• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KOTA PEMATANG SIANTAR 2.1 Kondisi Umum Kota Pematang Siantar

2.9 Sarana dan Prasarana Kota Pematang Siantar

Setiap kota yang ada di Indonesia memiliki infrastruktur guna membantu keberlangsungan hidup kota tersebut. Baik dari segi pendidikan, kesehatan, sarana transportasi, perdagangan/perbelanjaan, dan lokasi wisata/hiburan. Kesemua aspek ini tentunya dapat di jumpai di setiap kota-kota di Indonesia. Salah satunya yaitu di kota Pematang Siantar. Infrastruktur- infrastruktur tersebut ialah :

2.9.1 Pendidikan

Di kota Pematang Siantar terdapat beberapa sekolah perguruan tinggi diantaranya : Universitas Simalungun (USI), Universitas Nomensen, STIE Sultan Agung, Sekolah Tinggi Theologia HKBP. Selain itu juga, kota ini juga memiliki Akademik seperti : AMIK Muticom, AMIK Tunas Bangsa, AMIK Parbina Nusantara,AKBID Handerson dan beberapa Akademik lainnya.

Untuk sekolah-sekolah, kota Pematang Siantar memiliki banyak sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA). Kota ini juga mempunyai sederet sekolah ternama seperti : Methodist, Kalam Kudus, Sultan Agung, Taman Siswa, Budi Mulia, Bintang Timur, Muhammadiyah, dan sekolah-sekolah lainnya baik Negeri maupun Swasta.

Menurut data dari Dinas Pendidikan Kotamadya Pematang Siantar tahun 2013, kota ini memiliki total 160 Sekolah Dasar (SD), 43 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 28 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 7 Universitas atau Akademi.

2.9.2 Kesehatan

Terdapat beberapa Rumah Sakit di kota Pematang Siantar sebagai pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut daftar Rumah Sakit di Pematang Siantar : Rumah Sakit Vita Insani, Rumah Sakit Horas Insani, Rumah Sakit Tentara, dan Rumah Sakit Tiara di Pematang Siantar. Salah satu yang terbesar yaitu Rumah Sakit yang terbesar yaitu Rumah Sakit Umum Daerah dr.Djasamen Saragih.

No Rumah Sakit Tempat Tidur Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Spesialis 1 RSU Dr. Gjasemen Saragih 220 25 9 26 2 RS Harapan 89 4 0 2 3 RS Vita Insani 127 9 1 13 4 RS ABRI 60 2 1 2 5 RS Tiara 30 4 0 0 6 RS Horas Insani 108 4 2 9 7 RS Suaka Insani 30 1 0 1 jumlah 664 49 13 53

Tabel 1.5 Jumlah rumah sakit diko ta Pematang Siantar Sumber : Badan Pusat Statistik Pemko Pematang Siantar Tahun 2012 2.9.3 Transportasi

Pematang Siantar dapat diakses dengan dua jenis transportasi yaitu dengan menggunakan Bus atau Kereta Api. Sementara untuk transportasi dalam kotanya, kota ini memiliki angkutan umum dalam kota, taksi, dan juga becak dengan berbagai trayek/tujuan. Tersedia juga pos terminal transportasi umum terbesar di Pematang Siantar terdapat di daerah Parluasan. Terminal ini merupakan titik transit bagi semua angkutan umum baik dalam dan luar kota.

No Jenis Sarana Angkutan

Jumlah Angkutan

(Unit)

Perusahaan Perorangan Jumlah

1 Mopen Kota 1.186 18 - 18 2 Bus Kota 566 12 - 12 3 Bus Umum 628 12 2 14 4 Taxi 55 3 - 3 5 Gerobak Umum/Tidak Umum 231 8 1 9 6 Becak Mesin 425 - 3 3 7 Becak Tidak Bermesin/Becak Barang 215 - 4 4 Jumlah 3.306 53 10 63

Tabel 1.6. Data jumlah Angkutan umum kota Pematang Siantar Sumber : Dinas Perubungan Pemko Pematang Siantar tahun 2008 2.9.4 Perdagangan dan Bisnis

Satu aspek yang tidak kalah penting dengan yang lainnya yaitu aspek perdagangan/perbelanjaan. Letak dari pusat perdagangan berada di Pajak Horas Jalan Sutomo dan Jalan Merdeka, Pajak Parluasan. Di pusat perdagangan ini dapat dijumpai segala jenis dan berbagai macam barang yang diinginkan. Pematang Siantar juga memiliki pusat perbelanjaan yang lumayan modern yaitu Ramayana, Suzuya, dan juga Siantar Plaza.

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Awal mula dari terciptanya alat transportasi terjadi sejak zaman prasejarah. Manusia pada zaman dahulu bepergian hanya dengan berjalan kaki ataupun menggunakan hewan. Dalam sebuah artikel yang menjelaskan tentang perkembangan sejarah dan awal mula Terciptanya transportasi, dimana manusia perlahan-lahan mulai menciptakan roda untuk mengangkut beban-beban berat yang kemudian disatukan dengan kuda ataupun unta. Roda dapat dikatakan sebagai salah satu bagian terpenting dalam bagian transportasi dan juga merupakan awal dari cikal bakal terciptanya transportasi atau kendaraan saat ini. Negara yang pertama kali menggunakan roda adalah Syria dan Sumeria kira-kira 4000 dan 3500 Sebelum Masehi (SM). Sekitar tahun 3000 SM di Mesopotamia pedati beroda sudah menjadi barang umum, dan sampai di Indus kira-kira 2500 SM. Sementara di negara Mesir pedati beroda digunakan pada sekitar 2500 SM. (Sutrisno: 2000 : 2)

Transportasi sangatlah penting untuk kehidupan semua sosial manusia. Bentuk paling sederhana dari trasportasi secara teoritis adalah semua hal dipengaruhi penggunaan tangan manusia, punggung, dan kaki tanpa menggunakan perangkat budaya. Penggunaan tali dan keranjang hanyalah untuk meningkatkan daya dukung manusia. (Ralph, Harry :1959)

(Koentjaranigrat: 1979) mengemukakan transportasi sebagai salah satu 7 unsur kebudayaan yaitu sistem peralatan hidup dan teknologi. Teknologi adalah

jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh para anggota suatu masyarakat, meliputi keseluruhan cara bertindak dan berbuat dalam hubungannya dengan pengumpulan bahan bahan mentah, pemrosesan bahan bahan itu untuk dibuat menjadi alat kerja, pakaian, tempat tinggal, alat trasportasi dan kebutuhan lain yang berupa benda meterial.

Memasuki abad ke 20 seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan industri, transportasi berubah menjadi salah satu aspek yang paling dibutuhkan manusia. Perkembangan transportasi di setiap negara di dunia tentulah berbeda-beda, mengikuti kemajuan teknologi di negara masing-masing. Secara umum transportasi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu transportasi darat, laut, dan udara.

Keberadaan transportasi dapat membantu roda pergerakan perekonomian suatu daerah, baik di tingkat nasional maupun lokal. Kegunaan transportasi berperan vital dalam membantu penyaluran barang dan jasa jika kita lihat di era modernisasi1 saat ini, dimana segala sesuatu hal haruslah cepat dan juga tepat sasaran.Transportasi umum atau transportasi publik merupakan kendaraan yang mengangkut manusia dengan daya angkut yang relatif banyak serta dengan tujuan yang sama. Moda transportasi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu : darat, udara,

dan laut

Di setiap kota-kota yang ada di Indonesia tentu mempunyai jenis-jenis transportasi tersendiri dengan kegunaan dan fungsi yang berbeda-beda. Seperti kendaraan roda tiga yang dapat ditemui di kota Pematang Siantar.

1

Modernisasi adalah proses pergeseran sikap sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini

Kota Pematang Siantar merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Utara setelah kota Medan. Kota Pematang Siantar di kategorikansebagai Kotamadya tingkat II dengan letak geografis pada titik 3,01˚-2,54,40˚ LU dan 99,06,23˚-99,01,10˚ BT dengan ketinggian 400 Mdpl2. Kota Pematang Siantar memiliki topografi3 daerah yang berbukit-bukit rendah. Hal ini menyebabkan sebagian jalan di kota ini berkarakter naik turun. Keadaan topografi ini yang membuat becak-becak di kota Siantar menggunakan mesin berkapasitas besar. Selain itu juga terdapat beberapa sungai yang digunakan sebagai saluran air. Sungai-sungai ini juga digunakan sebagai batas-batas wilayah kelurahan maupun

kecamatan.(http://co.id/

Sebagai kota yang memenuhi kebutuhan kawasannya sendiriPematang Siantar mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Hal ini dipicu masuknya urbanisasi4

Berdasarkan data dari Badan Statistik Kotamadya Pematang Siantar, dimana pertambahan penduduk pada tahun 1960 dengan luas wilayah 1.248 km persegi jumlah penduduk yaitu 114.900 jiwa hampir mengalami peningkatan 50% pada tahun 2006 yang mencapai 247.837 jiwa dengan luas wilayah 7.997 km persegi. Meningkatnya pertumbuhan inilah yang melatarbelakangi pemerintah pusat

penduduk dari kabupaten Simalungun menuju kota Pematang Siantar. Selain itu faktor perluasan wilayah dan peningkatan pelayanan publik juga memperngaruhi peningkatan jumlah penduduk di kota ini.

2

Mdpl adalah Meter diatas permukaan laut 3

Topografi adalah keadaan muka bumi pada suatu kawasan atau daerah

4

memperluas wilayah administratif5 Pematang Siantar di tahun 1986 dari 1.248 Km persegi menjadi 7.997 km persegi6

Sepeda motor dari becak Siantar merupakan buatan pabrikan dari Inggris yang diberi namaBirmingham Small Arms (BSA). Kendaraan ini dibuat di negara Inggris dimana lokasi pembuatannya adalah di kota Birmingham. Produk BSA awal mulanya merupakan pembuat senjata api untuk memenuhi kebutuhan perang pada masa perang dunia I dan II. Namun dengan seiring perkembangan kebutuhan untuk moda transportasi perang, maka BSA meluncurkan kendaraan yang bertujuan untuk memudahkan pergerakan para tentara menuju titik lokasi perang. Motor BSA di produksi pada tahun 1937 sampai 1965dengan kapasitas mesin 500

.

Kota Pematang Siantar memiliki bentuk kendaraan yang berbeda dengan kendaraan lain, hal ini dapat kita lihat pada salah satu kendaraan roda tiganya yaitu becak. Becak Siantar begitu panggilan akrab yang sering disebut oleh masyarakat pada umumnya. Becak di kota Pematang Siantar berbentuk sepeda motor tua yang telah digandengkan dengan bak. Bak digunakan untuk mengangkut barang dan penumpang. Untuk ukurannya, becak siantar mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan becak motor di kota Medan.

Awal mulanya becak Siantar merupakan kendaraan perang yang digunakan oleh para tentara Belanda sebagai transportasi perang. Setelah kemerdekaan Indonesia yang kemudian disusul dengan mundurnya para tentara Belanda dari Indonesia, maka kendaraan ini di tinggal dan banyak terdapat dibeberapa daerah di Indonesia.

5

Administratif adalah yang bersangkut paut dengan administrasi, administrasi merupakan usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan.

6

cc dan memiliki 4 transmisi gigi. Selama perang berlangsung sekitar 126.000 unit motor jenis BSA M20 SV paling banyak digunakan oleh tentara Inggris. Sepeda motor ini di desain oleh Valentine Page (1892-1978) yang terlibat juga dalam pengembangan sepeda motor Ariel dan Triumph. Valantine Page mulai mendesain M20 pada tahun 1937 menggunakan mesin 500cc. BSA M20 SV 500 merupakan sepeda motor yang tangguh. Dengan biaya perawatan dan mesin yang sederhana pada masa tersebut7

Pada tahun 1960 becak mulai beroprasi dan merupakan sarana transportasi yang banyak diminati masyarakat pada saat itu. Hal ini di karena pada masa itu sarana transportasi umum yang ada di kota Pematang Siantar sangatlah minim. Hanya ada sado sebagai transportasi umum di Pematang Siantar. Pada perkembangan selanjutnya jumlah becak kian meningkat dimana pada tahun

.

Banyak negara-negara yang menggunakan kendaraan ini pada zaman perang dahulu, salah satu negaranya yaitu Belanda. Masuknya kendaraan ini ke Indonesia sangat berkaitan erat dengan masa kolonial Belanda yang sempat menjajah Indonesia. Seiring perkembangan Kota Pematang Siantar, kendaraan BSA yang awal mulanya sebagai transportasi untuk perang mulai diubah fungsinya menjadi transportasi umum roda tiga dan menjadikannya moda transportasi yang sangat populer pada masa itu. Becak Siantar ini memiliki nilai historis yang cukup panjang dan juga menjadi saksi bisu akan zaman peperangan dahulu ketika negara Belanda mencoba merebut kembali Indonesia dari negara Jepang dengan bantuan tentara Inggris.

1974-1978 diperkirakan jumlah sepeda motor BSA di kota Pematang Siantar mencapai lebih kurang sekitar 3000 unit. Pada tahun ini sepeda motor BSA mengalami masa keemasan. Bukan hanya peningkatan jumlahnya saja, namun keunikannya yang menggunakan motor BSA sebagai penariknya. Jika pada tahun 1973 pabrik Brimingham Small Arms (BSA) di Inggris tutup, namun di Pematang Siantar jenis motor ini tetap bisa bertahan dan menjadi sarana transportasi yang diminati oleh masyarakat. Tidak hanya sebagai transportasi saja, keunikan dari kendaraan ini menjadikannya sebagai salah satu ciri khas yang dimiliki kota Pematang Siantar. Namun pada tahun 2006 jumlah becak Siantar menurun secara drastis, hal ini ditunjukkan dengan jumlahnya yang kian berkurang menjadi sekitar 500 unit8

Di tahun 2012 jumlah becak Siantar sekitar ± 200 unit saja, dalam jangka waktu 7 tahun saja jumlah becak ini berkurang lebih dari 500 unit. Sebelumnya jumlah kendaraan ini terbilang cukup banyak bahkan hampir mencapai sekitar 800 unit yang ada di kota Pematang Siantar. (http:

.

unik-pematang-siantar).

Jalur yang dilalui kendaraan ini adalah seluruh daerah Kotamadya Pematang Siantar, namun ada beberapa yang mencakup jalur hingga perbatasan antara kota dengan Kabupaten Simalungun. Daerah-daerah perbatasan tersebut seperti ; rambung merah, beringin, perumnas,dan beberapa wiayah yang terdapat di Kabupaten Simalungun. Untuk tarif kendaraan ini dibanderol dengan harga Rp.15.000 hingga Rp.30.000 untuk sekali pengangkutan dan harga tersebut tergantung dengan jarak tempuh yang diinginkan para penumpang becak. Bahkan

8

jika ada wisatawan yang hanya ingin sekedar berkeliling Kota Pematang Siantar menggunakan becak, maka para penarik becak mengenakan tarif Rp 30.000 sampai Rp. 50.000 dalam sekali angkut.

Dalam setiap transportasi umum tentu memiliki tempat dimana transportasi tersebut menaikan dan menurunkan penumpang atau sering disebut dengan tempat mangkal. Untuk becak Siantar sendiri biasanya banyak ditemui di sekitar simpang Jln. Sutomo dan juga Jln. Merdeka. Lokasi tersebut diantaranya, Pajak Horas, Jln.Surabaya, Jln.Bandung, pajak parluasan, jln.Diponegoro, Makam Pahlawan, Lapangan H.Adam Malik, dan Stasiun Kereta Api kota Pematang Siantar.

Kondisi lalu lintas di Kota Pematang Siantar sendiri tergolong ramai dikarenakan dengan adanya kemajuan teknologi dan jenis-jenis kendaraan yang baru setiap tahunnya, tentu hal ini berdampak buruk bagi lalu lintas di kota ini. Titik-titik yang sering terjadinya kemacetan adalah Jln.Merdeka dan Jln.Sutomo di sekitaran Pajak Horas serta daerah Jln.kartini. Kendaraan seperti angkutan kota adalah kendaraan yang paling sering menyebabkan macet, mulai dari menurunkan dan menaikkan penumpang di sembarang tempat, hingga berhenti tidak sesuai dengan tempat yang telah ditentukan.

Pada tahun 2009 hingga sekarang ini motor BSA (Birmingham Small Arms) yang mulanya digunakan sebagai mesin penariknya mulai diganti dengan motor-motor pabrikan buatan Jepang. Hal ini di sebabkan karena motor-motor BSA merupakan motor yang terbilang cukup tua dan barang langka, sehingga untuk perawatannya saja membutuhkan perawatan yang khusus pula. Selain itu suku cadang yang digunakan pada motor ini sudah tidak lagi diproduksi dikarenakan pabrik pembuat

motor BSA saat ini semua adalah barang-barang yang sudah rusak dan dibentuk kembali dengan cara di bubut ulang hingga menyerupai bentuk aslinya.

Becak Siantar sendiri sudah dapat dikatakan sebagai salah satu cagar budaya lokal yang ada di Sumatera Utara. Mengapa dikatakan sebagai benda cagar budaya, hal tersebut dikarenakan kendaraan ini sudah masuk didalam kategori benda cagar budaya jika ditinjau dari Undang-undang mengenai cagar budaya dalam konteks kriteria cagar budaya. Seperti dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2010 Tentang Cagar Budaya pada pasal 5 Bab III tentang kriteria cagar budaya yang menjelaskan bahwa :

Benda, bangunan, atau struktur dapat diusulkan sebagai benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, atau struktur cagar budaya apabila memenuhi kriteria :

1. Berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih;

2. Mewakili masa gaya paling singkat 50 (lima puluh) tahun;

3. Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan; dan

4. Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya).

Jika dilihat dari poin-poin yang ada pada Undang-undang tentang kriteria cagar budaya maka becak motor BSA sudah mememenuhi kriteria-kriteria tersebut. dan menjadikannya sebagai salah satu benda cagar budaya yang dimiliki Indonesia terkhususnya kota Pematang Siantar.

Penulis melihat dalam bagian ini dimana posisi motor BSA yang diganti dengan motor pabrikan jepang merupakan suatu langkah untuk menyediakan sarana transportasi massal yang memadai baik untuk para konsumen dan juga para pengendara atau pemilik becak Siantar sendiri. Namun di satu sisi juga, jika dilihat dari segi identitas kota Pematang Siantar, secara tidak langsung pergantian jenis motor tersebut lamban laun akan dapat menyebabkan hilangkan ciri khas transportasi yang di miliki kota Pematang Siantar dalam hal ini becak Siantar sebagai salah satu ikon kota tersebut. Tetapi pergantian ini merupakan langkah untuk mempermudah para pemilik atau para pengendara becak untuk mencari sumber pendapatan dengan cara menggunakan motor yang minim akan biaya perawatan dan biaya suku cadang juga.

Penelitian ini mengkaji tentang keberadaan becak motor Birmingham Small Arms (BSA) sebagai alat transportasi umum yang unik di kota Pematang Siantar. Serta melihat penyebab-penyebab berkurangnya becak motor BSA di kota Pematang Siantar.

Pembahasan tentang kendaraan becak motor BSA ini tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah kota Pematang Siantar dan juga organisasi BOMS (BSA Owner Motorcycle’s Siantar) sebagai wadah untuk para penarik becak Siantar. Langkah ini diambil guna untuk tetap menjaga kelestarian/keberadaan dari becak motor BSA yang dimiliki kota Siantar serta membuat suatu perubahan ataupun inovasi dalam dunia transportasi umum roda tiga.

berkapasitas besar ini. salah satu faktor yang menyebabkannya yaitu motor BSA yang digunakan sebagai becak siantar adalah termasuk kedalam kategori barang antik ataupun tua. Sehingga kendaraan ini banyak dilirik oleh para kolektor-kolektor atau penikmat kendaraan tua, baik dari dalam maupun luar negeri. Motor–motor ini pun kemudian dikirim ke berbagai kota-kota di luar Pematang Siantar dalam hal ini motor tersebut sudah diperjual belikan antara pemilik motor dengan sang kolektor motor tua. Permintaan pasar yang tinggi akan motor BSA ini menyebabkan berkurangnya jumlah dari kendaraan tersebut. kebanyakan motor tua ini dikirim ke pulau Jawa dikarenakan banyaknya peminat akan motor antik di pulau Jawa. namun ada juga sebagian pemilik kendaraan ini yang tidak memperjual belikan kendaraan tersebut disebabkan kendaraan ini mempunyai nilai sejarah ataupun historis tersendiri.

Dokumen terkait