• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. KeberadaanBecak Motor Birmingham Small Arms (BSA) Sebaga

Foto 1.10. Becak motor BSA 350 cc

Sumber

3.3.8.2 Motor BSA 500cc

Motor BSA 500cc tipe M20 diproduksi pada tahun 1938 sampai 1948. Jenis ini juga digunakan sebagai becak motor di kota Pematang Siantar. Jenis ini mempunyai keunggulan seperti tenaga mesin yang lebih kuat dibandingkan dengan jenis BSA 350cc. Jalan tanjakan tidak begitu sulit bagi BSA jenis ini. namun bahan bakar yang digunakan sedikit lebih boros dari pada jenis 350cc.

Gambar 1.11 Foto sepeda motor BSA 500 cc jenis M20

Sumber

Jika dilihat sekilas bentuk dari kedua jenis ini sama persis. Namun keduanya memiliki perbedaan yang sangat jauh. Yang paling utama yaitu dari

kapasitas kedua jenis motor ini. BSA 350cc mempunyai batangan depan seperti bambu yang didalamnya terdapat besi pegas. Kemudian lambang BSA yang terdapat di bagian kanan mesin jenis ini berbentuk tiga buah senapan angin dan berbentuk kerucut panjang. Bentuk bodynya sendiri sedikit lebih kecil dari BSA 500cc

Sementara BSA 500cc bentuk batangan depannya seperti tiga buah besi dari baja. Besi tersebut seperti disatukan dan ditengah-tengah terdapat dua buah per. Lambang BSA berbentuk segi empat dengan ukuran persegi kecil. Kapasitas tangki bahan bakar lebih besar dibandingkan dengan BSA 350cc sekitar ± 30 liter.

3.4. Terbentuknya BSA Owner Motorcycle Siantar (BOM’S)

Becak motor BSA merupakan alat transportasi umum roda tiga yang hanya dapat di temui di kota Pematang Siantar. Keberadaan dari kendaraan ini sudah ada sejak tahun 1960an dan sudah melegenda di Sumatera Utara bahkan hingga Indonesia.hal tersebut dikarenakan satu-satunya kota yang menggunakan motor gede jenis BSA untuk digunakan sebagai transportasi umum roda tiga.

Puncak keemasan dari sepeda motor BSA terjadi pada tahun 1974 sampai 1978 yang mencapai 3000 unit. Pada periode tersebut becak ini menjadi kendaraan primadona bagi warga Pematang Siantar. Menginggat becak motor BSA menggantikan peran sado sebagai kendaraan umum di kota Pematang Siantar. Memasuki tahun berikutnya, lamban laun jumlah becak BSA semakin berkurang.

Pada tahun 2006 tepatnya dibulan Mei, DPRD kota Pematang Siantar mengeluarkan surat putusan untuk menghilangkan becak motor BSA dan menggantinya dengan becak motor buatan Jepang. Menurut informasi yang di

dapatkan dari ketua BOM’S. Keinginan pemerintah ini untuk memberikan fasilitas yang layak bagi penumpang becak motor di kota pematang Siantar dan pemerintah ini merumahkan becak-becak motor BSA yang berada di kota Pematang Siantar. Namun hal tujuan pemerintah bukan hanya itu saja, tetapi ada usaha dagang yang ingin diterapkan Pemko pematang Siantar kepada para penarik becak BSA. Hal yang dilakukan yaitu dengan cara melenyapkan becak motor BSA melalui surat keputusan Pemko dengan alasan becak BSA sudah tidak layak beroperasi dan menggantinya dengan becak mesin Jepang. Ketika becak-becak BSA sudah hilang nantinya tentu pemerintah menyediakan becak-becak mesin jepang untuk para penarik becak. Tetapi dengan cara membayar sewa becak setiap bulannya dari penarik becak kepada pemerintah. Pemerintah selanjutnya akan mengadakan kerjasama dengan salah satu perusahaan merek motor Jepang ternama untuk membuat transportasi umum roda tiga. Lalu becak-becak tersebut nantinya akan dijual/dikreditkan kepada penarik becak. Kemudian penghasilan yang didapatkan dari penarik becak akan dipotong 15% dan diberikan kepada pemerintah dengan alasan pajak untuk perawatan becak mesin Jepang.

Tetapi praktek ini secara cepat terendus oleh masyarakat yang berprofesi sebagai penarik becak.Hal ini langsung ditentang oleh masyarakat Pematang Siantar baik dari para penarik becak, tokoh agama, pemuda, dan elemen-elemen masyarakat lainnya. Demi mempertahankan keberadaan becak motor BSA di Pematang Siantar, dibentuklah organisasi BOM’S (BSA Owner Motorcycle’ Siantar). Didalamnya terdiri dari beberapa pengendara dan penarik becak motor BSA.

Organisasi ini didirikan untuk menentang keras kebijakan DPRD kota Pematang Siantar mengenai penghapusan becak motor BSA. BOM’S dan masyarakat mulai membuat petisi penolakan penghapusan becak motor BSA. Proses pertentangan tersebut berlangsung lama, hingga akhirnya DPRD Pematang Siantar membatalkan niatnya untuk menghilangkan becak BSA.

BOM’S didirikan pada 25 Juni 2006 di kota Pematang Siantar untuk waktu yang tidak terbatas. Sifat dan bentuk BOM’S tertuang dalam AD/ART pasal 3 mengenai sifat dan bentuk “BOM’S merupakan organisasi otomotif motor tua roda dua dan roda tiga (becak) khususnya merek BSA yang bersifat terbuka untuk semua warga negara Republik Indonesia, tanpa membedakan suku bangsa, ras, profesi, jenis kelamin, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

3.4.1. Sruktur Organisasi BOM’S

BOM’S memiliki dua divisi didalam struktur organisasinya. Pertama yaitu divisi roda dua (Bikers),didalam divisi ini berisikan para pengendara atau pecinta motor tua roda dua khusus jenis BSA. Berikut struktur organisasi BOM’S divisi bikers :

Kedua yaitu divisi roda tiga (Becak) yang didalamnya berisikan para penarik becak motor BSA. Berikut struktur organisasi BOM’S divisi becak :

KETUA UMUM

H.Kusma Erizal Ginting, SH

Ketua Divisi Bikers

Lim Cen Yen (Akuang)

Sekretaris Divisi Bikers

Alvin Husein Nasution, SH

Bendahara Dvisi Bikers

Glory Losari (Aseng)

Kabid Humas Divisi Bikers

Edi Wirya, SH

Kabid Logistik Divisi Bikers

Tjin Tji (Toni)

Kabid Kegiatan Divisi Bikers

Arie Wijaya

KETUA UMUM

Ketua Divisi Becak

Safii (Ucok Ondon)

Sekretaris Divisi Becak

M. Nuh

Bendahara Divisi Becak

Yatmianto

Kabid Humas Divisi Becak Tono

Kabid Logistik Divisi Becak

Hermanto

Kabid Kegiatan Divisi Becak

Organisasi BOM’S saat ini sudah memiliki beberapa regional diantaranya: Tebing, Medan, dan Tangerang. Ketiga regional ini hanya berisikan divisi bikers. Hal ini dikarenakan becak motor BSA hanya terdapat di kota Pematang Siantar.

BOM’S sendiri mempunyai tujuan yaitu melestarikan motor tua khususnya merek BSA. seperti yang dituangkan didalam AD/ART BOM’S di Bab 2 Pasal 6 mengenai Azas dan Tujuan yang berbunyi “ BOM’S bertujuan untuk memajukan anggota agar berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis, terbuka dan berkeadilan menuju masyarakat yang sejahtera yang dapat melestarikan motor tua terutama merk Birmingham Small Arms (BSA) sebagai aset budaya (cagar budaya) dan pariwisata serta aset sejarah bangsa yang harus dijaga.”

Foto 1.12 Bapak Kusma Erizal Ginting selaku President BSA Owner Motorcycle

Dokumen terkait