• Tidak ada hasil yang ditemukan

BALAI PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN (BPFK) SURABAYA

Dalam dokumen Mediakom Edisi 15 Desember 2008 - [MAJALAH] (Halaman 51-53)

• pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan; • pengamanan dan pengukuran

paparan radiasi;

• pelayanan monitoring dosis radiasi personal;

• pengukuran luaran radiasi terapi;

• pengendalian mutu dan p e n g e m b a n g a n t e h n o l o g i pengamanan fasilitas kesehatan; • pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi sarana dan

prasarana kesehatan;

• pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan;

• pelaksanaan bimbingan tehnik di bidang pengamanan fasilitas kesehatan dan j).

• ketatausahaan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut, BPFK mempunyai Visi ”Menjadi Pusat Rujukan Nasional Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Fasilitas Kesehatan Berstandar Internasional”. Dengan misi ”Menjamin Mutu Fasilitas Kesehatan dalam rangka Menuju Indonesia Sehat 2010”, ujar Sukendar Adam.

Untuk menjalankan visi dan misi tersebut, kata Sukendar Adam, BPFK Surabaya mempunyai Strategi : Fokus kepada kepentingan pelanggan, Melakukan Continuous Improvement dan Menjunjung etika profesi diatas kepentingan individu. Adapun wilayah kerja BPFK Surabaya meliputi tujuh provinsi yaitu Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalsel, Kalteng dan Kaltim.

P e n i n g k a t a n P e n g a m a n a n Fasilitas Kesehatan

Menurut Sukendar, sesuai Undang- undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 39 disebutkan, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan atau keamanan dan atau keselamatan.

Selain itu, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363 tahun 1998

Lebih jauh tentang :

BALAI PENGAMANAN FASILITAS

KESEHATAN (BPFK) SURABAYA

Gedung BPFK Surabaya, Jl. Karang Menjangan No.12 Surabaya

RAGAM RAGAM RAGAM

menetapkan bahwa setiap alat kesehatan, yang digunakan pada sarana pelayanan kesehatan, wajib dilakukan pengujian dan/atau kalibrasi untuk menjamin kebenaran nilai keluaran atau kinerja dan keselamatan pemakaian. Pengujian dan/atau kalibrasi alat kesehatan dilakukan oleh Institusi Penguji secara berkala, sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun, jelas Sukendar.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1184 Tahun 2004 menetapkan bahwa setiap alat kesehatan dan perbekalan rumah tangga yang beredar harus memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan keselamatan sejak mulai diproduksi, diedarkan, pemakaian, penarikan kembali sampai pemusnahannya, ujar Sukendar.

S t a n d a r N a s i o n a l d a n

Internasional.

Untuk menjamin mutu, keamanan dan keselamatan saat fasilitas kesehatan tersebut digunakan diperlukan standar yang berlaku, baik Standar Nasional Indonesia

(SNI) maupun Standar Internasional (SI).

Sejalan dengan hal itu, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan sebagai pembina program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), pada tahun 2005- 2009 menetapkan target 75 % Rumah Sakit terakreditasi. Dengan terakreditasi berarti pelayanan Rumah Sakit tersebut diakui bermutu karena input dan prosesnya sesuai standar nasional maupun internasional yang dipersyaratkan.

Untuk itu, BPFK Surabaya telah menetapkan Kebijakan Mutu yang antara lain menjamin bahwa seluruh personil bersikap profesional dan mampu melaksanakan tugasnya tanpa tekanan yang mempengaruhi mutu kerja dan mengutamakan keselamatan personil dalam melaksanakan tugasnya.

Sukendar Adam menjelaskan, untuk dapat melaksanakan tugas sesuai visi dan misi yang diemban BPFK Surabaya, SDM yang ada saat ini berjumlah 60 orang yaitu :

NO JENIS TENAGA JUMLAH

1. S-2 Manajemen 1 2. S-2 Sains 1 3. S-1 Fisika 6 4. S-1 Teknik Fisika 6 5. S-1 Teknik Elektro 5 6. S-1 Manajemen 4 7. S-1 Akutansi 1 8. S-1 Kesehatan Masyarakat 1 9. S-1 Hukum 2 10. D-3 Teknik Elektromedik 10 11. D-3 Radiologi 6 12. D-3 Informatika 2 13. D-3 Sekretaris 1 14 Lain-lain 14 JUMLAH 60

Kemampuan/kompetensi BPFK

Surabaya.

Bidang Non Radiasi :

1. Instalasi Kalibrasi Alat Kesehatan (KAK)

Alat kedokteran adalah alat dengan fungsi diagnostik dan terapi. Selain adanya fungsi tersebut terdapat juga aspek risiko. Adanya aspek tersebut mengharuskan alat kedokteran ”wajib” dikalibrasi. Secara tenis kalibrasi ditujukan untuk : • menentukan deviasi

kebenaran konvensional nilai penunjukan suatu instrumen ukur

• menentukan tingkat kemanan (safety)

• menjamin akurasi pembacaan alat ukur dalam menentukan deviasi dimensi nasional yang seharusnya untuk suatu bahan ukur • menjamin hasil pengukuran

sesuai dengan standar nasional maupun internasional.

Dalam operasional pengamanan fasilitas kesehatan didukung dengan fasilitas yang memadai berupa bangunan laboratorium dan peralatan yang dirancang secara khusus, yaitu :

Adam Sukendar, Kepala BPFK Surabaya menerima ucapan selamat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas prestasinya memperoleh Penghargaan dari Menteri PAN

 Lab. Suhu

 Lab. Tekanan

 Lab. Gaya dan Massa

 Lab.Volumetrik

 Lab.Kelistrikan

 Lab. Optik

Instalasi ini dilengkapi peralatan kerja dengan spesiikasi dan standar akurasi yang tinggi antara lain : Electrical Safety Analizer, Multiparameter patient stimulator, Gas low analizer, Infusion device tester, Universal Biometer, Baby/ Infant Incubator, Electro Surgery Analizer, Vaporizer terter, Test Gauge Standar, Haemodialisa Analizer dll.

2. Instalasi Pengujian Sarana dan Alat Kesehatan (PSAK)

Instalasi ini dipersiapkan untuk jaminan mutu, keamanan dan keselamatan alat sejak pasca diproduksi dan distribusi sebelum sampai ke fase penggunaan. Instalasi pengujian Sarana dan Alat Kesehatan dilengkapi :

 Laboratorium Uji Produk

 Laboratorium Uji Kelistrikan

 Laboratorium Uji Gas Medik

Bidang Radiasi :

Peralatan kesehatan/kedokteran yang menggunakan sumber radiasi disebut Radiodiagnostik dan peralatan untuk terapi disebut Radioterapy.Faktor risiko dari penggunaan peralatan radiasi tersebut sangat besar, oleh karena itu wajib dilakukan kalibrasi. Bidang ini menyelenggarakan pelayanan proteksi radiasi di sarana pelayanan kesehatan bermitra dengan P3KRBIN BATAN dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Instalasi yang dimiliki adalah :

Instalasi Pemantauan Dosis Radiasi Perorangan (PPDP)

Melayani pembacaan dosimetri personal Film Badge yang mengacu pada standar Internasional (IAEA,ISO). Instalasi ini juga sudah mendapatkan penunjukan (pengakuan) dari Bapeten. Memiliki laboratorium : Lab. Densito dan Lab.

Processing Film.

Instalasi Proteksi Radiasi Dan Uji Kepatuhan (PRUK)

Melayani pengujian kelaikan peralatan radiodiagnostik dan proteksi radiasi medik : General X-Ray, Panoramic X-Ray, Mobile X-Ray, Dental X-Ray, Fluoroscopy, Mamograi, Computed Tomography (CT) Scan dan C-Arm. Memiliki laboratorium Peralatan Alat Ukur Radiasi.

Instalasi Kalibrasi Dan Alat Ukur Radiasi (KAUR)

Melayani kalibrasi keluaran pesawat Radioterapi baik berupa foton dan elektron dengan acuan TRS IAEA No. 277 serta melayani kalibrasisurveymeter. Memiliki laboratorium Irradiator.

Dalam dokumen Mediakom Edisi 15 Desember 2008 - [MAJALAH] (Halaman 51-53)