• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Pemasaran Berdaya Saing Produk Ayam Kampung Organik (Studi Pada Lembaga Pusat Pelatihan Pengembangan Masyarakat Huria Kristen Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Strategi Pemasaran Berdaya Saing Produk Ayam Kampung Organik (Studi Pada Lembaga Pusat Pelatihan Pengembangan Masyarakat Huria Kristen Indonesia)"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BERDAYA SAING

PADA PRODUK AYAM KAMPUNG ORGANIK

( Studi Pada Lembaga Pusat Pelatihan Pengembangan Masyarakat

Huria Kristen Indonesia)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Dannis Septen Martogi Turnip

100907034

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh : Nama : Dannis Septen Martogi Turnip

NIM : 100907034

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

judul : Analisis Strategi Pemasaran Berdaya Saing Produk Ayam Kampung Organik (Studi Pada Lembaga Pusat Pelatihan

Pengembangan Masyarakat Huria Kristen Indonesia)

Medan, Juli 2015

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Melanthon Rumapea, SE, M.Si, Ak. CA Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA NIDN: 0116116903 NIP : 195908161986111001

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh:

Nama : Dannis Septen Martogi Turnip NIM : 100907034

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Analisis Strategi Pemasaran Berdaya Saing Produk Ayam Kampung Organik (Studi Pada Lembaga Pusat Pelatihan

Pengembangan Masyarakat Huria Kristen Indonesia)

Yang dilaksanakan pada:

Hari :

Tanggal : Pukul :

Panitia Penguji

Ketua Penguji : Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA (...)

NIP : 195908161986111001

Anggota Penguji I : M. Arifin Nasution, S.Sos, MSP (...)

NIP : 197910052005011002

Anggota Penguji II : Melanthon Rumapea, SE, M.Si, Ak, CA (...)

(4)

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BERDAYA SAING PRODUK AYAM KAMPUNG ORGANIK

(Studi Pada Lembaga Pusat Pelatihan Pengembangan Masyarakat Huria Kristen Indonesia)

Nama : Dannis Septen Martogi Turnip

NIM : 100907034

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Pembimbing : Melanthon Rumapea, SE, M.Si, Ak, CA

Persaingan yang ketat dalam dunia usaha mengharuskan para pengusaha untuk menggunakan pendekatan strategi yang tepat dalam memasarkan produk untuk menjamin kelangsungan dan pengembangan usaha. Perumusan dan penerapan strategi pemasaran pada usaha berskala kecil ataupun mikro dibutuk untuk mampu bersaing, tidak terkecuali produk ayam kampung organik hasil budidaya lembaga PPPM-HKI. Usaha yang berdiri pada september 2012 ini belum dapat berkembang secara signifikan karena memiliki permasalahan seputar pendekatan yang dilakukan dalam pemasaran usahanya.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran produk ayam kampung organik. (2) Merumuskan strategi pemasaran yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada produk ayam kampung organik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, matrik IFE, matrik EFE, matriks IE, matrik SWOT dan matrik QSP.

Matriks IFE lembaga PPPM-HKI menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,564, sedangkan matiks EFE menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,185. Hal tersebut berarti lembaga PPPM-HKI memiliki kemampuan rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan, serta memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Dengan demikian, hasil matriks IE menunjukkan bahwa usaha berada pada posisi Hold and Maintain(V) dan strategi yang cocok untuk posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Analisis SWOT lembaga PPPM-HKI menghasilkan tujuh alternatif strategi yang berkaitan dengan posisi perusahaan dalam matriks IE. Urutan prioritas strategi berdasarkan analisis QSPM adalah (1)Melaksanakan Iklan yang kreatif dan promosi pejualan (nilai TAS 6,64), (2)mempertahankan kualitas produk (nilai TAS 6,50), (3)Meningkatkan volume produksi (nilai TAS 6,23), (4)Mengusahakan label sertifikat organik (nilai TAS 5,75), (5)Penetrasi pasar (nilai TAS 5,43), (6)Pengembangan produk (nilai TAS 5,40), (7)Meningkatkan image produk (positioning) (nilai TAS 5,28).

(5)

ABSTRACT

MARKETING STRATEGY ANALYSIS COMPETITIVELY NATIVE CHICKEN ORGANIC PRODUCTS

(Studies in the Foundation of Community Development Training Center Huria Kristen Indonesia)

Author : Dannis Septen Martogi Turnip NIM : 100907034

Faculty : Social and Political Science Departmen : Business Administration

Advisor : Melanthon Rumapea, SE, M.Si, Ak, CA

Intense competition in the business world requires employers to use the right strategy approach in marketing the product to ensure continuity and business development. Formulation and implementation of marketing strategies at micro or small-scale businesses needed to be able to compete, not least organic chicken products cultivated PPPM-HKI foundation. Enterprises which was founded in september 2012 is yet to be evolved significantly since it has the problem of the approach taken in the marketing business.

The purpose of this study are: (1) Identify factors internal and external environment that influence the marketing of organic chicken products. (2) To formulate a marketing strategy that can be recommended to be applied to the organic chicken products.

The method used in this study is descriptive research with a qualitative approach. Data and information research consisted of primary data and secondary data. The analytical tool is the SWOT analysis, IFE matrix, EFE matrix, IE matrix, SWOT matrix and QSP matrix.

IFE matrix PPPM-HKI foundation generate total weighted value of 2.564, while the EFE matrix generate total weighted value of 2.185. This means PPPM-Hki development. SWOT analysis PPPM-HKI foundation produce seven alternative strategies related to the company's position in the matrix IE.The order of priority based on the analysis QSPM strategy is (1) Implement creative advertise and sales promotion (TAS value of 6.64), (2) maintaining product quality (TAS value of 6.50), (3) Increase the volume of production (TAS value of 6.23), (4) Ensuring organic certification label (TAS value of 5.75), (5) market penetration (TAS value of 5.43), (6) product development (TAS value of 5.40), (7) Improving product image (positioning) (TAS value of 5.28).

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Kasih dan Anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Berdaya Saing Produk Ayam Kampung Organik

(Studi Pada Lembaga Pusat Pelatihan Pengembangan Masyarakat Huria Kristen Indonesia)”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta motivasi dari banyak pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A, selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak M. Arifin Nasution, S.Sos, M.Sp, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

(7)

5. Kak Siswati Saragi, S.Sos, M.Sp dan Bang Ahmad Farid, SH selaku staff administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

6. Pdt. Bahara Sihombing, S.Th, selaku pimpinan lembaga PPPM-HKI yang telah memberikan data dan pengarahan dan kepada seluruh responden anggota peternak yang telah bersedia berbagi informasi dan bekerjasama dengan baik. 7. Kedua Orang Tua penulis yang telah memperjuangkan segalanya sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Semoga ini menjadi persembahan terbaik.

8. Gusanti, Syarif, Arni dan Mitha Turnip, adik-adik saya yang dengan sabar menantikan proses penulisan skripsi ini sampai selesai.

9. Yudith Panjaitan, teman saya yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

10.Richard Situmorang,sahabat saya yang telah memberikan banyak dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Kepada seluruh teman-teman seangkatan kelas B, sampai jumpa kembali.

Medan, Juli 2015

Penulis Dannis Septen Martogi Turnip

(8)

DAFTAR ISI

1.5 Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran ... 12

2.2 Konsep Bersaing dan Proses Pemasaran ... 13

2.3 Strategi Pemasaran ... 16

2.3.1 Pengertian Strategi ... 16

2.3.2 Strategi Pemasaran ... 18

2.3.3 Pengembangan Strategi Pemasaran ... 19

2.3.4 Lingkungan Pemasaran ... 27

2.3.5 Peranan dan Pentingnya Strategi Pemasaran... 28

2.4 Analisi SWOT ... 29

2.5 Analisis Lingkungan Perusahaan ... 31

2.5.1 Lingkungan Internal perusahaan ... 32

2.5.2 Lingkungan Eksternal Perusahaan ... 34

2.6 Peternakan Organik ... 39

2.6.1 Defenisi Pangan Dan Ternak Organik ... 39

2.6.2 Pedoman Teknis Peternakan Organik ... 41

2.6.3 Ayam Kampung Oganik ... 45

2.6.4 Kebijakan pemerintah terhadap pangan organik ... 47

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Dasar Penelitian ... 50

3.2 Lokasi Penelitian ... 50

3.3 Informan Penelitian ... 51

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 52

3.4.1 Jenis dan sumber data ... 52

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.5 Defenisi Konsep ... 53

(9)

3.6.1 Tahap Pengumpulan Data ... 54

3.6.2 Tahap Analisis ... 60

3.7 Tahap Pengambilan Keputusan ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 67

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Usaha ... 67

4.1.2 Visi dan Misi ... 70

4.1.3 Lokasi Usaha ... 71

4.1.4 Analisis Usaha ... 74

4.1.5 Struktur Organisasi ... 78

4.1.6 Sarana dan Prasarana ... 80

4.2 Penyajian Data ... 82

4.2.1 Analisis Lingkungan Internal ... 82

4.2.1.1 Aspek Manajemen Organisasi... 82

4.2.1.2 Sumber daya keuangan usaha ... 83

4.2.1.3 Aspek SDM ... 84

4.3.1.1 Identifikasi faktor internal ... 109

4.3.1.2 Identifikasi faktor eksternal ... 115

4.3.2 Matriks IFE ... 118

4.3.3 Matriks EFE ... 120

4.3.4 Tahap pencocokan ... 121

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Populasi Ayam Buras Di Indonesia Tahun 2009-2013 ... 5

Tabel 3.1 Matriks IFE ... 55

Tabel 3.2 Matriks EFE ... 57

Tabel 3.3 Matriks Penilaian Bobot IFE ... 58

Tabel 3.4 Matriks Penilaian Bobot Eksternal ... 58

Tabel 3.5 Matriks SWOT... 63

Tabel 3.6 Matriks QSPM ... 65

Tabel 4.1 Modal Usaha ... 75

Tabel 4.2 Biaya Produksi ... 75

Tabel 4.3 Angkatan Kerja ... 98

Tabel 4.4 Matriks IFE PPPM-HKI ... 119

Tabel 4.5 Matriks EFE PPPM-HKI... 120

Tabel 4.6 Matriks SWOT... 124

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Pemasaran... 16

Gambar 2.2 Model Lima Kekuatan Porter... 39

Gambar 3.1 Matriks IE... 61

Gambar 4.1Struktur Organisasi ... 78

(12)

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BERDAYA SAING PRODUK AYAM KAMPUNG ORGANIK

(Studi Pada Lembaga Pusat Pelatihan Pengembangan Masyarakat Huria Kristen Indonesia)

Nama : Dannis Septen Martogi Turnip

NIM : 100907034

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Pembimbing : Melanthon Rumapea, SE, M.Si, Ak, CA

Persaingan yang ketat dalam dunia usaha mengharuskan para pengusaha untuk menggunakan pendekatan strategi yang tepat dalam memasarkan produk untuk menjamin kelangsungan dan pengembangan usaha. Perumusan dan penerapan strategi pemasaran pada usaha berskala kecil ataupun mikro dibutuk untuk mampu bersaing, tidak terkecuali produk ayam kampung organik hasil budidaya lembaga PPPM-HKI. Usaha yang berdiri pada september 2012 ini belum dapat berkembang secara signifikan karena memiliki permasalahan seputar pendekatan yang dilakukan dalam pemasaran usahanya.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran produk ayam kampung organik. (2) Merumuskan strategi pemasaran yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada produk ayam kampung organik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan adalah analisis SWOT, matrik IFE, matrik EFE, matriks IE, matrik SWOT dan matrik QSP.

Matriks IFE lembaga PPPM-HKI menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,564, sedangkan matiks EFE menghasilkan total nilai tertimbang sebesar 2,185. Hal tersebut berarti lembaga PPPM-HKI memiliki kemampuan rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan, serta memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Dengan demikian, hasil matriks IE menunjukkan bahwa usaha berada pada posisi Hold and Maintain(V) dan strategi yang cocok untuk posisi ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Analisis SWOT lembaga PPPM-HKI menghasilkan tujuh alternatif strategi yang berkaitan dengan posisi perusahaan dalam matriks IE. Urutan prioritas strategi berdasarkan analisis QSPM adalah (1)Melaksanakan Iklan yang kreatif dan promosi pejualan (nilai TAS 6,64), (2)mempertahankan kualitas produk (nilai TAS 6,50), (3)Meningkatkan volume produksi (nilai TAS 6,23), (4)Mengusahakan label sertifikat organik (nilai TAS 5,75), (5)Penetrasi pasar (nilai TAS 5,43), (6)Pengembangan produk (nilai TAS 5,40), (7)Meningkatkan image produk (positioning) (nilai TAS 5,28).

(13)

ABSTRACT

MARKETING STRATEGY ANALYSIS COMPETITIVELY NATIVE CHICKEN ORGANIC PRODUCTS

(Studies in the Foundation of Community Development Training Center Huria Kristen Indonesia)

Author : Dannis Septen Martogi Turnip NIM : 100907034

Faculty : Social and Political Science Departmen : Business Administration

Advisor : Melanthon Rumapea, SE, M.Si, Ak, CA

Intense competition in the business world requires employers to use the right strategy approach in marketing the product to ensure continuity and business development. Formulation and implementation of marketing strategies at micro or small-scale businesses needed to be able to compete, not least organic chicken products cultivated PPPM-HKI foundation. Enterprises which was founded in september 2012 is yet to be evolved significantly since it has the problem of the approach taken in the marketing business.

The purpose of this study are: (1) Identify factors internal and external environment that influence the marketing of organic chicken products. (2) To formulate a marketing strategy that can be recommended to be applied to the organic chicken products.

The method used in this study is descriptive research with a qualitative approach. Data and information research consisted of primary data and secondary data. The analytical tool is the SWOT analysis, IFE matrix, EFE matrix, IE matrix, SWOT matrix and QSP matrix.

IFE matrix PPPM-HKI foundation generate total weighted value of 2.564, while the EFE matrix generate total weighted value of 2.185. This means PPPM-Hki development. SWOT analysis PPPM-HKI foundation produce seven alternative strategies related to the company's position in the matrix IE.The order of priority based on the analysis QSPM strategy is (1) Implement creative advertise and sales promotion (TAS value of 6.64), (2) maintaining product quality (TAS value of 6.50), (3) Increase the volume of production (TAS value of 6.23), (4) Ensuring organic certification label (TAS value of 5.75), (5) market penetration (TAS value of 5.43), (6) product development (TAS value of 5.40), (7) Improving product image (positioning) (TAS value of 5.28).

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dan kemajuan teknologi yang perkembangannya demikian pesat dapat dipandang sebagai bentuk kekuatan yang mempengaruhi perilaku manusia terhadap tingkat kebutuhan dan keinginannya akan barang dan jasa, berikut dengan keanekaragaman selera. Tentu hal ini membawa pengaruh positif terhadap perubahan dan perkembangan usaha/bisnis dalam hal pemanfaatan peluang (opportunities) yang muncul untuk diusahakan dalam tujuan meraih keuntungan usaha atau bisnis yang digeluti. Keuntungan menjadi motivasi bagi para pelaku bisnis untuk mengembangkan usaha yang dijalankan untuk lebih besar dan menghasilkan laba yang lebih tinggi.

(15)

ide-ide baru, mampu melihat peluang dan yang paling penting tahu bagaimana memasarkan produk yang dihasilkan dengan baik dan benar.

Penerapan konsep pemasaran yang baik bertujuan untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial dengan cara yang menguntungkan, diharapkan mampu menghadapi dan sekaligus memenangkan persaingan. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, oleh karena itu program pemasaran memainkan peranan penting dalam mengembangkan strategi. Pelaksanaan program kegiatan pemasaran membutuhkan adanya suatu formulasi strategi pemasaran agar terdapat kesatuan arah dalam setiap keputusan dan tindakan yang akan di ambil.

Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi (Tjiptono, 2008: 6). Menurut Suharno dan Sutarso (2010: 8), strategi pemasaran adalah kerangka kerja jangka panjang yang memandu seluruh aktifitas teknis dalam pemasaran dimana didasarkan kepada semangat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pentingnya strategi pemasaran tidak hanya ditujukan pada usaha skala besar saja, usaha yang berskala kecil dan menengah sangat membutuhkan adanya formulasi strategi pemasaran yang tepat untuk mampu berkembang.

(16)

selera dan trend yang sedang terjadi di masyarakat. Setiap orang memiliki selera masing-masing yang dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola konsumsi yang bergeser dalam mengikuti trend yang sedang terjadi dan berkembang. Trend dapat merambat dengan cepat ke segala jenis kebutuhan manusia, salah satunya trend yang sedang berkembang saat ini sering disebut dengan “back to nature”. Salah satu elemen yang mendasari munculnya “back to nature” ialah pola hidup sehat yang akrab lingkungan telah menjadi trend baru dan telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian dan peternakan yang menghasilkan bahan pangan harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes), dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Dalam upaya menghasilkan bahan pangan yang dimaksud ditemukan alternatif sistem pertanian dan peternakan organik yaitu yang mengutamakan kealamian selama proses produksi sampai pada posisi pra-konsumsi oleh manusia dengan menghindarkan penggunaan bahan-bahan kimia sintesis yang pada kenyataannya sangat berpotensi menimbulkan penyakit berbahaya jika terakumulasi dalam tubuh manusia.

(17)

Indonesia yang sering juga disebut dengan ayam buras (bukan ras) yang dikelola secara intensif dan inovatif dari segi teknik pemeliharaan dengan menerapkan konsep organik. Berdasarkan hasil kegiatan pra penelitian, peneliti mendapatkan informasi bahwa pada proses pemeliharaan berdasarkan prinsip organik mengutamakan keunggulan kualitas pakan ternak yang mengandung gizi dan nutrisi tinggi. Pakan dihasilkan sendiri oleh peternak dengan memanfaatkan sistem bioteknologi yaitu proses fermentasi dengan bantuan mikrobiologi dalam mengubah struktur dan kandungan gizi dan nutrisi pakan. Manajemen pakan dengan baik yang dilakukan peternak ayam kampung organik ini memberikan keunggulan pada kualitas daging dan efisiensi biaya produksi yang lebih terjangkau dan relatif lebih murah. Keunggulan lainnya adalah tingkat kesehatan ternak yang lebih terjamin.

(18)

Tabel 1.1 Populasi ayam buras tahun 2009-2013

Tahun Jumlah Populasi (Ekor)

Jumlah permintaan (ton)

Provinsi Nasional Provinsi Nasional 2009 11.417.842 249.963.000 12.769 247.725 2010 11.929.543 257.544.000 13.735 267.635 2011 11.963.682 264.340.000 12.419 264.795

2012 12.073.428 274.564.00 14.314 267.492

2013 12.447.014 290.445.000 14.757 287.438

Sumber: Ditjen Peternakan 2013

Dari tabel di atas, jumlah populasi ayam kampung setiap tahunnya mengalami peningkatan, namun belum mampu mencukupi tingkat permintaan yang mencapai jumlah tertinggi pada tahun 2013 sebesar 14.757 ton untuk daerah sumatera utara. Prospek lain, sama halnya dengan kebutuhan akan daging ayam, kebutuhan akan telur juga mengalami peningkatan setiap tahunnya terutama telur ayam kampung.

(19)

Dari kegiatan pra penelitian ditemukan juga beberapa kendala yang dialami oleh peternak. Kendala utama yang dialami oleh peternak adalah perumusan dan penerapan strategi pemasaran yang belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang jika dikaitkan dengan lingkungan eksternal usaha antara lain, belum adanya jaminan pasar terhadap tingkat permintaan dan pola pasar yang stabil, dan belum adanya keteraturan segmentasi pasar terhadap produk organik. Dalam hal ini peternak mengharapkan adanya peran serta pemerintah dalam kegiatan promosi yang bertujuan mengubah sikap calon konsumen terhadap produk organik sebagai alternatif baru dalam pemenuhan kebutuhan pangan bergizi, dengan demikian segmentasi pasar dapat diperluas lagi. Selain itu diharapkan inisiatif pemerintah di bidang standarisasi produk organik untuk memudahkan peternak menjajaki pasar yang lebih luas.

Sejauh ini kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh peternak belum mampu memberikan laba maksimal dikarenakan belum mampu bersaing dengan produk ayam pedaging/broiler yang ketersediaanya melimpah dan harga yang relatif lebih murah. Dengan demikian kegiatan pemasaran belum mampu dilakukan secara mandiri oleh peternak, sejauh ini peternak hanya mampu menjual melalui pedagang ayam di pasar. Kendala lain yang dihadapi oleh peternak adalah kestabilan harga bibit ayam kampung/DOC (day old chickens) yang belum terkendali dengan jelas.

Berdasarkan hasil penelitian yaang dilakukan Ratna Sogian Siwang (2009) mengenai strategi pemasaran produk susu kuda organik “asambugar” di UKM

(20)

dengan menggunakan matrik IFE dan EFE didapat posisi perusahaan pada kuadran II yaitu pada posisi grow and build (tumbuh dan berkembang) dan strategi yang cocok untuk posisi ini adalah strategi intensif atau strategi integratif. Hal tersebut menunjukkan UKM Diana Hermawati memiliki kemampuan yang rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan, serta memiliki kemampuan yang tinggi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Analisis SWOT UKM Diana Hermawati menghasilkan enam alternatif strategi yang berkaitan dengan posisi perusahaan dalam matriks IE. Pemilihan prioritas strategi UKM Diana hermawati berdasarkan analisis QSPM adalah meningkatkan strategi pemasaran langsung.

Kaharudin (2006) melakukan penelitian mengenai strategi pemasaran jambu biji organik di PT Sawangan Bumi Makmur, Parung Bogor. Hasil penelitiannya menunjukkan nilai IFE dan EFE menempatkan PT SBM pada posisi hold and maintain. Maka, strategi yang digunakan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Berdasarkan analisis SWOT didapatkan empat strategi yang disarankan yaitu strategi SO, WO, ST, dan WT, dan dari keempat strategi ini akan didapat delapan alternatif strategi. Pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan QSPM merekomendasikan strategi bekerjasama dengan pihak lain untuk mengolah jambu biji organik agar dapat memberikan nilai tambah, karena strategi ini memiliki skor TAS yang paling besar.

Penelitian yang dlakukan oleh Vandi Jufri Marpaung (2014) Universitas Sumatera Utara dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Sepatu

(21)

hasil analisis lingkungan internal diketahui nilai strenght (kekuatan) lebih kecil dari nilai weakness (kelemahan). Sedangkan dari hasil analisis lingkungan eksternal diketahui nilai opportunity (peluang) lebih besar dari nilai threat (ancaman). Sehingga diketahui posisi UD. Boenoet Shoes berada pada kuadran III. Pada kondisi ini, strategi yang dapat ditempuh adalah strategi turnaround dengan alternatif strategi pemasaran berdasarkan matrik SWOT, yaitu: (1) meningkatkan promosi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, (2) memperbaiki saluran distribusi untuk memperluas wilayah pemasaran, (3) mencari akses pendanaan untuk mengatasi kendala permodalan.

Penelitian yang dilakukan oleh Melinda Agustien (2013) dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pada Tauko Medan Melalui Analisis SWOT”.

Analisa SWOT menunjukkan posisi Tauko Medan berada pada kuadran I. Hal tersebut berarti Tauko Medan mempunyai peluang lingkungan dan kekuatan internal perusahaan yang besar, maka strategi yang sesuai untuk dilakukan adalah strategi agresif atau strategi ekspansi untuk memaksimalkan kekuatan internal dan eksternal perusahaan.

Berdasarkan hal di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh mengenai permasalahan yang dihadapi oleh peternak ayam organik mengenai perumusan dan penerapan strategi pemasaran dengan mengangkat judul penelitian: “ Analisis Strategi Pemasaran Berdaya Saing Pada Produk Ayam Kampung Organik” (Studi pada Lembaga Pusat Pelatihan Pengembangan

Masyarakat HKI di Jl. Parapat Kecamatan Tiga Dolok Kabupaten

(22)

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa sajakah faktor-faktor internal dan eksternal usaha yang mempengaruhi pemasaran produk ayam kampung organik?

2. Bagaimana rumusan strategi pemasaran sebagai alternatif lain dalam memasarkan produk ayam kampung organik berdasarkan analisis faktor- faktor internal dan eksternal?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran produk ayam kampung organik.

2. Merumuskan strategi pemasaran yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada produk ayam kampung organik.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

(23)

2. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan serta pertimbangan mengenai penerapan strategi pemasaran memenangkan persaingan.

3. Bagi peneliti, yaitu untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan mengembangkan wawasan dan untuk memperdalam pengetahuan tentang perumusan alternatif strategi pemasaran dan sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapatkan diperkuliahan dengan praktek nyata dalam perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini disajikan dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang,rumusan masalah,batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.

Bab II : Kerangka Teori

Bab ini berisikan tentang kerangka teori. Bab III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentang bentuk penelitian,waktu dan lokasi penelitian,teknik pengumpulan data,dan teknik analisis data.

Bab IV : Hasil Penelitian

(24)

Bab V : Penutup

(25)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan penjualan. Beberapa ahli di bidang pemasaran telah mengemukakan pendapat mereka mengenai pengertian pemasaran, antara lain :

a. Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara membuat dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain (Kotler dan Amstrong: 2001).

b. Menurut The American Marketing Association dalam Kotler dan keller (2008:5) merumuskan pemasaran merupakan kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau pemakai.

c. Pemasaran adalah fungsi manajemen yang mengorganisasi seluruh kegiatan perusahaan menjadi permintaan yang efektif terhadap suatu barang dan jasa kepada konsumen akhir atau pemakai, sehingga perusahaan dapat mencapai laba atau tujuan lain yang telah ditetapkan (William J.Stanton : 1990)

(26)

pada usaha untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan seseorang untuk mencapai kepuasan melalui proses pertukaran nilai atas barang atau jasa yang telah diperoleh konsumen.

2.2 Konsep Bersaing dan Proses Pemasaran

Kegiatan pemasaran hendaknya dilakukan berdasarkan filosofi yang telah dipikirkan secara matang tentang pemasaran yang efektif, efisien dan bertanggung jawab sosial, upaya yang dilakukan agar tercapai tingkat pertukaran antara produk dan nilai yang diinginkan produsen dan konsumen, maka seiring dengan perkembangan zaman terdapat lima konsep bersaing di dalam pemasaran (Kotler, 2002:19), yaitu :

a. Konsep Produksi

Konsep ini menegaskan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia luas dan harga yang terjangkau. Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya dan dimana biaya produk tersebut sangat tinggi. Kelemahan konsep pemasaran ini adalah pelayanan tidak ramah dan buruk. Hal inilah yang menjadi tugas manajemen untuk meningkatkan efisiensi produksi yang tinggi dan cakupan distribusi yang luas.

b. Konsep Produk

(27)

marketing myopia atau kebutaan manajemen dalam memenuhi kepuasan konsumen.

c. Konsep Penjualan

Konsep ini sering digunakan pada “Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir

untuk dibeli serta digunakan pada industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi. Hal ini dikarenakan dalam konsep ini konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk tanpa usaha penjualan dan promosi besar-besaran.

d. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran menyatakan bahwa pecapaian tujuan organisasi tergantung pada seberapa besar kemampuan perusahaan memahami kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan memenuhinya secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pesaing. Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu :

1) Pasar sasaran,

2) Kebutuhan pelanggan,

3) Pemasaran yang terkoordinir serta 4) Keuntungan.

e. Konsep Pemasaran Sosial

Untuk mencapai tujuannya, sebuah perusahaan harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dan memenuhinya secara lebih efektif. Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui pemuasan kebutuhan konsumen.

Menurut Suharno dan Yudi Sutarso (2010:4) Proses pemasaran terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:

(28)

Langkah pertama dalam kegiatan pemasaran adalah memahami pasar dan mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Aspek ini penting dilakukan untuk menentukan penawaran produk apakah yang tepat dan memberikan nilai kepada pasar.

b. Merancang strategi pemasaran yang berorientasi pelanggan

Strategi pemasaran adalah kerangka kerja jangka panjang yang memandu seluruh aktivitas tekhnis dalam pemasaran dimana didasarkan kepada semangat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

c. Mempersiapkan rencana dan program pemasaran terintegrasi

Program pemasaran terintegrasi merupakan seluruh aktivitas yang disusun dan dijalankan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, yang biasanya adalah terdiri dari empat elemen yaitu kegiatan terkait dengan produk, menentukan harga, distribusi dan promosi.

d. Membangun hubungan dengan pelanggan.

Membangun relasi dengan pelanggan adalah langkah paling penting dalam kegiatan pemasaran. Model kerelasian pelanggan telah popular dikembangkan yaitu hubungan pelanggan (Customer Relationship Management) atau CRM.

e. Mendapat nilai dari pelanggan

(29)

Gambar 2.1 Proses Pemasaran

Sumber: Kotler 2002

2.3 Pengertian Startegi Pemasaran

2.3.1 Pengertian Strategi

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (Chandler 1962).

Menurut Kotler (2002: 91), strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapai sasaran. Setiap bisnis harus merancang strategi untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasaran dan strategi teknologi serta strategi penetapan sumber yang cocok.

Menurut stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr (Fandi, 2008 : 3), konsep strategi dapat didefenisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu:

Memahami Kebutuhan

Merancang Strategi Pemasaran

Menyusun Program Pemasaran Membangun

Hubungan Menciptakan

(30)

a. Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), strategi dapat di defenisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya.

b. Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventualy does), strategi didefenisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan keuntungan perusahaan, dimana dalam hal tersebut hanya dapat dicapai apabila perusahaaan melakukan strategi yang mantab untuk dapat mengunakan kesempatan serta peluang yang ada. Dengan demikian posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat dipertahankan sekaligus ditingkatkan.

Tujuan pengembangan strategi adalah agar suatu perusahaan mampu untuk bersaing dalam setiap keadaan, terutama pada masa sekarang dimanatingkat persaingan menjadi sangat ketat. Untuk itu perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing.

Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi (Rangkuti, 2009:6), yaitu :

a. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya strategi pengembangan produk, strategi penetapan harga, serta akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi keuangan, dan sebagainya.

b. Strategi Investasi

(31)

berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali, dan sebagainya.

c. Strategi Bisnis

Strategi ini berorientasi pada fungsi- fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi organisasi dan strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.3.2 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Di dalamnya tercantum keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk pasar, bauran pemasaran, dan tingkat pemasaran yang diperlukan.

Menurut Suharno dan Sutarso (2010: 8) strategi pemasaran adalah kerangka kerja jangka panjang yang memandu seluruh aktivitas teknis dalam pemasaran dimana didasarkan kepada semangat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Menurut Bennett dalam Tjiptono (2008: 6) strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.

(32)

Menurut Tjiptono (2008: 6) pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. dalam peranan stategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusaahaan saat ini dan jenis bisnis apa yang akan dimasuki pada masa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi.

Strategi pemasaran baru akan dapat ditetapkan apabila seluruh komponen atau variabel penunjangnya. Variabel penunjang tersebut seperti penetapan harga produk, melakukan promosi, menetapkan saluran distribusi yang akan digunakan telah ditentukan.

2.3.3 Pengembangan Strategi Pemasaran

Dalam perkembangannya, strategi pemasaran mengalami perkembangan pada aspek-aspek di dalamnya. Ada empat konsep yang mendasari pengembangan strategi pemasaran, antara lain :

(33)

Seluruh konsep yang mendasari pengembangan strategi pemasaran tersebut diatas akan dijelaskan pengertiannya sebagai berikut :

a. Segmentation (Segmentasi Pasar)

Segmentasi pasar (segmentation) adalah membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, ataupun tingkah laku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah. Dasar-dasar di dalam melakukan segmentasi pasar antara lain :

1) Segmentasi Geografis

Secara harafiah, geo adalah bumi, daerah atau wilayah. Sedangkan yang dimaksud dengan segmentasi geografis merupakan kegiatan membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit geografis seperti wilayah, kota, provinsi, desa, negara dan sebagainya. Perusahaan dapat memusatkan untuk beroperasi dalam satu wilayah geografi maupun ke dalam seluruh wilayah dengan tetap memusatkan perhatiannya pada segmen lokal dalam memenuhi kebutuhan wilayah tersebut.

2) Segmentasi Demografis

Menurut pengertiannya demografi adalah wilayah atau daerah, sedangkan segmentasi geografis adalah kegiatan membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit demografis seperti usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan, ras, agama, kewarganegaraan, dan sebagainya. Kebanyakan perusahaan melakukan segmentasi pasar berdasarkan variable demografis.

3) Segmentasi Psikografis

(34)

sosial. Orang-orang dalam kelopok demografi yang sama dapat menunjukkan bentuk psikografis yang sangat berbeda, dikarenakan psikografis erat kaitannya dengan persepsi diri seseorang.

Menurut Kotler dalam Tjiptono (2002: 65), di dalam pemasaran terdapat tiga tahapan yang harus dilalui dalam memilih strategi segmentasi pasar, yaitu :

a) Mass Marketing (Pemasaran Massal), yaitu produsen akan memproduksi, mendistribusikan, serta mempromosikan satu jenis produknya secara masal kepada semua konsumen.

b) Product Differentiated Marketing (Pemasaran Produk yang Terdiferensiasi), dalam pemasaran ini perusahaan akan memproduksi dua produk atau lebih yang memperlihatkan perbedaan bentuk, gaya, kualitas dan ukuran.

c) Target Marketing (Pemasaran Sasaran), Perusahaan akan membedakan segmen-segmen pasar, memilih satu atau lebih dari segmen-segmen tersebut kemudian mengembangkan produk-produk dan bauran pemasaran yang disesuaikan dengan masing-masing segmen.

Berdasarkan uraian tersebut kegiatan melakukan segmentasi terhadap pasar dapat memberikan manfaat bagi perusahaan untuk dapat menyesuaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan populasi segmen pasar tertentu, dan membantu pemasar mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi konsumen.

b. Targeting (Penentuan Posisi Pasar)

Target adalah sasaran atau tujuan, sedangkan yang dimaksud dengan targeting adalah suatu kegiatan menentukan segmen pasar mana yang akan dituju oleh perusahaan.

(35)

a. Strategi pemasaran yang tidak membeda-bedakan pasar (Undifferiented marketing).

Dengan strategi ini, perusahaan menganggap pasar sebagai suatu keseluruhan,sehingga perusahaan hanya memperhatikan kebutuhan konsumen secara umum. Strategi ini bertujuan untuk melakukan penjualan secara massal, sehingga menurunkan biaya. Salah satu keuntungan strategi ini adalah kemampuan perusahaan untuk menekan biaya sehingga lebih ekonomis. Sebaliknya, kelamahannya adalah apabila banyak perusahaan lain menjalankan strategi yang sama, maka akan terjadi persaingan yang tajam untuk menguasai pasar tersebut (hyper competition), dan mengabaikan segmen pasar yang kecil lainnya. Akibatnya, strategi ini dapat menyebabkan kurang menguntungkannya usaha-usaha pemasaran perusahaan, karena banyak dan tajamnya persaingan. b. Strategi yang membeda-bedakan pasar (Differentied marketing)

Strategi ini perusahaan hanya melayani kebutuhan beberapa kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula. Jadi perusahaan atau produsen menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda untuk tiap segmen pasar. Perusahaan yang menggunakan strategi ini bertujuan untuk mempertebal kepercayaan konsumen tertentu terhadap produk yang dihasilkan dan dipasarkan, sehingga pembeliannya dilakukan berulang kali. Kelemahan strategi ini adalah terdapat kecenderungan biaya akan lebih tinggi karena kenaikan biaya produksi untuk modifikasi produk, biaya administrasi, biaya promosi dan biaya investasi.

c. Strategi pemasaran yang terkonsentrasi (Concentred Marketing)

Dengan strategi ini, perusahaan mengkhusukan pemasaran produknya dalam beberapa segmen pasar, dengan pertimbangan keterbatasan sumberdaya perusahaan. Keuntungan penggunaan strategi ini, perusahaan diharapkan akan memperoleh kedudukan atau posisi yang kuat dalam segmen pasar tertentu yang dipilih. Kelemahan strategi pemasaran ini adalah perusahaan akan menghadapi risiko yang besar apabila hanya tergantung pada satua atau beberapa segmen pasar saja.

c. Positioning (Strategi Memasuki Pasar)

(36)

positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh perusahaan dalam melakukan positioning antara lain:

1) Menentukan pasar yang relevan, 2) Menganalisa para pesaing,

3) Merencanakan positioning perusahaan yang paling tepat.

d. Marketing Mix (Bauran Pemasaran)

Bauran Pemasaran (Marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2001). Bauran pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Secara umum, bauran pemasaran menekankan pada pengertian suatu strategi yang mengintegrasikan produk, harga, promosi dan distribusi, dimana kegiatan tersebut diarahkan untuk dapat menghasilkan omset penjualan yang maksimal atas produk yang dipasarkan dengan memberikan kepuasan pada para konsumen. Bauran pemasaran tersebut terdiri dari 4p (product, place, price, promotion).

(37)

ditentukan sebelumnya. Variabel dalam marketing mix tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1) Product (Produk)

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen di pasar sasarannya (Kotler dan Armstrong 2001). Produk juga merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan perusahaan untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen di pasar sasaran sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling dasar. Produk tersebut harus memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan produk jasa lainnya. Bauran produk tersebut berupa produk turunan yang dihasilkan oleh perusahaan. Dewasa ini pengembangan produk dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang akan menambah elemen pada produk itu sendiri. Hal tersebut dilakukan guna meningkatkan daya jual terhadap produk tersebut, elemen-elemen produk terdiri dari keanekaragaman jenis, kualitas, desain, merk, kemasan, ukuran, pelayanan, dan jaminan (garansi).

2) Price (Harga)

(38)

dilakukan oleh perusahaan pasti mempunyai suatu tujuan. Beberapa tujuan penetapan harga tersebut antara lain :

a) Mencapai laba maksimum

b) Mencapai volume penjualan tertentu c) Penguasaan pasar

d) Mencapai target pengembalian investasi

Beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat harga akan suatu produk perusahaan antara lain :

a) Keadaan perekonomian b) Penawaran dan permintaan c) Elastisitas permintaan d) Persaingan

e) Biaya

f) Peraturan pemerintah 3) Place (Saluran Distribusi)

(39)

Berbasiskan teori sebagai salah satu variabel marketing mix, place (distribusi) mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantuperusahaan memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Dasar pemilihan tempat bagi suatu perusahaan ada empat, diantaranya adalah pertimbangan pasar, barang, segi perusahaan dan lembaga perantara.

4) Promotion (promosi)

Promosi merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Promosi juga merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001), bauran promosi dibagi menjadi lima yaitu : personal selling, mass selling, promosi penjualan, publicrelation, direct marketing.

a) Personal selling, penjualan dilakukan melalui komunikasi langsung (tatap muka) dengan para konsumen.

b) Mass selling, merupakan promosi atau publikasi melalui media massa baik elektronik maupun cetak.

c) Promosi penjualan merupakan bentuk persuasi langsung kepada konsumen dengan memberikan insentif kepada konsumen. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan stimulasi pembelian oleh para pelanggan.

d) Public relation merupakan upaya menyeluruh yang dilakukan oleh perusahaan dengan menjalin hubungan kepada pelanggan. Hal ini dilakukan untuk membangun persepsi dan loyalitas pelanggan.

(40)

2.3.4 Lingkungan Pemasaran

Keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh banyak aspek, baik di luar/eksternal maupun di dalam/internal perusahaan, Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli, dapat disimpulkan bahwa analisis terhadap lingkungan pemasaran yang terdiri dari lingkungan internal dan eksternal menjadi pertimbangan dalam perumusan strategi pemasaran agar strategi yang dirumuskan menjadi tepat sasaran

2.3.4.1Lingkungan Internal

Menurut Laksana (2008: 26) lingkungan internal yaitu lingkungan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, faktor-faktor yang dapat dikendalikan meliputi unsur-unsur dalam marketing mix yaitu produk, price, promotion, dan place, juga faktor lainnya seperti faktor pemasaran, keuangan, operasi perusahaan, penelitian dan pengembangan serta masalah sumber daya manusia.

2.3.4.2 Lingkungaan Eksternal

Menurut Laksana (2008: 26) lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, meliputi lingkungan makro dan lingkungan mikro.

1. Lingkungan makro

Menurut Suharno dan Sutarso (2010: 43-44) lingkunan makro bersifat lebih luas dan sulit diidentifikasi siapa mereka. Pemasar hanya bisa melihat dampaknya pada kegiatan pemasaran. lingkungan makro terdiri dari kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan sosial budaya.

(41)

Menurut Laksana (2008: 26) lingkungan mikro meliputi faktor-faktor dari para pemasok (supplier), pesaing, perantara yaitu perusahaan yang membantu promosi, penjualan dan pendistribusian produk, serta publik (masyarakat umum).

2.3.5 Peranan Dan Pentingnya Strategi Pemasaran

Dewasa ini pimpinan dan tenaga pemasaran sangat menekankan pentingnya peranan strategi pemasaran dalam suatu perusahaan. Selain merincikan strategi dalam setiap rencananya, mereka mengadakan penalaran yang lebih mantab dalam menetapkan pilihannya terhadap suatu strategi.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk tetap dapat hidup dan berkembang, tujuan tersebut hanya dapat tercapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan keuntungan/laba perusahaan. Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan penjualannya, melalui usaha mencari dan membina langganan, serta usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya dapat dilakukan apabila bagian pemasaran melakukan strategi yang mantab untuk dapat menggunakan kesempatan atau eluang yang ada dalam pemasaran, sehingga kedudukan atau posisi perusahaan di pasar dapat dipertahankan sekaligus ditingkatkan.

(42)

tersebut.dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam menggukankan setiap kesempatan atau peluang pasar.

Strategi pemasaran merupakan suatu rangkaian tujuan dan sasaran, serta kebijakan yang memberi arah kepada usuaha- usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah ( Assauri, 2008). Oleh karena itu penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisis keunggulan dan kelemahan perusahaan, serta analisis kesempatan dan ancaman yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya. Disamping itu strategi pemasaran yang telah ditetapkan dan dijalankan harus dinilai kembali apakah masih sesuai dengan keadaan atau kondisi saat ini. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang dijalankan perlu diubah.

2.4 Analisis SWOT

(43)

dapat menjadi acuan untuk menentukan strategi apa yang tepat untuk diaplikasikan untuk mengembangkan usaha tersebut.

a. Kekuatan

Kekuatan merupakan sumberdaya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari sumberdaya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan.

b. Kelemahan

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumberdaya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

c. Peluang

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Tren utama merupakan salah satu sumber peluang. Identifikasi atas segmentasi pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan tekhnologi, dan membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat menjadi peluang bagi perusahaan.

(44)

Ancaman merupakan situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar- menawar dari pembeli atau pemasok utama, perubahan tekhologi, dan direvisinya atau pembaharuan peraturan dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan suatu perusahaan.

Menurut Kotler (2002: 89), kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal lingkungan organisasi harus dievaluasi secara periodik yang tujuannya untuk mengenali kemampuan dan keahlian dalam memanfaatkan peluang terbesar yang menguntungkan perusahaan dan memiliki strategi dalam menghadapi ancaman pesaing dan meminimalkan ancaman lainnya.

2.5 Analisis Lingkungan Perusahaan

(45)

pencegahan dini untuk menghindari ancaman atau mengembangkan strategi yang dapat mengubah ancaman menjadi keuntungan bagi perusahaan. Analisis ini juga bertujuan agar manajer perusahaan memiliki kemampuan untuk dapat meramalkan perubahan yang mungkin terjadi, sehingga dapat mengantisipasi perubahan tersebut. Lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan.

2.5.1Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis lingkungan internal segala sesuatu yang dimiliki organisasi berupa kekuatan dan kelemahan. Analisis lingkungan internal dilakukan untuk mengamati kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kekuatan merupakan potensi yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang muncul dari luar. Sedangkan kelemahan adalah segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan yang harus terus diperbaiki agar perusahaan mampu bersaing di pasar.

Setiap organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda-beda karena itu penting bagi sebuah organisasi untuk mengetahui dengan jelas apa kekuatan dan kelemahan yang ada dalam organisasi agar dapat memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman yang ada di luar organisasi. Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungannya, organisasi perlu juga memiliki keahlian tertentu supaya berhasil memanfaatkan peluang tersebut (Kotler, 2002: 88).

(46)

1) Aspek manajemen sumberdaya manusia

Sumberdaya manusia perusahaan berhubungan dengan sistem manajemen, hubungan staf karyawan dan tingkat produktivitas tenaga kerja. Serangkaian sumberdaya dan karyawan yang dapat memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan adalah struktur organisasi dan suasana yang efektif; sejarah perusahaan dalam mencapai tujuan; pengalaman kerja dan prestasi manajemen puncak yang seimbang; kebijakan hubungan kerja yang efisien dan efektif; karyawan berkualitas tinggi; informasi manajemen dan sistem komputer yang efektif.

2) Aspek pemasaran

Pemasaran diuraikan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi, menciptakan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa yang meliputi pelanggan, menjual produk, menetapkan harga, dan analisis peluang.

3) Sumberdaya keuangan

Sumberdaya keuangan digunakan untuk melihat pertumbuhan penjualan dan struktur modal terhadap perolehan laba penjualan. David (2009) menambahkan bahwa kondisi keuangan sering dianggap suatu ukuran tunggal terbaik dari posisi bersaing perusahaan dan daya tarik investor.

4) Aspek produksi dan operasi

Fungsi produksi/operasi merupakan kegiatan mengubah masukan (input) menjadi barang/jasa (output). disarankan bahwa manajemen produksi/operasi haruslah terdiri dari lima fungsi atau bidang keputusan yaitu :

proses, kapasitas, sediaan, tenaga kerja, dan mutu. 5) Fungsi Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

Terdiri dari aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan, biasanya diarahkan pada produk-produk baru.

6) Sistem Informasi Manajemen

(47)

2.5.2Lingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal perusahaan menjelaskan tentang peluang dan ancaman besar yang dihadapi oleh suatu perusahaan di masa kini ataupun masa yang akan datang, sehingga manajer dapat merumuskan strategi yang tepat guna mengambil keuntungan dari berbagai peluang dan meminimalkan dampak dari ancaman yang muncul. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan (forecasting) dan penilaian (assessing). Analisis lingkungan eksternal perusahaan dibagi menjadi dua kategori diantaranya adalah lingkungan jauh dan lingkungan industri.

Lingkungan jauh merupakan lingkungan yang secara tidak langsungmempengaruhi keputusan strategi perusahaan dalam jangka panjang dan bersifat uncontrollable. Sedangkan lingkungan industri merupakan analisa terhadap kelompok yang terkait (stake holder). Perusahaan harus melakukan penilaian secara hati-hati terhadap tekanan-tekanan dari potensi masuknya pesaing baru, daya saing pemasok, daya saing pembeli, potensi pengembangan produk penganti maupun persaingan antarperusahaan saingan dari stake holder. Karena semakinbesar kekuatan dari tiap-tiap elemen tersebut maka kemampuan perusahaan untuk meningkatkan harga atau laba semakin terbatas.

2.5.2.1Lingkungan Jauh

(48)

faktor operasi perusahaan. Lingkungan jauh terdiri ekonomi, teknologi, politik serta kebudayaan.

a) Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan pola pengeluarannya. Pasar memerlukan daya beli selain jumlah orang. Daya beli total tergantung pada pendapatan sekarang, harga- harga, tabungan dan utang. Pemasar harus menyadari kecenderungan utama dalam pendapatan dan pengeluaran konsumen yang berubah-ubah (Kotler, 2002).

b) Lingkungan Teknologi

Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat baik di bidang bisnis maupun bidang yang mendukung kegiatan bisnis. Sebenarnya terknologi tidak hanya mencakup penemuan terbaru saja tetapi juga meliputi cara-cara pelaksanaan atau metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Teknologi memberikan gambaran yang luas meliputi mendesain, menghasilkan dan mendistribusikan. Teknologi mungkin adalah kekuatan yang paling dramatis yang membentuk lingkungan pemasaran. (Kotler dan Amstrong, 2001).

c) Lingkungan Politik

Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi pula oleh perkembangan dalam lingkungan politik. Lingkungan ini terdiri dari undang-undang, lembaga pemerintah dan golongan yang berpengaruh yang mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat (Kotler, 2002).

d) Lingkungan Sosial Budaya dan Demografi

Faktor sosial yang berpengaruh adalah kepercayaan, nilai sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik (David, 2009).

2.5.2.2Lingkungan Industri

(49)

A. Ancaman Pendatang Baru.

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumberdaya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang sudah ada. Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada. Terdapat enam sumber utama hambatan masuk, yaitu:

 Skala Ekonomi

Skala ekonomi adalah bertambahnya jumlah barang yang diproduksi dalam satu periode sehingga menurunkan biaya satuan per unit. Skala ekonomi ini menghalangi masuknya pendatang baru dengan cara memaksanya masuk dalam skala besar dengan konsekuensi menghadapi reaksi keras dari pesaing yang ada.

 Deferensiasi Produk

Perusahaan yang melakukan deferensiasi produk memiliki identifikasi merk dan loyalitas pelanggan yang disebabkan oleh periklanan, pelayanan pelanggan, perbedaan produk di masa lampau atau sekedar perusahaan pertama yang memasuki industri. Deferensiasi produk memaksa pendatang baru untuk mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan.

 Kebutuhan Modal

Kebutuhan untuk menanamkan investasi sumber daya keuangan yang besar menciptakan hambatan masuk khususnya jika modal yang diperlukan untuk periklanan tidak dapat kembali.

 Biaya Beralih Pemasok

(50)

 Akses ke Saluran Distribusi

Hambatan yang masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhanpendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya. Bilamana saluran distribusi untuk produk tersebut telah ditangani oleh perusahaan yang mapan maka perusahaan baru harus membujuk saluran tersebut agar menerima produknya melalui cara -cara penurunan harga, kerjasama periklanan dan sebagainya.

 Kebijakan Pemerintah

Pemerintah dapat membatasi bahkan menutup masuknya industri dengan melakukan pengendalian dan pengawasan, seperti perjanjian lisensi dan batasan-batasan akses ke bahan baku. Pemerintah juga memainkan peranan secara tidak langsung seperti standar polusi udara dan peraturan keamanan.

 Hambatan Biaya Terlepas Dari Skala

Perusahaan yang telah mapan memiliki keunggulan biaya yang tidak dimiliki oleh pendatang baru, seperti keunggulan lokasi yang strategis, teknologi rahasia, penguasaan yang menguntungkan terhadap bahan baku, subsidi pemerintah dan keunggulan kurva belajar.

B. Ancaman Produk Substitusi.

Semua perusahaan dalam suatu industri dengan produk substitusi, meskipun karakteristik berbeda, barang substitusi dapat memberikan fungsi dan jasa yang sama. Ancaman produk substitusi kuat jika konsumen dihadapkan pada harga yang lebih murah dan kualitas sama atau lebih baik dibandingkan dengan produk dari industri tersebut.

C. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Suppliers).

Pemasok dapat mempengaruhi industri melalui kemampuan menaikkan harga jual atau menurunkan kualitas produk atau pelayanan. Hubungan antara perusahaan dengan pemasok sangat penting untuk keberlanjutan usaha dalam dukungan bahan baku.

(51)

Untuk melihat seberapa jauh para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki mampu mempengaruhi industri untuk menurunkan harga produk, serta meningkatkan mutu dan pelayanan.

E. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri.

Tingkat persaingan industri meliputi : jumlah kompetitor, karakteristik produk, biaya tetap yang besar, kapasitas dan hambatan keluar.

Gambar 2.2 Model lima kekuatan Porter

Sumber : Porter 1993

2.6 Peternakan Organik

2.6.1 Definisi Pangan Organik dan Ternak Organik

Pangan organik adalah pangan berkaitan dengan cara-cara produksi pertanian organik. Suatu bahan pangan disebut sebagai pangan organik hanya apabila pangan tersebut berasal dari suatu lahan pertanian organik. Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang menerapkan praktik-praktik pengelolaan

Pemasok Para Pesaing Industri

Pendatang Baru Potensial

Pembeli

(52)

yang bertujuan untuk memelihara ekosistem untuk mencapai produktivitas yang berkelanjutan (OKPO, 2007).

Pertanian organik juga melakukan pengendalian gulma serta hama dan penyakit melalui berbagai cara seperti daur ulang residu tumbuhan dan ternak, seleksi dan pergiliran tanaman, pengelolaan pengairan, pengolahan lahan dan penanaman, serta penggunaan bahan-bahan hayati. Kesuburan tanah dijaga dan ditingkatkan melalui suatu sistem yang mengoptimalkan aktivitas biologis tanah, keadaan fisik, serta keadaan mineral tanah yang bertujuan untuk menyediakan suplai nutrisi yang seimbang bagi kehidupan tumbuhan dan ternak serta untuk menjaga sumberdaya tanah.

Produksi pada pertanian organik harus berkesinambungan dengan menempatkan daur ulang nutrisi tumbuhan sebagai bagian penting dari strategi penyuburan tanah. Manajemen hama dan penyakit dilakukan dengan merangsang adanya hubungan yang seimbang antara inang atau predator, peningkatan populasi serangga yang menguntungkan, pengendalian biologis dan kultural, serta pembuangan secara mekanis pada hama maupun bagian tumbuhan yang terinfeksi.

(53)

organik yang berkualitas baik, kepadatan populasi ternak yang cukup, sistem budidaya ternak yang sesuai dengan tuntutan kebiasaan hidupnya. Hal tersebut juga dipenuhi dengan menerapkan cara-cara pengelolaan ternak yang dapat mengurangi stres, mendorong kesejahteraan serta kesehatan ternak, pencegahan penyakit, serta usaha penghindaran penggunaan obat hewan kolompok sediaan farmasetika atau jenis kemoterapetika (termasuk antibiotika).

2.6.2 Pedoman Teknis Peternakan Organik

Pada dasarnya prinsip peternakan organik sama halnya dengan prinsip pertanian organik sesuai dengan program dan standar yang ditentukan oleh International Federation of Organic Agriculture Movements/ IFOAM (2005) yaitu :

a. Prinsip Kesehatan

Pertanian dan peternakan organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai salah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

b. Prinsip Ekologi

Pertanian dan peternakan organik harus didasarkan pada sistem dan ekologis kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan.

c. Prinsip Keadilan

Membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama.

d. Prinsip Perlindungan

Gambar

Tabel 1.1 Populasi ayam buras tahun 2009-2013
Gambar 2.1 Proses Pemasaran
Gambar 2.2 Model lima kekuatan Porter
Tabel 3.1 Matriks IFE
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan respirator harus berdasarkan pada tingkat pemaparan yang sudah diketahui atau diantisipasi, bahayanya produk dan batas keselamatan kerja dari alat pernafasan yang

Berdasarkan hipotesis dalam penelitian ini yaitu antara model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan konvensional bahwa “Terdapat perbedaan hasil belajar siswa

Sehingga,inteligensi yang bersifat kognitif tidak dapat bekerja secara optimal.Hal itu menyebabkan ia dapat melakukan tindakan-tindakan yang tidak benar

“D” selama kehamilan Trimester II dengan bengkak pada kaki, pada Persalinan secara spontan dan tidak ada penyulit, pada masa nifas dengan nifas normal, pada BBL dengan BBL normal

Selain itu pengambilan data diperoleh dari sampel yang diambil dari responden yang menjadi sumber data penelitian ini, yaitu 1 orang wirausaha dan dan 26 orang karyawan

Sebagai, pemerintah tentunya memberikan inovasi baru lagi agar sarabba ini dapat dijadikan sebagai minuman yang tidak hanya dirasakan oleh masyarakat bugis Makassar saja, tapi

Yogyakarta memiliki pengetahuan yang cukup tentang kesehatan reproduksi, sedangkan hasil berdasarkan karakteristik kelas diketahui bahwa siswa kelas VII memiliki

PNPM Mandiri Perkotaan adalah dana bantuan dari pemerintah yang diberikan secara cuma-cuma sehingga tidak perlu dikembalikan. Hal ini berdampak pada pengembalian