• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.2 Bahan Ajar

Bahan ajar menurut Suryantoro (2011) dapat didefinisikan sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Juono (2013) menyebutkan bahan ajar sebagai bahan pembelajaran atau materi pembelajaran (instructional materials) yang secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, serta nilai dan sikap.

Pengertian lain tentang bahan ajar dikemukakan oleh Pannin dalam Juono (2013), ia menyebutkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran

yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Prastowo (2011) menyatakan pemahaman bahan ajar sebagai segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Dari beberapa pengertian di atas, bahan ajar dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Menurut Juono (2013) bahan pembelajaran yang lengkap dan disusun secara sistematis dapat menciptakan proses belajar dan pembelajaran yang efektif dan efisien. Menurutnya salah satu faktor penentu bagi proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuannya terdapat pada kualitas bahan pembelajaran. Oleh karena itu bahan ajar merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan pembelajaran di dalam kelas, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.

Guru sebagai pelaksana pendidikan atau proses belajar dan pembelajaran dituntut untuk mampu membuat bahan pembelajaran yang berkualitas (Juono, 2013). Bahan pembelajaran berkualitas dimaksud adalah bahan pembelajaran dapat menjawab permasalahan serta memenuhi kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan belajarnya. Oleh karena itu, bahan pembelajaran hendaknya dapat memberikan pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap yang harus dipelajari siswa untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.

1. Perbedaan Bahan Pembelajaran dengan Buku Teks

Perbedaan antara bahan pembelajaran dan buku teks dapat dilihat dari penggunaan maupun tujuan penyusunannya. Bahan pembelajaran merupakan materi atau sumber informasi yang dirancang dan disusun secara sistematis untuk dipergunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam proses belajar dan pembelajaran, sementara buku teks adalah sumber informasi yang disusun dengan urutan atau struktur berdasar bidang ilmu tertentu.

Gintings (2008) mengemukakan perbedaan antara bahan pembelajaran dengan buku teks secara umum sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini (Juono, 2013).

Perbedaan Bahan Pembelajaran dengan Buku Teks

Aspek Bahan Pembelajaran Buku Teks

Tujuan Pembelajaran yang terkandung

Spesifik sesuai dengan standar kompetensi lulusan

Bersifat umum sesuai dengan asumsi penulis

Isi Rangkuman atau cuplikan dari

bukiu teks atau prosedur kegiatan yang terkait langsung dengan tujuan pembelajaran dan standar isi atau merujuk kepada TNA (Training Need Analysis)

Dapat merujuk sepenuhnya kepada kurikulum dan dapat juga merujuk kepada

sistematika ilmiah suatu topik bahasan

Tingkat kedalaman materi

Disesuaikan dengan kondisi kelas dan atau berdasarkan tes awal

Disesuaikan dengan tuntutan perkembangan ilmiah

Bentuk Cuplikan, ringkasan, materi, prosedur

Himpunan materi lengkap

modul, lembar praktek atau job sheet, tape recorder, CD pembelajaran

Diktat.

Pembuat Guru/Dosen yang akan menyampaikan materi pembelajaran atau team yang yang ditunjuk oleh lembaga pengelola pendidikan

Penulis profesional yang bekerja sama dengan penerbit

Lingkup penggunaan Internal lembaga pendidikan tertentu

Masyarakat luas

Tabel 2.1 Tabel Perbedaan Bahan Pembelajaran dengan Buku Teks menurut Gintings (Juono, 2013)

Menurut Pannin dan Purwanto (2001) bahan ajar berbeda dengan buku teks. Perbedaan antara bahan ajar dengan buku teks tidak hanya terletak pada format, tata letak dan perwajahannya, tetapi juga pada orientasi dan pendekatan yang digunakan dalam penyusunannya. Buku teks biasanya ditulis dengan orientasi pada struktur dan urutan berdasarkan bidang ilmu (content oriented), sedangkan bahan pembelajaran ditulis dan dirancang untuk dipergunakan oleh dosen atau guru dalam proses belajar dan pembelajaran (teaching oriented). Sependapat dengan Pannin dan Purwanto, menurut menurut Suryantoro (2011) bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar-mengajar (KBM), sementara buku teks adalah sumber informasi yang disusun dengan urutan atau struktur berdasar bidang ilmu tertentu.

Buku teks sangat jarang dipergunakan secara mandiri dalam proses belajar dan pembelajaran karena memang tidak dirancang untuk dipergunakan secara mandiri, namun demikian buku teks dapat dipergunakan sebagai sumber untuk menyusun bahan ajar. Dengan demikian, penggunaan buku teks dalam proses belajar dan pembelajaran memerlukan dosen atau guru yang berfungsi sebagai penterjemah yang menyampaikan isi atau sebagian isi buku tersebut kepada peserta didik.

Berikut ini dikemukakan tabel perbedaan antara bahan pembelajaran dengan buku teks secara terperinci menurut Pannin dan Purwanto (2001).

Perbedaan antara Bahan Ajar dengan Buku Teks

Bahan Ajar Buku Teks

Menimbulkan minat baca 1 Mengamsumsikan minat dari pembaca

Ditulis dan dirancang untuk peserta didik

Ditulis untuk pembaca

Dikemas untuk proses instruksional Dirancang untuk dipasarkan secra luas

Menjelaskan tujuan instruksional Belum tentu menjelaskan tujuan instruksional

Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel

Disusun secara linier

Struktur berdasarkan kebutuhan pesrta didik dan kompetensi akhir yang akan dicapai

Struktur berdasarkan logika bidang ilmu

Mengakomodasi kesulitan peserta didik Tidak mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik

Gaya penulisan komunikatif dan semi formal

Gaya penulisan naratif tetapi tidak komunikatif

Kepadatan berdasarkan kebutuhan peserta didik

Sangat padat

Mempunyai mekanisme untuk

mengumpulkan umpan balik dari peserta didik

Tidak memiliki mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pembaca

Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berlatih

Belum tentu memberikan latihan

Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar

Tidak selalu ada penjelasan cara mempelajari

Tabel 2.2 Tabel Perbedaan antara Bahan Ajar dengan Buku Teks

Dokumen terkait