DAFTAR INFORMAN
1. Nama : Kusma Erizal Ginting
Pekerjaan : Pengusaha (President BOM’S)
2. Nama : Yatmianto
Pekerjaan : Tukang Becak Motor BSA
3. Nama : Selamet
Pekerjaan : Tukang Becak Motor BSA
4. Nama : Hutagaol
Pekerjaan : Tukang Becak Motor
5. Lina : Lina
Pekerjaan : Wiraswasta
6. Nama : Syafi’i
Pekerjaan : Mekanik Motor BSA (Bengkel Leo)
7. Nama : Erdman
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Dinas Kebudyaan dan Pariwisata
Kota Pematang Siantar)
8. Nama : Ferdinand Pasaribu
Pekerjaan : Pegawai Negeri (Dinas Perhubungan Kota Pematang
INTERVIEW GUIDE
Transportasi Umum Roda Tiga Becak Birmingham Small Arms (BSA) di Kota Pematang Siantar
BAB Isu Utama Variabel Aspek Parameter Metode Sumber Data
II Luas Wilayah
Luas wilayah setiap kecamatan-kecamatan di
Kota Pematang Siantar
Studi pustaka Pemko Pematang Siantar
Kependudukan
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
dan suku bangsa
Studi pustaka Pemko Pematang Siantar
Gambaran Umum Kota Pematang Siantar
Sejarah Kota Pematang Siantar
Awal mula terciptanya
Kota Pematang Siantar Studi pustaka
Pemko Pematang Siantar
Sarana dan prasana Kota Pematang
Siantar
Sarana dan prasarana kota baik pendidikan, kesehatan, transportasi,
dan perdagangan
Studi pustaka Pemko Pematang Siantar
III Sepeda motor BSA
Sejarah Pabrikan BSA dan kegunaannya sebagai
kendaraan perang, masuknya motor BSA ke
Indonesia
Becak Motor Birmingham Small Arms (BSA)
Perubahan fungsi motor BSA menjadi trasportasi umum roda
tiga
Diubah menjadi transportasi umum, jenis
motor BSA, jumlah, tarif/ongkos,lokasi
pangkalan becak
Wawancara dan
observasi Informan
BSA Owner Motor Cycle Siantar
(BOM’S)
Latar belakang terciptanya BOM’S, struktur organisasi, visi dan misi,
divisi bikers, dan divisi becak
Wawancara dan
observasi Informan
IV Keberadaan becak
motor BSA saat ini
Yang melatar belakangi berkurangnya becak motor
BSA
Wawancara dan
observasi Informan
Becak Motor Birimingham Small Arms (BSA) Sebagai
Transportasi Umum Yang unik di Kota Pematang
Siantar
Penumpang becak motor BSA
Alasan mengapa Becak motor BSA saat ini mulai
kehilangan penumpnag dan peran becak motor
BSA terhadap perekonomian abang
becak
Wawancara dan
observasi Informan
Permasahan yang dialami penarik becak
saat ini
Lokasi pangkalan becak, munculnya angkutan umum dan becak bermesin
Wawancara dan
jepang, serta rute atau trayek
Perencanaan untuk mempertahankan keberadaan becak
motor BSA
EMTURAB’S, Becak motor BSA sebagai cagar
budaya dan kendaraan pariwisata resmi di
Pematang Siantar
Wawancara dan
Daftar Pustaka
Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Beals, Ralph I dan Hoijer, Harry. 1959. An Introduction To Anthropology.
Eddy, Sutrisno. 2000. Kisah-kisah Penemuan Sepanjang Zaman Transportasi. Jakarta: Inovasi.
Eddy, Sutrisno. 2010. Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : PT.Bineka Cipta.
Koentjaraningrat. 1979. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press.
Nasution, Asmaran. 2005. Peran Angkutan Umum di Kota Pematang Siantar Dan Kaitannya Dengan Pengembangan Wilayah. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Miro, Fidel. 2004. Pengantar Rekayasa Dasar Transportasi. Bandung: Jurusan Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata.
Setijowarno, Djoko. 2003. Perencanaan Transportasi Untuk Mahasiswa, Perencana, dan Praktisi. Jakarta: Erlangga.
Sjafrizal, 2012. Ekonomi Wilayah Dan Perkotaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tambunan, Angelina. 2011. Kemajemukan Hukum Dalam Pengoperasian Angkutan Umum. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Sumber online :
Profil Kabupaten/Kota Pematang Siantar.pdf
Sejarah dan peranan becak siantar.pdf
Undang-undang Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar
http://Agung Laksana Dkk, Tinjauan Ekonomis Alih Fungsi Kapal Feri
Penyebrangan Surabaya-Madura Sebagai Kapal Pariwisata,(Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.pdf
www.Transportasi Berkelanjutan.com (diakses 9 Oktober 2015)
BAB III
Becak Motor Birmingham Small Arm’s (BSA) di Kota Pematang Siantar 3.1 Sejarah Pabrikan Birmingham Small Arms (BSA)
Birmingham Small Arms (BSA) merupakan sebuah merk yang
memproduksi senapan angin dan pistol (airgun dan shotgun) dari negara Inggris.
Sebelum itu, pabrikan ini membuat persenjataan milik militer, peralatan olahraga,
sepeda, sepeda motor, mobil, bis, baja, pencetakan logam, aneka mesin,
pembersih batubara, dan proses krom. Pabrikan ini sempat menjadi salah satu
produsen sepeda motor terbesar di dunia.
BSA pada sekitar tahun 1929, pada masa era Perang Dunia 2 , BSA
memiliki 67 pabrik yang digunakan dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
pembuatan senjata dan amunisi . Mereka menghasilkan lebih dari satu juta
senapan Lee Enfield , senapan mesin Sten dan sekitar setengah juta senapan mesin
Browning.
Disebabkan karena turunnya angka penjualan dan minimnya investasi
produk baru BSA dan termasuk pada jenis sepeda motor Tirumph Motorcycles
yang merupakan salah satu grup dari BSA. Hal ini mengakibatkan permasalahan
secara berantai terhadap keseluruhan grup perusahaan. Jack Stranger (pemilik
perusahaan Ariel) yang masuk ke perusahaan BSA pada kala itu berhasil menjadi
pemimpin perusahaan seiring beralihnya kepemilikan saham atas perusahaan
Triumph pada tahun 1951. Bisnis sepeda dan sepeda motor BSA Cycles Ltd di
jual kepada Raleigh Industries pada tahun 1957.
dan kiri dan bukan hal mudah untuk menyeimbangkan diri agar pengendara tidak
terjerembab ke depan dan ke belakang. Tepat di tengah kedua roda tersebut
terdapat kursi untuk pengendara dan juga alat untuk memutar gear roda. Di bagian
belakang juga terdapat roda yang sangat kecil. Hal ini di peruntukkan supaya
pengendara tidak mudah terjatuh kebelakang.
Perusahaan motor BSA Ltd yang memproduksi sepeda dan sepeda motor
BSA didirikan sebagai anak perusahaan dari perusahaan induk BSA pada tahun
1919 di bawah direktur Charles Hyde.
Sepeda motor pertama yang dibuat pabrikan BSA di awal 1900-an (
sebelum BSA Motorcycle Ltd) menggunakan Minerva Belgia yang tersedia secara
komersial dipasang ke salah satu frame sepeda mereka. Untungnya, mereka bisa
menemukan permasalahan mesin sebelum dipasarkan sehingga tidak terjadi. Pada
tahun 1910 perusahaan itu memperkenalkan model sepenuhnya dari desain dan
produksi sendiri.
BSA Gold Star (1938-1963), tipe ini merupakan salah satu seri motor BSA
yang populer di Indonesia. Motor ini memiliki kapasitas mesin 350 cc dan juga
500 cc dengan 4 percepatan 4 langkah. Jenis ini memperoleh reputasi seagai salah
satu mesin tercepat pada tahun 1950 an. Motor ini sangat populer karena tenaga
dari mesin yang dihasilkan cukup tinggi.
Disamping motor ini merupakan buatan tangan dengan bentuk perubahan
dibagian tenaga atau mesin. BSA juga datang dari pabrik yang menampilkan
hasil tes dynamometer. Setiap calon pemilik yang ingin membeli jenis ini dapat
melihat secara langsung tenaga mesin yang di hasilkan dari jenis BSA ini. hal ini
di pajang belum di pasang aki, air baterai oli, dan bensin. Sehingga para calon
pembeli tiba bisa mendapatkan peforma yang lebih baik.
Kemudian masuk BSA jenis M20 merupakan jenis sepeda motor yang
banyak diproduksi saat perang. Di pabrik mereka Small Helath, Birmingham.
Setelah perang, jenis M20 berubah kepemilikan dan menyebar ke seluruh dunia
termasuk Indonesia. Fungsi awalnya yang ditujukan untuk perang. Kendaraan ini
memperlihatkan desain yang kokoh dan juga kuat sehingga banyak yang
menyukainya untuk tugas-tugas medan berat.
M20 termasuk salah satu sepeda motor yang paling lama diproduksi dalam
sejarah sepeda motor Inggris, yaitu dari tahun 1937-1955. Dengan mesin silinder
tunggal side klep 4 percepatan berkapasitas 469 cc. M20 telah melayani
bangsanya semasa perang dan kemudian paad pasca perang menyebar ke seluruh
dunia.
Seri dari M20 di produksi pertama kali pada tahun 1937 di ikuti dengan
beberapa jenis motor BSA seri M lainnya. Seperti BSA M19 350cc OHV sports,
M20 500cc Tourer, M 21 600cc, M22 500cc OHV Tourer dan M23 “Empire
Star”, untuk tugas off road. Sepeda motor BSA sebenarnya memiliki bobot yang
terlalu berat, handling yang tidak mudah, serta mempunyai ground cleareance
yang terlalu pendek. Namun secara keseluruhan, seri M20 dibuat cukup baik dan
dapat diandalkan serta suaranya yang relatif ringan atau tidak berisik.
Keunggulannya ini yang menjadikan seri M20 banyak di pergunakan saat perang.
M20 diproduksi terus hingga akhir perang dan mengeluarkan sebanyak
perubahan seperti model sebelum perang. Tetapi, tetap mempunyai perbedaan
dengan seri WDM20 yang mempunyai enam bagian dalam satu kopling,
mempuyai kotak peralatan, sespan, spakboryang lebih lebar.
Sebuahtulisan merkBSA dari logam berbentuk sayap di pasang di bagian
lambang motor untuk memberikan kesan menarik pada calon pembeli motor. Pada
tahun 1948 jenis BSA M21 di desain kembali dengan menggunakan rangka
model terbaru. Modifikasi atau perubahan ini penting untuk mengakomodasi
pergerakan roda yang amat cepat dan besar. Pada bagian Gearboxjuga tela di ubah
pada jenis ini ditahun 1948.
Tepat pada tanggal 19 November 1940. Pabrik BSA M20 di Armoury
Road, Small Heath, Birmingham di hancurkan oleh bom angkatan udara Jerman.
Pabrik BSA merupakan salah satu target utama pengeboman tentara udara
Jerman. Tepat pukul 21:25 malam pesawat Jerman terbang rendah di atas pabrik
BSA dan menjatuhkan dua bom yang menghancurkan ujung selatan pabrik.
Total 53 pekerja tewas dan 89 korban luka-luka dalam tragedi tersebut.
BSA mengalami banyak kerugian, kerugian terbesar terdapat di hancurnya
peralatan pabrik untuk membuat sepeda motor. Namun pada masa itu BSA
mempunyai banyak pabrik sehingga proses produksi dipindahkan ke pabrik yang
lain dan tetap memproduksi jenis M20.
Pada tahun 1955 produksi motor jenis M20 berakhir, walaupun persediaan
motor model militer terus dipasarkan oleh toko-toko motor hingga pertengahan
tahun 60-an.
Bisnis sepeda dan sepeda motor BSA Cycles Ltd di jual kepada Raleigh
masih dipegang Inggris digebrak oleh produsen Honda Jepang dengan CB 750
nya. Pasar dunia mulai beralih ke Honda yang lebit praktis, awet, murah, dan irit
bahan bakar.
Pada masa itu pabrikan BSA mulai mengalami kebangkrutan secara
perlahan. Lalu menyusul tiga tahun kemudian pemilik perusahaan harus menutup
pabriknya. Triumph sebagai salah satu grupnya juga menyusul empat tahun
kemudian setelah terombang-ambing mencoba bertahan dan akhirnya mereka juga
menutup dan menyudahi produk mereka sendiri.
3.2 Motor BSA Sebagai Kendaraan Perang
Motor BSA merupakan salah satu merek motor yang sudah cukup lama
berada di Indonesia. Jenis Triumph, Ariel, Royal Andville, Mecchless, Norton,
BMW, dan juga Harley Davidson merupakan merek motor yang dahulunya juga
sempat masuk ke Negara Indonesia. namun sebagian dari merek-merek tersebut
ada yang digunakan sebagai kendaraan perang dan ada juga yang diperuntukkan
sebagai kendaraan untuk perkebunan.
Gambar 1.2 Tentara Inggris saat melakukan penyerbuan ke negara Indonesia
Sumber
3.2.1 Periode Pertama
Sebelum kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan pada saat itu
Indonesia masih dijajah oleh Bangsa Belanda. VOC menduduki Indonesia hampir
tiga setengah abad lamanya. Pada masa penjajahan ini motor BSA mulai
berdatangan satu persatu. Hanya beberapa unit saja yang di bawa ke negara
Indonesia.
Motor BSA dahulunya di bawa oleh perorangan, kaum yang membawa
kendaraan ini adalah para Pendeta dan Pastur yang datang dari Belanda dan
Jerman. Para pastur dan pendeta tadi menggunakan motor BSA sebagai kendaraan
mereka untuk menyebarkan agama/ajaran Kristen di negara Indonesia.
Jumlah para pendeta yang masuk ke negara Indonesia pada saat itu
jumlahnya sangat sedikit. Tidak heran jika pada masa itu jumlah motor BSA yang
ada di Indonesia jumlahnya hanya beberapa unit saja.
Kendaraan ini sangat membantu pergerakan para Misionaris untuk
menjalankan misi penyebaran agama kristen di Indonesia. Membantu mereka
untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit di tempuh dengan menggunakan
kendaraan roda empat.
3.2.2 Periode Kedua
Periode ini dapat dikatakan sebagai masa peralihan, dimana kekuasaan
Belanda mulai runtuh seiring dengan masuknya para penjajah dari Jepang. Jepang
menjajah negara Indonesia selama tiga setengah tahun,tepatnya pada periode 1942
Hal itu membuat Belanda harus rela menyerahkan Indonesia yang merupakan
negara jajahannya untuk diserahkan kepada Jepang.
Belanda berhasil di pukul mundur oleh Jepang dan membuat mereka harus
kembali ke negara asalnya. Setelah beberapa waktu, Belanda ingin berniat
kembali ingin merebut Indonesia dari jajahan Jepang. Amerika Serikat sebagai
negara Adikuasa pada masa itu dijadikan sekutu oleh pemerintah Belanda. negara
Inggris yang pada dasarnya tentara kolonial dan merupakan salah satu sekutu di
antara kedua negara ini diutus untuk membantu Belanda mendapatkan Indonesia
kembali. Operasi merebut Indonesia ini dipimpin langsung oleh jendral mereka
yang bernama Raffless.
Jendral Raffless secara langsung memimpin pasukan Inggris untuk terjun
langsung ke Indonesia dan mengalahkan Jepang. Pada masa ini para tentara
Inggris menggunakan motor BSA secara besar-besaran, jumlahnya mencapai
ribuan unit. Penggunaan motor BSA sangat membantu pasukan Inggris dalam
medan peperangan melawan Jepang. Motor BSA unggul dalam medan yang
berbukit-bukit, dimana negara Indonesia merupakan negara dengan bentuk tanah
Gambar 1.3 para tentara Inggris saat melakukan latihan menembak diatas motor BSA M20
Sumber
3.3 Sejarah Masuknya Motor BSA ke Kota Pematang Siantar
Di kota Pematang Siantar sendiri dahulunya motor BSA ini sudah ada,
namun jumlahnya hanya beberapa unit saja. Motor ini digunakan untuk
kepentingan militer di kota Pematang Siantar. Pada tahun 1946 kota Pematang
Siantar sempat dijadikan sebagai pusat komando militer dan pemeritahan provinsi
Sumatera Timur. Mengetahui hal tersebut Belanda/NICA dan sekutu berusaha
menguasai kota Pematang Siantar untuk melakukan agresi militer ke daerah
tersebut. namun pada tahun 1947 Belanda dan tentara sekutu berhasil di pukul
Belanda dan tentara sekutunya menggunakan motor BSA untuk mempermudah
akses mereka dalam menguasai kota Pematang Siantar.
Setelah zaman kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya pada tahun
1949. Pada saat itu berakhirnya masa penjajahan negara Belanda dan Jepang di
Indonesia. Motor BSA yang sebelumnya digunakan sebagai kendaraan perang
oleh tentara Belanda dan sekutunya di tinggal begitu saja di Indonesia. Kendaraan
ini merupakan kendaraan rampasan perang yang didapat dari tentara Inggris.
Diperkirakan jumlah motor ini hampir menyentuh angka empat ribu unit di
seluruh Indonesia. Pulau Sumatera dan Jawa merupakan daerah yang paling
banyak di temui sepeda motor BSA ketika zaman kemerdekaan.
Jenis BSA yang masuk ke Indonesia terkhususnya di Pematang Siantar
terdiri dari berbagai jenis berdasarkan kapasistas mesin. Dimulai dari kapasitas
mesin yang rendah hingga jenis BSA kapasitas mesin tinggi.
3.3.1 Transportasi Umum Sebelum Adanya Becak Motor BSA di kota Pematang Siantar
Transportasi umum merupakan pergerakan yang bertujuan untuk
memindahkan atau membawa suatu objek dengan tujuan yang sama dan dengan
jumlah yang relatif banyak. Setiap kota-kota juga memiliki transportasi umum dan
beserta sejarahnya. Termasuk salah satu kota Pematang Siantar yang memiliki
sejarah akan transportasi umum roda tiganya.
Sebelum adanya becak motor BSA pada periode tahun 1900-an hingga
1960, kota Pematang Siantar mempunyai kendaraan umum yang sangat
dilengkapi dengan dua buah roda besar yang terbuat dari kayu dan dilapis dengan
bantalan karet keras.
Kusir sebagai pemegang kemudi dan dibelakang bangku kusir terdapat dua
buah bangku untuk para penumpang. Trayek dari sado ini hanya dalam lingkup
kota Pematang Siantar. Banyak terdapat di pusat kota Siantar seperti Lapangan
Haji Adam Malik, Pajak Horas, dan seputaran Jalan Merdeka serta Jalan Sutomo.
3.3.2 Awal Mula Motor BSA Menjadi Transportasi Umum Roda Tiga
Setelah Belanda dan Jepang meninggalkan tanah air disusul dengan
kemerdekaan Indonesia. Segala jenis peralatan perang negara-negara penjajah
baik dari senjata api hingga pesawat tempur ditinggalkan begitu saja. Termasuk
didalamnya motor BSA. Jumlah motor yang ada di Indonesia pada masa itu
berjumlah ribuan unit. Bahkan tidak ada yang merawat kendaraan tersebut dan
biarkan begitu saja.
Sebagian kecil motor tersebut digunakan oleh asisten perkebunan karet
dan kelapa sawit. Jarak dan medan terjal merupakan alasan kuat mengapa para
asisten perkebunan dulu menggunakan motor BSA sebagai kendaraan mereka.
Disamping itu, bahan bakarnya juga tidak terlalu boros.
Melihat transportasi umum di kota Pematang Siantar pada masa itu hanya
berupa Sado yang memiliki penggerak tenaga kuda. P Siahaan dan
rekan-rekannya membuat suatu inovasi ataupun terobosan untuk membuat transportasi
umum roda tiga.
Sepeda motor BSA yang merupakan buatan Ingris dahulunya digunakan
sebagai transportasi perang dunia ke II di pulau Sumatera dan Jawa. Rata-rata usia
1948, 1952, 1953, 1954, 1955, dan 1956. Sarana angkutan roda tiga dahulunya
dirintis oleh P Siahaan pada tahun 1956, dengan becak motor berkekuatan 125 cc,
bermerek Frans Barnet, Alpino, Filler, KK, dan SAF. Sayangnya becka generasi
pertam ini tidak bertahan lama. Hal ini disebabkan karena dahulu jalanan kota
Pematang Siantar masih bertekstur batu koral dan sering berlumpur. Sehingga
becak motor tidak sanggup mengantar enumpang sampai depan rumah
dikarenakan jalan yang sempit dan berlumpur.
Dahulu becak Siantar semula berbentuk bak sampan, seperti becak mesin
di Medan saat ini. bentuk tempat duduk yang terletak di sebeah kiri setinggi satu
meter untuk dua orang, hanya terbuat dari terpal. Pada sisi kanan dan kirinya
diberi besi penyangga bisa dilipa-lipat. Perombakan pada bak penumpang terjadi
pada tahun 1970-an.
Bak ataupun tempat penumpang terbuat dari rangka pipa baja tebal.
Menggunakan satu buah jok berkapasitas dua orang penumpang di dalam bak.
Dibagian depan bak becak dibuat kaca sebagai pelindung dan dibagian belakang
dibentuk sebuah keranjang barang untuk meletakkan barang para penumpang.
Bagian atap becak ditutupi dengan terpal yang terbuat dari semi kulit untuk
melindungi penumpang dari cuaca panas dan hujan. Untuk memberikan rasa
nyaman, para pemuda meletakkan dua buah per (besi pegas) dibagian bawah bak
becak. Ini dilakukan untuk meredam getaran ketika becak memasuki kondisi jalan
yang berlubang.
Pada tahun 1960-an jalanan kota Pematang Siantar diramaikan dengan
(PBMS). Semua jenis sepeda motor tersebut dilakukan uji tes kelayakan untuk
melihat seberapa tangguh kesemua motor-motor tersebut jika dijadikan becak
nantinya..
Setelah dilakukan uji jalan, ternyata kebanyakan dari jenis motor tadi tidak
mampu untuk dijadikan becak. Seperti merek BMW, jenis motor ini tidak mampu
dikarenakan Handle Kick motor BMW terletak di sebelah kiri. Sehingga saat
melakukan perubahan gear sedikit mengalami kesulitan. Kemudian merek Harley
Davidson, motor ini juga tidak mampu digunakan sebagai becak. Titik
permasalahannya yaitu penggunaan bahan bakar motor Harley Davidson terlalu
boros. Untuk suku cadangnya sendiri juga sangat sulit di dapat dan sulit dilakukan
pencangkokkan suku cadang motor lain ke dalam mesin Harley Davidson.
Tentunya jenis motor ini akan membutuhkan biaya yang sangat besar nantinya.
Untuk merek Norton, Triumph,dan Ariel yang merupakan grup/partner
merek BSA di Inggris juga dilakukan tes percobaan. Namun juga mengalami
kendala. Mesin dari jenis motor ini sering cepat panas jika berjalan di jalan yang
menanjak. Pematang Siantar adalah salah satu kota yang memiliki topografi tanah
yang berbukit-bukit rendah. Maka tak heran jika di daerah ini banyak ditemui
jalan yang menanjak dan menurun.
Setelah melakukan beberapa kali percobaan dan mengalami berbagai
macam kendala. Akhirnya motor BSA dicoba untuk digandengkan dengan bak
penumpang lalu diuji jalan di sekitar daerah Pematang Siantar. Beberapa kali uji
coba, jenis motor inidi nilai tangguh dan juga hemat bakan bakar ketika
mengalami sedikitpun permasalahan. Sementara untuk suku cadangnya juga bisa
dikawinkan dengan merek motor lain.
3.3.3 Jumlah Becak Motor BSA dari Periode 1958 hingga 2016
Pada periode tahun 50-an hingga 60-an jumlah motor BSA yang sudah
dijadikan becak penumpang masih sedikit. Jumlahnya berkisar 70 unit saja di kota
Pematang Siantar. Ketika becak ini sudah beroprasi menjadi transportasi umum,
banyak orang yang ingin memiliki becak BSA. Kebanyakan untuk dijadikan
profesi sebagai tukang/abang becak. Seperti yang diungkapkan salah satu
informan penulis Bapak Yatmianto yang berprofesi sebagai penarik becak :
“Dulu masih SMP Saya udah narek becak dek pas tahun 1997, cuman terputus pada tahun 1998 sampai tahun 2000. Itu Aku posisinya di luar kota. Merantaulah ceritanya pada waktu itu.dulu hampir rata-rata anak sekolah atau anak kuliahan jadi tukang becak. Sampai-sampai orang itu ditawari jadi pegawai negeri sipil (PNS) pun gak mau. Karena kerja jadi Abang becak dulu cukup menjanjikan. Itu pas tahun 80 an kebawahlah. Dulu pegawai negeri juga banyak yang narek becak. Karena gaji pegawai negeri dulu itu sedikit, lebih banyak uangnya kalo narek becak.”
Sumber. Dokumentasi pribadi tahun tahun 2016
Pada tahun 60 an permintaan akan kendaraan becak BSA semakin
meningkat. Banyaknya permintaan motor BSA pada masa itu membuat Mbah
Lanang, Wak Rohim, Pak Siahaan, dan Pak Tukino14
Di kota Pematang Siantar motor-motor tersebut dikumpulkan dan mulai
diperbaiki secara perlahan. Dirakit kembali sesuai dengan bentuk aslinya
kemudian dijadikan sebagai becak penumpang. Dibutuhkan waktu yang cukup
lama untuk memperbaiki semua motor-motor tersebut. Hal ini dikarenakan suku berusaha untuk mencari
motor tersebut ke berbagai daerah. Daerah-daerah yang menjadi incaran motor
BSA yaitu : Medan, Binjai, Tarutung, Kisaran, Tanjung Balai, Galang, Balige,
dan seputaran daerah di Sumatera Utara. Bahkan mereka mencari ke luar provinsi
hingga luar pulau Sumatera yaitu pulau Jawa seperti daerah Bali, Banyuwangi,
Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Madura. Namun, ada juga beberapa orang
yang secara personal berinisiatif untuk mencari motor BSA ke berbagai daerah
untuk dijual kembali di kota Pematang Siantar.
Untuk motor BSA yang didapat di daerah pulau Jawa, Mbah Lanang dan
rekan-rekan lainnya membawa motor tersebut dari pulau Jawa menggunakan
kapal Tampomas III. Jumlah yang dibawa pada masa itu sekitar ratusan unit
secara berkala. Keadaan dari semua kendaraan tersebut dalam keadaan mati dan
bahkan tidak dapat berfungsi lagi. Motor BSA tersebut hanya dihargai dengan
satuan kilogram (kg). Karena motor-motor BSA yang didapat sudah menjadi
barang rongsokan ataupun besi tua yang tidak terpakai kembali.
14
cadang motor BSA sudah tidak di produksi kembali karena pabrik BSA yang ada
di kota Birmingham, Inggris sudah lama tutup.
Pada masa perkembangan motor BSA di kota Pematang Siantar. Tepatnya
pada tahun 1974 hingga 1978 merupakan masa keemasan dari motor BSA.
Populasi dari keseluruhannya yang terdapat di kota Pematang Siantar sekitar ±
3000 unit. Pada periode ini tercatat sebagai jumlah terbesar sepeda motor BSA di
kota pematang Siantar. sebagian dari seluruh jumlah tersebut sudah menjadi
transportasi umum roda tiga di kota Pematang Siantar.
Pada kutipan sebuah artikel dari Bangka Pos yang menuliskan tentang
becak motor BSA terbitan tanggal 25 juli 2015. “Hanya beberapa negara saja
yang mempunyai jumlah terbanyak motor BSA seperti negara Inggris selaku
produsen motor BSA sekitar ± 800 unit, negara Finlandia sekitar ± 250 unit,
negara Australia sekitar ± 400 unit, dan Indonesia khususnya Pematang Siantar
sekitar ± 1000 unit ditahun 1995.” Hal ini menunjukkan bahwa jumlah terbanyak
sepeda motor BSA di dunia terdapat di kota Pematang Siantar. bahkan dinegara
asalnya Inggris jumlah sepeda motor BSA tidak kurang dari 800 unit saja.
Pada masa tahun 70an kota Pematang Siantar dijuluki sebagai kota Land
Of BSAyang mempunyai makna bahwa keberadan motor BSA paling banyak
terdapat di kota Pematang Siantar. Anggapan ini disebutkan sebagai gambaran
pusat dari keberadaan sepeda motor BSA.
3.3.4 Becak Motor BSA Sebagai Angkutan Umum di kota Pematang Siantar
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Perubahan motor
Siantar masih belum pasti. Tetapi hal tersebut diperkirakan tejadi pada tahun
1960an. Perubahan sepeda motor BSA menjadi transportasi umum roda tiga di
Pematang Siantar berlangsung secara perlahan, seperti yang telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya.
Ketika awal perubahan menjadi transportasi umum, bukan hanya merek
BSA saja yang digunakan. Namun beberapa merek sepeda motor buatan Eropa
juga digunakan seperti AJS, Triumph, Machles, Ariel, dan Norton.
Becak motor BSA sebagai penyedia jasa angkutan khalayak umum tentu
berada di bawah naungan Dinas Perhubungan pemerintahan Kotamadaya
Pematang Siantar. Khususnya di bidang Angkutan Umum yang mengatur segala
sesuatu tentang pelayanan transportasi umum di Pematang Siantar.
Seperti yang tertera pada Bab 1 pada Ketentuan Umum pasal 1 dari
Keputusan Menteri Perhubungan Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang
Dijalan dengan Kendaraan Umum. Di dalam keputusan tersebut ada beberapa
poin yang berkaitan dengan transportasi umum di kota Pematang Siantar.
Termasuk salah satunya yaitu becak motor BSA.
Dalam keputusan tersebut :
• Nomor 1, Angkutan adalah pemindahan orang dan/atau barang dari satu
tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan.
• Nomor 2, Jaringan transportasi jalan adalah serangkaian simpul dan/atau
ruang kegiatan yang dihubungkan oleh ruang lalu lintas sehingga
membentuk satu kesatuan sistem jaringan untuk keperluan
• Nomor 3, Kendaraan umum adalah setiap kendaraan bermotor yang
disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran baik
langsung maupun tidak langsung.
• Nomor 9, Angkutan Kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain
dalam satu daerah Kota atau wilayah ibukota Kabupaten atau dalam
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan menggunakan mobil bus umum
atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek.
• Nomor 21, Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan
memuat dan menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur
kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan
salah satu wujud simpul jaringan transportasi.
Di kota Pematang Siantar segala jenis transportasi umum di atur oleh dinas
Perhubungan Pemko Siantar bidang angkutan umum. Tidak hanya becak motor
BSA saja kendaraan umum di Pematang Siantar, ada juga Mopen15
Becak motor BSA menggunakan plat nomor kendaraan warna kuning. Plat
nomor warna kuning merupakan tanda bahwa kendaraan tersebut sebagai
kendaraan angkutan umum dan dibawah naungan Dinas Perhubungan bidang
Angkutan Umum kota Pemtang Siantar. Becak motor BSA saat ini tidak lagi
membayar pajak ataupun retribusi kepada pihak Dinas Perhubungan. Ini dengan
berbagai trayek yang telah di tetapkan. Selain itu taksi, namun taksi di Pematang
Siantar tidak begitu diminati oleh masyarakat. Sehingga angkutan taksi hanya
bertahan dalam jangka waktu 3 tahun saja tepatnya pada tahun 2009 hingga 2011.
15
dikarenakan becak BSA sudah memiliki peraturan dari pemerintahan kota
Pematang Siantar untuk tidak membayar pajak kendaraan atau retribusi apapun.
3.3.5 Lokasi Pangkalan becak motor BSA
Dalam menjalankan kendaraan umum tentu mempunyai tempat/lokasi
untuk menaikan atau menunggu penumpang. Mopen di Pematang Siantar hanya
memiliki dua lokasi pangkalan untuk menunggu para penumpang yaitu di
seputaran pasar Horas dan juga pasar Parluasan. Kedua daerah ini merupakan
pusat dari perdagangan barang di Pematang Siantar.
Berbeda dengan becak motor BSA. Lokasi pangkalan ada beberapa titik
lokasi, diantaranya yaitu di seputaran Jalan Sutomo, simpang Ramayana, simpang
jalan Cokro, RSU Djasemen Saragih, Pasar Horas, simpang jalan Wahidin,
simpang jalan Bandung, simpang jalan Surabaya, dan simpang jalan Diponegoro.
Sementara lokasi pangkalan becak di seputaran jalan Merdeka juga terdapat
beberapa titik yaitu, simpang Siantar Plaza, simpang jalan Bandung, simpang
jalan Wahidin, Pasar Horas, simpang jalan Cokro, Rumah Sakit Vita Insani, dan
Parluasan.
Pamgkalan becak bukan hanya sekedar digunakan untuk mendapatkan
penumpang saja. Tetapi merupakan salah satu tempat untuk saling berinteraksi
antar sesama penarik becak. Tempat berbincang-bincang, bercengkrama, bertukar
pikiran mengenai motor BSA, dan bahkan sebagai arena hiburan kecil bagi para
penarik becak. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan kejenuhan saat
menunggu penumpang, sehingga para penarik becak mengisi waktu dengan
berbagai cara. Seperti yang di ungkapkan Bapak Selamet yang berprofesi sebagai
“Kalau kami disini lagi nunggu penumpang paling cerita-cerita tentang becak, cerita-cerita tentang isu-isu saat ini contohnya politik atau olahraga. Ada juga main catur, main kartu domino. Semua itu kami buat untuk ngisi waktu aja, sambil nunggu penumpang biar gak pening kali mikirin penghasilan sama sepi penumpang ini”.
Bapak Selamet merupakan salah satu masyarakat yang berprofesi sebagai
penarik becak di kota pematang Siantar. Beliau sudah menggeluti pekerjaan ini
sejak tahun 1988. Saat ini beliau masih tetap bekerja sebagai penarik becak BSA,
lokasi pangkalan beliau terletak di Jalan Sutomo kota Pematang Siantar.
Foto 1.6 Pelataran parkir RS Vita Insani salah satu lokasi pangkalan becak Sumber. Dokumentasi Pribadi tahun 2016
3.3.6 Tarif/Ongkos becak motor BSA
Pada tahun 1990 an tarif/ongkos becak dalam sekali angkut berjumlah Rp
200 sampai Rp. 300. Dimana pada masa itu harga bahan bakar bensin hanya Rp.
400. Ongkos tergantung dari jarak yang ditempuh. Pada tahun 90, trayek dari
pusat kota menuju ke beberapa kelurahan di kota Pematang Siantar seperti
Tomuan, Timbang galung, Kampung kristen, Lapangan bola dan lain-lain hanya
Rp.300. Untuk tujuan yang jauh seperti simpang dua, rambung merah, beringin,
dan lain-lain dikenakan biaya sebesar Rp.800 sampai Rp.1000.
Setelah periode tahun 90an, ongkos becak motor BSA terus merangkak
naik dibarengi dengan naiknya harga bahan bakar bensin. Untuk saat ini, di tahun
2016 ongkos dari pusat kota menuju kelurahan-kelurahan terdekat seperti
Timbang galung, Tomuan, Kampung kristen, Sambo, Ade irma, dan lain lain
dikenakan harga Rp 15.000. untuk ongkos ke daerah yang lumayan jauh seperti
Simpang dua, Rambung merah, Beringin, dan lain-lain dikenakan tarif Rp. 20.000
3.3.7 Bengkel motor BSA di kota Pematang Siantar
Dalam setiap penggunaan barang baik berupa teknologi ataupun
transportasi tentu ada kerusakan yang dialami barang tersebut. motor BSA juga
tidak luput dari kerusakan. Baik dari mesin hingga ke bagian rangaka/body motor
BSA. Hal ini sisebabkan karena usia dari motor tersebut yang terbilang cukup tua,
lebih dari 50 tahun. Untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan tersebut ada
beberapa titik lokasi bengkel yang dapat membantu mengatasi kerusakan pada
mesin maupun rangka. Diantaranya yaitu :
• Taman Makam Pahlawan, Jln. Handayani
• Bengkel Wak Besari, Jln. Seram Bawah
• Bengkel Wak Rohim, Jln. Tombang
• Bengkel Leo. Simpang Rame
Keempat bengkel ini merupakan bengkel yang khusus menangani
motor-motor BSA. Bengkel-bengkel tersebut sudah lama berdiri sekitar tahun 70 an.
Namun dari empat bengkel tersebut hanya dua bengkel saja yang masih
beroperasi hingga saat ini. bengkel taman makam pahlawan dan juga bengkel Leo
yang hingga kini masih beroperasi. Untuk bengkel Bapak Besari dan juga
Foto 1.7 Bapak Syafi’i salah satu informan dan juga pemilik bengkel Leo Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016
Bengkel Leo yang terletak di Simpang Rame merupakan salah satu
bengkel yang masih aktif hingga saat ini. Bengkel ini berdiri sejak tahun 1976.
Pemilik dari bengkel Leo saat ini adalah Bapak Syafi’i (Wak Leo panggilan akrab
beliau). Dahulunya ayah dari Bapak Syafi’i bekerja sebagai TNI. Setelah masa
pensiun pada tahun 1974 ayah beliau berinisiatif untuk membuka bengkel untuk
motor BSA. Dibarengi dengan meningkatnya jumlah sepeda motor BSA yang
mencapai 3000 unit pada periode tahun 1974 hingga 1978. Di tahun 1968 Ayah
beliau juga sempat memiliki becak motor BSA sebanyak 6 unit dan juga sempat
berprofesi sebagai abang becak di kota Pematang Siantar. Namun kesemuanya
telah dijual keluar pulau Sumatera.
Pada tahun 1970 an bengkel ini melayani segala jenis kerusakan motor
BSA. Pada masa awal terbentuknya becak motor BSA, mekanik yang menangani
motor BSA hanya sedikit jumlahnya termasuk salah satunya Wak Syafi’i. Namun
motornya sendiri. Hal ini dikarenakan secara tidak langsung abang becak harus
dituntut untuk mengerti akan mesin dari motor BSA yang digunakannya. Jika
becak motor mereka mengalami kerusakan maka tidak perlu dibawa ke bengkel.
Biasanya abang becak sendiri yang memperbaiki kendaraannya.
Saat ini bengkel Leo sedang memperbaiki dua unit motor BSA.
Masing-masing motor tersebut diubah bentuknya menjadi jenis sespan (gandeng). Namun
tidak berupa kendaraan becak melainkan menyerupai bentuk aslinya seperti motor
BSA jaman dahulu. Seperti yang diungkapkan Bapak Syafi’i.
“Kalau kita disini sistem kerjanya pemesanan. Kalo mau buat jadi bentuk original bisa bentuk custom juga bisa, semua sesuai tergantung permintaan yang punya. Ini aja (sambil menunjukkan tangan kearah BSA jenis sespan) yang punya orang apotek simalungun. Dia minta buat yang original, yah udah abislah duitnya sekitar 30 juta buat gini aja. Tapi udah rombak semuanya. Mulai dari rangka, mesin, body, sampe lampu-lampunya kita rubah semua. Yang banyak mesan model gini kebanyakan dari Medan sama Pulau Jawa. Kalo di Siantar sedikit, karena orang kayanya juga sedikit.”
Dalam setiap pengerjaannya, Bapak Syafi’i dibantu oleh tiga orang
anggotanya. Masing-masing dari ketiga anggotanya sudah bekerja dengan beliau
untuk memperbaiki BSA sejak lama sekitar tahun 90 an. Ketiga anggotanya sudah
mempunyai keahlian masing-masing dalam mengerjakan motor BSA.
Foto 1.8 Salah satu pekerja bengkel Leo sedang merakit motor BSA berjenis sespan
Sumber . Dokumentasi pribadi tahun 2016
Untuk upah atau tarif dalam setiap pengerjaannya. Bapak Syafi’i mematok
harga yang cukup lumayan tinggi mengingat motor BSA sudah tergolong barang
antik. Tarif yang dipatok tergantung dengan jenis kerusakannya. Untuk tarif
perubahan bentuk BSA menjadi sespan (original), harga yang dipatok berkisar
antara 35 juta sampai 45 juta.
Foto 1.9 Bentuk sepeda motor BSA berjenis sespan Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016
Dalam sekali pembuatan motor BSA menjadi motor sespan dibutuhkan
pesanan untuk membuat motor BSA. semakin ramai motor yang diperbaiki maka
semakin lama pula proses pembuatan/pengerjaan yang dilakukan, begitu juga
sebaliknya.
Untuk waktu kerjanya, hari senin sampai dengan hari sabtu Bengkel Leo
buka dari pukul 10:00 WIB hingga pukul 17:00 WIB. Hari minggu atau hari besar
keagamaan bengkel Leo tutup.
3.3.7.1 Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Motor BSA
Motor BSA saat ini berusia kurang lebih dari 70 tahun. Tidak heran jika sering
mengalami kerusakaan pada motor ini. kerusakan yang paling sering terjadi pada
motor BSA yaitu :
• Pengapian, bagian ini merupakan bagian yang sangat vital pada mesin.
Dimana sumber tenaga motor berasal dari pengapian. Penyebabnya yaitu
kurang perawatan dalam artinya tidak rajin melakukan tes pada dinamo
motor.
• Operan Gigi / Porsneling, bagian ini terletak didekat kaki sebelah kanan.
Penyebabnya yaitu kurang oli sehingga bagian operan gigi sering macet
saat melakukan pengoperan gigi.
• Rangka dan juga body, bagian ini kebanyakan berkarat atau lapuk bahkan
bisa patah sekalipun. Dikarenakan becak motor BSA merupakan
kendaraan tua dan sering membawa beban berat sehingga lama kelamaan
bagian rangka dan juga body BSA sering rapuh ataupun patah.
Pada tahun 1958 sampai 1959 ketika melakukan uji coba motor BSA
untuk menjadi becak. Berbagai jenis motor BSA dilakukan tes uji coba kelayakan.
Jenis-jenis tersebut dibagi sesuai dengan kapasitas mesin motor BSA itu sendiri,
diantarnya : 125cc, 175cc, 250cc, 350cc, 500cc, 650cc, 1.200cc, dan 1.500cc.
Kesemua jenis BSA diatas sudah dilakukan uji coba kelayakan. Namun
mempunyai kendala yaitu, untuk BSA dengan kapasitas mesin 125cc sampai
250cc tidak begitu kuat mengangkut beban disaat jalan tanjakan. Sementara BSA
dengan kapasistas mesin 650cc sampai 1.500cc juga mempunyai kelemahan.
Yaitu bahan bakar yang digunakan sangat banyak mengingat kapasitas mesinnya
yang begitu besar. Sehingga mengeluarkan banyak biaya nantinya. Akhirnya
terpilih jenis BSA 350cc dan 500cc untuk dijadikan becak motor di kota
Pematang Siantar.
3.3.8.1 Motor BSA 350cc
Motor BSA 350cc tipe ZB 31 diproduksi pada tahun 1950 sampai 1959 di
kota Birmingham, Inggris. Jenis BSA ini mendominasi di kota Pematang siantar.
Jenis ini dipilih karena irit bahan bakar. Serta perawatannya pada masa itu tidak
Foto 1.10 Becak motor BSA 350 cc
Sumber
3.3.8.2 Motor BSA 500cc
Motor BSA 500cc tipe M20 diproduksi pada tahun 1938 sampai 1948.
Jenis ini juga digunakan sebagai becak motor di kota Pematang Siantar. Jenis ini
mempunyai keunggulan seperti tenaga mesin yang lebih kuat dibandingkan
dengan jenis BSA 350cc. Jalan tanjakan tidak begitu sulit bagi BSA jenis ini.
[image:33.595.174.453.76.284.2]namun bahan bakar yang digunakan sedikit lebih boros dari pada jenis 350cc.
Gambar 1.11 Foto sepeda motor BSA 500 cc jenis M20
Sumber
Jika dilihat sekilas bentuk dari kedua jenis ini sama persis. Namun
kapasitas kedua jenis motor ini. BSA 350cc mempunyai batangan depan seperti
bambu yang didalamnya terdapat besi pegas. Kemudian lambang BSA yang
terdapat di bagian kanan mesin jenis ini berbentuk tiga buah senapan angin dan
berbentuk kerucut panjang. Bentuk bodynya sendiri sedikit lebih kecil dari BSA
500cc
Sementara BSA 500cc bentuk batangan depannya seperti tiga buah besi
dari baja. Besi tersebut seperti disatukan dan ditengah-tengah terdapat dua buah
per. Lambang BSA berbentuk segi empat dengan ukuran persegi kecil. Kapasitas
tangki bahan bakar lebih besar dibandingkan dengan BSA 350cc sekitar ± 30 liter.
3.4. Terbentuknya BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S)
Becak motor BSA merupakan alat transportasi umum roda tiga yang hanya
dapat di temui di kota Pematang Siantar. Keberadaan dari kendaraan ini sudah ada
sejak tahun 1960an dan sudah melegenda di Sumatera Utara bahkan hingga
Indonesia.hal tersebut dikarenakan satu-satunya kota yang menggunakan motor
gede jenis BSA untuk digunakan sebagai transportasi umum roda tiga.
Puncak keemasan dari sepeda motor BSA terjadi pada tahun 1974 sampai
1978 yang mencapai 3000 unit. Pada periode tersebut becak ini menjadi
kendaraan primadona bagi warga Pematang Siantar. Menginggat becak motor
BSA menggantikan peran sado sebagai kendaraan umum di kota Pematang
Siantar. Memasuki tahun berikutnya, lamban laun jumlah becak BSA semakin
berkurang.
Pada tahun 2006 tepatnya dibulan Mei, DPRD kota Pematang Siantar
mengeluarkan surat putusan untuk menghilangkan becak motor BSA dan
dapatkan dari ketua BOM’S. Keinginan pemerintah ini untuk memberikan
fasilitas yang layak bagi penumpang becak motor di kota pematang Siantar dan
pemerintah ini merumahkan becak-becak motor BSA yang berada di kota
Pematang Siantar. Namun hal tujuan pemerintah bukan hanya itu saja, tetapi ada
usaha dagang yang ingin diterapkan Pemko pematang Siantar kepada para penarik
becak BSA. Hal yang dilakukan yaitu dengan cara melenyapkan becak motor
BSA melalui surat keputusan Pemko dengan alasan becak BSA sudah tidak layak
beroperasi dan menggantinya dengan becak mesin Jepang. Ketika becak-becak
BSA sudah hilang nantinya tentu pemerintah menyediakan becak-becak mesin
jepang untuk para penarik becak. Tetapi dengan cara membayar sewa becak setiap
bulannya dari penarik becak kepada pemerintah. Pemerintah selanjutnya akan
mengadakan kerjasama dengan salah satu perusahaan merek motor Jepang
ternama untuk membuat transportasi umum roda tiga. Lalu becak-becak tersebut
nantinya akan dijual/dikreditkan kepada penarik becak. Kemudian penghasilan
yang didapatkan dari penarik becak akan dipotong 15% dan diberikan kepada
pemerintah dengan alasan pajak untuk perawatan becak mesin Jepang.
Tetapi praktek ini secara cepat terendus oleh masyarakat yang berprofesi
sebagai penarik becak.Hal ini langsung ditentang oleh masyarakat Pematang
Siantar baik dari para penarik becak, tokoh agama, pemuda, dan elemen-elemen
masyarakat lainnya. Demi mempertahankan keberadaan becak motor BSA di
Pematang Siantar, dibentuklah organisasi BOM’S (BSA Owner Motorcycle’
Siantar). Didalamnya terdiri dari beberapa pengendara dan penarik becak motor
Organisasi ini didirikan untuk menentang keras kebijakan DPRD kota
Pematang Siantar mengenai penghapusan becak motor BSA. BOM’S dan
masyarakat mulai membuat petisi penolakan penghapusan becak motor BSA.
Proses pertentangan tersebut berlangsung lama, hingga akhirnya DPRD Pematang
Siantar membatalkan niatnya untuk menghilangkan becak BSA.
BOM’S didirikan pada 25 Juni 2006 di kota Pematang Siantar untuk
waktu yang tidak terbatas. Sifat dan bentuk BOM’S tertuang dalam AD/ART
pasal 3 mengenai sifat dan bentuk “BOM’S merupakan organisasi otomotif motor
tua roda dua dan roda tiga (becak) khususnya merek BSA yang bersifat terbuka
untuk semua warga negara Republik Indonesia, tanpa membedakan suku bangsa,
ras, profesi, jenis kelamin, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
3.4.1. Sruktur Organisasi BOM’S
BOM’S memiliki dua divisi didalam struktur organisasinya. Pertama yaitu divisi roda dua (Bikers),didalam divisi ini
berisikan para pengendara atau pecinta motor tua roda dua khusus jenis BSA. Berikut struktur organisasi BOM’S divisi bikers :
Kedua yaitu divisi roda tiga (Becak) yang didalamnya berisikan para penarik becak motor BSA. Berikut struktur organisasi
BOM’S divisi becak :
KETUA UMUM
H.Kusma Erizal Ginting, SH
Ketua Divisi Bikers
Lim Cen Yen (Akuang)
Sekretaris Divisi Bikers
Alvin Husein Nasution, SH
Bendahara Dvisi Bikers
Glory Losari (Aseng)
Kabid Humas Divisi Bikers
Edi Wirya, SH
Kabid Logistik Divisi Bikers
Tjin Tji (Toni)
Kabid Kegiatan Divisi Bikers
Arie Wijaya
KETUA UMUM
Ketua Divisi Becak
Safii (Ucok Ondon)
Sekretaris Divisi Becak
M. Nuh
Bendahara Divisi Becak
Yatmianto
Kabid Humas Divisi Becak Tono
Kabid Logistik Divisi Becak
Hermanto
Kabid Kegiatan Divisi Becak
Organisasi BOM’S saat ini sudah memiliki beberapa regional diantaranya:
Tebing, Medan, dan Tangerang. Ketiga regional ini hanya berisikan divisi bikers.
Hal ini dikarenakan becak motor BSA hanya terdapat di kota Pematang Siantar.
BOM’S sendiri mempunyai tujuan yaitu melestarikan motor tua khususnya
merek BSA. seperti yang dituangkan didalam AD/ART BOM’S di Bab 2 Pasal 6
mengenai Azas dan Tujuan yang berbunyi “ BOM’S bertujuan untuk memajukan
anggota agar berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis,
terbuka dan berkeadilan menuju masyarakat yang sejahtera yang dapat
melestarikan motor tua terutama merk Birmingham Small Arms (BSA) sebagai
aset budaya (cagar budaya) dan pariwisata serta aset sejarah bangsa yang harus
dijaga.”
Foto 1.12 Bapak Kusma Erizal Ginting selaku President BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S)
3.4.2. Visi dan Misi BOM’S
Didalam menjalankan suatu organisasi ataupun mendirikan organisasi
harus mempunya visi dan misi. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan
secara bersama seperti yang sudah disepakati sebelumnya. BOM’S sebagai salah
satu organisasi motor tua merek BSA juga mempunyai visi dan misi dalam
menjalankan organisasinya. Visi misi tersbebut diantaranya :
Visi
• Menjadi organisasi yang memperkenalkan dan mempertahankan
keberadaan becak motor BSA sebagai ikon dan situs cagar budaya daerah
kota Pematang Siantar di kancah nasional dan internasional.
Misi
• Menghimpun dan mempersatukan semua pennguna motor tua merek BSA
baik Bikers / roda dua maupun becak motor / roda tiga.
• Melakukan upaya meningkatkan citra positif melalui kegiatan gotong
royong, saling bantu dan mempererat tali persahabatan sesama anggota
dalam komunitas BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S).
• Melaksanakan kegiatan sosial kepada masyarakat khususnya kalangan
abang becak motor dan lebih luas lagi pada masyarakat yang kurang
mampu.
• Menjadikan organisasi BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S) sebagai
club motor tua yang bersifat positif dan berorientasi pada sikap yang
• Melakukan kegiatan yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam
etiak berkendara yang baik dan benar, mematuhi aturan lalu lintas sesuai
peraturan yang berlaku dan menjaga serta membantu ketertiban para
pengguna jalan.
• Mempererat tali persaudaraan sesama anggota BOM’S khususnya dan
BAB IV
Keberadaan Becak Motor Birmingham Small Arms (BSA) di Kota Pematang Siantar
4.1. Keunggulan Becak Motor BSA Diantara Transportasi Umum Lainnya
Becak motor di kota Pematang Siantar menggunakan merk motor dari
Birmingham Small Arm’s (BSA) yang memiliki kapasitas mesin besar atau
dikategorikan sebagai motor gede. Hal ini menjadikan becak motor BSA sebagai
salah satu icon/ciri khas yang mewakili kota Pematang Siantar. Ada berbagai
macam jenis transportasi yang ada di Pematang Siantar dan salah satunya yaitu
becak motor BSA.
Becak motor BSA dirancang khusus untuk dijadikan transportasi umum
roda tiga. Topografi dari kota Pematang Siantar yang berbukit-bukit rendah
menjadi alasan kuat mengapa motor BSA mulai digunakan untuk transportasi
umum. Keunggulan dari becak motor BSA ini yang menjadikannya sebagai
kendaraan satu-satunya yang mampu berjalan di rute menanjak dan menurun. Hal
tersebut tentu tidak dimiliki oleh transportasi umum lainnya. selain keunggulan
tersebut, ada beberapa kelebihan yang dimiliki becak motor BSA sehingga
mampu bersaing dengan angkutan umum lainnya sampai saat ini. Keunggulan
tersebut diantaranya yaitu :
4.1.1. Efisien Waktu
Bagi beberapa masyarakat, menggunakan transportasi yang hemat waktu
adalah alasan utama untuk segera sampai ke tempat tujuan dengan cepat. Becak
Siantar. Tetapi tidak harus melewati jalan-jalan tertentu seperti angkutan umum
mini bus. Seperti yang di ungkapkan Ibu Lina (32) yang sehari-hari berjualan
membuka rumah makan di Pasar Horas :
“kalau saya lebih bagus naik becak, saya kan tiap hari bawa barang banyak untuk jualan, jadi lebih enak naek becak barang gak perlu dipangku, diletakkan dibelakang becak bisa. Lagian saya udah jadi pelanggan tetap naek becak, terkadang dalam satu hari saya bisa 2 bahkan sampai 3 kali naek becak. Kalau naek mopen sedikit payah, lagian jauh dari rumah saya, mesti jalan kaki sejauh 300 meter terus barang bawaan sulit diletakkan didalam mopen”.
Berbeda dengan angkutan lainnya seperti angkutan umum minibus yang
harus melalui rute yang rumit atau terkesan lebih lama. Hal tersebut dikarenakan
angkutan umum mini bus sudah memiliki peraturan untuk melewati rute yang
ditentukan oleh perusahan mereka. Ini juga menyebabkan masyarakat sedikit
enggan untuk menggunakan angkutan roda empat.
Dalam hal ini ada terjadi perbedaan waktu diantara kedua jenis
transportasi tersebut. Becak motor BSA memiliki waktu yang singkat untuk
mencapai suatu tujuan. Sementara angkutan umum roda empat memiliki waktu
yang sedikit lama dikarenakan rute yang dilewati harus berkeliling terlebih
dahulu.
4.1.2. Kenyamanan
Becak motor BSA dirancang hanya untuk memuat penumpang sebanyak
dua orang dan dilengkapi dengan tempat barang dibagian belakang bak becak.
Penumpang tidak perlu harus berdesakan antara satu sama lain dan bisa
Sangat berbeda dengan angkutan umum mini bus yang mempunyai
kapasitas penumpang lebih banyak. Namun hal tersebut menjadi kendala ketika
situasi didalam mini bus dipenuhi penumpang. Orang-orang harus berdesakan
atau berhimpitan untuk mendapatkan tempat duduk didalam angkutan mini bus.
Dalam kondisi seperti ini para penumpang terkendala untuk meletakkan barang
bawaan yang dimiliki, dikarenakan ruang yang tersedia sangat terbatas. Hanya
tersedia untuk tempat duduk para penumpang saja. Ibu Lina juga mengungkapkan
mengenai kenyamanan menggunakan beck motor BSA:
“Tentu lebih nyaman naik becak BSA lah dek, satu sisi bisa muat banyak barang sisi lain juga ketika naik becak bisa ngayung-ngayung seperti naik ayunan anak-anak, lebih nyamanlah pokoknya. Kadang kalau bawa banyak barang kan abang becak suka bantu nurunkan barang, kadang sampe diantar ke dalam pajak. Kalau naik angkot suasananya pengap, musiknya nanti yang entah kayakmana. Macam mau pecah kepala ini kalo naik angkot, terus supirnya itu suka ugal-ugalan dijalan”.
4.1.3. Transportasi 24 Jam
Becak motor BSA memiliki rute mencakup seluruh kota Pematang
Siantar dan daerah perbatasan dengan kabupaten Simalungun. Moda
transportasi ini tidak mengenal istilah waktu, bahkan sampai larut malam
dapat kita jumpai becak motor BSA. Ada beberapa lokasi pangkalan yang
dapat kita jumpai becak BSA sampai malam hari diantaranya : Pasar
Parluasan, RSU Djasemen Saragih, RS Vita Insani, dan Simpang
Ramayana. Para penarik becak biasanya berada pada pangkalan dimulai
pada pukul 20:00 hingga 05:00 WIB. penumpang yang mereka angkut
biasanya masyarakat yang baru saja tiba di kota menggunakan bus lintas
adanya mopen pada malam hari. Tetapi penumpang pada malam hari
tidaklah seramai pad siang dan pagi hari. Hanya satu sampai 3 orang saja
yang menggunakan becak pada malam hari. Seperti hasil wawancara dengan
Bapak Hutagaol yang pernah bekerja menarik becak pada malam hari :
“Saya dulu sempat narek becak malam hari, biasanya orang-orangnya yang baru pulang dari luar kota naek bus antar lintas provinsi. Kan orang itu sampainya malam, ditengoknya gak ada mopen lagi ya terpaksalah naik becak orang-orang tadi. Kalau ongkos ya tetap gak ada kita rubah sedikitpun”.
Berbeda dengan angkutan umum roda empat yang hanya beroperasi
dimulai pukul 05:00 sampai dengan 20:00 WIB. hal ini dikarenakan pada
malam hari tidak ada lagi penumpang/masyarakat yang beraktivitas ataupun
bepergian menggunakan transportasi umum, kebanyakan menggunakan
kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.
4.2 Penyebab Berkurangnya Becak Motor BSA di Kota pemtang Siantar
Pada tahun 1958 sampai dengan 1959 dimana motor BSA mulai dijadikan
sebagai transportasi umum roda tiga menggantikan sado sebagai transportasi
umum pertama di kota Pemtang Siantar. Ditahun 1974 sampai 1978 populasi
sepeda motor BSA meningkat drastis, diperkirakan jumlahnya saat itu mencapai
±3000 unit. Meningkatnya populasi motor BSA pada masa itu disebabkan karena
meningkatnya permintaan pasar akan becak motor BSA. sehingga memaksa para
agen jula beli motor untuk mencari motor ke berbagai daerah di Indonesia dan
memperjual belikannya kembali di Pematang Siantar untuk dijadikan sebagai
Memasuki pertengahan tahun 2000 an, populasi becak motor BSA lambat
laun semakin berkurang. Ditahun 2006 jumlah dari kendaraan ini hanya berkisar ±
800 unit di kota Pematang Saintar. Jumlah tersebut terus merosot menjadi ± 300
unit ditahun 2009. Diperkirakan dari periode tahun 1979 hingga 2009 ada lebih
dari 2.700 unit becak dan sepeda motor BSA menghilang. Sampai dengan saat ini
jumlah becak motor BSA terus berkurang setiap tahunnya. Ada beberapa faktor
yang menyebabkan berkurangnya jumlah kendaraan ini, diantaranya yaitu :
4.2.1. Munculnya Becak Motor Mesin Jepang
Perkembangan zaman membawa perubahan dari segala aspek. Teknologi
dalam transportasi adalah aspek yang paling sering terpapar perkembangan
zaman. Setiap tahun bahkan dalam jangka waktu tiap bulan perubahan selalu
terjadi dikedua spek ini, mengikuti permintaan pasar dari tahun ke tahun. Bentuk
dan teknologi transportasi setiap tahunnya berubah dan mengikuti perkembangan
zaman. Salah satu bentuk trasnportasi yang terpapar dampak perkembangan
transportasi yaitu becak motor di Pematang Siantar.
Munculnya becak motor bemesin jepang terjadi diantara tahun 2008
sampai 2009. Becak yang awalnya menggunakan motor BSA perlahan-lahan
bertransformasi menggunakan sepeda motor buatan Jepang. Perubahan ini terjadi
dikarenakan himpitan ekonomi yang dialami para penarik becak itu sendiri. Para
abang becak yang dulunya menggunakan becak motor BSA terpaksa menjual
becaknya untuk menutupi kebutuhan ekonomi sehari-hari. Bapak Hutagaol (58)
yang terpaksa menggunakan becak motor mesin Jepang. Beliau mengungkapkan :
biaya anak-anak sekolah. Kalo mengharapkan dari narek becak kurang cukup. Penumpang pun sepi karena bnyak kali angkot yang berkeliaran di siantar ini. Istri pun cuma buka warung kecil-kecilan depan rumah, itupun uangnya gak seberapa, Cuma cukup beli bedaknya aja. Saya jual kemarin harganya Rp. 45.000.000, orang daerah Jambi yang beli. Hasil jual becak lumayan buat keluarga, sisanya saya belikan kereta Jepang untuk jadikan becak lagi. Soalnya dengan cara narek becak saya bisa kerja, di suruh kerja lain gak bisa karen udah tua”.
Perkembangan becak motor Jepang setiap tahunnya teruslah meningkat.
Diperkirakan dalam jangka satu tahun tumbuh sekitar 15% di tahun 2015. BOM’S
memperkirakan jumlah becak motor jepang berjumlah ± 400 unit. Populasinya
meningkat tiga kali lipat dari becak motor BSA. sebagian dari jumlah 400 unit
becak motor jepang dahulunya juga memiliki becakmotor BSA dan berprofesi
sebagai penarik becak. Sementara sebagian lainnya merupakan pemain baru,
dalam artian baru menggeluti profesi sebagai penarik becak.
Peningkatan dari becak motor Jepang di kota Pematang Siantar semakin
memperparah keberadaan becak motor BSA. Jumlah dari becak motor jepang
yang begitu banyak berdampak dengan semakin sedikitnya jumlah dari
Foto 1.13 Becak motor bermesin Jepang Sumber. Dokumentasi pribadi tahun 2016
4.2.2. Jual Beli Motor BSA
Salah satu penyebab becak motor BSA semakin berkurang di Pematang
Siantar yaitu dengan adanya perdagangan motor BSA. motor BSA merupakan
salah satu barang antik yang ada di Pematang Siantar. Hal ini memicu para
kolektor atau pecinta kendaraan tua untuk dapat memiliki motor BSA.
Pada masa tahun 1970-an, praktek jual beli sepeda motor BSA sudah
dilakukan. Namun jual beli yang dilakukan pada masa itu hanya untuk memenuhi
permintaan orang-orang yang ingin bekerja sebagai penarik becak. Para agen jual
beli seperti Mbah Lanang, Bapak Siahaan, Bapak Rohim, dan lainnya merupakan
orang-orang menjadi plaku jual beli motor BSA. Namun sepeda motor yang
diperjual belikan hanya dikawasan kota Pematang Siantar dan hanya digunakan
untuk becak mesin berpenumpang.
Berbeda dengan praktek jual beli motor BSA saat ini. Motor-motor BSA
Siantar bahkan luar Pulau Sumatera, seperti Jawa dan bali.kendaraan tersebut
diual bukan untuk dijadikan sebagai becak penumpang, melainkan sebagai barnag
koleksi pribadi orang-orang tertentu.
Harga jual motor BSA terbagi menjadi beberpa jenis sesuai kondisi, jenis,
bentuk, dan tahun pembuatan motor tersebut. Harga jual dari motor BSA yang
sudah digandeng dengan bak penumpang bisa mencapai harga Rp.50.000.000 per
unit. Sementara untuk motor BSA jenis single bisa mencapai harga Rp.70.000.000
hingga Rp.100.000.000 per unit sesuai dengan bentuk dan kondisinya. Untuk jenis
motor BSA jenis custom/sespan (bentuk semula) mampu mencapai harga sekitar
Rp.120.000.000 hingga Rp. 180.000.000 per unit. Bahkan kondisi motor BSA
dalam keadaan mati mesin atau tidak bisa dijalankan mencapai harga
Rp.35.000.000 per unit. Sistem perdagangan barang antik disini mulai berlaku.
Dimana semakin tua jenis suatu barang maka harga jual yang ditawarkan semakin
tinggi. Usia dari motor BSA sendiri lebih dari 70 tahun, dan hal ini pula yang
menjadi penyebab kendaraan ini sangat diminati para pecinta barang tua.
Harga jual yang tinggi dari motor BSA per unitnya yang menyebabkan
para abang becak tertarik untuk menjual becak motor BSA dan mulai
menggantinya dengan becak motor bermesin Jepang. Ditambah lagi dengan
kondisi perekonomian abang becak sendiri yang tergolong menengah kebawah.
Hal ini semakin mendorong mereka untuk menjual becak BSA kepada beberapa
pecinta barang antik.
Sulitnya mendapatkan suku cadang motor BSA menjadikannya sebagai
motor yang memiliki biaya perawatan yang tinggi. Suku cadang yang didapat
biasanya diperoleh dari motor BSA lain atau yang sudah tidak terpakai.
Barang-barang tersebut didapat dari agen-agen motor BSA yang ada. Baik di kota
Pematang Siantar sendiri maupun di daerah pulau Jawa. Para agen motor BSA
menjual suku cadang secara terpisah.
Harga speedometer motor BSA mencapai Rp. 2.000.000, harga
klaksonnya mencapai Rp 3.000.000. Untuk harga rangka depan atau sok depan
dijual dengan jumlah sekitar Rp. 6.000.000. Untuk mendapatkan suku cadang
dengan kualitas teratas harus melakukan pemesanan ke luar negeri. Seperti ke
negara Inggris ataupun Jerman. Sementara untuk kualitas nomor dua bisa
langsung dipesan ke daerah pulau Jawa.
Harga suku cadang dari motor BSA ini tergolong tinggi. Hal ini membuat
para abang becak enggan untuk membeli suku cadang baru. Abang becak
cenderung untuk membuat ulang (pembubutan) suku cadang yang sudah rusak
dan juga ongkos perbaikannya sendiri juga termasuk tergolong mahal.
4.2.4. Keberadaan Transportasi Umum Roda Empat
Peroide tahun 1970 an hingga 1980 sebelum jumlah mopen di Pematang
Siantar sangat sedikit dan rute/trayek yang dilalui masih sedikit, hanya seputaran
pusat kota saja. Becak menjadi moda transportasi yang diminati masyarakat pada
masa tersebut. Keberadaan transportasi umum roda empat (mopen) merupakan
kedua jenis moda transportasi ini. pertarungan yang terasa secara langsung yaitu
dalam hal segi penumpang. Dengan adanya mopen yang semakin banyak di kota
Pematang Siantar tentu berdampak pada penumpang becak motor BSA. hal ini
tentu berimbas pada sumber pendapatan para penarik becak.
Pada tahun pertengahan tahun 2009, muncul satu jenis moda transportasi
di Pematang Siantar yaitu taksi. Namun moda transportasi ini tidak mampu
bersaing dengan mopen dan juga becak motor BSA yang merupakan moda
transportasi dominan di Pematang Siantar. Taksi di kota ini hanya mampu
bertahan sekitar 2 tahun saja. Tempat pangkalan dari taksi ini terletak pada Jln.
Merdeka depan Gedung Juang 45 kota Pematang Siantar. Penyebab dari
hilangnya kendaraan jenis ini karena minimnya penumpang yang menggunakan
taksi. Masyarakat tidak mampu menggunakan kendaraan ini karena tarif/ongkos
yang dipatok cukuplah tinggi mencapai Rp. 30.000 hingga Rp 50.000 dalam
sekali perjalanan.
Selain becak motor BSA, Angkutan umum juga salah satu sarana dan
prasana berjenis transportasi massal yang ada di kota Pematang Siantar. sarana
dan prasarana transportasi juga bertujuan untuk mewujudkan pelayanan
masyarakat di bidang sosial, ekonomi, hingga politik. Angkutan umum juga
sebagai penghubung antara pedesaan dan perkotaan melalui median jalan raya.
Pertumbuhan angkutan umum setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Baik berupa perusahaan angkutan, jumlah, hingga teknologi dan model angkutan.
Menurut data di tahun 2012 dari Dinas Perhubungan bidang Angkutan Umum
dalam kota maupun antar kota. Jumlah armada yang dimiliki dari keseluruhan
perusahaan angkutan umum berjumlah sekitar ± 1800 unit armada yang melintasi
berbagai trayek.
Banyaknya dari jumlah angkutan umum yang terdapat di kota Pematang
Siantar berdampak positif dalam membantu penyediaan layanan transportasi
darat. Namun hal ini berimbas buruk bagi keberadaan becak motor BSA.
Meningkatnya jumlah angkutan umum di Pematang Siantar juga berdampak
buruk pada omset/pendapatan masyarakat yang berprofesi sebagai penarik becak.
Hal ini diperparah dengan mudahnya mendapatkan surat izin mendirikan
perusahaan angkutan umum. Maka tak heran jika keberadan angkutan umum
menjadi permasalahan penting bagi para penarik becak.
Angkutan umum juga menjadi penyebab utama kemacetan lalu lintas yang
ada di kota Pematang Siantar. Pada jam-jam tertentu seperti istirahat kantor, jam
pulang anak sekolah, dan jam pulang kantor kemacetan terjadi di seputaran jalan
Sutomo dan jalan Merdeka. Titik kemacetan berada di Pasar Horas, jalan
Diponegoro, jalan Surabaya, jalan Bandung, jalan Wahidin, dan simpang Taman
Bunga. Angkutan umum terkesan semerawut dalam menaikkan dan menurunkan
penumpang, sementara terminal sudah disediakan oleh Dinas Perhubungan kota
Pematang Siantar.
Perbedaan tarif ongkos antara dua jenis transportasi yaitu becak motor
BSA dengan Angkutan kota juga menyebabkan para abang becak sulit untuk
mendapatkan penumpang.
Tarif/ongkos becak motor BSA :
No Kategori Titik Awal Tujuan/Trayek Tarif/Ongkos
1 Jauh Pusat Kota Pematang Siantar Kelurahan Tomuan, Kelurahan Banjar, Kelurahan Timbang Galung, Kelurahan Simarito, Kelurahan Melayu, Kelurahan Keristen, Kelurahan
Toba, dan lain-lain
Rp. 15.000,
2 Dekat Pusat kota Pematang Siantar
Desa Rambung Merah, Desa Beringin, Desa Perumnas, Desa Siantar,
Kelurahan Marihat, Kelurahan Nagahuta, dan
lain-lain.
[image:53.595.109.517.173.391.2]Rp. 30.000,
Tabel 1.7 Tarif/ongkos becak motor BSA berdasarkan jarak tempuh
Tarif/ongkos Angkutan Kota :
No Kategori Titik Awal Tujuan/Trayek Tarif/Ongkos
1 Dewasa Pusat Kota Pematang Siantar Kelurahan Tomuan, Kelurahan Banjar, Kelurahan Timbang Galung, Kelurahan Simarito, Kelurahan Melayu, Kelurahan Keristen, Kelurahan
Toba, dan lain-lain
Rp. 4.000,
2 Pelajar Pusat kota Pematang Siantar
Desa Rambung Merah, Desa Beringin, Desa Perumnas, Desa Siantar,
Kelurahan Marihat, Kelurahan Nagahuta, dan
lain-lain.
Rp. 2.000,
[image:53.595.111.517.451.668.2]Jika dilihat dari keduatabel diatas maka dapat ditemukan perbandingan
tari/aongkos dari becak motor BSA dengan angkutan kota. Perbedaan tarif/ongkos
kedua jenis kendaraan umum ini sangat berbeda jauh. Dimana becak motor BSA
mengkasifikasikan tarif menjadi dua bagian dalam hal ini jarak yaitu jauh dan
dekat. Sementara untuk angkutan kota terdapat dua kategori tarif/ongkos
berdasarkan status sosial yaitu dewasa dan pelajar.
Dilihat dari tarif angkutan kota berdasarkan kategori dewasa dengan
kesegala tujuan/rute dibandingkan dengan tarif becak motor BSA maka terdapat
perbandingan tarif sekitar Rp. 11.000 untuk jarak dekat dan Rp.26.000 untuk jarak
jauh. Dan jika dilihat dari tarif angkutan kota berdasarkan pelajar jika
deibandingkan dengan tarif becak motor BSA maka perbandingan yaitu
Rp.13.000 untuk jarak dekat dan Rp. 28.000 untuk jarak jauh.
Perbandingan tarif/ongkos dari kedua jenis kendaraan ini termasuk bagian
yang menyebabkan masnyarakat enggan menggunakan becak motor BSA,
khususnya masyarakat berekonomi lemah.
4.2.5 Kredit Sepeda Motor
Timbulnya perusahaan pengkreditan untuk kendaraan pribadi baik sepeda
motor ataupun mobil juga berpengaruh dalam berkurangnya jumlah becak motor
BSA. di era modernisasi saat ini dengan adanya keredit kendaraan membuat
masyarakat enggan menggunakan becak motor BSA sebagai transportasi umum.
Penyebabnya yaitu, hanga dengan pembayaran uang muka sekitar Rp 500.000
hingga Rp.700.000 dengan cicilan selama 3 sampai 5 tahun, masyarakat sudah
perusahaan yang menyediakan fasilitas gratis berupa harga promo bagi calon
pembeli untuk mendapatkan sepeda motor.
Adanya angkutan umum, kredit murah sepeda motor dan jenis terbaru
sepeda motor tiap tahunnya menyebabkan masyarakat perlahan-lahan
meninggalkan becak motor BSA. Masyarakat kini lebih memilih untuk
menggunakan angkutan kota (mopen) untuk bepergian ke suatu tempat yang
dituju, dengan alasan tarif ongkos murah dan juga tidak memakan banyak waktu.
Ditambah lagi dengan fasilitas yang ditemui didalam angkutan seperti sound
system hingga kenyamanan didalam angkutan. Angkutan umum saat menjadi
transportasi massal primadona bagi masyarkat kota Pematang Siantar saat ini.
Bahkan dapat kita temui hampir setiap disetiap rumah masyarakat,
rata-rata dari setiap kepala keluarga memilik satu bahkan tiga sepeda motor. Kegunaan
sepeda motor saat ini bukanlah untuk membantu pergerakan mayarakat,
melainkan sudah menjadi gaya hidup. Banyaknya jumlah sepeda motor didalam
suatu rumah menjadi tolak ukur tersendiri untuk mendongkrak status sosial
didalam suatu lingkungan masyarakat. Memiliki sepeda motor juga menjadi salah
satu cita-cita masyarakat dalam setiap kepala rumah tangga. Kegunaan sepeda
motor yang awalnya untuk membantu pergerakan manusia sudah berubah menjadi
salah satu kebutuhan pokok yang harus dimiliki masyarakat.
4.3. Becak Motor BSA Sebagai Sumber Pendapatan Para Penarik Becak
Keberadaan becak motor BSA di kota Pematang Siantar sangat
berpengaruh terhadap masyarakat dan juga para penarik becak. Terkuhususnya di
becak motor BSA bagi abang becak sebagai alat atau sumber untuk mencari
nafkah bagi keluarga. Serta untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dari keluarga
penarik becak sendiri. Pada medio tahun 1980 becak BSA menjadi transportasi
dalam kota satu-satunya di kota Pematang Siantar. Berprofesi sebagai abang
becak pada masa itu cukup menguntungkan dari segi pendapatan. Seperti yang
diungkapkan Bapak Yatmianto yang berprofesi sebagai abang becak :
“Dulu hampir rata-rata anak sekolah/kuliahan kerja sampingannya nerek becak BSA. sampai dulu orang tidak mau ditawari kerja di peru