• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurus-jurus Meningkatkan motivasi petugas TKH

Dalam dokumen Mediakom Edisi 15 Desember 2008 - [MAJALAH] (Halaman 40-43)

Disaat melatih peserta TKHI saya BERITA

sering berdialog dengan mereka, banyak keluhan yang dilontarkan seputar hal-hal yang menyangkut sarana pelayanan (faktor eksternal) seperti peralatan, obat-obat an, atau berkaitan dengan hak-hak peserta pelatihan TKHI seperti honor yang sering telat. Kenapa mereka sangat menghawatirkan tentang sesuatu yang tidak pasti. Bukankah mereka akan diterjunkan ke tanah haram, yang penuh dengan ujian. Tugas pelayanan haji ibarat berjihad di medan perang sangat berbeda dengan tugas mereka selama ini. Karena itu sangat dituntut kesiapan mental dan iman. Beberapa calon TKHI yang saya latih, setengah panik ketika mendengar saya menyampaikan pengalaman saya sebagai Tim Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan Kesehatan Haji (Wasdal) menyaksikan betapa beratnya tantangan disaat musim haji, dan ketika itu beberapa orang diantara peserta meminta saya untuk berangkat mendampingi mereka. Ternyata beberapa peserta TKHI belum siap secara mental mendapat titipan tugas di tanah suci. Sebagai TKHI hendaknya sebelum memutuskan sebagai TKHI Anda harus mencari alasan yang melatarbelakangi kenapa Anda mendaftarkan diri sebagai petugas TKHI. Karena dari alasan alasan tersebut diketahui ada atau tidaknya motivasi dalam diri Anda. Dengan kata lain, dalam setiap aktifitas di tiap sudut kehidupan selalu ditentukan sebuah motivasi.

Apakah yang diperlukan untuk seorang manusia? Ketika Anda ingin beribadah, maka ibadah Anda tidak punya nilai kalau Anda tidak mulai dengan sebuah motivasi yang jelas.Motivasi yang jelas dalam bahasa Arab disebut dengan niat yang ikhlas. Rasullullah mengatakan dalam salah satu haditsnya, “Apabila sebuah perbuatan tidak dimulai

dengan niat yang ikhlas, maka amal itu akan tertolak. ”Sesungguhnya amal itu tergantung niat dan setiap orang akan dimintai tanggung jawabnya berdasarkan niatnya.” Kalau niatnya ikhlas, insya Allah dia akan mendapatkan pahala.

Ada 4 langkah dalam

m e n g e m b a n g k a n

motivation intelligence :

P e r t a m a, A c h i e v e m e n t M o t i v a t i o n . A c h e i v e m e n t Motivation adalah kecerdasan motivasi yang intinya adalah kemampuan seseorang untuk mengejar tujuannya, mencapai tujuan. Dorongan Allah didalam Al-Qur’an supaya kita melakukan Achievement Motivation banyak sekali. Salah satunya adalah perintah-Nya agar kita berlomba- lomba mengerjakan kebajikan. Ketika Allah memerintahkan kita berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, berarti disini semangat achievement motivation itu tumbuh, dengan kata lain akan t e r d o n g k r a k l a h m o t i v a t i o n intelligence kita.

Kedua, Affiliation Motivation, Yang disebut dengan affiliation motivation adalah motivasi seseorang untuk berhubungan dengan masyarakat dengan basis sosial. Jadi yang disebut affiliation motivation adalah bagaimana kita mempunyai kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sekeliling kita (lingkungan sosial). Tugas pelayanan kesehatan di tanah suci tidak bisa dilakukan hanya oleh petugas kesehatan, tetapi membutuhkan kerjasama dengan pihak lain seperti departemen Agama, dan pihak kerajaan Saudi Arabia. Jika kita mampu menjalin hubungan dengan baik, maka penanganan pelayanan akan semakin lancar.

Ketiga, Competence Motivation.

Adapun yang disebut competence adalah motivasi keinginan kita untuk menguasai suatu pekerjaan dengan mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah (problem solving).

Keempat, Power Motivation. Apa yang disebut dengan Power Motivation? Power Motivation adalah Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang dan mengubah situasi. Kemampuan mengubah dan mempengaruhi orang lain adalah kemampuan yang paling tinggi yang dimiliki seseorang.

Kita bisa melakukan perubahan jika kita memiliki iman atau keyakinan (belief system) dan jihad (struggle). Dalam kondisi ibadah haji yang serba sulit ditanah suci kedua hal diatas (iman dan jihad) tidak cukup, dibutuhkan orang orang yang bermental atau berjiwa sacrification. Jiwa berkorban harus dimiliki oleh seorang TKHI lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Saya mengamati walaupun banyak keberhasilan TKHI kita tetapi juga banyak kelalaian petugas TKHI kita dalam melakukan tugasnya. Hal yang selalu diabaikan walaupun penting adalah pencatatan dan pelaporan kasus jemaah yang sakit. Walau sesibuk apapun petugas harus tetap komit pada tugasnya. Jangan menganggap sepele pencatatan dan pelaporan. Menurut pengamatan juga masalah terjadi pada pemeriksaan calon haji di tanah air yang dilakukan beberapa tahap, tetapi tidak dilakukan dengan benar. Banyak buku catatan medik tidak diisi, jika diisi juga secara sembarangan, tidak lengkap. Sehingga petugas TKHI di tanah suci sering kecolongan menerima limpahan kekurang tanggung jawaban petugas pemeriksa kesehatan haji di tanah air. Bagaimana caranya membina petugas TKHI? Tentu

saja banyak caranya, diantaranya sebagai berikut:

Pertama, sebagai petugas kesehatan kita buka telinga, buka mata kita, perkuat radar kepekaan kita.Setiap ada umpan balik negatif segera kita benahi dan luruskan. Buka telinga kita, dengarkan suara- suara yang negatif tadi kemudian alihkan kepada yang positif.Buka mata Anda, jangan membuat pernyataan yang merugikan departemen kesehatan.

Kedua, janganlah pernah menganggap bahwa segala yang dimiliki oleh kita sekarang adalah milik kita. Kepemilikan itu hanya ada pada Allah swt, bukan ada dalam diri kita,.Semua yang kita miliki, semuanya bukan milik kita.Ini adalah milik Allah yang dititipkan kepada kita untuk digunakan sebagaimana mestinya. Kalau setiap petugas TKHI menyadari bahwa semua fasilitas dan status yang melekat pada diri kita, harta kekayaan kita itu adalah milik Allah, rasanya kita tidak akan berat untuk berkorban.Mari kita korbankan segala sesuatu dengan dibangun lewat empati.

Ketiga, fokus. Pengorbanan akan terjadi apabila kita mau memfokuskan seluruh pikiran, tenaga, dan waktu kita untuk satu kebaikan yang lebih jauh. Bukan jangka pendek, tapi jangka panjang. Mari kita investasikan tenaga, pikiran, dan perasaan kita untuk tujuan yang lebih jauh, untuk akhirat kita, untuk masa depan kita. Fokuskan dan pusatkan perhatian kita. Dan sesuatu yang difokuskan, sesuatu yang dipusatkan akan melahirkan suatu kekuatan yang lebih jauh lebih dahsyat dibandingkan kalau kita tidak fokuskan.

Kesimpulan:

• Seorang TKHI haruslah tanggap terhadap tugas-tugasnya, menganggap tugas sebagai bagian dari ibadah.

• Hendaklah kita sebagai petugas TKHI berupaya untuk bisa meneladani semangat pengorbanan Nabi Ibrahim dan keluarganya di dalam melaksanakan ketaatan atau kepatuhan terhadap perintah Allah dan sekaligus melaksanakan ketaatan dan kepatuhan pada tugas tugas

TKHI.

• Sebagai TKHI kita banyak mengalami ujian - ujian. Kemampuan tehnis kesehatan yang kita miliki saja tidak cukup, tetapi diperlukan kemampuan lain yaitu Achievement Motivation. Bagi kita tentunya hal tersebut menuntut adanya kesadaran yang tinggi, tekad yang kuat, keinginan yang besar untuk bisa melakukannya.Dan itulah salah satu ujian besar di dalam menjalankan tugas tugas pelayanan kesehatan bagi tamu- tamu Allah.

N

yamuk, salah satu makhluk Tuhan yang unik. Ia sering dikambing hitamkan karena dianggap menebar berbagai jenis penyakit. Demam berdarah, malaria dan ilariasis merupakan jenis penyakit yang selalu dikaitkannya. Sehingga berbagai pihak meneliti, mendiskusikan dan mengembangkan program pemberantasannya. Begitu seriusnya masalah ini, Depkes membentuk unit tersendiri untuk pengendalian penyakit bersumber binatang ini. Unit ini tersebar di seluruh Indonesia, dari Pusat hingga daerah. Melalui SK Badan Litbang 13 Agustus 2001 yang lalu, lahir Unit pelaksana Fungsional pemberantasan Vektor dan Reservoar Penyakit ( UPF-PVRP) Ciamis, Jawa Barat. Saat ini telah berubah menjadi Loka Litbangkes Ciamis.

Kini, nyamuk bukan hanya komoditas penelitian dan penyakit, tapi sudah merambah dunia pariwisata. Bagaimana ceritanya?. Sugianto, SKM, M.ScPH tokoh sentral pengembangan ini. Ia merubah nyamuk sumber penyakit, menjadi sumber pengetahuan, hiburan dan tidak mustahil kelak menjadi sumber penghasil uang melalui program pariwisata yang dikembangkannya. Secara lugas awal Februari 2009, ia memamerkan dihadapan pimpinan Pusat Komunikasi Publik. Judulnya “Theater Nyamuk”. Sebuah kemasan yang menarik. Ternyata, bukan hanya manusia yang dapat bermain theater, tapi nyamukpun mahir. Seperti apakah bentuknya ? Inilah pertanyaan yang menggelitik. Untuk membuktikannya, kita dapat berkunjung ke Loka Litbangkes ciamis, dari arah Jakarta tiga kilometer sebelum tempat wisata pantai Pangandaran. Pengunjung dapat berwisata ilmiah ke

Pangandaran sekaligus mengunjungi “ Theater Nyamuk”.

Theater nyamuk, merupakan sarana penunjang wisata ilmiyah dengan luas bangunan 2000 m2 yang dilengkapi dengan ruang sinema, berfungsi untuk memutar ilm dokumenter, ruang kelas berkapasitas 40 orang, ruang museum untuk menyimpan koleksi, ruang multi media untuk proses editing dan dubbing. Pada bagian depan terdapat ruang pelayanan sebagai tempat informasi, penjualan tiket dan souvenir

unik berjenis serangga, khususnya nyamuk.

Dalam dokumen Mediakom Edisi 15 Desember 2008 - [MAJALAH] (Halaman 40-43)