• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4. Bagian Keempat

Siswa diminta untuk membaca dan membuat ringkasan cerita keempat “Penunggang Kuda Suku Bedouin” dalam novel Pulang karya Tere Liye.

Dalam cerita keempat “Penunggang Kuda Suku Bedouin” menceritakan kembali ke masa lalu Bujang. Saat pertama kali Bujang sampai di kota, Bujang bertemu banyak kawan, salah satunya adalah Basyir. Basyir merupakan seorang anak muda yang terobsesi menjadi ksatria penunggang kuda suku Bendouin. Basyir menjadi sahabat baiknya Bujang. Saat Bujang diajak Tauke Muda, ia bukan dilatih seperti bapaknya, menjadi tukang pukul nomor satu Kelauga Tong. Namun, Bujang malah diminta untuk belajar yang dibimbing oleh Frans (Liye, 2015:41-51).

b. Merumuskan Masalah

1) Siswa menentukan siapa saja tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita keempat “Penunggang Kuda Suku Bedouin” dari novel Pulang karya Tere Liye

2) Siswa menetukan penokohan dalam cerita keempat “Penunggang Kuda Suku Bedouin” dari novel Pulang karya Tere Liye

c. Merumuskan Hipotesis

Siswa diminta untuk memberikan jawaban sementara berdasaran rumusan masalah yang telah disusun.

Berdasarkan gambaran awal dalam cerita keempat “Penunggang Kuda Suku Bendouin” dari novel Pulang karya Tere Liye memiliki empat tokoh yang berperan dalam cerita tersebut, yaitu: Bujang sebagai tokoh utama yang memiliki

sifat pendiam, penurut, dan pintar. Sedangkan, tokoh tambahan yaitu Tauke Muda memiliki sifat yang perhatian dan bertoleransi, Basyir memiliki sifat yang ramah, dan Frans memiliki sifat yang ramah.

d. Mengumpulkan Data

1) Siapa saja tokoh-tokoh yang berperan dalam cerita keempat? a) Bujang

b) Tauke Muda c) Basyir d) Frans

2) Siswa menentukan penokohan cerita keempat “Penungang Kuda Suku Bedouin”.

a) Bujang

Bujang memiliki sifat yang pendiam, penurut, dan pintar. Sifat-sifat Bujang tersebut dibuktikan melalui teknik ekspositori, yaitu teknik pelukisan tokoh dengan memberikan penjelasan secara langsung. Kutipan yang mengambarkan Bujang memiliki sifat pendiam adalah sebagai berikut:

Meja kembali ramai oleh tawa. Kali ini wajah Basyir memerah. Dia melotot, tapi akhirnya memutuskan diam dan memulai meyendok makanan.

Aku hanya duduk diam. Memerhatikan meja makan (Liye, 2015:43). Bukti lain ini akan menunjukkan Bujang memiliki sifat yang penurut. Sifat penurut Bujang ditunjukkn saat pertama kali dia berada di rumah Tauke Muda yang menjadi rumah barunya. Kutipan yang mendukung pernyataan di atas adalah sebagai berikut:

“Nah Bujang. inilah rumah barumu sekarang.” Tauke Muda menepuki bahuku. “Tidak ada lagi rumah panggung reot bapakmu itu. Tidak ada lagi ranjang kayu, tikar anyam. Kau adalah bagian keluarga ini sekarang. Keluarga Tong. Kau dengar aku?”

Aku mengangguk.

“Apa pun yang dimiliki keluarga ini adalah milikmu, Bujang, dan apa pun yang kau miliki adalah milik keluarga ini. Ada seratus orang yang tinggal di rumah Keluarga Tong. Semua memiliki tugas masing-masing. Aku adalah pemimpin tunggal di rumah ini. Semua kataku dalah perintah. Lakukan tugasmu dengan baik, saling menghormati, dan respeks dengan penghuni rumah lain, maka kau tidak akan mendapat masalah.”

Aku mengangguk lagi (Liye, 2015:40).

Bukti lain ini akan menunjukkan bahwa Bujang merupakan tokoh yang pintar. Hal ini ditunjukkan ketika Bujang mengerjakan soal yang diberikan oleh Frans.

Kutipan yang mendukung pernyataan di atas adalah sebagai berikut;

“Ini mengejutkan sekali.” Frans menatapku, wajahnya berbinar -binar, “Aku belum pernah menemukan murib dngan kecerdasan seperti ini. Berapa usiamu tadi? Lima belas?”

“Ini mengejutkan. Tauke terlihat berkacak pinggang, wajahnya juga senang.

“Kau memang kesulitan menjawab pengetahuan umum, tapi itu bisa dimengerti karena kau tidak pernah sekolah dan tidak pernah melihat dunia luar. Tapi nilai logika, matematika, dan potensi akademi9k lainnya, itu seperti sudah menjadi sifatmu. Kau jenius, Bujang” (Liye, 2015:50-51).

b) Tauke Muda

Tauke Muda memiliki sifat yang perhatian dan bertoleransi. Sifat perhatian Tauke Muda terlihat saat pertama kali Bujang tinggal di rumahnya. Hal ini dibuktikan melalui teknik ekspositori, yaitu teknik pelukisan tokoh dengan menggunakan penjelasan secara langsung.

Kutipan yang mendukung pernyataan di atas adalah sebagai berikut:

“Kalian siapakan pakaian bersih untuk anak ini. Juga makan malam

__

sup hangat kata dokter __ dan apa pun yang dibutuhkan. Berikan dia kamar yang baik serta semua keperluan” (Liye, 2015:40).

Bukti lain ini akan menunjukkan Tauke Muda memiliki sifat toleransi. Sifat toleransi Tauke dibuktikan melalui teknik dramatik, yaitu teknik pelukisan tokoh dengan menggunakan penjelasan secara tidak langsung. Kutipan yang mendukung peryataan di atas adalah sebagai berikut:

“Tidak ada di rumah ini yang bernama Tong.” Basyir mengangkat bahu, menjelaskan tanpa diminta, “Sebutan Keluarga Tong berasal puluhan tahun silam. Orang pertama yang menguasai pelabuhan mungkin bernama Tong. Itu bukan masalah besar. Di rumah ini, siapa pun orangnya, dari mana asalanya, adalah keluarga. Tidak ada yang perduli kau suku apa atau berbahasa apa, sepanjang berguna bagi Tauke” (Liye, 2015:44).

c) Basyir

Basyir memiliki sifat ramah kepada Bujang. Saat hari pertama Bujang tinggal di rumah Tauke Muda, Basyir menjadi sahabat baik Bujang. Sifat ramah Basyir dibuktikan melalui teknik dramatik, yaitu teknik pelukisan tokoh dengan penjelasan secara tidak langsung.

Kutipan yang mendukung pernyataan di atas adalah sebagai berikut:

Basyir menjadi sahabat baikku sejak hari pertama di rumah Tauke. Usianya enam belas. Beda satu tahun denganku. Tubuhnya tinggi besar

__

beda sejengkal dariku, serta berkulit gelap, perawakan khas Arab. Dia tinggal di rumah Tauke sejak kecil dan suka sekali bicara (Liye, 2015:41-42).

d) Frans

Frans memiliki sifat yang ramah kepada Bujang. Sifat ramah Frans dbuktikan melalui teknik ekspositori, yaitu teknik pelukisan tokoh dengan menggunakan penjelasan secara langsung. Kutipan yang mendukung pernyataan di atas adalah sebagai berikut:

“Halo. Senang berkenalan dengan Anda.” Frans menjulurkan tangan, menyapa ramah (Liye, 2015:47).

e. Menguji Hipotesis

Siswa diminta untuk memberikan jawaban serta membuktikan jawaban berdasarkan data yang telah ditemukan dalam cerita keempat “Penunggang Kuda Suku Bendouin” novel Pulang karya Tere Liye.

6. Merumuskan Kesimpulan

Pada cerita kelima, disimpulkan adanya tokoh dan penokohan. Bujang memiliki sifat yang pendiam, penurut, dan pintar (teknik ekspositori). Tauke Muda memiliki sifat yang perhatian (teknik ekspositori) dan bertoleransi (teknik dramatik). Basyir memiliki sifat ramah kepada Bujang (teknik dramatik). Frans memiliki sifat yang ramah kepada Bujang (teknik ekspositori)

5. Bagian Kelima