional, perabotan rumah, peralatan tukang, peralatan kebersihan, peralatan pertanian, pembuatan jalan masuk, biaya penataan lahan, alat kesenian, pembuatan kolam ikan, dan pembuatan sawah dapat dilihat pada Lampiran 4.

Tabel 16. Biaya Investasi Usaha Kampung Budaya Sindangbarang

No Uraian Jumlah Satuan Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

1 Lahan 8,600 meter 100.000 860.000.000 2 Biaya Penataan Lahan 1 proyek 10.000.000 10.000.000 3 Bangunan 1 kompleks 637.000.000 637.000.000 4 Pembuatan Sawah 1 unit 300.000 300.000 5 Pembuatan Kolam Ikan 1 unit 300.000 300.000 6 Alat Kesenian 1 set 15.000.000 15.000.000 7 Pagar Kayu 1 set 300.000 300.000 8 Pembuatan Jalan Masuk 1 proyek 100.000 100.000 9 Plang Penunjuk Jalan 2 unit 500.000 1.000.000 10 Pemasangan Listrik,

Air, dan Telepon

1 proyek 5.000.000 5.000.000

11 Pompa Air 1 set 2.000.000 2.000.000 12 Peralatan Pertanian 1 set 155.000 155.000 13 Peralatan Kebersihan 1 set 100.000 100.000 14 Genset 1 unit 12.000.000 12.000.000 15 Kincir angin 1 unit 100.000 100.000 16 Mesin Pemotong

Rumput 1 unit 3.000.000

3.000.000

17 Peralatan Tukang 1 set 150.000 150.000 18 Pemasangan Wireless 1 unit 15.000.000 15.000.000 19 Motor 1 unit 11.000.000 11.000.000 20 Netbook 1 unit 5.000.000 5.000.000 21 Televisi 4 unit 1.200.000 4.800.000 22 Perabotan Rumah 10 set 1.200.000 12.000.000 23 Kasur 28 unit 400.000 11.200.000 24 Sound System 1 set 9.000.000 9.000.000 25 Tape Player 1 unit 500.000 500.000 26 Baju Adat Tenaga Kerja 20 unit 100.000 2.000.000 27 Alat Masak dan

Permainan Tradisional 1 set 425.000

425.000

Total Biaya 1,617,430,000

Sumber : Data Primer (2010)

Biaya reinvestasi dikeluarkan oleh Kampung Budaya Sindangbarang apabila terdapat komponen pada biaya investasi yang dikeluarkan telah habis umur ekonomisnya. Tidak semua biaya investasi mengalami reinvestasi, hanya beberapa biaya saja yang umur ekonomisnya tidak selama umur usaha. Biaya

reinvestasi yang dikeluarkan oleh Kampung Budaya Sindangbarang dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Biaya Reinvestasi Usaha Kampung Budaya Sindangbarang

No Uraian Biaya

(Rp)

Umur Ekonomis (tahun)

Tahun ke-

1 Plang Penunjuk Jalan 1,000,000 5 6 2 Pompa Air 2,000,000 5 6 3 Peralatan Pertanian 155.000 1 Setiap tahun 4 Peralatan Kebersihan 100.000 1 Setiap tahun

5 Genset 12.000.000 5 6

6 Kincir Angin 100.000 1 Setiap tahun 7 Mesin Pemotong Rumput 3.000.000 5 6 8 Peralatan Tukang 150.000 1 Setiap tahun

9 Motor 11.000.000 5 6

10 Netbook 5.000.000 3 4,7,dan 10 11 Televisi 4.800.000 3 4,7,dan 10 12 Perabotan Rumah 12.000.000 5 6 13 Kasur 11.200.000 3 4,7,dan 10 14 Sound System 9.000.000 3 4,7,dan 10 15 Tape Player 500.000 3 4,7,dan 10 16 Pagar Kayu 300.000 1 Setiap tahun 17 Baju Adat Tenaga Kerja 2.000.000 1 Setiap tahun 18 Alat Masak dan Permainan

Tradisional 425.000

1 Setiap tahun

Sumber : Data Primer (2010)

Kampung Budaya Sindangbarang membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan operasional yang dinamakan dengan biaya operasional. Biaya operasional dapat dibagi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang dibayarkan setiap tahunnya dan jumlahnya tidak tergantung terhadap variabel lain. Biaya tetap yang dikeluarkan pada analisis finansial skenario I adalah gaji tenaga kerja tetap, transportasi, promosi, listrik dan telepon, pupuk kompos, pemeliharaan bangunan, pemeliharaan sawah, pemeliharaan alat kesenian, pemeliharaan situs sejarah, pemeliharaan kolam ikan,

wireless internet, perlengkapan kantor dan administrasi, komunikasi, perawatan

kendaraan, perawatan genset dan mesin pemotong rumput. Perincian biaya tetap usaha Kampung Budaya Sindangbarang dapat dilihat pada Tabel 18. Perhitungan biaya transportasi, promosi, listrik dan telepon, pemeliharaan bangunan, pemeliharaan alat kesenian, pemeliharaan situs sejarah, pemeliharaan kolam ikan,

wireless internet, perlengkapan kantor dan administrasi, komunikasi, perawatan kendaraan, dan perawatan mesin pemotong rumput dan genset dapat dilihat pada Lampiran 5.

Tabel 18. Rincian Biaya Tetap Usaha Kampung Budaya Sindangbarang

No Uraian Biaya per

Bulan (Rp)

Biaya per Tahun (Rp)

1 Gaji Tenaga Kerja Tetap 5.000.000 60.000.000

2 Transportasi 300.000 3.600.000

3 Promosi 2.000.000 24.000.000

4 Listrik dan Telepon 850.000 10.200.000

5 Pupuk Kompos 10.000 120.000

6 Pemeliharaan Bangunan 3.500.000 42.000.000

7 Pemeliharaan Sawah 83.333,33 1.000.000

8 Pemeliharaan Alat Kesenian 416.666,67 5.000.000

9 Pemeliharaan Situs Sejarah 400.000 4.800.000

10 Pemeliharaan Kolam Ikan 83.333,33 1.000.000

11 Wireless Internet 1.500.000 18.000.000

12 Perlengkapan Kantor dan Administrasi 500.000 6.000.000

13 Komunikasi 200.000 2.400.000

14 Perawatan Kendaraan 60.000 720.000

15

Perawatan Genset dan Mesin

Pemotong Rumput 41.666,67 500.000

Total 14.945.000 179.340.000

Sumber : Data Primer (2010)

Selain biaya tetap, biaya operasional juga terdiri dari biaya variabel. Biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya tergantung dari variabel lain. Variabel yang dapat mempengaruhi biaya variabel adalah kunjungan wisatawan. Biaya variabel dalam usaha agrowisata Kampung Budaya Sindangbarang adalah gaji tenaga kerja tidak tetap, bahan bakar genset, biaya konsumsi wisatawan, pembelian ikan, dan pembelian bibit padi dan padi.

Gaji tenaga kerja tidak tetap adalah gaji yang harus dibayarkan Kampung Budaya Sindangbarang kepada tenaga kerja tidak tetap. Gaji ini dibayarkan saat adanya kunjungan wisatawan. Setiap kunjungan wisatawan, Kampung Budaya Sindangbarang mempekerjakan sembilan orang tenaga kerja tidak tetap yaitu satu orang pemandu belajar menanam padi, satu orang pemandu belajar menangkap ikan, satu orang pemandu belajar menumbuk padi, tiga orang penari pertunjukan kesenian, dua orang pemain alat kesenian, dan satu orang pemandu kunjungan ke

situs sejarah. Perhitungan gaji tenaga kerja tidak tetap adalah jumlah kunjungan dikalikan dengan total gaji tenaga kerja tidak tetap per kunjungan wisatawan. Rincian gaji tenaga kerja tidak tetap per tahun dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Gaji per Tahun Tenaga Kerja Tidak Tetap

Tahun

Gaji per Kunjungan (Rp)

Jumlah Kunjungan

Total Gaji per Tahun (Rp)

1 225.000 15 3.375.000

2 225.000 125 28.125.000

3 225.000 88 19.800.000

4-10* 225.000* 118* 26.550.000*

*) Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer (2010)

Komponen biaya variabel selanjutnya adalah bahan bakar genset. Kampung Budaya Sindangbarang memiliki genset untuk menjaga kenyamanan wisatawan saat terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Konsumsi bahan bakar genset

adalah diesel dengan harga Rp 4.500,- per liter. Jumlah konsumsi bahan bakar per bulan adalah 22,22 liter. Jumlah ini cukup untuk memenuhi pasokan listrik jika terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Dengan asumsi bahwa setiap bulannya selalu ada kunjungan wisatawan, maka perhitungan total biaya bahan bakar genset per tahun adalah konsumsi bahan bakar per bulan dikalikan dengan harga bahan bakar dan dikalikan lagi dengan jumlah bulan dalam satu tahun. Rincian biaya bahan bakar genset per tahun dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Biaya Bahan Bakar Genset per Tahun

Tahun

Konsumsi per Bulan (liter)

Jumlah

Bulan Harga (Rp)

Total Biaya per tahun (Rp)

1 22,22 4 4.500 400.000

2 22,22 12 4.500 1.200.000

3 22,22 12 4.500 1.200.000

4-10* 22,22* 12* 4.500* 1.200.000*

*) Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer (2010)

Komponen biaya variabel ketiga adalah biaya konsumsi wisatawan. Biaya konsumsi wisatawan adalah biaya yang diperlukan dalam pembuatan paket makanan. Untuk menciptakan satu paket makanan diperlukan biaya sebesar Rp15.000, sehingga perhitungan total biaya konsumsi wisatawan per tahun adalah

biaya untuk menciptakan satu paket makanan dikalikan dengan jumlah wisatawan yang berkunjung. Rincian biaya konsumsi wisatawan per tahun dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Biaya Konsumsi Wisatawan per Tahun

Tahun

Biaya per Paket Makanan (Rp)

Jumlah Wisatawan yang Berkunjung

(orang)

Total Biaya Konsumsi Wisatawan per Tahun (Rp)

1 15.000 506 7.590.000

2 15.000 5.481 82.215.000

3 15.000 5.279 79.185.000

4-10* 15.000* 6.066* 90.990.000*

*) Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer (2010)

Komponen biaya variabel yang keempat adalah biaya pembelian ikan. Biaya pembelian ikan adalah biaya yang dibayarkan untuk mempersiapkan kebutuhan ikan dalam kegiatan belajar menangkap ikan. Jenis ikan yang digunakan adalah ikan mas dengan harga Rp 20.000 per kilogram. Jumlah rata- rata ikan yang digunakan dalam setiap kunjungan adalah 10 kilogram, sehingga perhitungan biaya pembelian ikan adalah biaya pembelian ikan per kunjungan wisatawan dikalikan dengan jumlah kunjungan wisatawan. Rincian biaya pembelian ikan dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Biaya Pembelian Ikan per Tahun

Tahun

Biaya Pembelian Ikan per Kunjungan Wisatawan (Rp)

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Total Biaya Pembelian Ikan per

Tahun (Rp)

1 200.000 15 3.000.000

2 200.000 125 25.000.000

3 200.000 88 17.600.000

4-10* 200.000* 118* 23.600.000*

*) Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer (2010)

Komponen biaya variabel yang terakhir adalah biaya pembelian bibit padi dan padi. Biaya pembelian bibit padi dan padi adalah biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan bibit padi dan padi dalam kegiatan belajar menanam padi dan menumbuk padi. Kebutuhan bibit padi per kunjungan wisatawan adalah dua

kilogram bibit dengan harga Rp 3.000 per kilogram. Sedangkan kebutuhan padi uuntuk kegiatan belajar menumbuk padi adalah dua kilogram padi dengan harga Rp 2.000 per kilogram. Dengan asumsi harga konstan selama umur usaha, maka perhitungan biayanya adalah biaya kebutuhan padi dan bibit padi per kunjungan dikalikan dengan jumlah kunjungan wisatawan. Rincian biaya pembelian bibit padi dan padi per tahun dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Biaya Pembelian Padi dan Bibit Padi per Tahun

Tahun

Biaya Pembelian Bibit Padi dan Padi per Kunjungan Wisatawan

(Rp)

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Total Biaya Pembelian Bibit Padi dan Padi per

Tahun (Rp)

1 10.000 15 150.000

2 10.000 125 1.250.000

3 10.000 88 880.000

4-10* 10.000* 118* 1.180.000*

*) Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer (2010)

Jenis biaya yang terakhir adalah pajak. Jenis pajak yang dibebankan kepada usaha Kampung Budaya Sindangbarang adalah pajak daerah. Sesuai dengan surat tagihan pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) P/2000/3740/34/411, besarnya pajak yang harus dibayar per bulannya adalah Rp 100.000,-. Perhitungan biaya pajak adalah besarnya pajak yang harus dibayar per bulan dikalikan dengan jumlah bulan dalam satu tahun usaha. Rincian biaya pajak dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Biaya Pajak per Tahun

Tahun

Pajak Daerah per Bulan (Rp)

Jumlah Bulan

Biaya Pajak per Tahun (Rp)

1 100.000 4 400.000

2-10* 100.000 12 1.200.000

*) Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer (2010)