• Tidak ada hasil yang ditemukan

Balai Pertimbangan Pemasyarakatan terdiri dari para ahli dibidang pemasyarakatan yang merupakan wakil instansi pemerintah terkait, badan non

Dalam dokumen BAHAN AJAR MATA KULIAH PENOLOGI (Halaman 46-50)

Balai Pertimbangan Pemasyarakatan terdiri dari para ahli dibidang pemasyarakatan yang merupakan wakil instansi pemerintah terkait, badan non pemerintah dan perorangan (maksudnya adalah organisasi advokat/pengacara dan LSM). Tim Pengamat Pemasyarakatan yang terdiri dari pejabat LAPAS DANBAPAS atau bejabat terkait lainnya yang bertugas:

1. Memberi saran mengenai bentuk-bentuk dan program pembinaan dan pembimbingan dalam melaksanakan sistem pemasyarakatan;

2. Membuat penilaian atas pelaksanaan program pembinaan dan pembimbingan;

3. Menerima keluhan dan pengaduan dari warga binaan pemasyarakatan.

KEAMANAN DANKETERTIBAN Tanggungjawab atas ketertiban dan keamanan LAPAS menjadi tanggugjawab KALAPAS (Kepala Pemasyarakatan), oleh sebab itu Kalapan memiliki wewenang untuk memberikan tindakan disiplin atau menjatuhkan hukuman disiplin terhadap warga binaan pemasyarakatan yang melanggar peraturan keamanan dan ketertiban dilingkungan LAPAS.

Jenis –jenis hukuman disiplin dapat berupa:

1. Tutupan sunyi paling lama 6 (enam)hari bagi terpidana atau anak pidana dan atau

2. Menunda atau meniadakan hak-hak tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

3. Yang paling penting adalah dalammemperlakukan tindakan disiplinbagi warga binaan, KALAPASharus berlaku adil dan tidaksewenang-wenang danmendasarkan kepada peraturanLAPAS.

Hukuman/Pidana MenurutHukum Positif

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)/(Wvs) telah menetapkan jenis-jenis pidana sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 10 KUHP yang mana didalam pasal tersebut diatur dua jenis pidana yaitu: Pidana Pokok dan Pidana tambahan.

Pidana pokok terdiri dari empat jenis pidana sedangkan pidana tambahan terdiri dari tiga jenis pidana.

Pidana Pokok meliputi:

1. Pidana mati.

2. Pidana penjara 3. Pidana kurungan 4. Pidana denda

Pidana Tambahan meliputi:

1. Pencabutan beberapa hak tertentu.

2. Perampasan barang-barang tertentu.

3. Pengumuman putusan hakim

Namun KUHP yang sekarang masih berlaku sebenarnya sudah sering dilakukan revisi, namun sampai sekarang ternyata hasil revisi tersebut masih terjadi kontroversi sehingga belum dapat di sahkan menjadi KUHP baru yang berjiwa asli Indonesia.

Sebagai perbandingan jenis hukuman antara KUHP beberapa RUU KUHP maka akan disampaikan jenis-jenis pidana menurut RUU KUHP.Jenis-jenis Pidana menurut pasal 304 Rancangan KUHP tim pengkajian tahun 1982/1983 yaitu sebagai berikut:

1. Jenis-jenis Pidana menurut pasal 304 Rancangan KUHP tim pengkajian tahun 1982/1983 yaitu sebagai berikut:

- Ayat (1). Pidana Pokok adalah: Ke-1. Pidana Pemasyarakatan; Ke-2.

Pidana Tutupan; Ke-3. Pidana Pengawasan; Ke-4. Pidana Denda.

- Ayat (2) Urutan pidana pokok diatas menentukan berat ringannya pidana.

- Ayat (3) Pidana tambahan adalah: Ke-1.Pencabutan hak-hak tertentu;

Ke-2. Perampasan barang-barang tertentu dan tagihan; Ke-3.

Pengumuman Putusan hakim; Ke-4. Pembayaran Ganti kerugian; K-5.

Pemenuhan kewajiban Adat.

- Ayat (4). Pidana Mati merupakan pidana pokok yang bersifat khusus.

Dalam RUU KUHP baru hasil penyempurnaan tim intern departemen Kehakiman disebutkan sebagai berikut: Pasal 68 Pidana pokok terdiri dari: Pidana Penjara; Pidana tertutup; Pidana Pengawasan; Pidana Denda; Pidana kerja social.Urutan pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menentukan berat ringannya pidana.Pasal 69Pidana mati merupakan pidana pokok yang bersifat khusus.

Pasal 70 Pidana tambahan Pemenuhan kewajiban dapat terdiri atas: Pencabutan hak tertentu; Perampasan barang-barang tertentu dan atau tagihan; Pengumuman putusan hakim Pembayaran ganti kerugian;

Pidana Mati Yang menarik untuk dipahami adalah pidana mati bahwa yang dalam RUU disebut sebagai pidana pokok yang bersifat khusus.Penerapan pidana mati dalam praktek sering menimbulkan kontroversi diantara yang setuju dengan yang tidak.

kenyataan yuridis formalpidana mati memang ada dan dibenarkan.Setidaknya kurang lebih 15 orang telah dijatuhipidana mati kerena melakukan tindak pidana.Untuk lebih lanjut membahas mengenai hukumanmati ini, maka akan lebih baik kalau melihat RUUKUHP sebagai Ius Constituendum. Hal-hal yangperlu di ketahui antara lain sebagai berikut:Pidana mati dilaksanakan oleh regu tembakdengan menembak terpidana sampai mati; www.sesukakita.wordpress 109 .com

 109. • Pidana mati dilaksanakan oleh regu tembak dengan menembak terpidana sampai mati; Pelaksanaan pidana mati tidak dilakukan di muka umum;• Pidana mati tidak dapat dijatuhkan kepada anak dibawah umur delapan belas tahun;• Pelaksanaan pidana mati pada wanita hamil atau orang sakit jiwa, ditunda sampai wanita tersebut melahirkan atau orang yang sakit jiwa tersebut.• Pidana mati baru dapat dilaksanakan setelah ada persetujuan dari presiden; Pelaksanaan pidana mati dapat ditunda dengan masa percobaan selama sepuluh tahun, jika: Reaksi masyarakat www.sesukakita.wordpress tidak terlalu terhadap terpidana 110 besar; .com

 110. • Terpidana menunjukkan rasa menyesal dan ada harapan untuk memperbaiki, Kedudukan terpidana dalam penyertaan tindak pidana tidak terlalu penting; Ada alasan yang meringankan.• Jika terpidana selama percobaan menunjukkan sikap dan perbuatan yang terpuji, maka pidana mati dapat diubah menjadi pidana seumur hidup atau pidana penjara paling lama dua puluh tahun dengan keputusan menteri kehakiman.

www.sesukakita.wordpress 111 .com

 111. Jika terpidana selama percobaan tidakmenunjukkan sikap dan perbuatan yang terpujiserta tidak ada harapan untuk memperbaikimaka, pidana mati dapat dilakukan atasperintah jaksa agung;Jika setelah permohonan grasi ditolak,pelaksanaan pidana mati tidak dilaksanakanselama sepuluh tahun bukan karena terpidanamelarikan diri maka pidana mati tersebut dapatdiubah menjadi pidana seumur hidup dengankeputusan menteri

kehakiman. www.sesukakita.wordpress 112 .com

 112. Dari ketentuan tersebut dapatdilihat bahwa dalam RUU KUHPterjadi pengenduran, memanghal ini seharusnya terjadi karenaIus Constituendum harus lebihbaik dari Ius Konstitutum. www.sesukakita.wordpress 113 .com

 113. Ad. Pidana PenjaraPidana penjara merupakan jenispidana yang dalam undang-undangditentukan maksimal umum danminimal umum, maksimal umumseperti yang diatur dalam KUHPadalah 15 tahun dan minimal umumadalah 1 hari. www.sesukakita.wordpress 114 .com

 114. Pidana penjara sebagaimana diaturdalam RUU KUHP yaitu sebagaiberikut: • Pidana penjara dijatuhkan untuk seumur hidup atau untuk waktu tertentu. Waktu tertentu dijatuhkan paling lama 15 tahun dan paling singkat 1 hari , kecuali ditentukan minimum khusus; • Jika dapat dipilih antara pidana mati dan pidana penjara seumur hidup; atau jika ada pemberatan pidana yang dijatuhi pidana penjara lima belas tahun berturut-turut,maka pidana penjara dapat dijatuhkan untuk waktu dua puluh tahun berturut-turu; • Jika terpidana seumur hidup telah menjalani pidana kurang sepuluh tahun pertama dengan berkelakuan baik, menteri kehakiman dapat mengubah sisa pidana tersebut menjadi pidana penjara lpaling lama lima belas tahun. • Pelepasan bersyarat; www.sesukakita.wordpress 115 .com

Dalam dokumen BAHAN AJAR MATA KULIAH PENOLOGI (Halaman 46-50)