• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENTERI PERHUBUNGAN RI (BUDI KARYA SUMADI): Ya Lambung Mangkurat

F-PDIP (H.M. RIFQINIZAMI KARSAYUDA, S.H.): Saya mantan PNS di situ pak, terima kasih.

Ya nanti kita kerja sama sehingga tahap awal kita bisa sudah melakukan pendidikan pelatihan atau produk-produk tertentu di Kalimantan Selatan. Just in case nanti kita memang ada anggaran baru kita mulai membangun, tetapi kita tidak perlu membangun, menungu lima tahun kita selesaikan pembangunannya, tapi kita sudah memulai.

Berkaitan dengan jalan umum, saya setuju sekali kalau para pengusaha untuk membuat jalan umum. Ini sudah terjadi di Sumatera Selatan di mana ada jalan spesial untuk batu bara. Jadi ini bisa dilaksanakan di sana begitu.

Selanjutnya kepada Pak Syahrul PKS, ya Pelalawan saya pikir kita sudah masukan dalam perencanaan pak. Jadi kalau memang potensi dari pada traffic itu ada kita akan bangun. Nah tahun depan itu, kita baru melakukan perencanaan pak tentang di daerah itu.

Berkaitan dengan Bandara Syarif Kasim, memang kita berbeda pendapat dengan Gubernur. Gubernur akan membangun di tempat yang lain. Kami berpendapat bahwa kapasitas Syarif Kasim itu masih memungkinkan, hanya kewajiban membebaskan tanah untuk perpanjangan saja gitu. Jadi kalau bisa dibayangkan kalau ada dua bandara di satu kabupaten satu provinsi yang katakanlah penduduknya 5-6 sampai 8 juta, Syarif Kasim itu sudah bisa mendukungnya gitu ya. Jadi saya lebih cenderung untuk memperlakukan intensifikasi terhadap Syarif Kasim.

Pak Ansar Ahmad Kepri, ada dua istilah yang baik dari beliau ini. Satu adalah revitalisasi. Jadi saya setuju kita memang akan merevitalisasi pelabuhan, bandara, kereta api, jalan supaya anggarannya tidak terlalu banyak dan kita akan melakukan dengan baik.

Nah berkaitan dengan Coast Guard, ini memang ada suatu akhir-akhir ini akan ada suatu pelimpahan, di mana Bakamla akan sebagai Coast Guard Indonesia. Nah oleh karenanya nanti masukan-masukan dari Pak Ansar Ahmad ini akan kami sampaikan kepada teman-teman yang ada di Bakamla. Bapak Ibu sekalian.

Berkaitan dengan apa yang disampaikan oleh Pak Tamanuri, saya pikir Lampung ini juga menjadi suatu.

INTERUPSI F-PG (H. ANSAR AHMAD, S.E., M.M.): Pimpinan.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi/ F-PDIP):

Ya.

Izin sedikit saya mau tanya yang Malarko Pak Menteri, kemarin Pak Menteri sudah tinjau itu pak di Karimun pak, Pelabuhan Petikemas Malarko pak.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. S.Sos.,MSi/ F-PDIP):

Ya Pelabuhan Petikemas Malarko.

MENTERI PERHUBUNGAN RI (BUDI KARYA SUMADI):

Oh Malarko, Pak Malarko saya ke sana pak, saya sudah ke sana saya juga sudah memikirkan kalau mungkin KPBU pak. Jadi kita memang membangun sebagian katakanlah kita membangun register yang lainnya kita berikan ke swasta. Saya sudah ke sana, saya sudah tinjau bandaranya, saya sudah tinjau beberapa tempat.

Jadi yang akan kita bangun di sana adalah satu pelabuhan tapi tentu itu akan menjadi KPBU, tapi bandaranya akan kita perpanjang pak. Ada beberapa masalah pembebasan tanah pak. Jadi bapak tolong bantu Pak Bupati karena ada sengketa tanah sedikit pak. Jadi saya sudah ke sana kira-kira 3 bulan yang lalu pak, saya sudah ke sana.

Pak Tamanuri, Lampung ini menjadi suatu daerah yang potensial juga, oleh karenanya beberapa program yang akan kita laksanakan di sana. Baik KPBU kereta api jadi memang karena memang ekonomi skill-nya mampu kita akan bangun di sana. Kita juga akan membangun terminal yang baru, dekat jalan tol mungkin ya dan kita intensif untuk melakukan kegiatan koordinasi antara PU dan Perhubungan.

Pak Irwan Demokrat, sama berkaitan dengan kereta api pak. Kami sebenarnya koordinasi dengan pihak Rusia yang akan membangun di sana, tetapi saya tidak jelas mereka itu minta jaminan dari pemerintah. Nah itu kita tidak bisa, tapi kalau Pak Irwan punya link dengan pemda-pemda untuk proaktif untuk melaksanakan, kami siap mendukung.

Kutai Timur, saya pikir sepakat pak, kalau memang pelabuhan itu tidak berfungsi, kita akan lakukan suatu revitalisasi dan memastikan ada angkutan ke sana. Nah memang kadang-kadang masalahnya tidak ada angkutan dan orang yang cukup ada di satu pelabuhan yang membuat dulu itu tempatnya tidak terlalu dekat. Mudah-mudahan Kutai Timur itu bukan itu masalahnya, tapi saya minta kepada Dirjen untuk mendalami case daripada Kutai Timur ini. Pak Aras berkaitan dengan Sulsel. Saya sebelum sakit ke sana pak ke lima titik pak, dari Makassar saya ke Toraja, ke Bua, ke Wakatobi setelah itu ke Pare-Pare pak. Jadi saya pikir apa yang kita laksanakan di sana itu benar-benar serius. Kami minta dukungan pak pembebasan tanah di sana relatif tidak lancar ya dan kami sempat tidak bisa menyerap SBSN dua tahun terakhir ini. Nah oleh karenanya tahun ini kemarin itu saya ke sana kunjungan

ke Gubernur dengan Kajati dengan Kepala BPN melakukan suatu upaya pembebasan tanah.

Jadi kalau Bapak Aras ada akses untuk membangun mendorong Gubernur, mendorong Bupati dan masyarakat sehingga pembebasan tanah kami selesaikan dalam waktu dua bulan ini. Kalau dua bulan ini selesai, mungkin memang tidak bisa Desember, tadinya saya mau Desember mungkin mundur ke 2021. Di mana angkutan barang dari Tonasa itu sudah tidak pakai jalan umum tapi pakai jalan kereta api dan KPBU-nya sudah ada pak.

Nah tentang pembangunan yang lain relatif banyak, kita akan resmikan pembangunan Bandara Toraja, yang katanya mau dinamai Toraja juga, ya monggo, ya jadi kita beri.

Pak Pimpinan, Pak Rahmat Gobel,

Pak Ketua Komisi V, Wakil Ketua dan Anggota.

Saya terima kasih mohon maaf saya harus undur diri, namun kami siap menjalankan amanah. Artinya teman-teman Sekjen, Dirjen siap melaksanakan dan saya bersedia untuk ditelepon atau berkomunikasi apabila apa yang saya dan kami sampaikan kurang.

Dokumen terkait