• Tidak ada hasil yang ditemukan

Transfer ke Daerah

PERUBAHAN BELANJA NEGARA

4.3 Transfer ke Daerah

Kebijakan anggaran Transfer ke Daerah dalam APBNP tahun 2014 tetap diarahkan untuk mendukung kesinambungan pembangunan di daerah dan meningkatkan kualitas pelaksanaan program/kegiatan yang menjadi prioritas daerah berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang telah ditetapkan untuk masing-masing bidang. Namun, perkembangan terkini kondisi perekonomian domestik dan internasional menyebabkan terjadinya perubahan di dalam asumsi dasar ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN. Hal ini membawa konsekuensi di antaranya berupa perlunya dilakukan penyesuaian dalam anggaran Transfer ke Daerah, khususnya Dana Bagi Hasil (DBH).

Anggaran Transfer ke Daerah terdiri atas Dana Perimbangan (DBH, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus) serta Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian (termasuk di dalamnya Dana Keistimewaan DI Yogyakarta). Dalam APBNP tahun 2014, anggaran Transfer ke Daerah mencapai Rp596.504,2 miliar, yang berarti meningkat sebesar Rp3.951,9 miliar atau 0,7 persen dari pagunya dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp592.552,3 miliar. Kenaikan anggaran Transfer ke Daerah tersebut disebabkan adanya kenaikan DBH. Dana-dana lainnya tidak mengalami perubahan. Dalam APBNP tahun 2014, DBH mencapai Rp117.663,6 miliar, sedangkan dalam APBN tahun 2014, DBH ditetapkan sebesar Rp113.711,7 miliar. Anggaran DBH dalam APBNP tahun 2014 ditentukan oleh perubahan DBH akibat dari perubahan pendapatan dalam negeri yang dibagihasilkan dan tambahan alokasi kurang bayar tahun-tahun sebelumnya. DBH yang mengalami kenaikan terdiri atas DBH Cukai Hasil Tembakau (CHT), DBH Sumber Daya Alam (SDA) Minyak Bumi, dan DBH SDA Gas Bumi. DBH CHT dalam APBNP tahun

2014 diperkirakan sebesar Rp2.351,4 miliar (6,2 persen lebih tinggi dibandingkan dalam APBN tahun 2014 yang sebesar Rp2.214,0 miliar), termasuk Kurang Bayar DBH CHT sebesar Rp124,1 miliar (dalam APBN tahun 2014, tidak ada alokasinya). DBH SDA Minyak Bumi dalam APBNP tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp26.458,2 miliar (17,5 persen lebih tinggi dibandingkan dalam APBN tahun 2014 yang sebesar Rp22.511,8 miliar), termasuk Kurang Bayar DBH SDA Minyak Bumi sebesar Rp2.471,9 miliar (Rp2.114,5 miliar lebih tinggi dibandingkan dalam APBN tahun 2014 yang sebesar Rp357,5 miliar). DBH SDA Gas Bumi dalam APBNP tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp21.256,4 miliar (30,1 persen lebih tinggi dibandingkan dalam APBN tahun 2014 yang sebesar Rp16.337,4 miliar), termasuk Kurang Bayar DBH SDA Gas Bumi sebesar Rp1.879,7 miliar (yang dalam APBN tahun 2014, tidak ada alokasinya). Sementara itu, DBH yang mengalami kenaikan karena adanya tambahan alokasi kurang bayar adalah DBH SDA pertambangan umum, yaitu mengalami kenaikan sebesar Rp757,6 miliar.

DBH yang mengalami penurunan terdiri atas DBH: (1) Pajak Penghasilan (PPh) dan (2) Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB). Pertama, DBH PPh dalam APBNP tahun 2014 diperkirakan sebesar

Rp23.354,9 miliar (9,2 persen lebih rendah dibandingkan dalam APBN tahun 2014 yang sebesar Rp25.714,0 miliar), termasuk Kurang Bayar DBH PPh sebesar Rp1.190,2 miliar (Rp312,3 miliar lebih tinggi dibandingkan dalam APBN tahun 2014 yang sebesar Rp877,9 miliar). Turunnya perkiraan DBH PPh terutama dipengaruhi oleh lebih rendahnya asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBNP tahun 2014, lebih rendahnya realisasi PPh Non-Migas Tahun 2013 yang digunakan

sebagai base line, serta melambatnya pertumbuhan PPh Non-Migas pada Triwulan I Tahun 2014.

Kedua, DBH PBB dalam APBNP tahun 2014 diperkirakan sebesar Rp20.409,8 miliar (14,5

persen lebih rendah dibandingkan dalam APBN tahun 2014 yang sebesar Rp23.859,2 miliar), termasuk Kurang Bayar DBH PBB sebesar Rp22,7 miliar (Rp16,5 miliar lebih tinggi dibandingkan dalam APBN tahun 2014 yang sebesar Rp6,2 miliar). Penurunan DBH PBB terutama disebabkan turunnya penerimaan PBB Pertambangan Migas.

DBH yang tidak mengalami perubahan baik dari perubahan target penerimaannya maupun alokasi kurang bayarnya terdiri atas DBH SDA kehutanan, perikanan, dan pertambangan panas bumi. Masing-masing DBH tersebut sama dengan dalam APBN-nya, yaitu DBH SDA kehutanan sebesar Rp2.572,3 miliar, perikanan sebesar Rp200,0 miliar, dan pertambangan panas bumi sebesar Rp467,1 miliar.

Dari uraian di atas, tambahan kurang bayar dalam APBNP tahun 2014 mencapai Rp5.204,7 miliar. Tambahan tersebut mencakup kurang bayar DBH Pajak sebesar Rp452,9 miliar dan DBH SDA sebesar Rp4.751,8 miliar. Tambahan kurang bayar DBH Pajak tersebut terdiri atas kurang bayar DBH (1) PPh sebesar Rp312,3 miliar, (2) PBB sebesar Rp16,5 miliar, (3) CHT sebesar Rp124,1 miliar. Selanjutnya, tambahan kurang bayar DBH SDA tersebut terdiri atas kurang bayar DBH SDA (1) Minyak Bumi sebesar Rp2.114,5 miliar, (2) Gas Bumi sebesar Rp1.879,7 miliar, dan (3) Pertambangan Umum sebesar Rp757,6 miliar. Dengan adanya tambahan Kurang Bayar DBH yang mencapai Rp5.204,7 miliar tersebut dan Kurang Bayar DBH yang sudah ada dalam APBN tahun 2014 sebesar Rp2.248,0 miliar, maka jumlah Kurang Bayar DBH dalam APBNP tahun 2014 menjadi Rp7.452,7 miliar.

Alokasi anggaran Transfer ke Daerah dalam APBNP tahun 2014 dapat dilihat lebih rinci pada

Nominal %

I. DANA PERIMBANGAN 430.354,7 487.931,0 491.882,9 3.951,9 0,8 A. DANA BAGI HASIL 88.463,1 113.711,7 117.663,6 3.951,9 3,5 1. Pajak 46.006,5 51.787,2 46.116,0 (5.671,1) (11,0)

a. Pajak Penghasilan 19.091,5 25.714,0 23.354,9 (2.359,1) (9,2) i. Pasal 21 18.111,5 24.225,2 22.299,6 (1.925,6) (7,9) - Pasal 21 TA Berjalan - 23.365,0 21.135,1 (2.229,8) (9,5) - Kurang Bayar Pasal 21 - 860,2 1.164,5 304,3 35,4 ii. Pasal 25/29 Orang Pribadi 980,0 1.488,8 1.055,3 (433,5) (29,1)

- Pasal 25/29 Orang Pribadi TA Berjalan - 1.471,1 1.029,5 (441,6) (30,0) - Kurang Bayar Pasal 25/29 OP - 17,7 25,8 8,1 45,6 b. PBB 24.763,5 23.859,2 20.409,8 (3.449,4) (14,5) i PBB TA Berjalan 24.763,5 23.853,0 20.387,1 (3.465,9) (14,5) ii. Kurang Bayar PBB - 6,2 22,7 16,5 265,9 c. Cukai Hasil Tembakau 2.151,5 2.214,0 2.351,4 137,4 6,2 i. CHT TA Berjalan 2.151,5 2.214,0 2.227,3 13,3 0,6 ii. Kurang Bayar CHT - - 124,1 124,1 -2. Sumber Daya Alam 42.456,6 61.924,5 71.547,5 9.623,0 15,5 a. Migas 29.330,0 38.849,2 47.714,6 8.865,4 22,8 i. Minyak Bumi 15.530,9 22.511,8 26.458,2 3.946,4 17,5 - Minyak Bumi TA Berjalan 15.530,9 22.154,4 23.986,3 1.832,0 8,3 - Kurang Bayar Minyak Bumi - 357,5 2.471,9 2.114,5 591,5 ii. Gas Bumi 13.799,1 16.337,4 21.256,4 4.919,0 30,1 - Gas Bumi TA Berjalan - 16.337,4 19.376,6 3.039,3 18,6 - Kurang Bayar Gas Bumi - - 1.879,7 1.879,7 -b. Pertambangan Umum 11.636,7 19.835,9 20.593,5 757,6 3,8 i. Iuran Tetap 239,0 890,3 939,9 49,6 5,6 - Iuran Tetap TA Berjalan 239,0 857,5 857,5 - -- Kurang Bayar Iuran Tetap - 32,8 82,4 49,6 151,2 ii. Royalti 11.397,8 18.945,6 19.653,6 708,0 3,7 - Royalti TA Berjalan 11.397,8 18.022,3 18.022,3 - -- Kurang Bayar Royalti - 923,3 1.631,2 708,0 76,7 c. Kehutanan 889,1 2.572,3 2.572,3 - -i. Provisi Sumber Daya Hutan 434,1 1.446,9 1.446,9 - -- PSDH TA Berjalan 434,1 1.432,4 1.432,4 - -- Kurang Bayar PSDH - 14,5 14,5 - -ii. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan 30,1 136,9 136,9 - -- IIUPH TA Berjalan 30,1 117,0 117,0 - -- Kurang Bayar IIUPH - 19,9 19,9 - -iii. Dana Reboisasi 424,8 988,6 988,6 - -- Dana Reboisasi TA Berjalan 424,8 976,0 976,0 - -- Kurang Bayar Dana Reboisasi - 12,6 12,6 - -d. Perikanan 149,8 200,0 200,0 - -e. Pertambangan Panas Bumi (PPB) 451,0 467,1 467,1 - -i. PPB TA Berjalan 451,0 463,7 463,7 - -ii. - 3,4 3,4 - -B. DANA ALOKASI UMUM 311.139,3 341.219,3 341.219,3 - -C. DANA ALOKASI KHUSUS 30.752,4 33.000,0 33.000,0 - -II.DANA OTONOMI KHUSUS DAN PENYESUAIAN 82.905,7 104.621,3 104.621,3 - -A. DANA OTONOMI KHUSUS 13.445,6 16.148,8 16.148,8 - -1. Dana Otsus 12.445,6 13.648,8 13.648,8 - -a. Dana Otsus Prov. Papua dan Prov. Papua Barat 6.222,8 6.824,4 6.824,4 - -- Provinsi Papua 4.356,0 4.777,1 4.777,1 - -- Provinsi Papua Barat 1.866,8 2.047,3 2.047,3 - -b. Dana Otsus Provinsi Aceh 6.222,8 6.824,4 6.824,4 - -2. Dana tambahan Otsus Infrastruktur 1.000,0 2.500,0 2.500,0 - -a. Provinsi Papua 571,4 2.000,0 2.000,0 - -b. Provinsi Papua Barat 428,6 500,0 500,0 - -B. DANA KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 115,7 523,9 523,9 - -C. DANA PENYESUAIAN 69.344,4 87.948,6 87.948,6 - -1. Tunjangan Profesi Guru PNSD 43.049,8 60.540,7 60.540,7 - -2. Bantuan Operasional Sekolah 22.453,0 24.074,7 24.074,7 - -3. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 2.394,2 1.853,6 1.853,6 - -4. Dana Insentif Daerah 1.387,8 1.387,8 1.387,8 - -5. Dana Proyek pemerintah Daerah dan Desentralisasi 59,6 91,8 91,8 -

-513.260,4

592.552,3 596.504,2 3.951,9 0,7

Sumber: Kementerian Keuangan

Kurang Bayar PPB J U M L A H APBN APBNP Selisih TABEL 4.7 TRANSFER KE DAERAH, 2013-2014 (miliar rupiah) URAIAN 2013 2014 LKPP

Dokumen terkait