• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORANG PERCAYA DAN PENYESATAN

Dalam dokumen Dei Verbum: MENCOBA MEMAHAMI MAKSUD TUHAN (Halaman 27-35)

7 Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, ya-ng tidak meya-ngaku, bahwa Yesus Kristus telah dataya-ng sebagai manu-sia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. 8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. (2 Yohanes 1:7-8)

BAJAK LAUT atau pirate sudah ada sejak zaman ddulu dan telah menjadi momok menakutkan di dunia kemaritiman; baik bagi yang dialami oleh para pemilik kapal atau shipowner, shipmanagement, maupun para awak atau crew kapal itu sendiri. Bajak laut adalah para perampok di laut yang dikenal selalu bertindak di luar segala macam hukum yang berlaku. Mereka memakai hukum mereka sendiri. Tujuan utama mereka tidak lain dan tidak bukan adalah demi uang tebusan, atau uang jarahan.

Kata pirate diambil dari kata Yunani peirates (πειρατήσ) yang berarti perampok, dan biasanya dituju-kan pada perampok di lautan. Pengertian umumnya adalah yang menyerang, atau 'yang merampok. Biasanya para Bajak Laut mengibarkan Jolly Roger yaitu bendera bajak laut, dan mereka menargetkan kapal-kapal yang diduga mengangkut berbagai macam harta benda.

Sejumlah daerah seperti Karibia dan Somalia menjadi tempat para Bajak Laut melakukan kegiatan pe-rampokan laut. Kawasan tersebut telah melegenda di-kalangan para pelaut. Itulah sebabnya setiap kali me-lewati daerah tersebut, rasa takut meliputi semua awak kapal. Karena begitu melegenda maka kisah mengenai Bajak Laut itu di buat film yang berjudul Pirates of

Caribbean.

Menurut catatan historis, era yang menjadi masa keemasan bajak laut adalah sekitar abad ke-16 dan 17. Pada masa sekarang, Bajak Laut di kawasan Somalia menjadi terkenal ketika pada tahun 2012 mereka mem-bajak sebuah kapal Tanker Smyrni. Perlu diketahui bahwa Somalia’s coastline atau garis pantai dan coastline yang terpanjang di Afrika, dan diperkirakan ada sekitar 20.000 sampai 30.000 kapal yang melewati area ini pada setiap tahun.

Dalam berbagai laporan yang disampaikan, para bajak laut di wilayah Somalia itu hanya dengan ber-modalkan perahu boat kecil, mereka akan berusaha menghadang dan membajak kapal yang melintas di situ, tentu saja dengan harapan, setelah berhasil membajak kapal yang dimaksud, mereka berharap akan mendapat uang tembusan dengan nilai besar dari para pemilik kapal yang mereka tahan.

Seorang yang bernama Mohamed Abdi Hassan atau yang dikenal dengan panggilan Afweyne. Ia adalah

pirate leader bajak laut yang sangat terkenal. Setiap

orang harus waspada akan keberadaan para Bajak laut; mereka bisa saja muncul setiap saat dan menebar bahaya yang menakutkan.

Dalam menjalani kehidupan ini, setiap orang percaya harus waspada akan adanya penyesatan yang muncul dimana-mana. Hal penyesatan bukanlah sesuatu yang baru, namun ketidakmampuan dalam meng-hadapinya, telah membuat semakin banyak orang ter-jerumus dalam pengajaran yang menyesatkan. Itulah

sebabnya ada hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang percaya, yaitu:

Banyak Penyesat Muncul

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7).

Orang Kristen harus mewaspadai akan hal ini, yaitu munculnya banyak penyesat. Rasul Yohanes ber-kata: Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke

seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. (2 Yohanes 1:7). Hal penyesatan pernah

di-peringatkan Tuhan Yesus melalui firmanNya: Celakalah

dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya

(Matius 18:7).

Gereja akan terus menghadapi penyesatan selama masih berada didalam dunia ini sebab beberapa orang telah menyerahkan dirinya sebagai orang yang akan me-nyesatkan banyak orang di gereja. Menarik untuk mem-perhatikan penyesat itu dalam 2 Yohanes 1:7, sebab rasul Yohanes menggunakan kata Yunani, planos (πλάνοσ) yang secara harfiah berarti penjual obat dan penipu yang lihai. Artinya mereka adalah orang-orang yang sungguh mahir, memahami betul tentang sesuatu yang mereka jadikan dasar untuk menyesatkan banyak orang.

Dalam kategori orang Yahudi, mereka bukanlah orang sembarangan, dan dianggap sebagai guru. Orang-orang yang menyesatkan ini telah hadir ditengah-tengah jemaat, dan sebagaimana dikatakan oleh rasul Yohanes, bahwa para penyesat itu adalah orang-orang atau guru-guru yang sungguh lihai.

Para penyesat diibaratkan sebagai penjual obat yang memasarkan obat dagangannya, dan mereka adalah

penipu. Saat ini banyak penjual obat yang datang me-nawarkan dagangannya dengan berbagai cara; ada yang melakukan sulap dan bahkan akrobatik yang bertujuan untuk menarik perhatian supaya ada orang yang mem-beli obat yang mereka tawarkan.

Jika masyarakat sadar dengan hal ini, maka se-sungguhnya obat harus beli di tokoh obat, apotik dan di-sertai dengan penjelasan atau bahkan keterangan atau resep dokter. Namun demikian para penjual obat itu selalu mengatakan bahwa obat mereka untuk seribu macam penyakit. Tidak masuk akal, namun nyatanya obat yang mereka tawarkan laku. Artinya dengan segala keahlian mereka, dalam menjual dan tentunya dengan unsur penipuan serta bentuk keilahian lainnya; membuat orang-orang yang mendengar apa yang dikatakan itu benar sehingga tanpa disadari obat yang ditawarkan itu dibeli orang.

Para penyesat seperti itu digambarkan Yohanes, sebagai yang lihai, mampu menipu, seperti para penjual obat. Lalu kini, orang-orang yang menyesatkan itu telah

muncul dan pergi, yang oleh rasul Yohanes digunakan

kata Yunani exerchomai (ἐξέρχομαι) artinya keluar, keluar

dari, datang, datang keluar dari, berasal, berasal dari.

Para penyesat itu adalah guru-guru yang lihai dan mereka muncul datang dan pergi; menunjuk pada aktivitas yang tidak pernah berhenti dan tidak peduli dengan keadaan. Mereka akan terus bersemangat dan tidak mengenal lelah untuk datang dan pergi menyampaikan pengajarannya yang palsu. Itulah yang terjadi.

Orang Kristen harus menyadari betul akan ke-giatan para penyesat dalam gereja mereka. Keke-giatannya yang membahayakan itu terus-menerus terjadi secara aktif dalam kehidupan keseharian jemaat Tuhan. Jadi apa yang disampaikan rasul Yohanes, yaitu bahwa penyesat telah datang dan pergi dalam kehidupan umat Tuhan merupakan sesuatu yang tidak terbantahkan lagi.

Orang Kristen Harus Waspada

Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. (2 Yohanes 1:8).

Karena munculnya para penyesat dengan mem-beri pengaruh yang menyesatkan bagi umat Tuhan, maka rasul Yohanes memberikan nasehat supaya setiap orang percaya untuk waspada. Rasul Yohanes berkata:

Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya. (2 Yohanes 1:8).

Pada saat rasul Yohanes berkata waspadalah! maka hal yang menarik untuk diperhatikan adalah kata

waspada dalam kata Yunani muncul dengan beberapa

istilah, yaitu:

Pertama, kata prosekhô (προςέχω) yaitu waspada

dalam pengertian memberi perhatian khusus ibarat me-nyandarkan kapal laut di dermaga, sebagaimana yang di-katakan Tuhan Yesus berikut ini: Waspadalah (prosekhô)

terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (Matius 7:15).

Kedua, kata blepô (βλέπω) adalah waspada dalam

pengertian melihat secara seksama dengan mata kepala sendiri, sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yesus: Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah (blepô) supaya

jangan ada orang yang menyesatkan kamu!" (Matius

24:4).

Ketiga, kata phulassô (φυλάςςω) adalah waspada

dalam pengertian menjaga diri sendiri seperti menjaga seorang anak agar ia tetap aman, sebagaimana yang ter-tulis dalam kitab Lukas, "Kata-Nya lagi kepada mereka:

'Berjaga-jagalah dan waspadalah (phulassô) terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu." (Lukas 12:15).

Keempat, kata skopeô (ςκοπεω) adalah waspada

dalam pengertian menandai sesuatu setelah diselidiki, sebagaimana yang disampaikan rasul Paulus berikut ini: "Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya

kamu waspada (skopeô) terhadap mereka, yang ber-tentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindari-lah mereka!" (Roma 16:17).

Kelima, kata phobeô (φοβέω) adalah waspada

dalam pengertian takut dan menghindar diri dari se-suatu, sebagaimana yang disampaikan oleh penulis kitab Ibrani, "Sebab itu, baiklah kita waspada (phobeô), supaya

jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ke-tinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam per-hentian-Nya masih berlaku." (Ibrani 4:1).

Keenam, kata nêphô (νήφω) yang memiliki

pe-ngertian waspada dalam pepe-ngertian sadar dan berjaga-jaga sebagai lawan dari kata tidur, sebagaimana yang di-sampaikan oleh rasul Petrus berikut ini: "Sebab itu

siap-kanlah akal budimu, waspadalah (nêphô) dan letaksiap-kanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang di-anugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus." (1 Petrus 1:13).

Pertanyaannya kini adalah: kata apakah yang di-gunakan oleh rasul Yohanes ketika ia menyebut kepada jemaat Tuhan untuk waspada? Perhatikanlah kata

waspadalah, yang diterjemahkan dari kata Yunani blepo

(βλέπω), yaitu waspada dalam pengertian melihat secara

seksama dengan mata kepala sendiri, artinya para

pe-ngajar sesat itu atau mereka yang mepe-ngajarkan ajaran sesat itu sesungguhnya ada ditengah-tengah mereka, dan dapat dengan mudah dikenali. Memang akan sangat sulit untuk menghindarkan diri dari setiap pengajaran yang sesat jika orang yang mengajarkan itu adalah orang yang dekat atau memiliki hubungan emosional yang cukup dekat. Ada rasa segan, ada rasa kurang enak jika me-ngambil sikap menolak. Namun disinilah tantangannya.

Gereja harus tegas untuk menyatakan tidak! dengan pengajaran yang salah, sekalipun mereka itu adalah orang-orang yang dikenal baik. Ingatlah apa yang di-sampaikan rasul Paulus: Tetapi sekalipun kami atau

se-orang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. (Galatia 1:8). Apa

yang disampaikan Paulsu haruslah dicermati dengan benar.

Para penyesat itu adalah orang-orang yang ada di-dalam gereja dan setiap orang percaya harus waspada,

supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu se-penuhnya. (lih. 2 Yohanes 1:8).

Dengan demikian maka dalam menjalani ke-hidupan ini, setiap orang percaya harus waspada akan adanya penyesatan yang muncul dimana-mana. Itulah sebabnya ada hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang percaya, yaitu: Pertama: Banyak Penyesat Muncul, dan Kedua: Orang Kristen harus Waspada.

Dalam dokumen Dei Verbum: MENCOBA MEMAHAMI MAKSUD TUHAN (Halaman 27-35)