• Tidak ada hasil yang ditemukan

Salah satu bagian penting dalam proses pembelajaran yaitu pemilihan dan penggunaan bahan ajar. Mulyasa (2006) mengungkapkan bahwa bahan ajar merupakan salah satu sumber belajar yang berisi pesan pembelajaran, baik yang bersifat khusus maupun yang bersifat umum dan bermanfaat untuk

19

kepentingan pembelajaran (Rohmah et al. 2017). Maka dalam penyusunan bahan ajar perlu diperhatikan beberapa hal penting diantaranya:

1. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar

Sebelum mengembangkan bahan ajar, perlu diperhatikan prinsip-prinsip dalam menyusun dan mengembangkan bahan ajar tersebut. Salah satu hal penting yang dilakukan dalam pengembangan bahan ajar yaitu menyajikan materi pelajaran dalam bahan ajar atau buku ajar (Jay et al.

2014). Dalam penyajian materi pelajaran ada beberapa syarat penting yang harus terpenuhi sebagai upaya membangun pola berfikir yang ilmiah dalam melihat segala persoalan materi yang disuguhkan kepada peserta didik. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

a. Sesuai tahapan saintifik

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Dalam pendekatan saintifik proses pembelajaran harus mencakup tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pada dasarnya pendekatan ilmiah meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, menganalisis, menalar, menyimpulkan, dan mencipta.

b. KI dan KD diintegrasikan pada satu unit

20

Dalam setiap pembuatan bahan ajar, konsep dasar yang perlu diperhatikan secara khusus adalah membuat aturan kesatuan atau tidak terpisah dari setiap Kompetensi Inti (KI) 1, 2, 3, 4 dalam satu unit atau dalam satu bahasan yang disajikan. Hal ini bertujuan agar kompetensi dasar (KD) dapat terlihat.

Dalam proses perancangan hal pertama yang dilakukan adalah menganalisis KI-3 dan KI-4. Setelah tuntas dianalisis, kemudian diturunkan materi yang relevan dan rancangan pembelajaran serta penilaian dan penugasan. Berdasarkan aktivitas belajar dan penugasan tersebut dirancang indikator KD pada KI-1 dan KI-2 diintegrasikan.

c. Gambar, perkataan, kutipan, menumbuhkan sikap positif

Dalam pembuatan bahan ajar, tentu terdapat gambar serta perintah-perintah yang membangun sikap positif disajikan dalam bahan ajar tersebut. Salah satu fungsi dari gambar atau perintah-perintah tersebut adalah menumbuhkan sikap yang tekun dan bersungguh-sungguh mengerjakan tugas dan tidak mengeluh menghadapi kesulitan serta selalu mengusahakan perbaikan.

d. Menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu siswa

Minat sering dikaitkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. Minat belajar akan tumbuh apabila kita berusaha mencari arti penting dan

21

segi-segi lainnya yang mungkin menarik bagi peserta didik.

Pengembangan bahan ajar tentu didasarkan kemenarikan dengan tujuan untuk menumbuhkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik dalam mempelajari materi pada bahan ajar tersebut.

e. Keseimbangan tugas individu dan kelompok

Dalam setiap bahan ajar yang akan dijadikan sebagai pegangan peserta didik tentu haruslah disertakan dengan tugas-tugas baik individu maupun kelompok untuk mengukur keberhasilan dalam pelajaran tersebut. Tugas-tugas individu yang diberikan bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran yang diberikan, dan tugas kelompok untuk mengajarkan kerjasama dan kebersamaan antara masing-masing siswa dalam kelompoknya.

f. Kecukupan Materi untuk memahami dan melakukan KD.

Materi yang terdapat dalam bahan ajar harus dapat memudahkan peserta didik dalam memahami Kompetensi Dasar KD yang dikehendaki dalam kurikulum dan silabus. Penempatan komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini bertujuan untuk mengingatkan guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Selain itu perlu diperhatikan kriteria untuk menseleksi materi yang perlu diajarkan, hal ini bertujuan agar penyesuaian kompetensi dasar tidak meluas. Kriteria seleksi

22

materi tersebut antara lain: valid, penting, bermanfaat, layak dipelajari, dan menarik minat.

2. Jenis-Jenis Bahan Ajar

Dalam penyusunan bahan ajar, selain harus memperhatikan prinsip-prinsip bahan ajar, perlu diperhatikan juga pemilihan jenis bahan ajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Sadjati (2012), bahan ajar dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu jenis bahan ajar cetak dan bahan ajar noncetak. Beberapa jenis bahan ajar cetak antara lain modul, handout, dan lembar kerja. Sedangkan beberapa jenis bahan ajar noncetak antara lain video dan audio. Dalam penelitian ini, bahan ajar akan difokuskan dalam jenis bahan ajar cetak. Menurut Yanti (2019), beberapa jenis bahan ajar cetak yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain handout, modul, buku ajar, buku teks, dan lembar kerja siswa. Berikut perbedaan beberapa jenis bahan ajar cetak berdasarkan struktur penyusunannya.

Table 1Tabel 1 Tabel 2.1 Jenis Bahan Ajar Cetak Berdasarkan Struktur Penyusunannya

Jenis Bahan Ajar Cetak Struktur Penyusunan

Handout Bahan ajar tertulis yang disiapkan oleh guru, biasanya terdiri dari identitas handout, KI-KD, materi

23

pokok/inti, soal latihan, dan sumber. Handout berfungsi untuk membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat.

Modul Bahan ajar cetak yang dapat

dipelajari oleh peserta didik secara mandiri, sehingga modul sering disebut sebagai bahan ajar pengganti fungsi guru. Oleh sebab itu modul harus mampu menjelaskan materi yang ada di dalamnya dengan bahasa yang mudah diterima oleh peserta didik.

Modul biasanya terdiri dari identitas, petunjuk belajar, KI-KD, materi pembelajaran, dan informasi pendukung.

Diktat Bahan ajar seperti buku, namun

tidak selengkap buku. Isi dari diktat, biasanya terdiri dari bagian

24

awal yaitu judul dan daftar isi, kemudian bagian isi akhir yaitu uraian penjelasan dari setiap bab maupun sub bab, dan bagian akhir yaitu lampiran, glosarium, serta daftar pustaka.

Buku Ajar Buku ajar merupakan buku yang

digunakan peserta didik dan guru pada proses pembelajaran. buku ajar biasanya terdiri dari halaman pendahuluan, halaman judul, daftar isi, daftar gambar, kata pengantar, kata sambutan, halaman isi serta halaman penutup.

Buku Teks Buku teks adalah buku yang

digunakan untuk mempelajari kembali materi yang telah diajarkan dan mempelajari materi berikutnya. Buku teks biasanya

25

terdiri dari identitas, KI-KD, materi pelajaran, latihan soal, dan penilaian.

LKS LKS adalah lembaran-lembaran

yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya terdiri dari judul, petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, langkah kerja serta tugas-tugas/penilaian.

Selain dapat dilihat dari struktur penyusunnya, bahan ajar juga dapat dilihat dari kelebihannya. Berikut kelebihan masing-masing bahan ajar:

Table 2 Tabel 2.2 Jenis Bahan Ajar Cetak Berdasarkan Kelebihannya

Bahan Ajar Kelebihan

Handout a. Peserta didik dapat belajar

sesuai dengan kecepatan masing-masing.

b. Peserta didik dapat mengikuti materi secara terurut.

26

Modul a. Dapat mengatasi keterbatasan

waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta didik maupun guru.

b. Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengembangkan keaktifan belajar dan kemampuan berinteraksi.

c. Peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi hasil belajaranya secara mandiri.

d. Dapat meringankan beban guru, karena guru dapat berperan sebagai pembimbing bukan semata-mata sebagai pengajar.

e. Membiasakan peserta didik untuk percaya diri, serta berkompetisi secara sehat.

Buku teks a. Dilengkapi dengan

gambar-gambar yang aktual sehingga memberikan motivasi pada

27

peserta didik.

b. Penggunaan istilah, penetuan simbol serta struktur kalimat

disesuaikan dengan

perkembangan peserta didik.

Buku Ajar a. Terdapat target pembelajaran

pada setiap sub bab, sehingga peserta didik maupun guru dapat mengetahui target yang hendak dicapai.

b. Terdapat pengantar pada setiap bab.

c. Bentuk latihan beragam.

Diktat a. Memudahkan peserta didik

belajar mulai dari awal semester.

b. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, karena memungkinkan bentuk cara belajar yang bervariasi.

28

LKS a. Secara ekonomis LKS

merupakan bahan ajar yang lebih murah dibandingkan media pembelajaran yang lain.

b. Dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus menggunakan alat khusus.

Berdasarkan penjabaran jenis-jenis bahan ajar yang dilihat dari aspek struktur penyusunan dan aspek kelebihan bahan ajar, dapat disimpulkan bahwa modul merupakan salah satu bahan ajar yang dapat dikatakan cukup efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan dengan adanya pembelajaran menggunakan modul peserta didik dapat mengukur serta mengevaluasi hasil belajarnya secara mandiri, tanpa bantuan guru sebagai pengajar.

Dokumen terkait