• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Studi Banding

34.

kriteria. Berdasarkan kondisi ini maka decision maker dapat menyatakan persepsinya dengan bebas tanpa harus berfikir apakah persepsinya tersebut akan konsisten nantinya atau tidak. Penentuan konsistensi dari matriks itu sendiri didasarkan atas eigen value maksimum. Yang diperoleh dengan rumus (2.1) sebagai berikut:

CI = ๐œ† max โˆ’ ๐‘› ๐‘› โˆ’1 ...(2.1) Keterangan:

CI = Rasio penyimpangan (deviasi) konsistensi (consistency indeks) ฮป max = Nilai eigen terbesar dari matriks berordo n

n = Orde Matriks

Jika nilai CI sama dengan nol, maka matriks pairwise comparison tersebut konsisten. Batas ketidakkonsistenan (inconsistency) yang telah ditetapkan oleh Thomas L. Saaty ditentukan dengan menggunakan Rasio Konsistensi (CR), yaitu perbandingan indeks konsistensi dengan nilai random indeks (RI). Rasio Konsistensi dapat dirumuskan pada rumus (2.2) sebagai berikut:

CI = ๐ถ๐ผ ๐‘…๐ผ ...(2.2) Keterangan:

CR =Rasio Konsistensi R I =Indeks Random

Nilai random indeks bisa di dapatkan dari table 2.4 berikut ini:

Tabel 2.5. Nilai Random Indeks (RI)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.48 Sumber: Saaty, 1993

Jika matriks perbandingan berpasangan (pairwise comparison) dengan nilai CR lebih kecil dari 0,10 (<0,1) maka ketidak konsistenan pendapat pengambil keputusan masih dapat diterima dan jika tidak maka penilaian perlu diulang.

35.

kualitatif dengan menggunakan pndekatan etnografi. Adapun hasil penelitian ini adalah (1) kawasan obyek wisata Toraja Utara memiliki potensi wisata budaya, alam dan sejarah (2) Pengelola kawasan wisata Toraja Utara diantaranya: Yayasan, Petani, Pemda, dan Keluarga. (3) Pengembangan Objek wisata berbasis kearifan lokal setempat mendukung kelangsungan wisata di Toraja Utara. (4) Wisata Toraja Utara berbasis kearifan lokal.

2. Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Sulaa Di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara (Yadi Mulyadi 2009).

Tujuan dari penelitian ini untuk membuat dan mengetahui model pengelolaan sumberdaya yang menghasilkan sebaran sumberdaya budaya berada dalam satu ruang kawasan cagar budaya dengan pendekatan kawasan yang berbasis pada penataan ruang. Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi observasi, survey arkeologi dan wawancara. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan (1) analisis sumberdaya budaya (analisis nilai penting dan nilai strategis), (2) analisis lansekap dan (3) analisis tekstual yang dilakukan dalam bentuk integrase data dari mass media dan perolehan data dilapangan. Hasil dari penelitian berupa sebaran sumberdaya budaya dan pendekatan kawasan yang berbasis pada pada penataan ruang untuk dapat menjadi solusi dalam model pengelolaan kawasan cagar budaya.

3. Pengembangan Kawasan Wisata Danau Toba Perapat, Sumatera Utara (Kleofine Widya Sonata Buaton, Heru Purwadio 2015).

Perencanaan ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam pengembangan kawasan wisata dan menyusun konsep perencanaan yang tepat dikawasan wisata Danau Toba Parapat. Metode analisis yang digunakan yakni analisis deskriptif kualitatif, analisis Delphi dilakukan melalui wawancara kepada responden (stakeholder terpilih), analisis Triangulasi dan analisis ODTW. Hasil akhir yang diterapkan adalah faktor-faktor yang menentukan perkembangan kawasan wisata Danau Toba Perapat berupa kesadaran masyarakat dalam kebersihan, menjaga kelestarian lingkungan, keunikan atraksi, kualitas sarana dan utilitas wisata, peran lembaga pengelola, keterkaitan spasial dan non spasial antar objek wisata dalam kawasan

36.

dan antar kawasan. Adapun konsep perencanaan yang diterapkan yakni Paket wisata antar objek-objek wisata yang lainnya, peran kelembagaan dalam pengelola pariwisata, konsep dan arahan zona atraksi wisata dan konsep arahan zona lindung dan budidaya.

4. Pengembangan Ekowisata Pulau Karampuang Kabupaten Mamuju (Husain Mirsyad 2013).

Perencanaan ini bertujuan untuk menyusun konsep dan arahan pengembangan ekowisata Pulau. Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi wawancara dan observasi/pengamatan. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan metode analisis spasial, analisis ODTW, analisis Superimpose dan analisis SWOT. Hasil akhir yang diterapkan dari perencanaan ini adalah Konsep Ekowisata Berbasis Lingkungan (Environment) yaitu:

a. Konsep ruang berupa zonasi berupa pengaturan ruang dilakukan dengan menetapkan tiap fungsi kawasan dengan mempertimbangkan pengarahan kegiatan-kegiatan manusia. sehingga pola ruang yang terbentuk sesuai dengan kondisi fisik dan potensi kawasan. Adapun zonasi yang diterapkan yaitu zona kawasan konservasi, forest area, traditional village, diving area dan recreational area.

b. Konsep atraksi wisata yakni paket perjalanan wisata digolongkan ke dalam paket wisata Sight Seeing Tour (Menyaksikan keindahan. Adapun paket atraksi wisatanya traditional village, tour petualangan dan hobi (berenang dan menyelam) dan tour konservasi.

Gambar 2.3 Danau Toba Perapat

Sumber: http://i1.wp.com/rentalmurahmedan.com/wp-content/uploads/2015/07/paket-wisata-danau-toba.jpg

37.

c. Konsep bentang alam dilakukan dengan konsep โ€œFitoremediasiโ€ yang menitikberatkan pada penggunaan tanaman dalam perbaikan lingkungan.

d. Konsep macam dan jenis fasilitas tidak dapat dipisahkan dari kegiatan wisata sebab fasilitas merupakan kelengkapan yang sangat penting untuk terlaksananya sebuah kegiatan wisata. Jenis fasilitas yang ada ditentukan berdasarkan kebutuhan dari setiap atraksi wisata.

Gambar 2.4 Pulau Karampuang Sulawesi Barat

Sumber: http://wisatasulawesi.com/ /Pulau-karampuang-Sulawesi-Barat.jpg

38.

Tabel 2.6 Studi Banding

No. Nama Penulis Judul Metode Analisis Hasil dan Pembahasan Perbedaan

1. Masri Ridwan (2016)

Potensi Objek Wisata Toraja Utara Berbasis Kearifan Lokal

Metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan etnografi. Dalam melakukan kerja lapangan, etnografer membuat kesimpulan budaya dari tiga sumber (Spredley, 2007:11), yaitu a. Dari yang dikatakan orang b. Dari cara orang bertindak c. Dari berbagai artefak yang

digunakan orang

Hasil penelitiannya adalah:

a. Kawasan obyek wisata Toraja Utara memiliki potensi wisata budaya, alam dan sejarah

b. Pengelola kawasan wisata Toraja Utara diantaranya: Yayasan, Petani, Pemda, dan Keluarga.

c. Pengembangan Objek wisata berbasis kearifan lokal setempat mendukung kelangsungan wisata di Toraja Utara.

d. Wisata Toraja Utara berbasis kearifan lokal.

Metodologi yang digunakan dalam jurnal yaitu metodologi kualitatif sedangkan Metodologi penulisan yang digunakan dalam studi penulis yaitu metode deskriptif, kualitatif dan kuantitatif yaitu untuk menghasilkan data deksriptif berupa kata-kata dan kalimat verbal yang menulis objek dan perilaku yang dapat diamati.

Hasil pembahasan yang dapat diadopsi dalam jurnal ini adalah pengembangan objek wisata berbasis kearifan lokal dapat mendukung kelangsungan wisata.

2. Yadi Mulyadi (2009)

Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Sulaa Di Bau-Bau, Sulawesi Tenggara

Metode pengumpulan data yang dilakukan meliputi observasi, survey arkeologi dan wawancara.

Teknik analisis:

a. Analisis sumberdaya budaya (analisis nilai penting dan nilai strategis)

b.Analisis lansekap dan

c. Analisis tekstual

Pengelolaan sumberdaya budaya tidak dapat dilepaskan dari konteks kawasan, sehingga tidak lagi dipandang sebagai suatu entitas yang berdiri sendiri, tetapi melekat pada konteks yang lebih luas yaitu kawasan. Dengan demikian, sebaran sumberdaya budaya yang meliputi benda cagar budaya, situs cagar budaya dan sumberdaya budaya lainnya yang berada dalam satu ruang merupakan sebuah kawasan cagar budaya. Oleh karena itu, pendekatan kawasan yang berbasis pada penataan ruang, dapat menjadi solusi alternatif untuk model pengelolaan kawasan cagar budaya, termasuk Kawasan Sulaa.

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam jurnal ini meliputi observasi, survey arkeologi dan wawancara sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasi, wawancara, kuisioner dan metode focus group discussion.

Teori analisis yang dapat diadposi dalam jurnal ini yaitu analisis nilai penting dan nilai strategis.

3. Kleofine Widya Sonata Buaton,

Pengembangan

Kawasan Wisata Danau

Metode analisis:

Deskriptif dan kualitatif Teknik analisis:

Hasil menunjukkan bahwa kriteria pengembangan Danau Toba mengadakan:

Metode analisis yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskripsi dan kualitatif sedangkan

39.

No. Nama Penulis Judul Metode Analisis Hasil dan Pembahasan Perbedaan

Heru Purwadio (2015)

Toba Perapat, Sumatera Utara

a. Analisis Delphi dilakukan melalui wawancara kepada responden (stakeholder terpilih) b. Analisis Triangulasi

c. Analisis ODTW

a. Paket wisata antar objek-objek wisata yang lainnya.

b. Peran kelembagaan dalam pengelola pariwisata.

c. Konsep dan arahan zona atraksi wisata.

metode analisis yang digunakan penulis dalam perencanaannya yaitu menggunakan metode analisis deksripsi, kualitatif dan kuantitatif.

Teknik analisis data yang dapat diadopsi dari jurnal ini adalah teknik analisis ODTW dan hasil pembahan dari jurnal yang dapat diadopsi yakni konsep dan arahan zona atraksi wisata.

4. Husain Mirsyad (2013)

Pengembangan Ekowisata Pulau Karampuang Kabupaten Mamuju

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini adalah data primer dan data sekunder.

Metode analisis:

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, kualitatif dan kuantitatif.

Teknik Analisis:

a. Teknik analisis spasial b. Analisis Superimpose c. Analisis ODTW d. Analisis SWOT

Konsep Ekowisata Berbasis Lingkungan (Environment) meliputi:

a. Konsep dan arahan tata ruang.

b. Konsep dan arahan atraksi wisata.

c. Konsep dan arahan bentang alam (landscape).

d. Konsep dan arahan macam dan jenis fasilitas.

Metode yang digunakan dalam jurnal sama dengan metode yang digunkan penulis yakni metode deskriptif, kualitatif, kuantitatif.

Dan teknik analisis yang dapat diadopsi dari jurnal tersebut yakni teknik analisis spasial, analisis ODTW, dan analisis SWOT.

Sedangkan hasil dan pembahasan yang dapat diadopsi yaitu konsep dan arahan macam fasilitas.

Perbedaan jurnal dan studi penulis yaitu jurnal menggunakan konsep ekowisata berbasis lingkungan sementara penulis menggunakan konsep ekowisata berbasis kearifan lokal.

Sumber: Penulis, 2016

40.

Dokumen terkait