• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.2 Penyajian Data

4.2.1 Analisis Lingkungan Internal

4.2.1.5 Aspek pemasaran

Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelakasanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa dalam rngka mencapai tujuan individu dan organisasi. Proses pemasaran terkait pada pemilihan target pasar (segmenting, targetting, positioning), dan bauran pemasaran (produk, harga, saluran distribusi, dan promosi).

Berdasarkan hasil penelitian, peternak PPPM-HKI merupakan produsen dari usaha ayam kampung organik yang memasarkan produk secara langsung kepada pedagang besar pengumpul dan pedagang kecil pengecer. Selain itu lembaga juga berperan sebagai lembaga pemasaran hasil produksi anggota terutama kepada anggota dengan skala peternakan kecil dan menengah, hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya persaingan diantara anggota dampingan dalam pemasaran produk. Sedangkan untuk peternak skala besar, lembaga berperan sebagai penghubung dengan pedagang pengumpul ayam atau pihak lain seperti restoran, rumah makan dan usaha penjualan makanan berbahan baku ayam kampung lainnya. Kelemahan yang dimiliki oleh lembaga dalam memasarkan produk adalah, belum bisa memasuki pasar modern seperti swalayan dan supermarket di kota-kota besar.

a. Segementasi Pasar (Segmenting)

Segmentasi pasar merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh suatu usaha dalam sebuah industi dengan persaingan yang sangat kompetitf. Segmentasi sendiri merupakan proses membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang dibedakan berdasarkan kebutuhan, karakteristik, tingkah laku

sehingga membutuhkan produk yang berbeda. Segementasi pasar yang dilakukan lembaga PPPM-HKI dalam strategi pemasarannya adalah dengan membagi pasar menjadi 3 kelompok yang didasari oleh segmen psikografis dan demografis konsumen, yaitu:

 Kebutuhan akan daging ayam kampung merupakan bahan konsumsi yang dapat dikonsumsi oleh segala usia, ras, agama dan pekerjaan.

 Gaya hidup sehat dan alami, merupakan hal yang menarik untuk dikaji sekaligus peluang dalam pemasaran ayam kampung organik. Gaya hidup sehat dan alami mempengaruhi kecenderungan konsumen untuk memilih dan membeli bahan makanan yang alami, sehat, segar, dan aman untuk dikonsumsi,selain itu juga untuk menunjukkan dan meningkatkan kelas sosial.

 Budaya konsumsi/tingkah laku, pembagian pasar berdasarkan tingkah laku dipengaruhi oleh budaya masyarakat dalam mengkonsumsi ayam kampung terutama dalam acara adat istiadat dalam kebudayaan batak Simalungun.

b. Target Pasar (targetting)

Mengacu pada segmentasi pasar, maka target pasar dari produk ayam kampung organik ini masih fokus pada konsumen lokal yaitu disekitar daerah Kabupaten Simalungun dan Kotamadya Siantar. Hal ini diyakini dapat memberikan kontribusi yang cukup dalam proses pemasaran dilihat dari tingkat permintaan terhadap ayam kampung yang tetap stabil, misalnya, budaya

masyarakat adat Batak Simalungun yang dalam perayaan upacara adat mengkonsumsi makanan berbahan ayam kampung yang disebut manuk na pinatur, menjaga kestabilan permintaan pasar. Selain itu skala hasil produksi saat ini, hanya mampu menembus kebutuhan pasar di kedua daerah, namun diharapkan dapat menembus pasar provinsi apabila memiliki modal yang cukup dalam pengembangan strategi khususnya koneksi atau lobi terhadap pasar.

c. Posisi Pasar (Positioning)

Hal yang dilakukan dalam menempatkan posisi pasar dengan cara menempatkan produk sebagai produk organik yang pertama sekali dikembangkan dan dihasilkan langsung oleh peternak di daerah Simalungun dan sekitarnya. Sehingga diharapkan posisi produk dalam padangan konsumen merupakan produk yang bermanfaat dan bermutu tinggi serta merupakan produk lokal yang membanggakan.

d. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran yang dilaksanakan lembaga PPPM-HKI antara lain adalah:

1) Produk (product)

Kekuatan yang dimiliki oleh lembaga PPPM-HKI bidang peternakan beserta anggota adalah membudidayakan ternak ayam kampung dengan sistem organik. Ayam kampung organik jika diamati tidak berbeda dengan ayam kampung lainnya dari segi kandungan gizi dan ciri-ciri fisik ayam tersebut, namun hal yang membedakan adalah sistem pemeliharaan secara intensif dengan penerapan sistem manajemen peternakan organik. Keistimewaan ayam kampung

organik adalah kandungan gizi yang tertdapat dalam daging maupun lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung yang dihasilkan dari budidaya konvensional, lebih aman konsumsi karena tidak mengandung residu kimia sehingga menjamin kesehatan terjaga.

Produk ayam kampung organik merupakan produk organik pertama yang dikembangkan dan dihasilkan oleh peternak lokal di wilayah kabupaten Simalungun dan menempatkan produk sebagai komoditi unggulan dengan berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan. Kelemahan dari produk ini adalah belum memiliki merk karena masih menjual ayam hidup hanya masih dipasarkan di pasar tradisional. Kelemahan yang lain, sertifikat organik yang menyatakan ayam kampung organik hasil budidaya lembaga PPPM-HKI beserta anggota dampingan adalah benar produk organik karena dihasilkan berdasarkan penerapan sistem peternakan organik. Hal ini disebabkan pemerintah belum menaru h perhatian terhadap keberadaan produk tersebut sehingga mengurangi keunggulan bersaing produk.

2) Harga (price)

Strategi penetapan harga produk ayam kampung organik berdasarkan biaya produksi. Struktur biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dalam menentukan harga pokok penjualan dihitung berdasarkan besar biaya penyusutan kandang beserta biaya penyusutan peralatan lainnya yang merupakan biaya tetap, sedangkan biaya variabel terdiri dari biaya pakan, ramuan herbal, DOC, dan tenaga kerja.

Saat ini harga jual ayam kampung organik berkisar Rp 35.000-40.000/ekor dengan berat 800-900 gr/ekor, harga tersebut masih mengikuti harga pasar dengan maksud dan tujuan untuk menarik minat konsumen sehingga mampu bersaing dengan produk daging ayam lainnya di pasar. Keuntungan yang diperoleh setiap ekor ayam sekitar 40-50%.

3) Saluran Distribusi (place)

Saluran distribusi yang dijalan oleh lembaga PPPM -HKI, antara lain:  Pedagang besar pengumpul

Pedagang yang menjual ayam dalam kondisi hidup. Sistem pembelian dan penjualannya dilakukan secara tunai. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui kapasitas pembelian ayam yang dilakukan pedagang besar langsung dari peternak skala besar dengan pengawasan oleh lembaga.

 Pedagang kecil pengecer

Pedagang ini menjual langsung ke konsumen secara eceran sesuai kebutuhan. Pedagang ini adalha pedagang ayam yang melakukan aktivitas penjual di pasara tradisional. Pedagang jenis ini melakukan pembelian ayam dengan datang langsung ke lokasi peternakan.

 Penjualan langsung

Cara ini banyak dilakukan oleh peternak skala menengah yaitu dengan menjual langsung kepada konsumen dan biasanya pembeli dengan kebutuhan besar seperti rumah makan dan usaha pengolahan makanan lain be rbahan dasar ayam kampung.

4) Promosi (promotion)

Promosi merupakan kunci penting dalam program pemasaran. Kegiatan promosi akan memberikan gambaran citra produk kepada konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan lembaga PPPM -HKI beserta anggota dampingan dalam memasarkan produk diakui masih sangat kurang, sehingga ayam kampung organik belum banyak diketahui oleh masyarakat sebagai salah satu produk yang berkualitas, sehat dan aman konsumsi. Kegiatan promosi yang dilakukan saat ini adalah komunikasi dari mulut ke mulut. Hal ini sangat kurang efektif jika di lihat dari sisi persaingan, selain produk yang belum bisa dijangkau oleh seluruh kalangan konsumen, produk ayam kampung organik masih kalah saing dari segi jumlah yang tersedia di pasar, padahal tingkat permintaan terhadap produk cukup tinggi.