• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGAIMANA DENGAN ORANG YANG TIDAK MAU BERTOBAT?

Dalam dokumen Dei Verbum: MENCOBA MEMAHAMI MAKSUD TUHAN (Halaman 123-133)

24 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. 25 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. 26 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. 27 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. 28 Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: 29 penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakah-an dkeserakah-an kebusukkeserakah-an, penuh dengkeserakah-an dengki, pembunuhkeserakah-an, perselisihkeserakah-an, tipu muslihat dan kefasikan. 30 Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, 31 tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan. 32 Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya. (Roma 1:24-32)

DALAM suatu kesempatan, Yohanes Pembaptis pernah berkata: … Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis

dan Allah akan mengampuni dosamu, (Lukas 3:3).

Per-nyataan Yohanes ini beralasan karena pada waktu itu, banyak orang yang mulai hidup tidak tertib, dan bahkan cenderung hatinya selalu melawan perintah dan hukum Tuhan. Petrus pun pernah mengungkapkan hal yang sama, yaitu: Bertobatlah dan hendaklah kamu

masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.

(Kisah Para Rasul 2:38-39).

Dunia telah memberikan banyak pengaruh negatif dalam kehidupan manusia. Banyak orang hidup dalam kesia-siaan, dan mereka telah menyerahkan dirinya kepada berhala. Itulah sebabnya seruan pertobatan telah disampaikan dimana-mana. Para nabi bangkit untuk me-nyatakan kebenaran Allah, yaitu supaya umat-Nya ber-balik ke jalan Allah.

Yeremia terpanggil untuk menyuarakan per-tobatan dikalangan umat Allah. Yeremia berkata: Sejak

dari tahun yang ketiga belas pemerintahan Yosia bin Amon, raja Yehuda, sampai hari ini, jadi sudah dua puluh tiga tahun lamanya, firman TUHAN datang kepadaku dan terus-menerus aku mengucapkannya kepadamu, tetapi kamu tidak mau mendengarkannya. Juga TUHAN terus-menerus mengutus kepadamu semua hamba-Nya, yakni nabi-nabi, tetapi kamu tidak mau mendengarkan dan memperhatikannya. Kata mereka: Bertobatlah masing-masing kamu dari tingkah langkahmu yang jahat dan dari perbuatan-perbuatanmu yang jahat; maka kamu akan tetap diam di tanah yang diberikan TUHAN kepadamu dan kepada nenek moyangmu, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Juga janganlah kamu mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepada-nya; janganlah kamu menimbulkan sakit hati-Ku dengan buatan tanganmu, supaya jangan Aku mendatangkan

malapetaka kepadamu. Tetapi kamu tidak mendengarkan Aku, demikianlah firman TUHAN, sehingga kamu me-nimbulkan sakit hati-Ku dengan buatan tanganmu untuk kemalanganmu sendiri. (Yeremia 25:3-7).

Umat Allah harus berubah sikap hidupnya; orang Kristen harus bertobat, jika ia berdosa pada Tuhan. Namun demikian ada diantara mereka yang mengeras-kan hati dan tidak mau bertobat. Jika demikian, bagaimanakah nasib seseorang, apabila ia tidak mau bertobat?

Allah Akan Membiarkan Mereka

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan me-muja dan menyembah makhluk dengan melupakan Pencipta-nya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. (Roma 1:24-26)

Tuhan Yesus sangat berkeinginan supaya semua orang bertobat, supaya mereka diselamatkan. Alkitab memberikan kesaksian tentang itu; Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemah-an. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: Tuaian memang

banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. (Matius 9:35-38).

Kenyataan bahwa ada banyak orang membutuh-kan Tuhan karena mereka telah jauh tersesat dari hadapan Tuhan. Alkitab menyatakan bahwa: Mereka

me-ninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu me-ngikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN. Demikianlah mereka meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. Maka bangkitlah murka TUHAN ter-hadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. (Hakim. 2:12-14).

Allah mau supaya semua orang bertobat. Itulah sebabnya Ia mengutus Yesus Kristus ke dalam dunia, sebagaimana yang difirmankan-Nya: supaya setiap orang

yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah me-ngutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk meng-hakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan di-hukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (Yohanes 3:15-17). Namun banyak orang

mengabaikannya, dan bahkan mereka hidup semaunya sendiri. Kasih karunia, dan anugerah Tuhan yang begitu berlimpah diabaikan; bahkan mereka mengeraskan hati seperti Firaun, tidak mau bertobat.

Rasul Paulus berkata: Maukah engkau

meng-anggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan? Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang

adil akan dinyatakan. (Roma 2:4-5). Karena kekerasan

hati mereka inilah, maka Tuhan membiarkan mereka. Alkitab memberikan kesaksian mengenai hal ini, yaitu: Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada

ke-inginan hati mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka meng-gantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalu-kan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuh-an ypersetubuh-ang wajar dengpersetubuh-an ypersetubuh-ang tak wajar. (Roma 1:24-26).

Kekerasan hati manusia telah membuat Allah membiarkan mereka dengan dosa-dosanya. Setiap ke-jahatan pasti ada hukumannya; dan setiap perbuatan dosa pasti ada kosekuensinya. Dalam ayat diatas, sungguh terkesan bahwa mereka diserahkan Allah kepada keinginannya sendiri. Mereka mau apa? Mau berbuat dosa ini, dosa itu, silahkan! Allah membiarkan mereka berbuat dosa, karena mereka keras kepala, Allah mem-biarkan mereka terus berdosa, karena mereka tidak mau bertobat; namun demikian, Allah punya hak untuk menghukum mereka.

Terkadang seorang Kristen berpikir salah dalam hal ini. Jika perbuatan dosa yang dilakukan, sepertinya

dibiarkan Allah; maka akan terus nyaman dengan hal itu.

Terkadang Allah terkesan membiarkan seseorang tetap berada dalam dosa, supaya ada kesempatan baginya untuk bertobat; namun jika tidak bertobat!, maka Allah akan membiarkan terus-menerus seseorang dalam ke-adaan berdosa, sehingga ia dihukum.

Mereka Melakukan Hal Yang Memalukan

Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki

dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. (Roma 1:27)

Mereka yang tidak mau bertobat, adalah orang yang nantinya akan melakukan tindakan yang lebih me-malukan lagi. Hal yang meme-malukan adalah yang tidak mau bertobat, dan yang lebih memalukan adalah hidup dalam keberdosaan.

Paulus menyatakan bahwa orang yang tidak mau bertobat, akan terus melakukan kesalahan dan tindakan bodoh yang memalukan. Kritik Paulus pada kehidupan masyarakat Roma adalah kehidupan mereka yang kafir dan tak bertanggung jawab.

Ada harapan supaya mereka bertobat, namun nyatanya tidak. Itulah sebabnya hal yang memalukan terus terjadi, dan terjadi. Kesalahan ini sama dengan yang pernah dilakukan oleh orang-orang Sodom dan Gomora. Dosa persetubuhan yang wajar sebagai suami istri yang sah dan kudus; kini terabaikan dan digantikan dengan tindakan kemesuman homoseksual yang sungguh najis. Orang-orang Sodom pernah melakukan dosa yang keji ini. Alkitab menyatakan: Mereka berseru kepada Lot:

"Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka." … dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat. Kamu tahu, aku mem-punyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepada-mu; perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik; hanya jangan kamu apa-apakan orang-orang ini, sebab mereka memang datang untuk ber-lindung di dalam rumahku. (Kejadian 19:5, 7-8).

Istilah supaya kami pakai menunjuk kepada peri-laku seksual sejenis. Malaikat yang datang dalam wujud pria, akan dipakai oleh orang Sodom, dan Lot yang me-nawarkan anak perempuan yang belum pernah dijamah

mereka. Perilaku homoskesual inilah yang mendatang-kan murka Tuhan. Dan nampaknya orang Roma melaku-kan hal yang memalumelaku-kan ini. Homoseksualitas adalah salah satu bentuk kehidupan yang dimurkai Tuhan Allah. Jika saja mereka sadar dan bertobat, maka tentu-nya dosatentu-nya tidak akan. sampai pada tahapan ini. Jadi orang yang tidak mau bertobat, bukan hanya akan

di-biarkan Allah, namun juga mereka melakukan hal-hal yang mamalukan.

Mereka Akan Dikutuk Tuhan

Dan karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. Mereka adalah pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal belas kasihan. Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.

(Roma 1:28-32)

Orang yang tidak mau bertobat, dimana telah

di-biarkan Allah, dan juga terus melakukan hal-hal yang malukan, akan menerima kutukan dari Tuhan. Paulus

me-nyatakan hal ini: Dan karena mereka tidak merasa perlu

untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas: penuh dengan rupa-rupa kelaliman, kejahatan, keserakahan dan kebusukan, penuh dengan dengki, pembunuhan, perselisihan, tipu muslihat dan kefasikan. Mereka adalah pengumpat, pem-fitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua, tidak berakal, tidak setia, tidak penyayang, tidak mengenal

belas kasihan. Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya. (Roma

1:28-32).

Hukuman Tuhan sungguh nyata dalam diri setiap orang yang menentangnya. Yohanes mengingatkan semua orang percaya akan hal penting ini, yaitu: Barangsiapa

percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.

(Yohanes 3:36).

Selama seseorang itu mengeraskan hatinya, maka murka Tuhan menjadi bagian dalam kehidupan orang itu. Ada orang yang begitu takut mendapat kutukan Tuhan, dan untuk itulah mereka cepat-cepat berbalik untuk ber-ubah, namun ada orang yang mengabaikannya. Apakah ada sesuatu yang dapat dibanggakan dalam diri seseorang jika yang bersangkutan berada dalam kutukan Tuhan? Semuanya pasti akan menjawab tidak, namun beberapa orang tetap melawan Tuhan.

Orang yang mengabaikan nasehat dan ajaran Tuhan, bukan hanya menderita nantinya ketika mereka menghadap Tuhan, namun disaat sekarangpun mereka sudah masuk dalam aspek penderitaan. Mereka akan di-hardik untuk tidak dekat dengan Tuhan, dan mereka akan mendapat tempat yang khusus, yaitu tempat yang biasa akan ditempati oleh orang-orang yang melawan Tuhan. Alkitab berkata: Dan Ia akan berkata juga kepada mereka

yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. (Matius 25:41).

Yohanes Pembaptis memberikan peringatan keras kepada setiap orang supaya mereka berubah. Katanya:

me-ngatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat men-jadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (Matius 3:7-10).

Jadi bagaimanakah dengan orang yang tidak mau bertobat? Pertama: Tuhan akan membiarkan mereka,

Kedua: Mereka melakukan hal yang memalukan dan ketiga: Mereka akan dikutuk Tuhan. Bertobatlah selagi

Dalam dokumen Dei Verbum: MENCOBA MEMAHAMI MAKSUD TUHAN (Halaman 123-133)