• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI PERHUBUNGAN RI (BUDI KARYA SUMADI): Terima kasih

F- PAN (ATHARI GAUTHI ARDI): Terima kasih

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi/ F-PDIP):

Baik, panjang juga ini Bu Novi, yang terakhirnya saja lima kali saya catat pak.

F-P.GERINDRA (Hj. NOVITA WIJAYANTI, S.E., M.M.): Tidak boleh cemburu ya.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi/ F-PDIP):

Baik, selanjutnya Ibu Athari. Bersiap-siap ya masih ada di ruangan ini yang mau bicara? Pak Dedi Wahidi ya, nanti Pak Dedi Wahidi terakhir. Silakan. Setelah itu nanti ke teman-teman yang virtual.

F-PAN (ATHARI GAUTHI ARDI): Terima kasih.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Yang saya hormati dan saya banggakan Pimpinan Komisi V beserta Wakil Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota Komisi V,

Seterusnya kepada Pak Menteri beserta seluruh jajarannya yang hadir baik virtual maupun fisik pada siang hari ini.

Tadi saya juga mohon maaf agak terlambat, jadi mungkin tidak melihat pemaparannya, tetapi tadi sudah saya baca beberapa dan saya apresiasi

sekali usaha pemerintah untuk memulihkan, kan sekarang masih tahap pemulihan.

Bapak-bapak Ibu-ibu yang dirahmati oleh Allah.

Di sini saya mungkin langsung ke poin-poinnya saja. Pertama itu untuk Pak Zul, Pak Dirjen Perkeretaapian. Nah di sini pak karena saya mewakili Sumatera Barat, perlu saya sampaikan bahwa ini buruknya kondisi pintu kereta api di Sumatera Barat itu sudah menyebabkan banyak sekali kecelakaan pak.

Tahun 2019 saja ada 17 kecelakaan yang terjadi gitu. Tahun 2019 jadi 17 kecelakaan. Sebenarnya pak di seluruh Sumatera Barat itu ada 325 titik perlintasan KA sebidang dari jumlah itu, tetapi saya sayangkan hanya 22 titik yang memiliki palang dan sekaligus penjaga, jadi ini pelintasan resmi ya Pak Dirjen. Ada 25 titik perlintasan tidak resmi memiliki palang tapi tidak ada penjaganya. Sisanya 278 titik itu perlintasan liar tanpa palang dan penjaga.

Nah Pak Dirjen, Pak Menteri juga, saya harapkan itu bisa menutup perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin demi keselamatan masyarakat kami. Karena sesuai dengan Peraturan Perkeretaapian Nomor 23 Tahun 2007 Pasal 94 ini sudah diatur semua. Kalau tidak mempunyai izin demi keselamatan, tidak punya palang, tidak memenuhi syarat, harusnya itu ditutup.

Lalu yang kedua saya juga berharap adanya modernisasi palang kereta api dan juga mungkin menambah petugas penjaga pada perlintasan-perlintasan sebidang ini. Karena dari 325 itu tidak nyampe 10% pak, nah ini sangat mengkhawatirkan.

Lalu juga yang terakhir Pak Dirjen saya harapkan adanya peningkatan dan perbaikan pada rambu-rambu di jalan yang melintas di perlintasan sebidang ini. Jadi agar pengguna jalan tersebut dan masyarakat sekitar bisa lebih memahami dan juga mematuhi aturan tersebut. Nah itu saja Pak Dirjen Pak Zul, terima kasih.

Lalu kepada Pak Dirjen Perhubungan Darat. Nah ini hari ini Dirjen Perhubungan Darat laku keras ini ya Pak Budi ya? Disebut terus dari tadi. Pak Budi, di masa pandemi Covid-19 perekonomian masyarakat sangat terpuruk. Jadi makanya ada salah satu programnya, bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transportasi ke sekolah akan sangat membantu Pak Dirjen. Jadi ada program bantuan di sekolah yang diberikan dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan itu agar bisa ditambah Pak Dirjen.

Saat ini kami dari Anggota Komisi V hanya bisa mengajukan dua sampai tiga bantuan bus. Saya mewakili Rekan-rekan di Komisi V, ini mohon kalau bisa ditambah untuk yang berikutnya Pak Dirjen. Mungkin kami dari Komisi V masing-masing bisa dinaikkan menjadi lima atau beberapa. Nah ini yang saya harapkan dari Pak Dirjen Perhubungan Darat.

Saya yakin kawan-kawan di sini juga merasa perlu bantuan bus sekolah ini. Karena kami di daerah Pak Dirjen, itu sangat keadaannya sangat minim sekali. Masyarakat di sini sangat membutuhkan dan terasa sekali bantuan bus sekolah yang sudah ada di periode sebelumnya. Makanya dengan adanya bantuan ini kami berharap untuk periode berikutnya itu bisa ditambah jumlahnya bagi kami masing-masing Anggota di Komisi V.

Lalu terakhir kepada BPSDM di sini Kepala BPSDM Bapak Sugihardjo ya yang saya belum lihat mukanya mohon maaf pak, tidak hadir ya? Oke mungkin nanti bisa tolong disampaikan. Di dalam situasi yang mengkhawatirkan post pandemi Covid-19 Lembaga Pendidikan Vokasi yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan, itu melaksanakan pembelajaran secara virtual dan juga ada aturan untuk memulangkan peserta didik untuk sementara waktu kemarin.

Lalu tetapi pada saat pemanggilan masuk asrama kembali itu ada perbedaan antara PTDI STTD yang ada di Bekasi dan juga di daerah lain. Contohnya di sini saya ada datanya, yang di PTDI STTD yang di Bekasi itu melakukan perpanjangan masa pembelajaran sampai dengan 2 Juli. Artinya belum ada pemanggilan masuk asrama sampai 2 Juli, tetapi PT. Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyebrangan yang berada di Palembang tetap melakukan panggilan Taruna pada tanggal 15 sampai 21 Juni secara bertahap. Ini kan ada perbedaan. Nah sedangkan kedua lembaga ini, ini kan berada di bawah naungan BPSDM.

Selain itu kan Jawa Barat ini dan juga Sumatera Selatan itu sama-sama ditetapkan sebagai zona merah, masih dalam zona merah. Nah ini bagaimana ini prosedur proses belajar mengajar yang menerapkan protokol penanganan Covid bagi Taruna pendidikan yang dinaungi oleh BPSDM ini. Nah jadi mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan.

Terima kasih sekali lagi, semoga Allah melindungi kita semua, memberikan kesehatan bagi kita dan keluarga di rumah. Terima kasih.

Wabillaahittaufik walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi/ F-PDIP):

Terima kasih Athari Gauthi.

Langsung saja Pak Dedi Wahidi, silakan. F-PKB (H. DEDI WAHIDI, S.Pd.):

Pimpinan Komisi V beserta Anggota baik yang hadir fisik maupun yang virtual, Pak Sekjen, Pak Dirjen dan seluruh jajarannya.

Pertama mumpung masih persiapan pak, saya usul seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Hamka, oleh teman-teman terdahulu, setiap kementerian tentu saya mohon mengalokasikan anggaran untuk aspirasi Anggota. Pak Ketua, kalau di X dulu itu 20% sesuai dengan Undang-undang MD3 dan sesuai dengan sumpah jabatan. Tapi saya baru di sini, sehingga saya ikut teman-teman jenisnya yang saya sudah jelas tahu Pak Dirjen Darat. Yakni seperti yang sudah diusulkan teman-teman terdahulu yaitu bus sekolah masih perlu ditambah Pak Dirjen dan diteruskan, kalau Rusunawa mah di PUPR tidak di sini.

Kemudian seperti juga sudah disampaikan jenisnya sama tempatnya berbeda pak. Pak Dirjen Perkeretaapian, di Dapil saya Cirebon, Indaramayu banyak lintasan kereta yang belum ada pintunya pak. Karena itu banyak kecelakaan, mohon sama dibuat atau dibangun pintu palang pintu lintasan kereta pak, Dapil saya Cirebon dan Indramayu.

Saya kira demikian singkat Pak Ketua. Mohon ada alokasi anggaran untuk aspirasi bagi Anggota, ini tidak melanggar, karena sesuai dengan sumpah.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh. F-P.GERINDRA (Hj. NOVITA WIJAYANTI, S.E., M.M.):

Pak Ketua, sedikit.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi/ F-PDIP):

Terima kasih Pak Dedi Wahidi.

F-P.GERINDRA (Hj. NOVITA WIJAYANTI, S.E., M.M.): Sedikit saja.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi/ F-PDIP):

Interupsi kah?

F-P.GERINDRA (Hj. NOVITA WIJAYANTI, S.E., M.M.): Sedikit tambahan kereta api mumpung ingat itu.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi/ F-PDIP):

Oh ya.

F-P.GERINDRA (Hj. NOVITA WIJAYANTI, S.E., M.M.):

Pak Zul, yang reaktivasi Purwokerto-Wonosobo Pak mohon diprioritaskan itu, itu saja Pak Ketua.

Terima kasih sudah.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi/ F-PDIP):

Baik, terima kasih Pak Dedi Wahidi dan interupsi Bu Novi, selesai ya ruangan sini selesaiya. Baik dari virtual sudah mandaftar ada dua ini.

Pertama Pak Eddy Santana, bersiap-siap Pak Willem Wandik silakan. F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.):

Ya terima kasih Pimpinan. Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan dan beserta seluruh Anggota Komisi V DPR RI, Pak Menteri walaupun sudah tadi selesai,

Kemudian jajaran Kementerian Perhubungan, Sekjen, Irjen, Dirjen, Eselon I dan Eselon II mungkin ada.

Pertama terima kasih kesempatan yang diberikan. Saya mengusulkan Pimpinan untuk ada asas keadilan antara yang hadir dan virtual. Mungkin dua satu gitu ya, jangan sampai habis dulu, karena ini protokol kesehatan dibatasi gitu. Saya ingin hadir di situ tapi karena hal ini, jadi yang berkaitan dengan protokol kesehatan kita disarankan untuk virtual gitu sehingga gantian begitu.

Ya langsung saja Pak Sekjen, Pak Dirjen yang saya hormati. Pertama memang harus waspada dengan adanya pandemi Covid-19 ini Covid-19, tetapi saya kira kita tidak usah berlebihan. Karena kalau kita dikhawatirkan kita ketakutan berlebihan, akhirnya ekonomi kita ini terpuruk, terutama yang berkaitan dengan bidang transportasi, harga jadi mahal kan.

Nah saya lihat ya kan langsung seperti halnya di penyebrangan Merak-Bakauheni dan sebaliknya itu lancar-lancar saja, itu sudah bagus, sudah dilepas gitu. Kalau sebulan yang lalu, itu malah mobil-mobil truk itu bebas logistik bebas, malah mobil penumpang yang sulit untuk menyebrang, tapi sekarang Alhamdulillaah sudah dilepas juga. Saya pikir saya bertanya-tanya apakah supir truk itu bisa dijamin sehat gitu? Bisa dijamin tidak terkena

terpapar Corona gitu? Itu protokol kesehatan, nah tapi sekarang semua sudah dilepas.

Saya menyarankan mari kita tetap waspada, tetapi agak luwes, protokol kesehatan tetap kita ikuti, baik itu supir truk ataupun mobil-mobil penumpang pribadi dan lain-lain. Ada hal yang agak menyulitkan di penyebrangan yang tadinya belum pernah saya sampaikan memakai electronic money itu langsung kan bisa cepat gitu untuk nyebrang. Nah sekarang ada aturan yang harus pakai aplikasi, aplikasi online yang namanya Ferizy itu aplikasi.

Padahal ini menyulitkan dan tidak aman pak, saya langsung mencoba gitu. Saya coba kalau salah sedikit balik lagi karena belum canggih. Kemudian manifest-nya bagaimana? Sebab satu orang satu kendaraan mendaftar satu orang tidak bisa tembus kalau pun isinya lima orang dan ID-nya seperti saya sampaikan, saya lakukan pada waktu itu ya, nama saya, saya masukkan Eddy gitu, ID KTP, NIK saya masukkan 001 nembus. Jadi nama siapa saja bisa tembus asal membayar dan mendapatkan barcode, sehingga ini harus dievaluasi kembali dan masuknya uang itu ke rekening PT. Pina Indonesia.

Nah kepentingan apa gitu di sini? Saya mohon jawaban juga PT. Pina Indonesia itu siapa? Kok itu masuk di situ? Kenapa tidak langsung ASDP? Nah saya kira kalau dulu e-money itu langsung ke ASDP, sekarang ada antara bukan mempercepat malah memperlambat.

Kemudian saya tanya truk-truk itu, sistem pembayaran itu apakah beli online juga? Iya dan akhirnya minta belikan, siapa itu, pengurus ya? Apakah orang punya satu truk harus meletakkan satu pengurus di situ? Ini akan mengakibatkan ekonomi biaya tinggi.

Padahal...(rekaman suara kurang jelas) pada gilirannya itulah calo-calo...(rekaman suara kurang jelas) yang sangat memungkinkan untuk terjadi seperti itu. Saya minta ini fungsi pengawasan...(rekaman suara kurang jelas) jadi mari kaji ulang, evaluasi kembali. Ataupun ada alternatif tetap ada e-money, electronic e-money, silakan ada online juga melalui aplikasi Ferizy yang belum canggih itu.

Kemudian pak tadi terima kasih rekan-rekan sudah menyampaikan itu ya, termasuk rekan saya Novita. Jadi yang tadi banyak disampaikan itu mengelola perlintasan. Nah di Sumatera Selatan itu banyak perlintasan dan kalau ini dilakukan kerja sama dengan PUPR, untuk angkutan batu bara itu slotnya bisa dua kali lipat pak.

Karena tidak tergantung lagi tidak memacetkan dan tidak membahayakan lagi di lalu lintas jalannya. Karena kereta api bisa terus berjalan karena mungkin jalannya yang dinaikkan melalui under pass atau pun fly over. Saya kira ini perlu dipikirkan karena itu akan memasukkan uang yang sangat banyak untuk PT. Kereta Api. Karena batu bara dari Lahat dari

Muara bisa dua kali lipat tiga kali lipat kapasitasnya. Sekarang...(rekaman suara kurang jelas) lebih. Bisa...(rekaman suara kurang jelas).

Nah selanjutnya tadi sudah disinggung terminal tadi, ini tambahan Ibu Novita bahwa terminal itu tidak akan berfungsi dengan baik kalau terminal multi modanya seperti rencana semula tidak segera dimulai. Artinya Stasiun Kertapati itu harusnya dipindahkan di Karya Jaya. Biarkan Kertapati untuk untuk batu bara saja atau batu bara dipindahkan ke Mariana atau Preden. Nah relnya dibuat dari...(rekaman suara kurang jelas) Sumatera Selatan akan lebih banyak keluarnya dan keamanan akan lebih terjamin.

Nah selanjutnya yang penting juga menurut saya, Pelabuhan Sumatera Selatan itu dia aspirasinya hanya bergantung pada Bom Baru. Nah sementara belum dibangun di Tanjung Carat seperti yang diusulkan Bu Novita, terima kasih Bu Novita, alur Sungai Musi harus terus dipelihara gitu. Sekarang hanya bisa 6.000 DWT, 8.000, dulu 15.000 masuk kapal-kapal. Nah sekarang tidak bisa lagi karena pendangkalan.

Nah saya tanya ke KSOP Syahbandar, kemudian Pelindo, tidak ada pemeliharaan, yang punya ini siapa, bisa PUPR bisa juga Perhubungan. Perhubungan menjaga alur pelayarannya. Dulu ada sindikasi pendanaan, ada PT DA. Pertamina, Pelindo dan yang lainnya saya kira. Nah sekarang...(rekaman suara kurang jelas) karena banyak...(rekaman suara kurang jelas) perusahaan batu bara yang mungkin sangat berkepentingan dengan Sundai Musi itu. Jadi setiap tahun harus ada pemeliharaan, ada pengerukan. Ini sementara, banyak yang akan saya sampaikan dikarenai pertemuan awal dan nanti bisa pendalaman-pendalaman.

Saya menyampaikan terima kasih Pimpinan sudah diberi kesempatan dan mohon maaf apabila ada kekurangan.

Wabillaahittaufik walhidayah,

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS.S.Sos.,M.Si/F-PDIP):

Ya, panjang lebar pak sudah disampaikan. Nanti saya minta kepada teman-teman karena sekarang kita sudah pas 4 jam, ya 4 jam. Kita perpanjang 1 jam lagi ya selesai sampai jam 3 ya? Teman-teman setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Baik, nanti bapak ibu yang bicara berikutnya nanti kan bikin sajalah tulisan ke serahkan nanti waktu rapat berikutnya. Sekarang dibacain nanti ditulis menyerahkan hal yang sama juga kan? Apa lagi kalau tidak dicatat sama Pak Dirjen ini Sekjen ini. Kalau Pak Sekjen catat semua sih ingat beliau, lebih bagus mungkin bikin tulisan saja lah nanti diusulkan. Saya rasa itu lebih praktis, ketimbang kita ngomong panjang lembar, tidak mampu juga

beliau-beliau ini nyatatnya semua ya kan. Jadi singkat, jelas, padat saja, nanti yang berikutnya mohon izin.

Silakan Pak Willem virtual. Bersiap-siap Pak Soehartono. Ya Pak Willem silakan.

F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.):

Dokumen terkait