• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.2 Aspek Kelayakan Bisnis

Aspek-aspek yang diteliti dalam studi kelayakan bisnis secara umum meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial ekonomi lingkungan, dan aspek finansial. Masing-masing aspek ini tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan. Bila salah satu aspek bisnis kurang memenuhi kriteria kelayakan, maka perlu dilakukan perbaikan atau tambahan yang diperlukan (Nurmalina et al. 2009).

3.1.2.1. Aspek Pasar

Pasar adalah titik pertemuan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa, sehingga tercapai kesepakatan dalam transaksi. Pengkajian aspek pasar penting untuk dilakukan karena tidak ada proyek yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut (Subagyo 2007). Aspek pasar mempelajari tentang :

1) Permintaan.

Permintaan adalah kegiatan yang didukung oleh daya beli atau akses untuk membeli. Artinya, permintaan akan terjadi apabila didukung oleh daya kemampuan yang dimiliki konsumen untuk membeli serta adanya akses untuk memperoleh barang atau jasa yang ditawarkan. Hal ini pula yang sangat menentukan permintaan itu sendiri. Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang dan jasa antara lain, harga barang itu sendiri, harga barang lain yang memiliki hubungan substitusi atau komplementer, pendapatan, selera, jumlah penduduk, dan akses untuk memperoleh barang atau jasa yang ditawarkan (Kasmir dan Jakfar 2003). 2) Penawaran.

Penawaran adalah junlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang dan jasa antara lain, harga komoditi itu sendiri, harga komoditi lain yang memiliki hubungan substitusi atau komplementer, teknologi, harga input, tujuan perusahaan, atau akses (Kasmir dan Jakfar 2003).

3) Penjualan industri dan penjualan perusahaan (market share).

Penjualan industri merupakan permintaan konsumen yang dapat dipenuhi oleh kelompok industri. Sedangkan penjualan perusahaan adalah bagian dari potensi pasar yang dapat diraih oleh salah satu perusahaan dalam kelompok industri atau disebut dengan market share perusahaan (Suratman 2002).

4) Segmenting, targeting, dan positioning

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran yang berbeda pula. Targeting adalah kegiatan

mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Sedangkan positioning adalah kegiatan menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar (Kasmir dan Jakfar 2003).

5) Bauran pemasaran.

Bauran pemasaran dalam produk yang merupakan gabungan barang dan jasa meliputi tujuh aspek bauran pemasaran (marketing mix) yaitu, produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion), personil (people), bukti fisik (physical evidence), proses (process)(Umar 2001).

3.1.2.2. Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis tersebut selesai dibangun (Nurmalina et al. 2009). Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan teknis atau operasi, sehingga jika tidak dianalisis dengan baik, maka akan berakibat fatal bagi perusahaan di kemudian hari (Kasmir dan Jakfar 2003). Aspek ini mengkaji hal- hal yang berkaitan dengan teknis atau operasi yaitu lokasi bisnis, skala operasional dan luas produksi, layout dan tata letak alur produksi, serta pemilihan jenis teknologi dan peralatan (Nurmalina et al. 2009).

3.1.2.3. Aspek Manajemen

Konsep dasar manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian suatu aktiviyas yang bertujuan untuk mengalokasikan sumber daya, sehingga mempunyai nilai tambah (Suratman 2002). Aspek manajemen dalam studi kelayakan bisnis memfokuskan diri pada analisis organisasi dan sumberdaya manusia (Subagyo 2007). Aspek manajemen mempelajari tentang bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi masing-masing jabatan, jumlah tenaga kerja yang digunakan, dan penentuan anggota direksi dan tenaga-tenaga inti (Nurmalina et al. 2009).

3.1.2.4. Aspek Hukum

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), aspek hukum membahas masalah kelengkapan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-

izin yang dimiliki. Kelengkapan dokumen usaha sangat penting, karena merupakan dasar hukum yang harus dipegang apabila di kemudian hari timbul masalah.

3.1.2.5. Aspek Sosial Ekonomi Lingkungan

Analisis aspek sosial digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika proyek tersebut berjalan. Pengaruh tersebut terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan. Analisis aspek lingkungan akan melihat dampak proyek yang dijalankan terhadap lingkungan sekitar, baik terhadap air, darat, udara, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan manusia, binatang, dan tumbuhan (Kasmir dan Jakfar 2003).

3.1.2.6. Aspek Finansial

Subagyo (2007) menyebutkan bahwa analisis aspek finansial adalah suatu analisis yang menentukan layak atau tidaknya suatu usaha berdasarkan data biaya dan manfaat setelah dilakukan kajian terhadap aspek non-finansial. Penelitian dalam aspek finansial dilakukan untuk menilai biaya-biaya yang akan dikeluarkan dan meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika usaha dijalankan (Kasmir dan Jakfar 2003). Hal-hal yang diteliti dalam aspek ini adalah :

1) Biaya kebutuhan investasi.

Investasi dilakukan dalam berbagai bentuk yang dugunakan untuk membeli aset-aset yang dibutuhkan usaha tersebut. Aset-aset ini biasanya berupa aset tetap yang dibutuhkan perusahaan mulai dari pendirian hingga dapat dioperasikan. Karena itu, dalam melakukan investasi dibutuhkan biaya investasi yang digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan investasi tersebut. Biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang akan dijalankan. Secara umum, komponen biaya terdiri atas biaya prainvestasi, biaya pembelian aktiva, dan biaya operasional (Kasmir dan Jakfar 2003).

2) Sumber-sumber dana.

Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada seperti, dari modal sendiri, modal pinjaman, atau gabungan keduanya.

Pemilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha. Sumber-sumber dana yang utama terdiri dari modal sendiri yang diperoleh dari pemilik perusahaan atau penerbitan saham, dan modal pinjaman yang berasal dari kredit bank, pinjaman dari lembaga keuangan, dan pinjaman dari perusahaan non-bank (Kasmir dan Jakfar 2003). 3) Arus kas (cash flow).

Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam

suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan (Kasmir dan Jakfar 2003). Aliran kas yang berhubungan dengan suatu usaha dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu, aliran kas permulaan (initial cash

flow), aliran kas operasional (operational cash flow), dan aliran kas terminal

(terminal cash flow). Pengeluaran-pengeluaran untuk investasi pada awal

periode merupakan aliran kas permulaan. Aliran kas yang timbul selama operasi usaha disebut aliran kas operasional, sedangkan aliran kas terminal adalah aliran kas yang diperoleh ketika usaha berakhir (Kasmir dan Jakfar 2003).