• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2010 hingga bulan April 2011 di daerah Manokwari, Provinsi Papua Barat. Pengambilan data dilakukan dengan mengunjungi sekolah-sekolah, beberapa desa, dan asrama mahasiswa asal Suku Arfak (Tabel 2). Data pertumbuhan dan kematangan seksual anak Arfak diamati pada anak sekolah mulai dari tingkat SD, SMP, SMU, hingga perguruan tinggi. Sementara data bentuk wajah Suku Arfak selain diamati pada anak sekolah, juga diamati pada orang dewasa yang berasal dari desa Amban, Susweni, Bremi, dan Minyambouw.

Semua lokasi tersebut tersebar dari daerah pantai hingga dataran tinggi dengan ketinggian berkisar antara 0-1600 m dpl. Desa Amban dan Susweni terletak pada ketinggian sekitar 5-100 m dpl, Desa Bremi merupakan daerah pesisir pantai dengan ketinggian sekitar 0-5 m dpl, dan Desa Minyambouw terletak pada ketinggian sekitar 1600 m dpl.

Alur Penelitian

Pernyataan persetujuan (informed consent) disampaikan kepada subjek sebelum pengambilan data dilakukan. Subjek diberi penjelasan tentang tujuan dan manfaat serta gambaran secara umum penelitian ini. Bila mereka bersedia secara sukarela maka mereka diwawancarai berdasarkan pertanyaan kuisioner, dilakukan pengukuran tubuh, dan pengambilan foto (Lampiran 6).

Metode pengambilan data pengukuran tubuh dan perkembangan seksual pada penelitian ini dilakukan secara cross-sectional, pengamatan dilakukan hanya satu kali pada setiap subjek yang mewakili kelas umur dalam suatu populasi. Prosedur pengukuran tubuh (antropometri) yang meliputi pengukuran tinggi badan dan berat badan mengacu pada NHANES III (1988). Sebagai indikator massa lemak digunakan stándar formula World Health Organization (WHO, 1995), yaitu Indeks Massa Tubuh = Berat badan/(tinggi badan)2 (kg/m2), dan pengukuran persen lemak tubuh menggunakan alat Bio-impendance Analysis (OMRON HBF-306). Indikator kematangan seksual diukur berdasarkan usia

menarke dan usia spermarke. Metode pengambilan data usia kematangan gonad dilakukan secara status quo. Terdapat dua informasi penting yang berkaitan dengan usia kematangan gonad, yaitu usia yang pasti dan apakah sudah atau belum mengalami kejadian menarke atau spermarke (Malina et al. 2004). Kuisioner meliputi identitas subjek dan orang tua, data demografi penduduk, dan data yang berkaitan dengan perkembangan seksual dilakukan melalui wawancara dengan berpedoman pada daftar pertanyaan kuisioner (Lampiran 6).

Tabel 2. Jumlah anak Suku Arfak di setiap lokasi penelitian*)

Lokasi Geografi Perempuan Laki-laki

Jumlah (%) Jumlah (%)

Desa Amban Dat. Rendah 3 1,2 14 4,7

Desa Susweni Dat. Rendah 0 0,0 5 1,7

Desa Bremi Pantai 12 4,9 8 2,7

Minyambouw Pegunungan 98 39,5 67 22,6

SD Inpres 89 Mandopi Pantai 8 3,2 10 3,4

SD Inpres 35 Nuni Pantai 16 6,5 15 5,1

SD Inpres 107 Saubeba Pantai 4 1,6 11 3,7

SD Inpres 108 Sugimeih Dat.Rendah 7 2,8 5 1,7

SD Inpres 16 Anggori Dat.Rendah 11 4,4 9 3,0

SD. Inpres 63 Ayambori Dat.Rendah 9 3,6 9 3,0

SMPN 15 Anggori Dat.Rendah 9 3,6 18 6,1

SMP Advent Sanggeng Dat.Rendah 5 2,0 13 4,4

SMPN 20 Nuni Pantai 14 5,7 15 5,1

SMPN 2 Manokwari Dat.Rendah 17 6,9 10 3,4

SMU Advent ABT Dat.Rendah 11 4,4 19 6,4

SMU Advent Sanggeng Dat.Rendah 3 1,2 5 1,7

SMU YPK Oikumene Dat.Rendah 5 2,0 4 1,4

SMK 2 Manokwari Dat.Rendah 3 1,2 23 7,8

SMK 3 Manokwari Dat.Rendah 9 3,6 1 0,3

SPMA Manokwari Dat.Rendah 4 1,6 22 7,4

Asrama Mansinam Dat.Rendah 0 0,0 13 4,4

Total 248 296

*) termasuk pencilan

Penelitian ini terbagi menjadi tiga kegiatan studi, dengan jumlah dan usia subjek yang berbeda pada masing-masing kegiatan studi (Tabel 3). Kegiatan studi yang pertama berjudul: Variasi kraniofasial Suku Arfak; kedua berjudul: Pola pertumbuhan besar tubuh anak Arfak, dan kegiatan studi yang ketiga berjudul: Asosiasi antara kematangan seksual dan besar tubuh anak Arfak. Salah satu dari

ketiga kegiatan studi tersebut telah diterima untuk diterbitkan di jurnal HAYATI Bioscience, dengan judul: Association of sexual maturation and body size of Arfak children (Lampiran 7).

Tabel 3. Jumlah subjek setiap kelompok usia

Perempuan Laki-laki

Kelas Usia (tahun)

Jenjang Sekolah

Σ Subjek Kelas Usia

(tahun) Jenjang Sekolah Σ Subjek 6 SD 3 6 SD 2 7 SD 17 7 SD 12 8 SD 18 8 SD 17 9 SD 15 9 SD 15 10 SD 14 10 SD 15 11 SD 13 11 SD 16 12 SD 14 12 SD 28 13 SMP 25 13 SMP 15 14 SMP 31 14 SMP 29 15 SMP 33 15 SMP 32 16 SMU 21 16 SMU 27 17 SMU 13 17 SMU 21 18 SMU 12 18 SMU 20 19 SMU 2 19 SMU 16 - - - 20 SMU 8 - - - 21 PT 7 - - - 22 PT 2 - - - 23 PT 1 Total 231 Total 283

Tabel 4. Jumlah subjek bentuk kraniofasial dan asal wilayah

Lokasi Letak Geografi Jumlah Subjek

Perempuan Laki-laki

Desa Mandopi Pesisir Pantai 5 1

Desa Amban Dataran Rendah 1 10

Desa Bremi Pesisir Pantai 5 2

Desa Minyambouw Pegunungan 22 11

SMPN 15 Anggori Dataran Rendah 4 1

SMU ABT Dataran Rendah 6 3

SMK 2 Manokwari Dataran Rendah - 5

Asrama Mansinam Dataran Rendah - 4

Total 43 37

Studi pertama berkaitan dengan variasi kraniofasial Suku Arfak berdasarkan 26 koordinat titik anatomi wajah depan dan 16 koordinat wajah samping. Total subjek sebanyak 37 pria dan 43 wanita meliputi anak-anak hingga orang dewasa

(Tabel. 4). Jumlah sampel yang dianalisis relatif sedikit yang disebabkan waktu dan tenaga yang terbatas saat pengambilan data serta kualitas gambar foto yang diperoleh kurang baik. Karena itu, tidak semua gambar wajah subjek direkam menggunakan kamera dan dianalisis dalam merekonstruksi bentuk wajah. Untuk mendapatkan gambar umum bentuk kraniofasial Suku Arfak dan pola variasinya dilakukan dengan menggunakan metode morfometrika geometris, yaitu Generalized Procrustes Analysis, Thin Plate Spline, dan analisis Pelekukan Relatif (Relative Warp).

Studi kedua tentang studi cross-sectional pola pertumbuhan besar tubuh anak dan remaja Arfak. Pertumbuhan besar tubuh yang diukur meliputi tinggi badan dan berat badan dilakukan terhadap anak perempuan dengan rentang usia 6- 19 tahun sebanyak 231 orang dan anak laki laki usia 6-23 tahun sebanyak 283 orang (Tabel 3) setelah pencilan dieliminasi. Kurva pertumbuhan dibentuk berdasarkan 11 persentil dengan menggunakan metode GAMLSS (Generalized Additive Models for Location, Scale and Shape).

Studi ketiga berkaitan dengan studi cross-sectional kematangan seksual anak Arfak, dan asosiasinya dengan kematangan somatik. Pengambilan data dilakukan terhadap anak perempuan dan anak laki-laki Arfak dengan rentang usia dan jumlah subjek yang sama seperti pada kajian kedua. Pertumbuhan besar tubuh yang diukur meliputi usia dan laju pertumbuhan tinggi badan, berat badan, Indeks Massa Tubuh, dan persen lemak tubuh. Perhitungan laju pertumbuhan diperoleh dari persentil 50% kurva pertumbuhan. Kematangan seksual yang diukur adalah usia saat menarke dan spermarke. Total jumlah subjek usia menarke sebanyak 178 orang dengan rentang usia 8-19 tahun, sementara total jumlah subjek usia spermarke sebanyak 187 orang dengan rentang usia 9-18 tahun. Usia menarke dan spermarke tersebut dibatasi pada usia 8 atau 9 tahun hingga usia 18 atau 19 tahun, karena kategori usia dalam análisis Probit-GLM (Generalized Linear Model) meliputi usia terakhir saat belum mengalami kejadian menarke atau spermarke (pramenarke atau praspermarke) hingga usia terakhir saat pascamenarke atau pascaspermarke. Karena itu, persentase subjek yang sudah mengalami menarke atau spermarke pada usia 18 atau 19 tahun diasumsikan sebesar 100%. Untuk mendapatkan gambaran tentang ukuran tubuh kecil (pigmoid) pada orang Arfak

maka dilakukan pengukuran tinggi badan pada orang dewasa, yaitu laki-laki sebanyak 29 orang dan perempuan sebanyak 18 orang. Jumlah subjek orang dewasa yang diperoleh relatif sedikit karena Suku Arfak cenderung tertutup dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan status reproduksi. Kendala lain adalah kehidupan orang Arfak yang lebih banyak beraktivitas di luar rumah karena kehidupan yang semi-nomaden, sehingga saat kunjungan dilakukan sebagian besar rumah yang dikunjungi tidak ada penghuninya. Untuk memperoleh data terutama pada orang dewasa, pendekatan personal dilakukan melalui kepala suku, guru, dan pendeta atau orang yang dianggap memiliki pengaruh.

Dokumen terkait