• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. KeberadaanBecak Motor Birmingham Small Arms (BSA) Sebaga

Foto 1.12. Bapak Kusma Erizal Ginting Selaku President BSA Owner

3.4.2. Visi dan Misi BOM’S

Didalam menjalankan suatu organisasi ataupun mendirikan organisasi harus mempunya visi dan misi. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan secara bersama seperti yang sudah disepakati sebelumnya. BOM’S sebagai salah satu organisasi motor tua merek BSA juga mempunyai visi dan misi dalam menjalankan organisasinya. Visi misi tersbebut diantaranya :

Visi

• Menjadi organisasi yang memperkenalkan dan mempertahankan keberadaan becak motor BSA sebagai ikon dan situs cagar budaya daerah kota Pematang Siantar di kancah nasional dan internasional.

Misi

• Menghimpun dan mempersatukan semua pennguna motor tua merek BSA baik Bikers / roda dua maupun becak motor / roda tiga.

• Melakukan upaya meningkatkan citra positif melalui kegiatan gotong royong, saling bantu dan mempererat tali persahabatan sesama anggota dalam komunitas BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S).

• Melaksanakan kegiatan sosial kepada masyarakat khususnya kalangan abang becak motor dan lebih luas lagi pada masyarakat yang kurang mampu.

• Menjadikan organisasi BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S) sebagai club motor tua yang bersifat positif dan berorientasi pada sikap yang profesional.

• Melakukan kegiatan yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam etiak berkendara yang baik dan benar, mematuhi aturan lalu lintas sesuai peraturan yang berlaku dan menjaga serta membantu ketertiban para pengguna jalan.

• Mempererat tali persaudaraan sesama anggota BOM’S khususnya dan club motor lainnya dari segala jenis merk pada umumnya.

BAB IV

Keberadaan Becak Motor Birmingham Small Arms (BSA) di Kota Pematang Siantar

4.1. Keunggulan Becak Motor BSA Diantara Transportasi Umum Lainnya

Becak motor di kota Pematang Siantar menggunakan merk motor dari Birmingham Small Arm’s (BSA) yang memiliki kapasitas mesin besar atau dikategorikan sebagai motor gede. Hal ini menjadikan becak motor BSA sebagai salah satu icon/ciri khas yang mewakili kota Pematang Siantar. Ada berbagai macam jenis transportasi yang ada di Pematang Siantar dan salah satunya yaitu becak motor BSA.

Becak motor BSA dirancang khusus untuk dijadikan transportasi umum roda tiga. Topografi dari kota Pematang Siantar yang berbukit-bukit rendah menjadi alasan kuat mengapa motor BSA mulai digunakan untuk transportasi umum. Keunggulan dari becak motor BSA ini yang menjadikannya sebagai kendaraan satu-satunya yang mampu berjalan di rute menanjak dan menurun. Hal tersebut tentu tidak dimiliki oleh transportasi umum lainnya. selain keunggulan tersebut, ada beberapa kelebihan yang dimiliki becak motor BSA sehingga mampu bersaing dengan angkutan umum lainnya sampai saat ini. Keunggulan tersebut diantaranya yaitu :

4.1.1. Efisien Waktu

Bagi beberapa masyarakat, menggunakan transportasi yang hemat waktu adalah alasan utama untuk segera sampai ke tempat tujuan dengan cepat. Becak motor BSA memiliki rute mencakup seluruh daerah yang ada di kota Pematang

Siantar. Tetapi tidak harus melewati jalan-jalan tertentu seperti angkutan umum mini bus. Seperti yang di ungkapkan Ibu Lina (32) yang sehari-hari berjualan membuka rumah makan di Pasar Horas :

“kalau saya lebih bagus naik becak, saya kan tiap hari bawa barang banyak untuk jualan, jadi lebih enak naek becak barang gak perlu dipangku, diletakkan dibelakang becak bisa. Lagian saya udah jadi pelanggan tetap naek becak, terkadang dalam satu hari saya bisa 2 bahkan sampai 3 kali naek becak. Kalau naek mopen sedikit payah, lagian jauh dari rumah saya, mesti jalan kaki sejauh 300 meter terus barang bawaan sulit diletakkan didalam mopen”.

Berbeda dengan angkutan lainnya seperti angkutan umum minibus yang harus melalui rute yang rumit atau terkesan lebih lama. Hal tersebut dikarenakan angkutan umum mini bus sudah memiliki peraturan untuk melewati rute yang ditentukan oleh perusahan mereka. Ini juga menyebabkan masyarakat sedikit enggan untuk menggunakan angkutan roda empat.

Dalam hal ini ada terjadi perbedaan waktu diantara kedua jenis transportasi tersebut. Becak motor BSA memiliki waktu yang singkat untuk mencapai suatu tujuan. Sementara angkutan umum roda empat memiliki waktu yang sedikit lama dikarenakan rute yang dilewati harus berkeliling terlebih dahulu.

4.1.2. Kenyamanan

Becak motor BSA dirancang hanya untuk memuat penumpang sebanyak dua orang dan dilengkapi dengan tempat barang dibagian belakang bak becak. Penumpang tidak perlu harus berdesakan antara satu sama lain dan bisa meletakkan barang bawaan mereka dibagian belakang becak.

Sangat berbeda dengan angkutan umum mini bus yang mempunyai kapasitas penumpang lebih banyak. Namun hal tersebut menjadi kendala ketika situasi didalam mini bus dipenuhi penumpang. Orang-orang harus berdesakan atau berhimpitan untuk mendapatkan tempat duduk didalam angkutan mini bus. Dalam kondisi seperti ini para penumpang terkendala untuk meletakkan barang bawaan yang dimiliki, dikarenakan ruang yang tersedia sangat terbatas. Hanya tersedia untuk tempat duduk para penumpang saja. Ibu Lina juga mengungkapkan mengenai kenyamanan menggunakan beck motor BSA:

“Tentu lebih nyaman naik becak BSA lah dek, satu sisi bisa muat banyak barang sisi lain juga ketika naik becak bisa ngayung- ngayung seperti naik ayunan anak-anak, lebih nyamanlah pokoknya. Kadang kalau bawa banyak barang kan abang becak suka bantu nurunkan barang, kadang sampe diantar ke dalam pajak. Kalau naik angkot suasananya pengap, musiknya nanti yang entah kayakmana. Macam mau pecah kepala ini kalo naik angkot, terus supirnya itu suka ugal-ugalan dijalan”.

4.1.3. Transportasi 24 Jam

Becak motor BSA memiliki rute mencakup seluruh kota Pematang Siantar dan daerah perbatasan dengan kabupaten Simalungun. Moda transportasi ini tidak mengenal istilah waktu, bahkan sampai larut malam dapat kita jumpai becak motor BSA. Ada beberapa lokasi pangkalan yang dapat kita jumpai becak BSA sampai malam hari diantaranya : Pasar Parluasan, RSU Djasemen Saragih, RS Vita Insani, dan Simpang Ramayana. Para penarik becak biasanya berada pada pangkalan dimulai pada pukul 20:00 hingga 05:00 WIB. penumpang yang mereka angkut biasanya masyarakat yang baru saja tiba di kota menggunakan bus lintas provinsi. Masyarakat tersebut menggunakan becak BSA dikarenakan tidak

adanya mopen pada malam hari. Tetapi penumpang pada malam hari tidaklah seramai pad siang dan pagi hari. Hanya satu sampai 3 orang saja yang menggunakan becak pada malam hari. Seperti hasil wawancara dengan Bapak Hutagaol yang pernah bekerja menarik becak pada malam hari :

“Saya dulu sempat narek becak malam hari, biasanya orang-orangnya yang baru pulang dari luar kota naek bus antar lintas provinsi. Kan orang itu sampainya malam, ditengoknya gak ada mopen lagi ya terpaksalah naik becak orang-orang tadi. Kalau ongkos ya tetap gak ada kita rubah sedikitpun”.

Berbeda dengan angkutan umum roda empat yang hanya beroperasi dimulai pukul 05:00 sampai dengan 20:00 WIB. hal ini dikarenakan pada malam hari tidak ada lagi penumpang/masyarakat yang beraktivitas ataupun bepergian menggunakan transportasi umum, kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.

4.2 Penyebab Berkurangnya Becak Motor BSA di Kota pemtang Siantar

Pada tahun 1958 sampai dengan 1959 dimana motor BSA mulai dijadikan sebagai transportasi umum roda tiga menggantikan sado sebagai transportasi umum pertama di kota Pemtang Siantar. Ditahun 1974 sampai 1978 populasi sepeda motor BSA meningkat drastis, diperkirakan jumlahnya saat itu mencapai ±3000 unit. Meningkatnya populasi motor BSA pada masa itu disebabkan karena meningkatnya permintaan pasar akan becak motor BSA. sehingga memaksa para agen jula beli motor untuk mencari motor ke berbagai daerah di Indonesia dan memperjual belikannya kembali di Pematang Siantar untuk dijadikan sebagai becak penumpang.

Memasuki pertengahan tahun 2000 an, populasi becak motor BSA lambat laun semakin berkurang. Ditahun 2006 jumlah dari kendaraan ini hanya berkisar ± 800 unit di kota Pematang Saintar. Jumlah tersebut terus merosot menjadi ± 300 unit ditahun 2009. Diperkirakan dari periode tahun 1979 hingga 2009 ada lebih dari 2.700 unit becak dan sepeda motor BSA menghilang. Sampai dengan saat ini jumlah becak motor BSA terus berkurang setiap tahunnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya jumlah kendaraan ini, diantaranya yaitu :

4.2.1. Munculnya Becak Motor Mesin Jepang

Perkembangan zaman membawa perubahan dari segala aspek. Teknologi dalam transportasi adalah aspek yang paling sering terpapar perkembangan zaman. Setiap tahun bahkan dalam jangka waktu tiap bulan perubahan selalu terjadi dikedua spek ini, mengikuti permintaan pasar dari tahun ke tahun. Bentuk dan teknologi transportasi setiap tahunnya berubah dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satu bentuk trasnportasi yang terpapar dampak perkembangan transportasi yaitu becak motor di Pematang Siantar.

Munculnya becak motor bemesin jepang terjadi diantara tahun 2008 sampai 2009. Becak yang awalnya menggunakan motor BSA perlahan-lahan bertransformasi menggunakan sepeda motor buatan Jepang. Perubahan ini terjadi dikarenakan himpitan ekonomi yang dialami para penarik becak itu sendiri. Para abang becak yang dulunya menggunakan becak motor BSA terpaksa menjual becaknya untuk menutupi kebutuhan ekonomi sehari-hari. Bapak Hutagaol (58) yang terpaksa menggunakan becak motor mesin Jepang. Beliau mengungkapkan :

“Dulu saya punya becak BSA, itu becak warisan dari Bapak saya dulunya. Tapi tahun 2011 kemarin saya jual karena butuh uang untuk

biaya anak-anak sekolah. Kalo mengharapkan dari narek becak kurang cukup. Penumpang pun sepi karena bnyak kali angkot yang berkeliaran di siantar ini. Istri pun cuma buka warung kecil-kecilan depan rumah, itupun uangnya gak seberapa, Cuma cukup beli bedaknya aja. Saya jual kemarin harganya Rp. 45.000.000, orang daerah Jambi yang beli. Hasil jual becak lumayan buat keluarga, sisanya saya belikan kereta Jepang untuk jadikan becak lagi. Soalnya dengan cara narek becak saya bisa kerja, di suruh kerja lain gak bisa karen udah tua”.

Perkembangan becak motor Jepang setiap tahunnya teruslah meningkat. Diperkirakan dalam jangka satu tahun tumbuh sekitar 15% di tahun 2015. BOM’S memperkirakan jumlah becak motor jepang berjumlah ± 400 unit. Populasinya meningkat tiga kali lipat dari becak motor BSA. sebagian dari jumlah 400 unit becak motor jepang dahulunya juga memiliki becakmotor BSA dan berprofesi sebagai penarik becak. Sementara sebagian lainnya merupakan pemain baru, dalam artian baru menggeluti profesi sebagai penarik becak.

Peningkatan dari becak motor Jepang di kota Pematang Siantar semakin memperparah keberadaan becak motor BSA. Jumlah dari becak motor jepang yang begitu banyak berdampak dengan semakin sedikitnya jumlah dari penumpang yang menggunakan transportasi roda tiga.

Foto 1.13 Becak motor bermesin Jepang

Dokumen terkait