• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Segiempat

Segiempat adalah bidang datar yang terbentuk dari emat buah titik yang tidak saling segaris, kemudian keempat titik itu dihubungkan secara berurutan.

b. Jenis dan Sifat Segiempat 1) Persegi

Figure 1 Gambar 2.1. Persegi

54

Persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku.

Sifat-sifat persegi adalah:

a) Dapat menempati bingkainya dengan 8 cara.

b) Diagonalnya merupakan sumbu simetri.

c) Diagonalnya berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang.

2) Persegi panjang

Figure 2 Gambar 2.2. Persegi Panjang

Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-siku.

Sifat-sifat persegi panjang:

1) Dapat menempati bingkainya dengan empat cara.

2) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.

3) Diagonalnya berpotongan di tengah dan saling membagi dua sama panjang.

3) Jajargenjang

55

Figure 3 Gambar 2.3. Jajargenjang

Jajargenjang adalah segiempat yang sisi-sisinya berhadapannya sejajar.

Sifat-sifat jajargenjang:

a) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.

b) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

c) Kedua diagonalnya berpotongan di tengah-tengah.

d) Sudut yang berdekatan berjumlah 180˚.

4) Belah ketupat

Figure 4 Gambar 2.4. Belahketupat

Belah ketupat adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang.

56 Sifat-sifat belah ketupat:

a) Keempat sisinya sama panjang.

b) Sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonalnya.

c) Diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri.

5) Layang-layang

Figure 5 Gambar 2.5. Layang-layang

Layang-layang adalah segiempat yang sisi berdekatan sepasang-sepasang sama panjang

Sifat-sifat layang-layang:

a) Sisi-sisi berdekatannya sepasang-sepasang sama panjang.

b) Sepasang sudut yang berhadapannya sama besar.

c) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri.

d) Kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.

6) Trape Trapesium

57

Trapesium adalah segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi sejajar

Macam-macam trapesium:

a) Trapesium sama kaki jika memiliki sepasang sisi yang sama panjang

Figure 6 Gambar 2.6. Trapesium Sama Kaki

Sifat-sifat trapesium sama kaki:

- Dua sudut yang terletak pada sebuah sisi sejajar besarnya sama.

- Kedua diagonalnya sama panjang.

- Dapat menempati bingkainya dengan dua cara.

b) Trapesium siku-siku, jika memiliki sudut yang besarnya 90˚.

58

Figure 7 Gambar 2.7. Trapesium Siku-Siku

Sifat-sifat trapesium siku-siku:

- Memiliki dua garis sejajar.

- Memiliki dua sudut siku-siku.

- Dua diagonalnya saling berpotongan tetapi tidak membagi sama panjang.

c) Trapesium sebarang

Figure 8 Gambar 2.8. Trapesium Sebarang

c. Keliling dan Luas Segiempat 1) Persegi

Persegi dengan panjang sisi s, maka keliling dan luasnya:

2) Persegi Panjang

Persegi panjang berukuran panjang = p dan lebar = l, maka keliling dan luasnya:

59 3) Jajargenjang

Jajargenjang panjang sisi alas = a, tinggi = t, dan panjang sisi lainnya b, maka keliling dan luasnya:

4) Belah ketupat

Belah ketupat panjang sisinya = s dan panjang kedua diagonalnya dan , maka keliling dan luasnya:

5) Layang-layang

Layang-layang panjang sisi-sisinya a dan b sedangkan panjang kedua diagonalnya masing-masing dan , maka keliling dan luasnya:

60 6) Trapesium

Trapesium panjang sisi sejajarnya dan tinggi dan panjang sisi lainnya dan , maka keliling dan luasnya:

A. Segitiga

1. Pengertian Segitiga

Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan membentuk tiga sudut.

2. Jenis dan Sifat Segitiga

Segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya:

a. Segitiga sama kaki

Figure 9 Gambar 2.9. Segitiga Sama Kaki

Segitiga sama kaki merupakan segitiga yang terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen berimpit pada sisi siku-siku yang sama panjang.

61

Segitiga sama kaki memiliki sifat sebagai berikut:

1) Memiliki sepasang sisi yang sama panjang.

2) Memiliki sepasang sudut pada kakinya sama besar.

3) Mempunyai satu sumbu simetri yang berfungsi sebagai garis tingginya.

b. Segitiga sama sisi

Figure 10 Gambar 2.10. Segitiga Sama Sisi

Segitiga sama sisi merupakan suatu segitiga yang ketiga sisinya sama panjang

Segitiga sama sisi memiliki sifat sebagai berikut:

1) Mempunyai tiga sisi yang sama panjang.

2) Mempunyai tiga sudut yang sama besar.

3) Mempunyai tiga sumbu simetri.

c. Segitiga sembarang

62

Figure 11 Gambar 2.11. Segitiga Sama Sisi

Segitiga sembarang adalah suatu segitiga yang ketiga sisinya tidak sama panjang

Segitiga ditinjau dari besar sudutnya antara lain:

a. Segitiga lancip

Figure 12 Gambar 2.12. Segitiga Lancip

Segitiga lancip merupakan suatu segitiga yang besar ketiga sudutnya kurang dari 90˚.

b. Segitiga tumpul

Figure 13 Gambar 2.13. Segitiga Tumpul

Segitiga tumpul merupakan suatu segitiga yang besar salah satu sudutnya antara 90˚ dan 180˚.

c. Segitiga siku-siku

63

Figure 14 Gambar 2.14. Segitiga Siku-Siku

Segitiga siku-siku merupakan segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku 90˚.

3. Keliling dan Luas Segitiga

Sebuah segitiga panjang sisinya a, b, dan c, maka kelilingnya adalah:

Sebuah segitiga panjang sisi alasnya = a dan tingginya = t, maka luasnya adalah:

Sebuah segitiga panjang sisinya a, b, dan c, dengan s = maka luasnya adalah:

64 H. Kerangka Teoritis

Pengembangan bahan ajar berupa modul Matematika pada penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memberikan media tambahan dan membantu meningkatkan kemampuan 4C (Communication, Colaboration, Critical Thinking, Creativity) peserta didik. Dalam penelitian dan pengembangan ini pula, peneliti mengembangkan modul yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan adanya modul Matematika yang memfasilitasi kemampuan 4C (Communication, Colaboration, Critical Thinking, Creativity) ini, diharapkan dapat membantu peserta didik untuk belajar secara mandiri, aktif, dan kreatif.

Setelah modul Matematika dirancang, kemudian peneliti melakukan uji coba kepada peserta didik melalui pembelajaran di kelas. Dari hasil uji coba, peneliti akan melihat kualitas dari modul Matematika yang telah dikembangkan. Kualitas tersebut ditinjau dari aspek kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek keefektifan. Aspek kevalidan ditinjau dari segi materi dan segi media. Penilaian kualitas modul berdasarkan aspek kevalidan dilakukan oleh ahli pada masing-masing bidang antara lain ahli materi dan ahli media. Penilaian kualitas modul berdasarkan aspek kepraktisan ditinjau melalui respon peserta didik dan respon guru terhadap penggunaan modul Matematika yang telah dikembangkan. Penilaian kualitas modul berdasarkan

65

aspek keefektifan ditinjau dari hasil tes evaluasi yang dilaksanakan peserta didik setelah menggunakan modul Matematika.

66 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan (research and development/ R&D). Menurut Suprapti dan Mursyidah (2017), tujuan penelitian dan pengembangan (research and development/ R&D) adalah untuk menghasilkan suatu produk baru melalui proses pengembangan. Menurut Tegeh., dkk (2014) dalam melakukan suatu penelitian pengembangan diperlukan suatu model pengembangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pengembangan ADDIE. Menurut Suprapti dan Mursyidah (2017) ADDIE merupakan singkatan dari Analyze, Design, Development or Production, Implementation or Delivery, Evaluation.

Tegeh., dkk (2014) mengemukakan bahwa terdapat lima tahap dalam penelitian dan pengembangan model ADDIE, yaitu: (1) analisis (analyze), (2) perencanaan (design), (3) pengembangan (development), (4) implementasi (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation). Tahapan penelitian dan pengembangan model ADDIE dapat dilihat pada bagan berikut ini.

67

Figure 15 Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Model

ADDIE B. Subyek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2019/2020.

C. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah langkah-langkah dalam penelitian untuk mengembangkan bahan ajar berupa modul Matematika yang memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan 4C (Communication, Colaboration, Critical Thinking, Creativity) pada materi segiempat dan segitiga. Peneliti merancang dan mengembangkan modul Matematika berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik. Selain itu peneliti ingin mengetahui kualitas modul Matematika yang memfasilitasi peserta didik

68

dalam mengembangkan kemampuan 4C ditinjau dari aspek kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek keefektifan pada materi segiempat dan segitiga.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dan pengembangan modul Matematika yang memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan 4C (Communication, Colaboration, Critical Thinking, Creativity) pada materi segiempat dan segitiga akan dilaksanakan di kelas VII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Jl. Timoho II, Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55165.

Penelitian dan pengembangan modul Matematika yang memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan 4C pada materi segiempat dan segitiga ini dilaksanakan dari bulan Februari 2020 sampai dengan bulan Mei 2020. Penelitian ini diawali dengan menggali informasi melalui wawancara dengan guru, dan pengambilan data melalui ujicoba produk di lapangan, sampai dengan penyelesaian penyusunan skripsi.

E. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Kemampuan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Permasalahan Matematika Materi Segiempat dan Segitiga

69

Data kemampuan peserta didik merupakan data yang diperoleh dari wawancara dengan guru. Hasil wawancara memberikan informasi terkait kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan Matematika materi segiempat dan segitiga dengan melibatkan kemampuan 4C. Data yang diperoleh dari hasil wawancara berupa data kualitatif.

2. Data Penilaian Kualitas Modul Matematika yang Memfasilitasi Kemampuan 4C

Data penilaian kualitas modul Matematika yang memfasilitasi kemampuan 4C merupakan data yang diperoleh dari hasil proses validasi yang dilakukan oleh para ahli. Data ini memberikan informasi mengenai kualitas modul Matematika yang telah dirancang ditinjau dari aspek kevalidan segi materi dan segi media. Data yang diperoleh dari hasil penilaian kualitas modul Matematika dan masukan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan hasil penilaian kualitas dari para ahli dalam pernyataan tertentu. Sedangkan data kualitatif berupa saran atau masukan terhadap modul Matematika.

3. Data Respon Peserta Didik terhadap Modul Matematika yang Memfasilitasi Kemampuan 4C

Data respon peserta didik merupakan data yang diperoleh setelah penggunaan modul Matematika yang memfasilitasi kemampuan 4C sebagai bahan ajar dengan materi segiempat dan segitiga pada proses

70

pembelajaran Matematika di kelas. Data ini memberikan informasi mengenai tanggapan peserta didik setelah menggunakan produk yang telah dirancang yakni berupa modul. Selain itu data ini juga memberikan informasi mengenai kualitas modul Matematika yang telah dirancang ditinjau dari aspek kepraktisan. Data yang diperoleh dari respon peserta didik berupa data kuantitaif dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan hasil penilaian tanggapan dari peserta didik dalam pernyataan tertentu.

Sedangkan data kualitatif berupa saran atau komentar terhadap modul Matematika.

4. Data Respon Guru terhadap Modul Matematika yang Memfasilitasi Kemampuan 4C

Data respon guru merupakan data yang diperoleh setelah penggunaan modul Matematika yang memfasilitasi kemampuan 4C sebagai bahan ajar dengan materi segiempat dan segitiga pada proses pembelajaran Matematika di kelas. Data ini memberikan informasi mengenai tanggapan guru setelah menggunakan produk yang telah dirancang yakni berupa modul sebagai bahan ajar pada pelaksanaan pembelajaran di kelas. Selain itu data ini juga digunakan untuk melihat kualitas modul Matematika yang telah dirancang ditinjau dari aspek kepraktisan. Data yang diperoleh dari respon guru berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif merupakan hasil penilaian tanggapan dari guru dalam pernyataan tertentu.

71

Sedangkan data kualitatif berupa saran atau komentar terhadap modul Matematika.

5. Data Tes Hasil Belajar Peserta didik

Data tes hasil belajar peserta didik merupakan data yang diperoleh setelah penggunaan modul Matematika sebagai bahan ajar materi segiempat dan segitiga pada proses pembelajaran Matematika di kelas.

Data ini memberikan informasi hasil-hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah proses pembelajaran menggunakan bahan ajar berupa modul dilaksanakan. Selain itu data ini juga digunakan untuk mengetahui keefektifan modul pembelajaran Matematika yang dikembangkan.

Keefektifan dilihat dari ketuntasan hasil belajar peserta didik berdasarkan KKM. Data yang diperoleh dari tes hasil belajar berupa data kuantitatif.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Wawancara

Menurut Suprapti dan Mursyidah (2017) wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan secara lisan yang digunakan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti.

Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui hal-hal spesifik yang

72

memerlukan jawaban mendalam dari responden, yakni guru Matematika kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Hal-hal spesifik yang dimaksud adalah mengenai bahan ajar berupa modul Matematika yang digunakan oleh guru dan peserta didik selama pembelajaran, khususnya untuk kelas VII A SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

2. Penyebaran Kuesioner

Menurut Sugiyono (dalam Nugrahani, 2019) penyebaran kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner meliputi penyebaran pedoman evaluasi kualitas modul Matematika, penyebaran kuesioner respon peserta didik, dan penyebaran kuesioner respon guru. Penyebaran pedoman evaluasi kualitas modul Matematika dilakukan untuk memperoleh penilaian kevalidan dari ahli materi dan ahli media. Sedangkan penyebaran kuesioner respon peserta didik dan respon guru dilakukan untuk mengetahui tanggapan peserta didik dan guru terhadap modul yang telah dirancang, serta mengetahui kepraktisan modul yang telah dikembangkan.

3. Tes Hasil Belajar

Menurut Suprapti dan Mursyidah (2017) tes merupakan metode pengumpulan data yang berfungsi untuk mengukur kemampuan

73

seseorang. Pada penelitian ini tes dilakukan pada tahap implementasi. Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar biasanya disebut dengan tes prestasi belajar yakni digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai peserta didik setelah proses pembelajaran menggunakan bahan ajar berupa modul dilaksanakan. Selain mengukur hasil belajar, dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengetahui keefektifan modul pembelajaran matematika yang dikembangkan.

Keefektifan dilihat dari ketuntasan hasil belajar peserta didik berdasarkan KKM.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pedoman Wawancara

Kegiatan wawancara dilaksanakan oleh peneliti pada tahap analisis.

Wawancara ini ditujukan kepada guru Matematika kelas VII A di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Pedoman wawancara tidak terstruktur yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

Table 3 Tabel 3.1. Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur Kepada Guru

No Indikator

74

1. Mengetahui permasalahan yang sering dihadapi oleh peserta didik pada proses pembelajaran matematika

3. Mengetahui sumber belajar yang digunakan oleh guru pada proses pembelajaran matematika

4. Mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam memahami sumber belajar yang digunakan oleh guru pada proses pembelajaran matematika

5. Mengetahui sudah tersedia atau tidaknya pembuatan bahan ajar berupa modul Matematika oleh guru di sekolah

6. Mengetahui sudah tersedia atau tidaknya bahan ajar berupa modul Matematika yang dapat mengukur kemampuan 4C (Communication, Colaboration, Critical Thinking, Creativity)

2. Lembar Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman evaluasi kualitas modul Matematika, kuesioner respon peserta didik, dan kuesioner respon guru.

a. Pedoman Evaluasi Kualitas Modul Matematika

Pedoman evaluasi kualitas modul Matematika digunakan untuk mengetahui kualitas modul ditinjau dari kevalidan modul Matematika

75

yang dikembangkan. Berdasarkan pada teori terkait kualitas modul yang telah disampaikan pada Bab II, modul dikatakan valid jika isi modul efektif untuk mempelajari kompetensi yang menjadi target belajar dengan memperhatikan karakteristik dan elemen mutu modul pembelajaran. Penilaian kevalidan modul dilakukan oleh beberapa ahli antara lain dosen ahli materi dan dosen ahli media. Dosen ahli materi dipilih sebagai validator modul yang bertugas untuk menilai kevalidan modul dengan memperhatikan karakteristik modul. Sedangkan Dosen ahli media dipilih sebagai validator modul yang bertugas untuk menilai kevalidan modul dengan memperhatikan elemen mutu modul.

Hasil dari penilaian kevalidan modul oleh para ahli selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan agar menghasilkan bahan ajar yakni berupa modul yang lebih baik.

Menurut Depdiknas (dalam Abdul, 2019) kisi-kisi penilaian yang digunakan dalam pedoman evaluasi kualitas modul Matematika oleh ahli materi dan ahli media adalah sebagai berikut:

Table 4 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Kualitas Modul Ditinjau dari

Segi Materi

No Aspek Keterangan

1. Self-Instruction 1. Indikator, materi, dan kegiatan belajar

76

disusun berdasarkan kurikulum 2013.

2. Tujuan umum, tujuan khusus, dan indikator disesuaikan dengan setiap bagian modul.

3. Latihan soal evaluasi dan rangkuman disusun dengan saling terkait.

2. Self-Contained 4. Keseluruhan materi satu unit termuat dalam kompetensi berdasarkan kurikulum 2013.

5. Materi disusun secara runtut.

3. Stand Alone 6. Tidak tergantung dengan media lain.

4. Adaptive 7. Bersifat luwes terhadap

perkembangan teknologi.

5. User Friendly 8. Instruksi dan paparan informasi yang disampaikan mudah untuk diterima dan dimengerti.

9. Bahasa yang digunakan mudah untuk

77

dipahami.

Table 5 Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Kualitas Modul Ditinjau dari Segi Media

No Aspek Keterangan

1. Format 1. Format kolom.

2. Format ukuran kertas.

2. Organisasi 3. Kelengkapan komponen modul.

4. Jelas dan mudah dibaca.

5. Tata letak.

3. Daya Tarik 6. Desain sampul modul.

7. Desain isi modul.

8. Tata letak.

4. Bentuk dan

Ukuran Huruf

9. Perbandingan huruf proporsional.

10. Bentuk huruf jelas dan proporsional.

11. Penggunaan warna huruf.

78 5. Ruang (Spasi)

Kosong

12. Ruang kosong.

13. Spasi teks.

6. Konsistensi 14. Konsistensi huruf dari halaman ke halaman.

15. Konsistensi jarak spasi.

16. Tata letak.

b. Kuesioner Respon Peserta Didik

Kuesioner respon peserta didik digunakan untuk memperoleh data mengenai tanggapan peserta didik setelah menggunakan modul Matematika yang telah dirancang. Selain mengetahui tanggapan peserta didik, kuesioner juga digunakan untuk mengetahui kepraktisan modul Matematika yang dikembangkan. Kuesioner respon peserta didik diberikan setelah penggunaan bahan ajar berupa modul Matematika atau pada tahap evaluasi.

Menurut BNSP (dalam Fitri, 2017) kisi-kisi penilaian yang digunakan dalam kuesioner respon modul Matematika oleh peserta didik adalah sebagai berikut:

79

Table 6 Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Respon Modul Matematika dari Peserta Didik

No Aspek Pernyataan

1. Penyajian Materi 1. Penyampaian materi segiempat dan segitiga dalam modul Matematika ini berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

2. Penyampaian materi dalam modul Matematika ini memudahkan saya untuk mempelajari segiempat dan segitiga.

3. Petunjuk yang disajikan dalam modul Matematika ini memudahkan saya untuk mempelajari segiempat dan segitiga.

4. Contoh yang diberikan pada modul Matematika ini membantu saya dalam mempelajari segiempat dan segitiga.

5. Rangkuman yang disajikan dalam modul Matematika ini membantu saya

80

untuk mengingat kembali materi segiempat dan segitiga yang sudah saya pelajari.

6. Modul Matematika yang telah dirancang dapat membantu saya untuk belajar mandiri.

7. Kalimat dan bahasa dalam modul Matematika ini jelas dan mudah saya pahami.

8. Contoh soal yang disajikan dalam modul Matematika ini, mendorong saya untuk memberikan contoh yang berbeda dengan contoh yang terdapat pada modul Matematika. (creative thinking)

9. Soal evaluasi yang disajikan dalam modul Matematika ini, mendorong saya untuk mengerjakan soal dengan cara baru yang lebih mudah. (creative

81

thinking)

10. Beberapa permasalahan yang disajikan dalam modul Matematika ini, mendorong saya untuk berusaha menyelesaikan dengan menggunakan lebih dari satu cara. (creative thinking)

11. Beberapa pertanyaan yang disajikan pada modul Matematika ini mendorong saya untuk berusaha memberikan jawaban lebih dari satu jawaban. creative thinking)

12. Pertanyaan yang disajikan dalam modul Matematika ini, mendorong saya untuk berusaha memikirkan kebenaran dari pertanyaan tersebut (critical thinking)

13. Permasalahan yang disajikan pada modul Matematika ini, membuat saya merasa tertantang dalam

82

menyelesaikan permasalahan segiempat dan segitiga. (critical thinking)

14. Lembar kerja siswa yang disajikan dalam modul Matematika ini, membantu saya untuk membuat kesimpulan sendiri dari materi segiempat dan segitiga yang telah saya pelajari. (critical thinking)

15. Soal evaluasi yang disajikan dalam modul Matematika ini, mendorong saya untuk merumuskan definisi segiempat dan segitiga dengan bahasa saya sendiri. (communication)

16. Permasalahan yang disajikan dalam modul Matematika ini, mendorong saya untuk menjelaskan ide matematika secara tertulis dengan

menggunakan gambar.

83

(communication)

17. Kegitan pada modul Matematika ini, mendorong saya untuk dapat mampu menyampaikan contoh tentang segiempat dan segitiga.

(communication)

18. Penyajian materi dalam modul Matematika ini, mendorong saya untuk membuat bagan terkait materi segiempat dan segitiga dengan menggunakan bahasa saya sendiri.

(communication)

19. Modul Matematika ini memuat tes evaluasi yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman saya tentang materi segiempat dan segitiga.

20. Tautan video yang disediakan dalam modul Matematika ini dapat membantu saya untuk belajar secara

84

visual materi segiempat dan segitiga.

21. Tautan kunci jawaban yang disediakan dalam modul Matematika ini dapat membantu saya untuk mengukur

kemampuan saya dalam

menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada soal evaluasi.

22. Daftar pustaka yang tertulis dalam modul Matematika ini membantu saya untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

2. Media Tampilan 23. Tampilan halaman sampul jelas dan mewakili/menggambarkan isi modul Matematika ini.

24. Tulisan pada modul Matematika ini mudah untuk dibaca.

25. Gambar yang disajikan pada modul Matematika ini jelas dan memudahkan saya menguasai materi segiempat dan

85

segitiga.

26. Modul Matematika ini membuat saya lebih bersemangat dalam belajar segiempat dan segitiga.

27. Modul Matematika ini dapat membuat belajar segiempat dan segitiga menjadi tidak membosankan.

28. Modul Matematika ini mendukung saya untuk menguasai pelajaran matematika khususnya segiempat dan segitiga.

29. Bahasa yang digunakan dalam modul Matematika ini sederhana dan mudah dimengerti.

c. Kuesioner Respon Guru

Kuesioner respon guru digunakan untuk memperoleh data mengenai tanggapan guru setelah menggunakan modul Matematika yang telah dirancang. Selain mengetahui tanggapan guru, kuesioner juga digunakan untuk mengetahui kepraktisan modul Matematika

86

yang dikembangkan. Kuesioner respon guru diberikan setelah penggunaan bahan ajar berupa modul Matematika atau pada tahap evaluasi.

Menurut BNSP (dalam Fitri, 2017) kisi-kisi penilaian yang digunakan dalam kuesioner respon modul Matematika oleh guru adalah sebagai berikut:

Table 7 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penilaian Respon Modul Matematika dari Guru

No Aspek Pernyataan

1. Penyajian Materi 1. Penyajian materi pada modul Matematika ini, memudahkan saya dalam menyampaikan materi segiempat dan segitiga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

2. Contoh soal yang disajikan pada modul Matematika ini, membantu saya dalam menyampaikan materi

2. Contoh soal yang disajikan pada modul Matematika ini, membantu saya dalam menyampaikan materi

Dokumen terkait