• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Manajemen

Dalam dokumen 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Halaman 38-44)

4.4. Temuan Data

4.4.1. Aspek Manajemen

Manajemen dalam sebuah merupakan dimana perusahaan dan lembaga-lembaga menentukan kebijakan dan bagaimana program tersebut dibuat. Manajemen dalam sebuah program CSR berperan penting dalam proses perencanaan dan bagaimana pembuatan prosedur kerja lainnya. Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Pada program YEAH ini hal ini sudah tercapai dengan baik karena perencanaan sudah dibuat dengan tujuan yang jelas dengan tujuan yang jelas dari ketiga organisasi yang membuatnya. Terdapat juga komitmen dari perusahaan Hanwha Life Korea untuk memberikan kontribusi kepada negara Indonesia. Perusahaan yang baru masuk ke Indonesia pada tahun 2013 ini sudah menyadari pentingnya kontribusi kepada masyarakat dan bekerja sama dengan lembaga sosial seperti WVI untuk mencapai tujuan tersebut.

Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku pelaku bisnis mempunyai arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan seluruh kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi secara proporsional, mencegah kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.

Aspek profit menjadi tujuan utama dan terpenting dalam setiap kegiatan usaha. Tidak heran bila fokus utama dari seluruh kegiatan dalam perusahaan adalah mengejar profit. Menurut program manajer WVI urban Surabaya, Dalam program

YEAH ini, Hanwha Life Korea lebih mencari keuntungan dalam bentuk yang berbeda yaitu branding nama perusahaan yang baru masuk ke Indonesia. Melalui program branding nama perusahaan, Nama asuransi Hanwha Life akan lebih dikenal masyarakat. Secara tidak langsung nama yang sudah dikenal tersebut akan menghasilkan profit ke Hanwha Life.

“Untuk Hanwha reason utama branding. Branding bahwa dia tidak cuma perusahaan yang cari untung saja, tapi juga memperhatikan social life gitu. Memperhatikan pembangunan sosial dalam hal ini anak-anak muda.” (Wawancara Program Manajer Willy, 2017)

Hanwha Life Korea memiliki dana CSR, namun belum memiliki program CSR yang mampu membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Nama brand Hanwha Life relatif baru dibandingkan brand asuransi lainnya, Oleh sebab itu, melalui program CSR ini nama Hanwha Life bisa tersebar ke berbagai kalangan masyarakat di Indonesia dan Surabaya. Tidak hanya menarget orang tua namun juga anak muda untuk bisa lebih mengerti bahwa Hanwha Life peduli terhadap kebutuhan mereka. Dana program YEAH ini berasal dari anggaran program CSR yang belum dipakai.

Program yang dimulai pada tahun 2015 ini berorientasi kepada people atau masyarakat. Menyasar anak-anak muda untuk dapat berkembang diluar apa yang sudah dipelajari di sekolah. Program CSR ini secara nyata memberikan layanan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui bentuk konsep membina anak muda untuk menjadi seorang wirausaha yang unggul, dilakukan pembelajaran secara teoritis dan praktik. Dalam pelaksanannya, tim pelaksana diwajibkan untuk tetap beretika dan menjaga keselamatan para peserta. Pendamping diwajibkan menandatangani form perlindungan anak. Dengan adanya prosedur ini, terdapat perlindungan bagi peserta yang berpartisipasi dalam program ini. Pengembangan anak muda merupakan tujuan utama dari program ini.

Dalam aspek people terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satu syarat tersebut “Adanya program-program nyata pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat.” Syarat ini sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dengan bagaimana program ini sudah melayani masyarakat dengan mengajarkan anak-anak muda untuk berkembang menjadi seorang pengusaha. YEAH memberdayakan masyarakat di lokasi pemberdayaan Wahana Visi

Surabaya. Dasar program YEAH itu sendiri adalah memberdayakan anak-anak muda yang putus sekolah.

“Program untuk anak-anak muda yang putus sekolah sebenarnya

awalnya. Nah yang putus sekolah itu diapain nih gitu kan. Nah

kemudian dibuatlah suatu proposal dari kita. Waktu itu kan karena ini menyasar anak muda, Youth Enterpreneur gitu sebenarnya awalnya. Cuma ketika diminta nama pastinya supaya ada istilahnya bahwa ini adalah tempat pembelajaran gitu, bukan untuk membuat orang

menjadi pengusaha gitu. Walaupun kita bisa saja menjadi pengusaha

setelah itu. Nah kita bilang ini Academy lah istilahnya. Mirip academy.” (Wawancara Rachmat Willy Sitompul; Manager Program YEAH)

Syarat keberhasilan CSR lainnya adalah “adanya sistem perlindungan sosial terhadap kelompok-kelompok rentan, termasuk penghargaan terhadap kearifan lokal.” Hal ini sudah tercapai dengan baik, dilakukan dengan berbagai prosedur baik dalam pembentukan tim kerja yang membutuhkan komitmen dan penandatanganan form perlindungan anak. WVI Surabaya juga memberikan kesempatan pada tokoh masyarakat lokal maupun sukarelawan untuk berpartisipasi dalam program pemberdayaan anak-anak muda ini. Pihak masyarakat seperti camat dan kelurahan juga diajak untuk memonitor bagaimana perkembangan peserta program. Program ini memberikan dampak positif yang meningkatkan kualitas hidup, mata pencaharian, dan kemandirian masyarakat. Sudah tercapai, melalui hasil-hasil akhir dan sustainability program YEAH.

Sustainability yang diharapkan adalah perusahaan yang didirikan oleh para peserta, tetap berjalan dan menjadi dampak bagi masyarakat disekitar mereka. Hal tersebut sudah tercapai di batch satu maupun dua, karena terdapat usaha yang sudah berjalan dengan baik, hingga akhirnya ditarik oleh pemerintah lokal untuk membantu perkembangan daerah mereka. Usaha tersebut juga sudah membantu peserta untuk berkembang. Melalui program ini, peserta dapat belajar banyak hal yang tidak diajari di sekolah. Materi yang tidak hanya secara teoritis namun terdapat juga sarana untuk praktik dan mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari. Ilmu yang diajarkan di program ini terbukti bermanfaat karena usaha para peserta berjalan dengan baik, dan juga membantu peserta untuk berkembang, baik secara pengetahuan maupun kepribadian.

Gambar 4.14 Sustainability Program YEAH 2016 Sumber: Instagram Sigquel Company

Setiap kegiatan pasti memiliki dampak positif dan negatif, keberhasilan suatu program dapat dilihat dari dampak positif yang diberikan dan bagaimana cara meminimalisir dampak negatifnya. Pada YEAH 2016, pihak WVI dan organisasi lainnya tidak memiliki prosedur untuk mengantisipasi adanya krisis atau konflik yang besar. Kedua belah pihak sudah berpengalaman dan professional, sehingga tidak ada konflik negatif besar yang terjadi. Jika terjadi hal-hal yang tidak mendukung, Para pendamping, panitia pelaksana, serta manajemen akan berkoordinasi dengan Hanwha Life untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Kalau misal terjadi seperti itu, kita akan komunikasikan ke

donornya biasanya. Nah kemudian donornya akan tanya “apa opsi-opsinya?” kemudian kita kasih opsinya. Jadi semua situasi apapun dikomunikasikan ke donornya gitu. Biasanya kita kasih

opsi. “Apa opsi-opsinya?” setelah itu mereka pilih atau mereka gabungkan opsi-opsi yang sudah kita berikan atau mereka buat opsi lagi yang baru.” (Wawancara Rachmat Willy Sitompul; Manajer Program YEAH 2016)

Kontrol dampak negatif benar-benar dipantau secara ketat melalui laporan-laporan sehari-hari maupun dari perbincangan pihak pelaksana. Jika terjadi masalah saat pelaksanaan, maka langsung diperbincangkan dan solusinya langsung dijalankan. Dapat dilihat dari fakta tersebut bahwa dampak negatif program YEAH

sudah relatif kecil. Hal ini dapat dibuktikan dari pernyataan salah satu peserta program batch 2 yang mengatakan bahwa konfik yang tidak bisa dikontrol.

“Kalau negatifnya, saat program ini, negatifnya ga ada sih

ya.Belum ada. Kalau ini sih kayanya ga ada.Nah kalau yang negatif banget. Itu ga ada sih. . Kalau konflik ada, negatifnya

disitu. Kalau selama proses konflik ya pasti ada lah. Konflik kaya misalkan apa ya dulu ya? Ehmm oh ini, marketing yang kurang gencar. Akhirnya pendapatannya itu kurang.” (Wawancara Wahyu Aji Prakoso; PR Manajer Tim SigQuel Putat Jaya; peserta program YEAH 2016)

Program YEAH ini merupakan program yang melatih dan mengembangkan pengetahuan serta kepribadian peserta. Kegiatan ini tidak terlalu berhubungan dengan pelestarian lingkungan dan dampaknya pada lingkungan. Target program ini juga tidak menyasar lingkungan serta tujuan dari tiga organisasi penyelenggara tidak berorientasi pada lingkungan.

Kategori Planet merujuk kepada bagaimana suatu kegiatan CSR memberikan dampak kepada lingkungan. Untuk YEAH, dasar dari program ini berbasis memberdayakan masyarakat. Memberdayakan masyarakat dalam arti membantu mengembangkan kemampuan masyarakat dalam berkarya maupun untuk membuat suatu usaha. Pada program ini, aspek lingkungan tidak terlalu ditonjolkan baik dari awal pembentukan program sampai proses evaluasi. Dampak untuk lingkungan seperti Adanya program-program nyata pelestarian lingkungan, terdapat sarana pengelolaan dampak lingkungan (misalnya limbah), dan adanya program yang berdampak positif bagi lingkungan tidak menonjol di program YEAH. Program CSR ini, tidak memenuhi semua kategori planet karena program ini tidak bergerak untuk lingkungan.

Eksekusi program YEAH tidak dilakukan dengan sembarangan. Program ini memiliki rencana kerja, SOP, Struktur organisasi yang sudah direncanakan dan disepakati dengan baik. Program YEAH dikerjakan oleh lembaga Wahana Visi Surabaya dan diawasi oleh pihak Hanwha Life Korea, World Vision Korea, dan Wahana Visi Indonesia pusat. Program yang menyasar anak muda ini dilaksanakan oleh lembaga LSM yang berdiri “terpisah” dari perusahaan menyandang dana. Hanwha Life Korea bekerja sama dengan lembaga Wahana Visi untuk mencapai goals yang diinginkan dan melalui kerja sama tersebut, kedua lembaga dapat

mencapai tujuannya masing-masing. Wahana Visi dapat mendapat support keuangan untuk menjalankan program, sebaliknya perusahaan asuransi yang berdiri di Indonesia pada tahun 2013 ini dapat branding nama perusahaan ke seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

Mengetahui keterbatasan panitia pelaksana, pihak manajemen dan sponsor memberi kebijakan untuk menggandeng organisasi lain untuk membantu pelaksanaan program. Organisasi yang ditargetkan juga memiliki kriteria seperti, ahli dan professional dalam bidang mendidik anak muda, memiliki visi yang sama dengan program CSR YEAH, memiliki rencana kerja dan materi pengajaran yang jelas. Prosedur tersebut sudah dilaksanakan dengan baik, karena lembaga Prestasi Junior Indonesia (PJI) dan Yuyun Anwar Institute (YHI) sudah melaksanakan pendampingan peserta dengan baik. Program YEAH tidak hanya mendapat dukungan dari Korea, tetapi juga dari pemerintah lokal dan kota Surabaya. Di setiap ADP terdapat kader dan tokoh masyarakat yang mewakili daerah masing-masing. Disini mereka berperan sebagai pengawas dan perantara komunikasi antara pihak pelaksana dengan stakeholder. Pihak pemerintah menunjukan dukungan mereka dengan menyediakan tempat untuk produksi, pertemuan dan bimbingan rutin, sampai memberikan biaya untuk mengembangkan usaha para peserta YEAH diakhir program.

Pada batch kedua tahun 2016 jumlah peserta yang berbagi pengetahuan tentang entrepreneur tinggi karena CSR yang mereka lakukan umumnya di sekolah sehingga peserta yang bertugas sosialisasi di sekolah bisa menyampaikan materi entrepreneur muda.

Perubahan positif lain yang juga di alami oleh anggota SC adalah mulai munculnya kepedulian mereka kepada keluarga maupun lingkungan tempat mereka tinggal. Bentuk kepedulian umumnya dengan cara berbagi. Ada kalanya peserta membeli sendiri produk mereka dan dibagikan kepada keluarga maupun teman-teman sekolah baik sebagai uji coba maupun dimakan bersama dengan harapan mendapatkan customer atau pelanggan untuk produk mereka. Ada pula yang memberikan sebagian dari pendapatan mereka di SC untuk uang saku adiknya. Peserta mendapatkan pengalaman yang tidak biasa dan tidak bisa didapatkan

melalui sekolah. Berikut terdapat beberapa feedback dari peserta batch 2 yang sudah mengikuti program ini.

“Pengalaman yang luar biasa menguras tenaga dan pikiran, belajar untuk koordinasi dan management diri. Terpenting, memacu diri untuk professional dan berani dalam bertindak” (Wahyu Aji Prakoso, dari Siqguel SC; 24 Mei 2017)

“Kegiatan ini cukup bermanfaat dan bisa menambah wawasan dan juga ilmu pengetahuan. Terutama dibidang bisnis , bisa bertemu dengan teman-teman baru. 17 Cukup kembali diadakan, karena cukup bermanfaat untuk para remaja dari pada sekedar nongkrong dan keluyuran ga jelas” (Devi Sari, 23 tahun, dari YES SC; 27 Mei 2017)

Dapat dilihat dari uraian diatas bahwa penerapan 3P, profit, people, dan procedure sudah dijalankan. Tujuan ketiga organisasi sudah jelas, terdapat rencana kerja yang paten dan solid, sampai sustainability yang sudah dicapai. Pelaksanaan program juga dilakukan oleh mereka yang sudah ahli dalam bidangnya dan professional dalam pekerjaan membina masyarakat. Kriteria 3P pada program YEAH 2016 sudah tercapai dengan baik.

Dalam dokumen 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN (Halaman 38-44)