• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.1 Aspek Non Finansial

6.1.1.3 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan bagian dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh suatu usaha atau pemasaran. Dalam bidang jasa, bauran

Place (distribusi), Promotion (promosi), People (personil), Physical Evidence

(bukti fisik), dan Process (proses). 1) Produk

Produk yang dihasilkan oleh Kampung Budaya Sindangbarang berupa gabungan antara barang dan jasa yang menitikberatkan pada jasa. Produk tersebut terdiri dari :

a) Belajar menanam padi. Wisatawan dapat menikmati edukasi pertanian dengan belajar menanam padi yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Bibit padi yang digunakan diperoleh dari petani sekitar. Cara tanam padi yang digunakan biasanya disebut dengan nandur

yaitu menanam padi dengan tangan dan dilakukan sambil melangkah ke belakang.

b) Belajar menangkap ikan. Wisatawan dapat menikmati edukasi pertanian dengan belajar menangkap ikan yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Jenis ikan yang digunakan adalah ikan mas yang diperoleh dari petani ikan sekitar. Ikan mas disebar ke dalam kolam ikan, kemudian wisatawan belajar menangkap ikan dengan tangan. c) Belajar menumbuk padi. Wisatawan dapat menikmati edukasi pertanian

dengan belajar menumbuk padi yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Padi yang digunakan diperoleh dari petani sekitar yang kemudian disimpan di leuit. Kegiatan yang dilakukan di Saung Lisung ini dilakukan dengan cara menumbuk padi hasil panen agar beras yang masih menempel di padi terlepas.

d) Belajar kesenian tradisional sunda. Wisatawan dapat mempelajari kesenian tradisional sunda seperti tari tradisional sunda dan memainkan alat musik tradisional sunda. Kegiatan belajar tari tradisional dilakukan di Bale Pangriungan, sedangkan kegiatan belajar memainkan alat musik tradisional dilakukan di Saung Talu. Kegiatan ini dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang.

e) Pertunjukan kesenian tradisional sunda. Wisatawan dapat menikmati pertunjukan kesenian tradisional sunda seperti drama tradisional dan pertunjukan musik tradisional. Kegiatan ini dilakukan di Saung Talu.

f) Pengenalan alat masak tradisional. Wisatawan dapat mengenal alat masak tradisional sunda dengan dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Biasanya, pengenalan alat masak tradisional ini dipandu langsung oleh wakil ketua karena pengetahuannya terhadap budaya sunda setempat. Alat masak yang dikenalkan adalah hawu yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya.

g) Penuturan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang. Wisatawan dapat mengetahui sejarah Kampung Budaya Sindangbarang dan adat kebudayaan sunda setempat. Kegiatan ini dipandu langsung oleh wakil ketua karena pengetahuannya terhadap budaya sunda setempat. Kegiatan ini biasanya dilakukan di Bale Pangriungan dan menjadi acara pembuka bagi wisatawan yang datang.

h) Mandi di sungai. Wisatawan dapat menikmati kegiatan mandi di sungai seperti kebanyakan masyarakat pedesaan. Sungai yang digunakan adalah sungai Ciapus yang terletak tidak jauh dari area Kampung Budaya Sindangbarang. Tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang membimbing wisatawan dalam melakukan tracking dari Kampung Budaya melewati hamparan sawah dan perumahan penduduk desa sekitar sampai ke sungai Ciapus untuk melakukan kegiatan mandi di sungai. i) Pengenalan dan pendampingan ke situs sejarah. Di sekitar Kampung

Budaya Sindangbarang tersebar berbagai situs sejarah. Situs sejarah tersebut berasal dari peninggalan kerajaan sunda Padjajaran berupa menhir, dolmen, punden berundak, ataupun lokasi bersejarah. Wisatawan dapat didampingi untuk menuju lokasi dan melihat secara langsung situs- situs sejarah tersebut.

j) Makanan tradisional sunda. Kampung Budaya Sindangbarang juga menyediakan paket makanan tradisional sunda kepada wisatawan. Menu paket makanannya adalah nasi putih, ayam goreng, sayur asam, tahu dan tempe goreng, serta ikan asin.

k) Free wi-fi. Kampung Budaya Sindangbarang memiliki koneksi internet

yang terhubung dengan wi-fi. Wisatawan dapat menikmati internet gratis di dalam area Kampung Budaya Sindangbarang.

l) Toko cinderamata. Kampung Budaya Sindangbarang berencana untuk membangun toko cinderamata pada tahun 2010, dan mengoperasikannya pada tahun berikutnya. Produk yang akan dijual pada toko cinderamata adalah tas bulu domba, kujang, sandal Kampung Budaya Sindangbarang, kaos dan baju pangsi, gantungan kunci kujang, gantungan kunci biasa, gelang, majalah Balebat, ikat kepala, dan wadah korek api.

2) Harga

Seluruh produk wisata tersebut dikemas ke dalam paket kunjungan. Wisatawan dapat memilih paket yang sesuai dengan keinginannya dalam kunjungannya ke Kampung Budaya Sindangbarang. Paket tersebut adalah sebagai berikut :

a) Paket Mulih ka Lembur (Paket Kunjungan Sehari). Paket ini merupakan paket kunjungan sehari tanpa menginap. Dalam paket ini wisatawan dapat menikmati kegiatan penuturan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang, belajar menanam padi, belajar menangkap ikan, belajar menumbuk padi, belajar kesenian tradisional, pengenalan alat masak tradisional, mandi di sungai, pengenalan dan pendampingan ke situs sejarah, dan menikmati pertunjukan kesenian sunda. Selain itu, wisatawan juga dapat memperoleh paket makanan tradisional sunda dengan harga Rp 20.000,- per paket. Harga yang ditawarkan pada paket

Mulih ka Lembur adalah sebagai berikut :

i) Pelajar / Mahasiswa : Rp55.000 per orang dengan jumlah minimal 40 orang.

ii) Umum / Domestik : Rp 60.000 per orang dengan jumlah minimal 30 orang.

iii) Wisatawan asing : Rp 90.000 per orang dengan jumlah minimal 30 orang.

iv) Anak-anak usia dibawah 5 tahun : Rp 35.000 per orang dengan jumlah minimal 30 orang.

b) Paket Saweungi di Kampung Budaya (Paket Menginap). Paket ini merupakan paket kunjungan menginap. Dalam paket ini wisatawan dapat memilih antara menginap saja atau menginap dengan menikmati kegiatan

penuturan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang, belajar menanam padi, belajar menangkap ikan, belajar menumbuk padi, belajar kesenian tradisional, pengenalan alat masak tradisional, mandi di sungai, pengenalan dan pendampingan ke situs sejarah, dan menikmati pertunjukan kesenian. Khusus untuk paket menginap, disediakan konsumsi makanan sebanyak 3 kali dengan menu makanan tradisional Sunda. Harga yang ditawarkan dalam paket ini adalah sebagai berikut :

i) Menginap di Rumah Panengen : Rp 800.000 per rumah (menginap saja) atau Rp 1.600.000 per rumah (menginap dan menikmati kegiatan).

ii) Menginap di Rumah Pangiwa : Rp 800.000 per rumah (menginap saja) atau Rp 1.600.000 per rumah (menginap dan menikmati kegiatan).

iii) Menginap di Rumah Pasangrahan : Rp 1.250.000 per rumah (menginap saja) atau Rp 2.500.000 per rumah (menginap dan menikmati kegiatan).

c) Paket Tentatif. Kampung Budaya Sindangbarang juga menyediakan paket tentatif bagi wisatawan yang ingin menikmati kegiatan di luar paket yang ditawarkan. Harga paket dinegosiasikan dengan manajemen Kampung Budaya Sindangbarang berdasarkan pemilihan kegiatan wisata. Paket tentatif yang pernah diambil oleh wisatawan sampai tahun 2010 adalah paket dengan beberapa kegiatan pilihan yaitu belajar menanam padi, berlatih kesenian, dan makan bersama di malam hari dengan harga Rp 75.000,- per orang.

Harga produk toko cinderamata memiliki nilai yang berbeda-beda pada setiap jenis produknya. Harga produk toko cinderamata dapat dilihat pada Tabel 9 berikut.

Tabel 9. Harga Produk berdasarkan Jenis Produk Toko Cinderamata

No. Jenis Produk Toko Cinderamata Harga Produk Satuan (Rp)

1 Tas Bulu Domba 150.000,00

2 Kujang 75.000,00

3 Sendal KBS 10.000,00

4 Kaos dan Baju Pangsi 150.000,00 5 Gantungan Kunci Kujang 12.500,00 6 Gantungan Kunci Biasa 7.000,00

7 Gelang 2.000,00

8 Majalah Balebat 10.000,00

9 Ikat Kepala 25.000,00

10 Wadah Korek Api 5.000,00

Sumber : Manajemen Kampung Budaya Sindangbarang (2010)

3) Distribusi

Kampung Budaya Sindangbarang merupakan usaha agrowisata yang menawarkan produk jasa. Dalam melakukan kegiatan usahanya, setiap produk jasa yang ditawarkan dinikmati oleh konsumen langsung di lokasi usaha. Oleh karena itu distribusi yang digunakan oleh Kampung Budaya Sindangbarang adalah distribusi langsung, yaitu proses distribusi produk dari produsen ke konsumen tanpa distributor, dimana konsumen melakukan kegiatan konsumsinya di lokasi usaha produsen berada.

4) Promosi

Kampung Budaya Sindangbarang melakukan berbagai kegiatan promosi dalam kegiatan usahanya. Kegiatan promosi dilakukan dengan tujuan agar calon wisatawan dapat mengetahui keberadaan usaha agrowisata Kampung Budaya Sindangbarang. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Kampung Budaya Sindangbarang adalah :

a) Promosi ke sekolah-sekolah. Sesuai dengan target pasar yang ditetapkan, kegiatan promosi Kampung Budaya Sindangbarang adalah melakukan kegiatan presentasi dan penyebaran brosur ke berbagai sekolah di Bogor dan Jakarta.

b) Promosi melalui berbagai acara dan kegiatan. Kampung Budaya Sindangbarang seringkali diundang di berbagai acara kepariwisataan dan

kebudayaan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata seperti seminar pariwisata, pertunjukan kesenian, dan lain- lain. Dalam kesempatan ini Kampung Budaya Sindangbarang melakukan kegiatan promosinya dengan cara mempresentasikan dan menyebarkan brosur.

c) Promosi melalui teknologi e-commerce. Teknologi e-commerce

merupakan kegiatan promosi produk berbasis internet. Kampung Budaya Sindangbarang memilki website yaitu www.kp-sindangbarang.com.

Website tersebut secara umum berisi tentang profil perusahaan, kegiatan

dan fasilitas yang ditawarkan, acara yang diadakan, serta pemesanan paket wisata.

d) Promosi melalui pemasangan iklan di media cetak. Kampung Budaya Sindangbarang melakukan kegiatan promosinya salah satunya melalui melalui media cetak. Media cetak yang pernah memuat iklan Kampung Budaya Sindangbarang adalah Radar Bogor dan Jurnal Bogor.

e) Promosi melalui papan jalan. Terdapat dua papan jalan yang digunakan selain sebagai papan penunjuk jalan, juga sebagai media promosi. Papan jalan tersebut terletak di Jalan Raya Ciapus dan jalan masuk Kampung Budaya Sindangbarang. Orang-orang yang melihat papan tersebut dapat mengetahui usaha Kampung Budaya Sindangbarang.

5) Personil

Personil didefinisikan sebagai penggunaan sumberdaya manusia dalam melakukan dan menunjang kegiatan pemasaran. Tenaga kerja yang ada di Kampung Budaya Sindangbarang merupakan orang-orang yang mempunyai pengetahuan di dalam mengoperasikan kegiatan yang ditawarkan Kampung Budaya Sindangbarang. Kegiatan edukasi pertanian yaitu belajar menanam padi, belajar menangkap ikan, dan belajar menumbuk padi dipandu oleh tenaga kerja yang mengerti tentang cara melakukan kegiatan tersebut. Tenaga kerja Kampung Budaya juga memahami cara menampilkan kesenian Sunda serta mengetahui sejarah Sunda dan situs-situs sejarah. Tenaga kerja yang ada di Kampung Budaya Sindangbarang juga diwajibkan untuk memakai pakaian adat Sunda dalam menyambut dan melayani wisatawan. Hal tersebut

dilakukan agar wisatawan tidak hanya mendapatkan kepuasan dari produk jasa yang ditawarkan, tetapi juga dari personil yang menyampaikannya. 6) Bukti Fisik

Kampung Budaya Sindangbarang memiliki 28 bangunan dengan arsitektur tradisional sunda. Bangunan tersebut ditata sedimikian rupa menyerupai suatu pedesaan sehingga memberikan suasana layaknya pedesaan yang asri, indah, dan nyaman. Selain itu, lokasi usaha langsung berbatasan dengan alam terbuka dengan pemandangan sawah dan pegunungan yang semakin menambah kesan pedesaan yang nyata bagi wisatawan yang datang.

7) Proses

Kampung Budaya Sindangbarang mengatur urutan produk jasanya agar dapat dinikmati oleh wisatawan secara maksimal. Urutan kegiatan yang akan dilakukan oleh wisatawan dimulai dari penuturan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang, menanam padi, menumbuk padi, pengenalan alat masak tradisional, menangkap ikan, pengenalan situs sejarah, mandi di sungai, dan yang terakhir adalah pengenalan dan pertunjukan kesenian sunda. Kegiatan tersebut dilakukan secara berurutan satu demi satu agar setiap alur kegiatan dapat diikuti, dinikmati dan dipahami secara nyaman oleh wisatawan.