• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

PERUBAHAN BELANJA NEGARA

4.2 Belanja Pemerintah Pusat

4.2.2 Belanja Pemerintah Pusat Menurut Organisasi

4.2.2.1 Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

Salah satu kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah adalah melakukan eisiensi belanja melalui pemotongan belanja, utamanya yang bersifat operasional. Penghematan/pemotongan dilakukan dengan mengurangi belanja K/L sebesar Rp43.025,1 miliar atau 6,7 persen dari total pagu anggaran belanja K/L dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp637.841,6 miliar. Jika dikaitkan dengan anggaran rupiah murni, besaran penghematan/pemotongan tersebut adalah 7,6 persen dari pagu anggaran rupiah murni belanja K/L sebesar Rp563.327,9 miliar. Penghematan/ pemotongan anggaran belanja dilakukan utamanya dilakukan dengan: (1) memaksimalkan pemotongan belanja barang dan belanja perjalanan dinas; (2) meminimumkan pemotongan belanja perjalanan dinas yang menjadi tugas dan fungsi pokok dari K/L; (3) meminimumkan pemotongan bantuan sosial yang menjadi prioritas; serta (4) meminimumkan pemotongan belanja modal. Penghematan/pemotongan anggaran tidak dilakukan terhadap: 1) anggaran pendidikan; 2) anggaran yang bersumber dari pinjaman dan hibah; 3) anggaran yang bersumber dari penerimaan negara bukan pajak badan layanan umum (PNBP-BLU). Berkenaan dengan mekanisme pemotongan, teknis pelaksanaan pemotongan dilakukan melalui pemblokiran

anggaran belanja oleh masing-masing K/L (self blocking) yang akan ditindaklanjuti dengan

revisi RKA-K/L. Selain itu, Pemerintah juga melakukan penghematan anggaran pemilihan umum Presiden pada anggaran KPU dan Bawaslu sebesar Rp3.159,9 miliar.

Selanjutnya, dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penganggaran dan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang APBN tahun 2014, Pemerintah diberikan beberapa kewenangan sebagai berikut. Pertama, Pemerintah sesuai amanat Pasal 17 ayat (1) melakukan perubahan rincian anggaran belanja pemerintah pusat yang terdiri dari: (1) pergeseran anggaran belanja dari Bagian Anggaran BUN ke Bagian Anggaran K/L termasuk tambahan anggaran belanja mendesak sebesar Rp13.335,9 miliar; (2) perubahan pagu anggaran belanja yang sumber pendanaannya dari pinjaman dan hibah sebesar Rp2.162,0 miliar; (3) perubahan pagu anggaran belanja yang sumber pendanaannya berasal dari PNBP-BLU karena berkurangnya target dan pagu penggunaan sebesar Rp4.891,7 miliar. Kedua, Pemerintah sesuai Pasal 30 ayat (1) melanjutkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) yang ada dalam DIPA tahun 2013 sebesar Rp29,2 miliar.

Berdasarkan kebijakan dan perubahan tersebut di atas, anggaran belanja pemerintah pusat yang dikelola oleh K/L sebesar Rp602.292,0 miliar, atau mengalami penurunan Rp35.549,6 miliar (5,6 persen) dari pagu alokasi anggaran belanja K/L yang ditetapkan dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp637.841,6 miliar. Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh kebijakan pemotongan belanja K/L sebesar Rp43.025,1 miliar. Rincian anggaran belanja K/L selengkapnya

disajikan pada Tabel 4.5. Selanjutnya perubahan anggaran belanja beberapa K/L dapat

Perubahan Belanja Negara

Nota Keuangan dan APBNP 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7 ) (8) (9) (10) (11) (12) (13=-6+7 +

8+9+10+11+12) (14=5+13) (15=14/5)

1 001 MA JELIS PERMUSY A WA RA TA N RA KY A T 649,4 809,6 96,6 - - - - - - (96,6) 7 1 3,1 88,1 % 2 002 DEWA N PERWA KILA N RA KY A T 2.335,3 3.260,1 37 1 ,9 - - - - - - (37 1 ,9) 2.888,2 88,6% 3 004 BA DA N PEMERIKSA KEUA NGA N 2.385,9 2.895,7 300,8 - - - - - - (300,8) 2.595,0 89,6% 4 005 MA HKA MA H A GUNG 6.647 ,1 7 .225,1 41 9,0 - - 350,7 - 3,1 - (65,2) 7 .1 59,9 99,1 % 5 006 KEJA KSA A N REPUBLIK INDONESIA 3.860,8 3.862,9 292,7 - - - - - - (292,7 ) 3.57 0,2 92,4% 6 007 KEMENTERIA N SEKRETA RIA T NEGA RA 2.67 3,0 2.1 1 9,7 1 1 4,9 - - - - - 0,7 (1 1 4,1 ) 2.005,5 94,6% 7 01 0 KEMENTERIA N DA LA M NEGERI 1 4.448,2 1 4.903,1 1 .67 5,0 - 545,9 - 23,1 - - (1 .1 06,0) 1 3.7 97 ,0 92,6% 8 01 1 KEMENTERIA N LUA R NEGERI 5.094,8 5.237 ,2 351 ,4 - - - - - - (351 ,4) 4.885,8 93,3% 9 01 2 KEMENTERIA N PERTA HA NA N 87 .7 06,7 86.37 6,7 4.521 ,3 - 37 9,9 - - 1 .065,0 - (3.07 6,4) 83.300,3 96,4% 1 0 01 3 KEMENTERIA N HUKUM DA N HA M 6.996,2 7 .534,5 430,2 - - 493,7 - 9,5 - 7 3,0 7 .607 ,5 1 01 ,0% 1 1 01 5 KEMENTERIA N KEUA NGA N 1 6.67 8,3 1 8.7 1 1 ,7 1 .31 3,4 - - 561 ,9 - 244,6 - (506,9) 1 8.204,8 97 ,3% 1 2 01 8 KEMENTERIA N PERTA NIA N 1 5.931 ,3 1 5.47 0,6 1 .903,0 - - - - 45,4 - (1 .857 ,6) 1 3.61 3,0 88,0% 1 3 01 9 KEMENTERIA N PERINDUSTRIA N 2.7 97 ,7 2.922,3 301 ,3 - 8,4 - - - - (293,0) 2.629,3 90,0% 1 4 020 KEMENTERIA N ENERGI DA N SUMBER DA Y A MINERA L 1 1 .1 86,1 1 6.263,2 1 .893,1 - - - - - (28,7 ) (1 .921 ,8) 1 4.341 ,5 88,2% 1 5 022 KEMENTERIA N PERHUBUNGA N 31 .7 1 8,3 40.37 0,5 4.367 ,4 - - - - - - (4.367 ,4) 36.003,2 89,2% 1 6 023 KEMENTERIA N PENDIDIKA N DA N KEBUDA Y A A N 7 1 .829,8 80.661 ,0 - - - - - 382,9 (4.486,0) (4.1 03,1 ) 7 6.557 ,9 94,9% 1 7 024 KEMENTERIA N KESEHA TA N 35.360,5 46.459,0 2.349,6 - 3.367 ,0 - - - - 1 .01 7 ,4 47 .47 6,5 1 02,2% 1 8 025 KEMENTERIA N A GA MA 41 .887 ,4 49.402,2 1 .1 02,3 - 2.000,0 1 .1 93,1 - 7 5,5 - 2.1 66,3 51 .568,5 1 04,4% 1 9 026 KEMENTERIA N TENA GA KERJA DA N TRA NSMIGRA SI 4.57 4,9 4.520,8 558,9 - - - - - - (558,9) 3.961 ,9 87 ,6% 20 027 KEMENTERIA N SOSIA L 1 5.822,0 7 .683,6 999,4 - - - - - - (999,4) 6.684,3 87 ,0% 21 029 KEMENTERIA N KEHUTA NA N 6.1 1 3,0 5.31 4,0 430,3 - - - - 1 ,2 (37 7 ,7 ) (806,7 ) 4.507 ,3 84,8% 22 032 KEMENTERIA N KELA UTA N DA N PERIKA NA N 6.569,7 6.521 ,5 7 7 2,8 - - - - - - (7 7 2,8) 5.7 48,7 88,1 % 23 033 KEMENTERIA N PEKERJA A N UMUM 80.330,6 84.1 48,1 9.7 86,6 - - - 6,1 1 54,6 - (9.625,9) 7 4.522,2 88,6% 24 034 KEMENTERIA N KOORDINA TOR BIDA NG POLITIK,

HUKUM DA N KEA MA NA N 446,3 51 4,3 66,0 - - - - - - (66,0) 448,3 87 ,2% 25 035 KEMENTERIA N KOORDINA TOR BIDA NG

PEREKONOMIA N 206,2 31 7 ,5 40,5 - - 6,9 - 7 ,4 - (26,2) 291 ,3 91 ,8% KEMENTERIA N KOORDINA TOR BIDA NG

NO.KODE

BA KEMENT ERIAN NEGARA/LEMBAGA

PAGU PHLN/PDN PAGU PNBP/BLU TOTAL PERUBAHAN LKPP (AUDITED) APBN PERUBAHAN APBNP % THD APBN PEMOTONGAN PENGHEMATAN PEMILU KEPERLUAN MENDESAK DAN REALOKASI DARI BA BUN REFORMASI BIROKRASI LUNCURAN PNPM

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7 ) (8) (9) (10) (11) (12) (13=-6+7 +

8+9+10+11+12) (14=5+13) (15=14/5)

28 041 KEMENTERIA N BA DA N USA HA MILIK NEGA RA 1 09,2 1 31 ,6 1 5,3 - - 7 ,1 - - - (8,2) 1 23,5 93,8% 29 042 KEMENTERIA N RISET DA N TEKNOLOGI 800,5 61 7 ,7 62,6 - - - - - - (62,6) 555,0 89,9% 30 043 KEMENTERIA N LINGKUNGA N HIDUP 938,3 1 .084,2 1 38,4 - - - - - - (1 38,4) 945,8 87 ,2% 31 044 KEMENTERIA N KOPERA SI DA N UKM 1 .607 ,2 1 .585,4 1 85,2 - - 20,3 - - - (1 64,9) 1 .420,4 89,6% 32 047 KEMENTERIA N PEMBERDA Y A A N PEREMPUA N DA N

PERLINDUNGA N A NA K 224,5 21 4,7 23,1 - - - - - - (23,1 ) 1 91 ,6 89,3% 33 048 KEMENTERIA N PENDA Y A GUNA A N A PA RA TUR

NEGA RA DA N REFORMA SI BIROKRA SI 1 62,1 1 59,8 20,1 - - 6,5 - - - (1 3,7 ) 1 46,2 91 ,4% 34 050 BA DA N INTELIJEN NEGA RA 1 .497 ,5 2.1 03,8 27 3,6 - - - - - - (27 3,6) 1 .830,1 87 ,0% 35 051 LEMBA GA SA NDI NEGA RA 1 .597 ,2 1 .7 46,5 225,0 - - - - - - (225,0) 1 .521 ,4 87 ,1 % 36 052 DEWA N KETA HA NA N NA SIONA L 37 ,2 31 ,0 3,6 - - - - - - (3,6) 27 ,5 88,4% 37 054 BA DA N PUSA T STA TISTIK 3.968,5 3.57 8,7 327 ,7 - - - - - - (327 ,7 ) 3.251 ,0 90,8% 38 055 KEMENTERIA N PERENCA NA A N PEMBA NGUNA N

NA SIONA L/BA PPENA S 1 .1 04,7 1 .1 7 4,3 46,5 - - - - 1 5,6 - (30,8) 1 .1 43,5 97 ,4% 39 056 BA DA N PERTA NA HA N NA SIONA L 3.67 7 ,2 4.321 ,9 282,5 - - 37 9,1 - - - 96,5 4.41 8,4 1 02,2% 40 057 PERPUSTA KA A N NA SIONA L 458,8 435,1 1 2,6 - - - - - - (1 2,6) 422,4 97 ,1 % 41 059 KEMENTERIA N KOMUNIKA SI DA N INFORMA TIKA 3.235,6 3.61 9,9 1 05,3 - - - - 43,4 - (61 ,9) 3.558,0 98,3% 42 060 KEPOLISIA N NEGA RA REPUBLIK INDONESIA 43.394,5 44.97 5,6 2.486,9 - 1 .001 ,9 - - 1 1 3,3 - (1 .37 1 ,7 ) 43.603,9 97 ,0% 43 063 BA DA N PENGA WA S OBA T DA N MA KA NA N 1 .1 1 7 ,3 1 .1 33,1 1 24,3 - - - - - - (1 24,3) 1 .008,8 89,0% 44 064 LEMBA GA KETA HA NA N NA SIONA L 209,1 332,8 42,4 - - - - - - (42,4) 290,3 87 ,2% 45 065 BA DA N KOORDINA SI PENA NA MA N MODA L 607 ,2 659,1 84,9 - - - - - - (84,9) 57 4,2 87 ,1 % 46 066 BA DA N NA RKOTIKA NA SIONA L 1 .049,7 7 92,8 89,7 - - - - - - (89,7 ) 7 03,1 88,7 % 47 067 KEMENTERIA N PEMBA NGUNA N DA ERA H

TERTINGGA L 2.468,0 2.801 ,3 355,4 - - - - - - (355,4) 2.445,9 87 ,3% 48 068 BA DA N KEPENDUDUKA N DA N KELUA RGA

BERENCA NA NA SIONA L 2.41 1 ,7 2.888,4 365,6 - - - - - - (365,6) 2.522,9 87 ,3% 49 07 4 KOMISI NA SIONA L HA K A SA SI MA NUSIA 7 4,3 68,7 6,2 - - 3,8 - 0,4 - (2,0) 66,7 97 ,1 % 50 07 5 BA DA N METEOROLOGI KLIMA TOLOGI DA N

GEOFISIKA 1 .437 ,4 1 .61 7 ,9 1 85,0 - - - - - - (1 85,0) 1 .432,9 88,6% 51 07 6 KOMISI PEMILIHA N UMUM 5.904,2 1 5.41 0,4 - (2.900,0) 1 .37 0,5 - - - - (1 .529,5) 1 3.880,9 90,1 % 52 07 7 MA HKA MA H KONSTITUSI 21 3,0 21 5,9 22,2 - 1 4,5 - - - - (7 ,7 ) 208,2 96,4% 53 07 8 PUSA T PELA PORA N DA N A NA LISIS TRA NSA KSI

KEUA NGA N 7 3,4 65,0 5,9 - - - - - - (5,9) 59,1 90,9% 54 07 9 LEMBA GA ILMU PENGETA HUA N INDONESIA 1 .034,9 1 .07 2,7 81 ,3 - 1 ,5 - - 0,1 - (7 9,7 ) 993,0 92,6%

PAGU PHLN/PDN PAGU PNBP/BLU TOTAL PERUBAHAN LKPP (AUDITED) APBN PERUBAHAN APBNP % THD APBN PEMOTONGAN PENGHEMATAN PEMILU

KEPERLUAN MENDESAK DAN REALOKASI DARI BA BUN REFORMASI BIROKRASI LUNCURAN PNPM NO.KODE

Perubahan Belanja Negara

Nota Keuangan dan APBNP 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7 ) (8) (9) (10) (11) (12) (13=-6+7 +

8+9+10+11+12) (14=5+13) (15=14/5)

58 083 BA DA N INFORMA SI GEOSPA SIA L 533,6 802,6 85,7 - - 1 2,7 - - - (7 3,0) 7 29,7 90,9% 59 084 BA DA N STA NDA RDISA SI NA SIONA L 89,0 95,4 1 0,8 - - - - - - (1 0,8) 84,6 88,7 % 60 085 BA DA N PENGA WA S TENA GA NUKLIR 1 31 ,8 1 00,7 1 0,2 - - - - - - (1 0,2) 90,5 89,9% 61 086 LEMBA GA A DMINISTRA SI NEGA RA 245,6 235,8 1 4,1 - - - - - - (1 4,1 ) 221 ,7 94,0% 62 087 A RSIP NA SIONA L REPUBLIK INDONESIA 1 53,6 1 25,6 8,6 - - - - - - (8,6) 1 1 7 ,0 93,2% 63 088 BA DA N KEPEGA WA IA N NEGA RA 57 9,8 543,0 40,7 - - - - - - (40,7 ) 502,3 92,5% 64 089 BA DA N PENGA WA SA N KEUA NGA N DA N

PEMBA NGUNA N 1 .067 ,2 1 .233,4 84,6 - 39,1 7 6,4 - - - 30,9 1 .264,3 1 02,5% 65 090 KEMENTERIA N PERDA GA NGA N 2.7 02,5 2.7 01 ,4 346,2 - - - - - - (346,2) 2.355,2 87 ,2% 66 091 KEMENTERIA N PERUMA HA N RA KY A T 4.297 ,3 4.565,2 563,9 - - - - - - (563,9) 4.001 ,3 87 ,6% 67 092 KEMENTERIA N PEMUDA DA N OLA H RA GA 1 .648,4 1 .881 ,2 1 34,7 - - 1 5,3 - - - (1 1 9,4) 1 .7 61 ,9 93,7 % 68 093 KOMISI PEMBERA NTA SA N KORUPSI 466,7 61 6,9 57 ,4 - - - - - - (57 ,4) 559,5 90,7 % 69 095 DEWA N PERWA KILA N DA ERA H 524,8 7 39,0 68,3 - - - - - - (68,3) 67 0,7 90,8% 7 0 1 00 KOMISI Y UDISIA L RI 86,5 83,5 9,8 - - 4,1 - - - (5,8) 7 7 ,7 93,1 % 7 1 1 03 BA DA N NA SIONA L PENA NGGULA NGA N BENCA NA 2.969,3 1 .831 ,3 236,9 - 7 00,0 1 0,0 - - - 47 3,0 2.304,4 1 25,8% 7 2 1 04 BA DA N NA SIONA L PENEMPA TA N DA N

PERLINDUNGA N TKI 37 2,8 429,1 54,1 - - - - - - (54,1 ) 37 5,0 87 ,4% 7 3 1 05 BA DA N PENA NGGULA NGA N LUMPUR SIDOA RJO 1 .801 ,6 845,1 1 09,5 - - - - - - (1 09,5) 7 35,6 87 ,0% 7 4 1 06 LEMBA GA KEBIJA KA N PENGA DA A N BA RA NG/JA SA

PEMERINTA H 1 87 ,8 1 67 ,0 21 ,3 - - - - - - (21 ,3) 1 45,7 87 ,3% 7 5 1 07 BA DA N SA R NA SIONA L 1 .846,4 2.1 88,8 286,1 - - - - - - (286,1 ) 1 .902,7 86,9% 7 6 1 08 KOMISI PENGA WA S PERSA INGA N USA HA 1 1 9,0 95,0 1 1 ,0 - - - - - - (1 1 ,0) 84,0 88,5% 7 7 1 09 BA DA N PENGEMBA NGA N WILA Y A H SURA MA DU 90,8 381 ,6 49,6 - - - - - - (49,6) 332,0 87 ,0% 7 8 1 1 0 OMBUDSMA N REPUBLIK INDONESIA 65,1 67 ,0 5,0 - - - - - - (5,0) 62,0 92,6% 7 9 1 1 1 BA DA N NA SIONA L PENGELOLA PERBA TA SA N 205,0 1 94,1 25,2 - - - - - - (25,2) 1 68,9 87 ,0% 80 1 1 2 BA DA N PENGUSA HA A N KA WA SA N PERDA GA NGA N

BEBA S DA N PELA BUHA N BEBA S BA TA M 846,9 1 .1 05,9 38,9 - - - - - - (38,9) 1 .066,9 96,5% 81 1 1 3 BA DA N NA SIONA L PENA NGGULA NGA N TERORISME 290,7 302,8 39,2 - - - - - - (39,2) 263,6 87 ,0% 82 1 1 4 SEKRETA RIA T KA BINET 1 60,4 1 85,6 1 4,6 - - - - - - (1 4,6) 1 7 1 ,0 92,1 % 83 1 1 5 BA DA N PENGA WA S PEMILU 1 .687 ,5 3.261 ,9 - (259,9) 7 57 ,6 - - - - 497 ,6 3.7 59,5 1 1 5,3% 84 1 1 6 LEMBA GA PENY IA RA N PUBLIK RA DIO REPUBLIK

INDONESIA 863,4 998,5 7 6,7 - - - - - - (7 6,7 ) 921 ,8 92,3% 85 1 1 7 LEMBA GA PENY IA RA N PUBLIK TELEV ISI REPUBLIK

INDONESIA 7 7 6,7 1 .07 5,6 1 08,0 - - - - - - (1 08,0) 967 ,6 90,0% PAGU PHLN/PDN PAGU PNBP/BLU TOTAL PERUBAHAN LKPP (AUDITED) APBN PERUBAHAN APBNP % THD APBN PEMOTONGAN PENGHEMATAN PEMILU

KEPERLUAN MENDESAK DAN REALOKASI DARI BA BUN REFORMASI BIROKRASI LUNCURAN PNPM NO.KODE

Mahkamah Agung

Anggaran belanja Mahkamah Agung dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp7.159,9 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp65,2 miliar (0,9 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp7.225,1 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya realokasi dari BA BUN dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi sebesar Rp350,7 miliar, tambahan anggaran yang bersumber dari hibah dalam negeri sebesar Rp3,1 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp419,0 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Mahkamah Agung dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp7.156,8 miliar, dan hibah sebesar Rp3,1 miliar.

Kementerian Sekretariat Negara

Anggaran belanja Kementerian Sekretariat Negara dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp2.005,5 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp114,1 miliar (5,4 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp2.119,7 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya tambahan kenaikan pagu penggunaan PNBP sebesar Rp0,7 miliar dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp114,9 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Sekretariat Negara dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp1.788,8 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp0,8 miliar, dan pagu penggunaan BLU sebesar Rp215,9 miliar.

Kementerian Dalam Negeri

Anggaran belanja Kementerian Dalam Negeri dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp13.797,0 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp1.106,0 miliar (7,4 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp14.903,1 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya tambahan anggaran untuk biaya administrasi kependudukan sebesar Rp545,9 miliar, luncuran DIPA Lanjutan PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2013 sebesar Rp23,1 miliar dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp1.675,0 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Dalam Negeri dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp11.862,5 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp28,3 miliar, pinjaman luar negeri sebesar Rp1.497,0 miliar, dan hibah sebesar Rp409,2 miliar.

Kementerian Pertahanan

Anggaran belanja Kementerian Pertahanan dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp83.300,3 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp3.076,4 miliar (3,6 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp86.376,7 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut antara lain disebabkan: (1) realokasi dari Bagian Anggaran BUN yang digunakan untuk kegiatan pengamanan Pemilu tahun 2014 sebesar Rp100,1 miliar, kegiatan operasional pengamanan daerah rawan dan pengamanan pulau terluar sebesar Rp193,0 miliar,

pengamanan mantan Presiden dan Wakil Presiden sebesar Rp50,3 miliar, serta kegiatan Sail

Raja Ampat sebesarRp36,5 miliardan (2) luncuran pagu pinjaman dalam negeri tahun 2011

dan 2012 sebesar Rp1.065,0 miliar. Selain itu, alokasi anggaran Kementerian Pertahanan juga mengalami pemotongan sebesar Rp4.521,3 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Pertahanan

dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp68.228,0 miliar, pinjaman luar negeri sebesar Rp13.007,3 miliar, dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp2.065,0 miliar. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM)

Anggaran belanja Kementerian Hukum dan HAM dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp7.607,5 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp73,0 miliar (1,0 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp7.534,5 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut antara lain karena adanya realokasi dari BA BUN dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi sebesar Rp493,7 miliar, tambahan anggaran belanja yang bersumber dari hibah dalam negeri sebesar Rp9,5 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp430,2 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Hukum dan HAM dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp6.027,9 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp1.570,1 miliar, dan hibah sebesar Rp9,5 miliar.

Kementerian Keuangan

Anggaran belanja Kementerian Keuangan dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp18.204,8 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp506,9 miliar (2,7 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp18.711,7 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya percepatan penarikan pinjaman luar negeri sebesar Rp244,6 miliar, realokasi dari BA BUN dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi sebesar Rp561,9 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp1.313,4 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Keuangan dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp17.171,5 miliar, pagu penggunaan BLU sebesar Rp657,7 miliar, dan pinjaman luar negeri sebesar Rp375,6 miliar.

Kementerian Pertanian

Anggaran belanja Kementerian Pertanian dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp13.613,0 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp1.857,6 miliar (12,0 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp15.470,6 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya tambahan anggaran yang bersumber dari lanjutan kegiatan/luncuran pinjaman luar negeri sebesar Rp29,9 miliar, hibah luar negeri sebesar Rp15,5 miliar, serta adanya pemotongan anggaran sebesar Rp1.903,0 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Pertanian dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp13.131,0 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp68,3 miliar, pagu penggunaan BLU sebesar Rp30,6 miliar, pinjaman luar negeri sebesar Rp364,2 miliar, dan hibah sebesar Rp19,0 miliar.

Kementerian Perindustrian

Anggaran belanja Kementerian Perindustrian dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp2.629,3 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp293,0 miliar (10,0 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp2.922,3 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya realokasi dari Bagian Anggaran BUN untuk tambahan anggaran belanja pembayaran gaji, operasional, dan kegiatan transisi Otorita Asahan tahun 2014 sebesar Rp8,4 miliar dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp301,3 miliar

dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Perindustrian dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp2.454,8 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp101,4 miliar, pagu penggunaan BLU sebesar Rp62,0 miliar, dan pinjaman luar negeri sebesar Rp11,1 miliar. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Anggaran belanja Kementerian ESDM dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp14.341,5 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp1.921,8 miliar (11,8 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp16.263,2 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya penurunan pagu penggunaan PNBP sebesar Rp28,7 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp1.893,1 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian ESDM dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp12.616,6 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp1.639,5 miliar, dan pagu penggunaan BLU sebesar Rp85,3 miliar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Anggaran belanja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp76.557,9 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp4.103,1 miliar (5,1 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp80.661,0 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya pengurangan pagu penggunaan BLU pada 7 (tujuh) Perguruan Tinggi Negeri eks Badan Hukum Milik Negara (BHMN) sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi sebesar Rp4.486,0 miliar, tambahan hibah sebesar Rp376,5 miliar, dan pinjaman luar negeri sebesar Rp6,4 miliar. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp66.178,3 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp2.041,2 miliar, pagu penggunaan BLU sebesar Rp5.975,0 miliar, pinjaman luar negeri sebesar Rp1.983,4 miliar, dan hibah sebesar Rp380,0 miliar. Kementerian Kesehatan

Anggaran belanja Kementerian Kesehatan dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp47.476,5 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp1.017,4 miliar (2,2 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp46.459,0 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya tambahan anggaran untuk pembayaran tunggakan tagihan Jamkesmas sebesar Rp3.367,0 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp2.349,6 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Kesehatan dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp40.425,2 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp355,7 miliar, pagu penggunaan BLU sebesar Rp6.640,6 miliar, PLN sebesar Rp13,9 miliar, dan hibah sebesar Rp41,1 miliar.

Kementerian Agama

Anggaran belanja Kementerian Agama dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp51.568,5 miliar, atau mengalami kenaikan sebesar Rp2.166,3 miliar (4,4 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp49.402,2 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya tambahan anggaran untuk pembayaran tunjangan profesi guru sebesar Rp2.000,0 miliar, realokasi BA BUN dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi sebesar Rp1.193,1 miliar, tambahan pagu anggaran belanja yang bersumber dari

pinjaman luar negeri sebesar Rp60,2 miliar dan tambahan hibah dalam negeri sebesar Rp15,3 miliar. Selain itu, alokasi anggaran Kementerian Agama juga mengalami pemotongan anggaran sebesar Rp1.102,3 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Agama dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp49.843,4 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp390,6 miliar, pagu penggunaan BLU sebesar Rp578,5 miliar, pinjaman luar negeri sebesar Rp540,7 miliar,

hibah sebesar Rp15,3 miliar, dan surat berharga syariah negara project based sukuk (SBSN

PBS) sebesar Rp200,0 miliar. Kementerian Kehutanan

Anggaran belanja Kementerian Kehutanan dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp4.507,3 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp806,7 miliar (15,2 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp5.314,0 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya penurunan pagu penggunaan PNBP sebesar Rp377,7 miliar, tambahan anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri sebesar Rp1,2 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp430,3 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Kehutanan dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp3.531,7 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp900,8 miliar, pagu penggunaan BLU sebesar Rp22,2 miliar, dan hibah sebesar Rp52,5 miliar.

Kementerian Pekerjaan Umum

Anggaran belanja Kementerian Pekerjaan Umum dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp74.522,2 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp9.625,9 miliar (11,4 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp84.148,1 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya lanjutan DIPA PNPM Mandiri tahun 2013 sebesar Rp6,1 miliar, perubahan anggaran yang bersumber dari pinjaman luar negeri sebesar Rp255,7 miliar, dan penurunan hibah luar negeri sebesar Rp101,0 miliar. Selain itu, alokasi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum juga mengalami pemotongan anggaran sebesar Rp9.786,6 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp66.627,5 miliar, pagu penggunaan PNBP sebesar Rp24,4 miliar, pagu penggunaan BLU sebesar Rp25,0 miliar, pinjaman luar negeri sebesar Rp7.570,7 miliar, dan hibah sebesar Rp274,6 miliar.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Anggaran belanja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp291,3 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp26,2 miliar (8,2 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp317,5 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya realokasi dari BA BUN dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi sebesar Rp6,9 miliar, tambahan anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri sebesar Rp7,4 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp40,5 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp283,9 miliar, dan hibah sebesar Rp7,4 miliar.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Anggaran belanja Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp194,3 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp24,0 miliar (11,0 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp218,4 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya tambahan anggaran

untuk kegiatan sail raja ampat sebesar Rp4,5 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar

Rp28,5 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Alokasi anggaran Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam APBNP tahun 2014 seluruhnya bersumber dari rupiah murni.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara

Anggaran belanja Kementerian Badan Usaha Milik Negara dalam APBNP Tahun 2014 mencapai Rp123,5 miliar dan mengalami penurunan sebesar Rp8,2 miliar (6,2 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN Tahun 2014 sebesar Rp131,6 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya realokasi anggaran dari BA BUN untuk pelaksanaan reformasi birokrasi sebesar Rp7,1 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp15,3 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN Tahun 2014. Alokasi anggaran Kementerian Badan Usaha Milik Negara dalam APBNP Tahun 2014 seluruhnya bersumber dari rupiah murni.

Kementerian Koperasi dan UKM

Anggaran belanja Kementerian Koperasi dan UKM dalam APBNP Tahun 2014 mencapai Rp1.420,4 miliar dan mengalami penurunan sebesar Rp164,9 miliar (10,4 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN Tahun 2014 sebesar Rp1.585,4 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya realokasi anggaran dari BA BUN untuk pelaksanaan reformasi birokrasi sebesar Rp20,3 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp185,2 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN Tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian Koperasi dan UKM dalam APBNP Tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp1.292,4 miliar, dan pagu penggunaan BLU sebesar Rp128,0 miliar.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Anggaran belanja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB dalam APBNP Tahun 2014 mencapai Rp146,2 miliar dan mengalami penurunan sebesar Rp13,7 miliar (8,6 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN Tahun 2014 sebesar Rp159,8 miliar. Perubahan alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya realokasi anggaran dari BA BUN untuk pelaksanaan reformasi birokrasi sebesar Rp6,5 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp20,1 miliar dalam rangka pengamanan pelaksanaan APBN Tahun 2014. Alokasi anggaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB dalam APBNP Tahun 2014 seluruhnya bersumber dari rupiah murni.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas)

Anggaran belanja Kementerian PPN/Bappenas dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp1.143,5 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp30,8 miliar (2,6 persen) apabila dibandingkan dengan pagu alokasi anggarannya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp1.174,3 miliar. Perubahan

alokasi anggaran tersebut dikarenakan adanya tambahan anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri sebesar Rp15,6 miliar, dan adanya pemotongan anggaran sebesar Rp46,5 miliar dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN tahun 2014. Dengan demikian, komposisi alokasi anggaran Kementerian PPN/Bappenas dalam APBNP tahun 2014 bersumber dari rupiah murni sebesar Rp566,2 miliar, pinjaman luar negeri sebesar Rp291,0 miliar, dan hibah sebesar

Dokumen terkait