• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) a. Product (Produk)

BAB 4 DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Data Temuan

3. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) a. Product (Produk)

1) Atraksi/Daya Tarik

Desa Melemba terdiri dari 3 (tiga) dusun yakni Dusun Meliau, Dusun Sungai Pelaik, dan Dusun Manggin yang merupakan pemukiman bagi Suku Dayak Iban. Sampai saat ini baru 2 (dua) dusun yang dikembangkan menjadi destinasi ekowisata yakni Dusun Meliau dan Dusun Sungai Pelaik.

Meskipun kedua dusun ini terletak dalam sebuah desa yang sama, namun jika ditinjau dari sisi daya tarik dan aktifitas yang ditawarkan mereka memiliki perbedaan yakni, Dusun Meliau menawarkan aktifitas yang lebih berorientasi terhadap aktifitas di luar ruangan seperti memancing dan tracking untuk melihat aktifitas hewan-hewan liar seperti Orangutan. Sedangkan Dusun Sungai Pelaik menawarkan aktifitas yang lebih berorientasi terhadap seni dan budaya lokal di Desa Melemba seperti kerajinan dan kesenian.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Dusun Meliau bisa melakukan kegiatan memancing di beberapa danau yang terletak di sekitar dusun tersebut, seperti Danau Merebung, Danau Belaram, dan Danau Lukuk. Berbagai jenis ikan yang hidup di danau tersebut antara lain Ikan Toman, Ikan Tapah, Ikan Siluk atau Arwana, dan ada juga Ikan Juara. Banyak wisatawan terutama wisatawan dari mancanegara yang termotivasi untuk berwisata ke Desa Melemba untuk memancing Ikan Arwana, namun ada aturan yang harus dilaksanakan oleh seluruh masyarakat dan wisatawan

74

yang berhasil mendapatkan Ikan Arwana yaitu mereka harus mengembalikan (release) ikan tersebut ke air dan tidak boleh dibawa pulang.

Selain memancing, wisatawan juga dapat melakukan kegiatan luar ruangan seperti tracking menjelajahi Bukit Nibung dan Bukit Peninjau yang menjadi salah satu habitat Orangutan, bagi wisatawan pecinta fotografi alam bebas bila beruntung mereka juga dapat bertemu dengan Orangutan dan beruang madu yang dapat pula dijadikan sebagai obyek fotografi. Sedangkan bagi wisatawan yang berkunjung ke Dusun Pelaik mereka bisa mempelajari tentang adat budaya yang berlaku dan berkembang di masyarakat Desa Melemba seperti pembuatan kerajinan khas dan mengikuti kegiatan keseharian masyarakat. Kerajinan yang biasa diproduksi oleh masyarakat antara lain, gelang yang terbuat dari tumbuhan Resam, kain tenun, serta tikar sebagai alas.

2) Amenitas/Fasilitas

Meskipun Desa Melemba berada di pedalaman Kabupaten Kapuas Hulu namun pembangunan fasilitas bagi wisatawan sudah cukup baik, hal ini dapat dibuktikan dengan sudah tersedianya sarana umum seperti toilet dan air bersih. Untuk listrik dan jaringan telekomunikasi memang masih belum tersedia. Hingga saat ini masyarakat di Desa Melemba masih menggunakan listrik yang berasal dari tenaga surya dan genset dengan kapasitas yang masih terbatas.

Menurut penuturan Ketua KPP Kaban Mayas di Dusun Meliau, pembangunan sudah direncanakan namun masih terkendala oleh perizinan dan rencananya akan dilanjutkan di tahun 2016 mendatang. Di Dusun Meliau sendiri masyarakat sudah membuat kamar mandi di setiap rumah untuk menunjang kegiatan berwisata para wisatawan, sedangkan di Dusun Sungai Pelaik baru ada 3 kamar mandi umum yang dibangun yang telah dilengkapi dengan

75

Yang masih menjadi kendala di Sungai Pelaik adalah belum adanya toko atau warung bagi wisatawan, sehingga menyulitkan wisatawan yang ingin membeli kebutuhan pribadi, berbeda dengan Dusun Meliau yang sudah terdapat toko kecil untuk memenuhi kebutuhan pribadi wisatawan, meskipun barang-barang yang tersedia masih seadanya, namun cukup membantu wisatawan yang ingin memenuhi keperluan pribadinya seperti makanan ringan dan peralatan-peralatan mandi. Kamar-kamar yang sudah disediakan juga telah memiliki standar meskipun sederhana tapi dapat dikatakan cukup nyaman dan bersih untuk digunakan sebagai tempat beristirahat oleh wisatawan.

3) Aksesibilitas

Secara umum akses untuk dapat mencapai kedua dusun tersebut memiliki rute yang sama dari Kabupaten Kapuas Hulu dan baru terpisah jika kita telah memasuki Daerah Sungai Lemboyan. Di Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut terdapat persimpangan yang akan mengantarkan kita ke Dusun Meliau dan Dusun Sungai Pelaik. Namun sangat disayangkan karena di Daerah Aliran Sungai Lemboyan tersebut peneliti belum menemukan adanya papan penunjuk arah yang akan menyulitkan wisatawan yang akan mengunjungi Desa Melemba terutama bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Desa Melemba tanpa didampingi oleh pemandu wisata.

Kondisi akses untuk menuju Desa Melemba terutama kondisi jalan raya dari Pontianak menuju Kabupaten Kapuas Hulu dapat dikatakan masih sangat kurang memadai, terutama di Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sintang. Beberapa ruas jalan mengalami kerusakan yang parah bahkan di Kabupaten Sintang peneliti melihat ada beberapa ruas jalan yang terlihat seperti belum di aspal. Hal ini dapat berpengaruh pada waktu tempuh wisatawan yang datang terutama wisatawan yang datang dari arah Kota Pontianak dikarenakan harus mengurangi kecepatan kendaraan

76

melewati jalanan yang rusak tersebut. Selain itu pada musim hujan jalanan yang mengalami kerusakkan tersebut dapat menjadi lebih sulit dilewati ketika turun hujan dikarenakan ruas jalan tersebut akan menjadi berlumpur.

Akses dari Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu menuju Lanjak wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum berupa bis yang dalam sehari ada tiga kali keberangkatan. Kondisi jalan dari Kabupaten Kapuas Hulu menuju Lanjak juga tidak jauh berbeda dengan kondisi jalan dari Kota Pontianak menuju Kabupaten Kapuas Hulu, bahkan setelah kita melewati Kawasan Mataso beberapa ruas jalan masih belum diaspal dan masih dalam proses pengerjaan, sehingga kondisi jalan mengharuskan pengemudi untuk lebih berhati-hati karena sewaktu-waktu dapat terjadi longsoran tebing di samping kiri dan kanan jalan.

Terjadi perbedaan sistem transportasi pada saat musim surut (musim kemarau) dan musim pasang (musim hujan). Pada musim surut, wisatawan harus menggunakan ojek untuk melanjutkan perjalanan menuju Daerah Aliran Sungai Leboyan karena hanya ojek yang dapat mencapai tempat tersebut dikarenakan medan yang cukup sulit untuk dilalui kendaraan lain. Ojek tersebut akan memasuki Danau Luar yang merupakan bagian dari Taman Nasional Danau Sentarum dengan kontur jalan berupa tanah dasar danau yang sangat labil dan licin. Sementara pada saat musim pasang tiba, wisatawan dapat langsung menggunakan speed boat dari Lanjak langsung menuju Desa Melemba tentu dengan waktu tempuh yang lebih cepat daripadajika harus menggunakan ojek terlebih dahulu.

Untuk ketersediaan ojek dan speed boat menurut informasi yang peneliti dapatkan semuanya harus melaui proses reservasi beberapa hari sebelum keberangkatan, bagi wisatawan yang menggunakan jasa travel agent biasanya pihak travel agent akan mengurus seluruh urusan reservasi tersebut namun bagi wisatawan

77

yang berkunjung tanpa menggunakan jasa travel agent biasanya mereka mendapatkan nomor kontak dari kerabat ataupun kawan mereka yang telah berkunjung ke Desa Melemba ataupun menyimpan nomor kontak pihak pengelola transportasi ojek dan

speed boat saat kunjungan mereka yang sebelumnya.

Minimnya jaringan telekomunikasi di Kabupaten Kapuas Hulu menjadi salah satu kendala susahnya proses reservasi kendaraan. Untuk akses di dalam kawasan salah satunya kendaraan yang dapat digunakan adalah speed boat untuk mengantar wisatawan menuju destinasi-destinasi yang diinginkan seperti menuju danau atau sekedar berkunjung ke desa lain untuk berbelanja karena Desa Melemba terletak di Daerah Aliran Sungai.

4) Image/Citra

Banyak masyarakat dan wisatawan yang tidak mengetahui dimana letak Desa Melemba sebelumnya, bahkan berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan, beberapa wisatawan dan masyarakat di Kota Pontianak tidak mengetahui dimana letak Taman Nasional Danau Sentarum. Hal ini dapat pula digambarkan sebagai salah satu akibat dari kurangnya kegiatan promosi yang dilakukan oleh para stakeholder terkait. Banyak wisatawan juga yang beranggapan bahwa untuk menuju lokasi tersebut, diperlukan usaha ekstra dikarenakan medan yang dilalui sangat berat dan biaya yang diperlukan sangat tinggi.

5) Harga

Beberapa wisatawan beranggapan bahwa biaya yang dibutuhkan untuk berwisata ke Desa Melemba sangat tinggi dikarenakan medan yang dilewati sangat berat dan minimnya kendaraan umum sehingga wisatawan diharuskan untuk menyewa kendaraan dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini juga memberatkan bagi wisatawan yang hanya datang sendiri ataupun wisatawan yang datang dengan jumlah sedikit, namun hal ini tidak menjadi kendala jika memang pengalaman yang didapatkan

78

wisatawan setimpal. sebagai contoh dari hasil penelitian yang telah peniliti lakukan dibutuhkan biaya sekitar 5-7 juta rupiah untuk berwisata ke Desa Melemba selama 2 minggu dan biaya tersebut juga tergantung dari kebutuhan masing-masing wisatawan.

b. Price (Harga)

Komponen price terbagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu biaya tour, strategi pemotongan harga, dan strategi keseragaman harga

1) Biaya Tour

a) Fixed cost (Tidak terpengaruh jumlah wisatawan)

Berikut jenis pembiayaan Fixed Cost peneliti sajikan melalui tabel berikut ini.

Tabel 4.2

Jenis Pembiayaan Fixed Cost Jenis

Pembiayaan Pintu Masuk Jalur Harga

Transportasi Melalui pontianak Pontianak-Putussibau Rp 210.000,-/orang Pontianak-Putussibau Rp 1.800.000,-/mobil (travel) Putussibau-Lanjak Rp 1.200.000,-/mobil (menyewa ) Putussibau-Lanjak Rp 150.000,-/orang (Damri) Putussibau-Lanjak Rp 3.500.000,-/mobil (Damri nyewa) Lanjak-Leboyan Rp 200.000,-/orang (ojek) Lanjak-Dusun Meliau Rp 900.000,-/boat Boat lokal Dusun Meliau Rp 300.000,-/boat Biaya masuk mobil - -

Untuk biaya masuk mobil tidak ada, karena transportasi

79

dalam kawasan Taman Nasional Danau Sentarum adalah perahu.

Pemandu

wisata - -

Pemandu wisata untuk Desa Melemba khusus nya Dusun Meliau untuk mengelilingi Danau Rp 100.000,-/hari dan untuk pemandu wisata

tracking Rp

150.000,-/hari

b) Variable cost ( terpengaruh jumlah wisatawan ) (1) Akomodasi

Berikut variable cost berupa akomodasi peneliti sajikan melalui tabel berikut ini.

Tabel 4.3

Standar Homestay Desa Melemba Jenis

Akomodasi

Kelas

Akomodasi Standar Kamar Harga

Homestay Kelas 1

Kamar (pintu dan jendela lengkap dan ber-dek)

Rp 120.000,-/per kamar Ventilasi cukup

Cahaya cukup (lampu penerangan dan lampu tidur)

Dipan/ranjang Kasur busa tebal Lemari kecil

Meja kecil dan kursi Cermin dan sisir Wc dan kamar mandi bersih

Kamar bersih (bebas debu, sarang laba-laba, tikus dan kecoa)

80

Homestay

Aman dan tertib (bebas kebisingan) Tersedia air minum Layanan kamar

(tersedia kopi, teh, dan snack)

Sprei, selimut dan sarung bantal bersih Tersedia 2 buah bantal dan 1 buah guling Tersedia gantungan baju, dan

Tersedia kelambu

Extra Bed Rp 35.000,-

Kelas 2

Kamar (pintu dan jendela lengkap dan ber-dek), Rp 100.000,- per kamar Ventilasi cukup Cahaya cukup (terdapat lampu penerang) Dipan/ranjang Kasur

Cermin dan sisir WC dan kamar mandi bersih

Meja kecil Aman dan Tertib Tersedia air minum Layanan (kopi, teh, snack)

Sprei dan sarung bantal bersih Selimut bersih,

Tersedia 2 buah bantal dan 1 buah guling, Tersedia gantungan baju,

Tersedia kelambu, Ekstra bed maksimal 1 orang

81

Homestay Kelas 3

Harga extra bed Rp 35.000,- Kamar ( pintu dan

jendela serta ber-dek) Berventilasi,

Cahaya cukup (lampu penerang),

Rp. 70.000 per kamar Kasur,

Wc dan kamar mandi bersih,

Kamar bersih (bebas debu, sarang laba-laba, tikus dan kecoa), Aman dan tertib (bebas kebisingan), Tersedia air minum, Layanan kopi dan teh Sprei dan sarung bantal bersih, Selimut bersihTersedia 2 buah bantal Tersedia gantungan baju, Tersedia kelambu, Ekstra bed maksimal 1 orang

Harga extra bed Rp 35.000,- Sumber : KPP Desa Melemba

(2) Makan

Variable cost selanjutnya adalah biaya makan yang disediakan oleh pihak masyarakat Desa Melemba. Biaya ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara masyarakat dengan wisatawan. Data biaya berikut merupakan pengalaman peneliti dalam mendapatkan pelayanan berupa fasilitas makan di Desa Melemba.

(a) Dusun Pelaik : Rp 30.000,- (malam) dan Rp 25.000 (siang) / 1x makan

82

(3) Tiket masuk

Untuk tiket masuk menuju kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) harus melapor terlebih dahulu ke kantor cabang Balai TNDS dan membayar akan tetapi banyak wisatawan yang tidak melapor ke kantor cabang Balai TNDS agar tidak membayar karena memang tidak terlihat adanya petugas yang menjaga jalur masuk ke kawasan TNDS. Biaya untuk masuk menuju kawasan sebesar Rp 40.000,-.

2) Strategi Potongan Harga a) Quality discount

Quality discount dalam hal ini adalah potongan harga

pembeli yang membeli dalam jumlah besar. Tidak ada potongan harga untuk pengunjung dalam jumlah besar karena Taman Nasional Danau Sentarum merupakan wisata yang berbasis wisata minat khusus.

b) Cash discount

Cash discount dalam hal ini adalah potongan harga pada

pembeli yang membayar tunai. Tidak ada potongan harga untuk wisatawan yang membayar tunai karena semua harga normal.

3) Strategi Keseragaman Harga a) Single pricing

Single pricing adalah harga yang sama atau setara untuk

semua segmen yang dilayani. Harga untuk visitors/pengunjung, wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara adalah sama. b) Multi picing

Multi pricing adalah harga berbeda untuk beberapa daerah

atau segmen pasar tertentu. Terdapat perbedaan biaya antara pengunjung atau wisatawan yang datang untuk penelitian

83

dengan pengunjung atau wisatawan yang datang untuk berwisata.

c. Place (Strategi Pemasaran Distribusi)

1) Saluran (Tingkat Kerjasama Dengan Intermediarie)

Kerjasama dilakukan dengan tour operator KOMPAKH sebagai intermediarie (perantara). Perantara tersebut tidak hanya berperan memasarkan destinasi tetapi juga berperan dalam menumbuh-kembangkan manajerial di dalam kepengurusan ekowisata Desa Melemba.

2) Ruang Lingkup (Batasan Daerah Distribusi)

Pengembangan Desa Melemba dilakukan oleh WWF bidang ekowisata sebagai lembaga pendamping yang mengembangkan ekowisata di Desa Melemba. Selain fokus pada pengembangan WWF pun berfokus pada pemasaran. Melalui kerjasama dengan berbagai tour operator, WWF berharap Desa Melemba sering dikunjungi wisatawan. Pendistribusian promosi yang dilakukan meliputi tour operator yang berada di Pontianak, Putussibau, dan Malaysia.

3) Lokasi (Lokasi Daya Tarik Wisata)

Lokasi Desa Melemba berada di Zona Penyangga TNDS, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Sementara lokasi yang menjadi daya tarik wisata di Desa Melemba berada di 2 dusun yaitu Dusun Meliau dan Dusun Pelaik. Kedua dusun tersebut berada di wilayah kelola KPP Desa Melemba yang meliputi Zona Khusus TNDS, Hutan Produksi, dan Hutan Lindung.

Batas wilayah tersebut telah disetujui oleh Kepala Balai TNDS, Kepala KPH Kapuas Hulu, dan Kepala Dusun Melemba yang memberikan kewenangan terhadap pihak KPP dalam menjalankan ekowisata di Wilayah Kelola.

84

Gambar 4.1

Peta Wilayah Kelola KPP Desa Melemba

Sumber : Peta Wilayah Kelola KPP Desa Melemba 2015

d. Promotion (Promosi)

Promosi dalam pariwisata merupakan alat dalam pemasaran untuk meyakinkan wisatawan agar mereka tertarik mengunjungi suatu destinasi. Penting sekali bagi sebuah destinasi pariwisata terutama seperti destinasi yang sulit dijangkau (terpencil) untuk memiliki alat promosi agar dapat diketahui bahkan menarik untuk dikunjungi. Destinasi seperti Desa Melemba perlu mendapat perhatian khusus mengenai pemasaran dan promosi. Pasalnya tidak ada promosi yang dilakukan secara khusus oleh pihak Kelompok Pengelola Pariwisata Desa Melemba, mengingat keterbatasan jaringan komunikasi yang dimiliki Desa tersebut. Akan tetapi terdapat tindakan promosi yang dilakukan oleh berbagai media dan intermediarie (perantara) yang secara sukarela melakukan promosi baik dalam bentuk iklan, promosi penjualan, penjualan personal, pemasaran langsung dan hubungan masyarakat yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan ataupun individual.

Berdasarkan data yang didapatkan peneliti di lapangan, media-media promosi tersebut meliputi :

85

1) Advertensi (Periklanan)

Advertensi atau periklanan memiliki tujuan informatif, persuasif, dan pengingat. Hal tersebut dimaksudkan agar produk yang ditawarkan memiliki sifat kompetitif dan membuat konsumen dapat terus mengingat produk tersebut.

a) Advertensi Cetak

Periklanan cetak ini meliputi surat kabar, majalah, dan koran. Beberapa perusahaan majalah dan koran telah mengunjungi Desa Melemba, baik nasional maupun mancanegara diantaranya adalah Majalah Mancing dan Sirip dari Malaysia, Kompas dan Koran Tribun Pontianak dari Indonesia.

b) Advertensi Elektronik

Periklanan elektronik meliputi radio, televisi, dan film dokumenter. Beberapa perusahaan pertelevisian telah mengunjungi Desa Melemba diantaranya Televisi Tina di acara memancing, National Geographic, Mancing Mania versi Italia, Net.TV, Metro TV, TVRI, Kompas TV, Trans 7, film dokumenter yang dibuat oleh WWF bekerjasama dengan pihak dari Australia untuk mendokumentasikan Orangutan, dan Bekantan sebagai media promosi WWF sekaligus untuk mencari pendonor yang bersedia menyumbang untuk program ekowisata.

c) Advertensi Internet

Periklanan melalui internet dapat berupa Blog, Media Sosial, dan Website Resmi. Berikut beberapa contoh periklanan melalui internet yang tidak dilakukan oleh pihak pengelola diantaranya : Periklanan melalui internet dapat berupa Blog, Media Sosial, dan Website Resmi. Berikut beberapa contoh periklanan melalui internet yang dilakukan oleh pihak

86

(1) Blog

Terdapat beberapa contoh blog yang dilakukan oleh wisatawan yang pernah mengunjungi Desa Melemba, dilansir dari https://queenofsheeba.wordpress.com/2013/02/ berikut gambar dari blog tersebut.

Gambar 4.2

Tampilan Blog Sebagai Media Promosi

Sumber : https://queenofsheeba.wordpress.com/2013/02/

(2) Media Sosial

Saat ini penggunaan media sosial sebagai media promosi sangat banyak digunakan. Desa Melemba pun tidak tertinggal untuk di posting di media sosial namun tidak menjadi trending hits. Sebagai contoh pada akun instagram yang memposting Desa Melemba yaitu @awigk. Berikut gambar dari akun tersebut.

87

Gambar 4.3

Tampilan Media Sosial Instagram Sebagai Media Promosi

Sumber : Instagram @awigk (3) Website

Terdapat salah satu website yang menerangkan Desa Melemba. Website tersebut berisikan tentang komponen pariwisata Desa Melemba yang secara khusus dibuat oleh salah satu tour operator sekaligus lembaga pendamping Desa Melemba yaitu KOMPAKH (Komunitas Pariwisata Kapuas Hulu) dengan alamat domain kompakh.or.id.

d) Advertensi Khusus

Pada tanggal 31 Oktober 2015 Balai Taman Nasional Danau Sentarum melakukan exhibition yang bertempat di A Yani Mall dengan mengundang berbagai pihak mulai dari NGO dan Dinas Pemerintahan. Pada exhibition tersebut terdapat salah satu jenis promosi yaitu advertensi khusus yang memberikan gantungan kunci, dan pin secara gratis. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengingatkan pengunjung akan Taman Nasional Danau Sentarum beserta tempat wisata yang

88

berada di zona penyangganya salah satunya adalah Desa Melemba.

2) Personal Selling

Personal selling merupakan presentasi pribadi yang

dilakukan oleh wiraniaga suatu destinasi dengan tujuan untuk menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan wisatawan. Pada Desa Melemba tidak ada kegiatan

personal selling yang dilakukan oleh pihak KPP dalam

mempromosikan destinasinya secara khusus kepada wisatawan.

3) Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan produk atau jasa. Bentuk promosi penjualan yaitu seperti diskon, kupon, display, dan demo. KPP Desa Melemba tidak menyertakan promosi penjualan sebagai jenis promosi yang diandalkan/dipergunakan.

4) Hubungan Masyarakat

Fungsi dari hubungan masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan. Bentuk dari hubungan masyarakat diantaranya:

(a) Press Release

Banyak berita yang menginformasikan mengenai keadaan dari perkembangan Desa Melemba termasuk berita mengenai pariwisata Desa Melemba seperti yang diterbitkan situs TribunPontianak.co.id dan Liputan6.com namun hal tersebut tidak dilakukan secara sengaja oleh pihak KPP.

(b) Sponsorship

Kegiatan sponsorship yang dimiliki oleh Desa Melemba hanya berada pada lembaga pendamping yang

89

terkait yaitu WWF. Dalam mengembangkan ekowisata di Desa Melemba WWF memberikan berbagai bantuan baik berupa pelatihan maupun bantuan pendanaan yang didapatkan dari donator mancanegara sebagai sponsor kepada WWF.

(c) Special Events

Terdapat acara spesial yang digalakkan oleh Dinas Pariwisata yang bertajuk Festival Danau Sentarum. Festival tersebut memuat pameran dan pertunjukan tari - tarian, kerajinan tangan, dan hasil panen bumi yang di ikuti oleh setiap kecamatan Kabupaten Kapuas Hulu. Acara tersebut baru terlaksana 1 kali pada tahun 2013. (d) Situs Jaringan Internet

Dalam menjalankan hubungan masyarakat pihak KPP tidak dapat mengandalkan jaringan internet. Selain keterbatasan jaringan komunikasi yang dimiliki, juga dibatasi oleh kemampuan dalam mengolah atau membuat akun / situs jaringan internet. Sehingga KPP tidak memiliki hubungan masyarakat melalui jaringan internet.

5) Pemasaran Langsung

Merupakan hubungan langsung antara produsen dengan konsumen individual yang ditargetkan membangun hubungan secara langsung dengan pelanggan/konsumen. KPP Desa Melemba sering mendapat panggilan telepon dari wisatawan Malaysia. Panggilan tersebut dilakukan oleh wisatawan yang ingin mengunjungi Desa Melemba. Akan tetapi tidak ada pesan pribadi atau pesan langsung melalui email, sms, dan alat komunikasi lainnya.

Selain media promosi yang telah disebutkan kami mendapatkan informasi dari hasil wawancara bersama ketua KPP Desa Melemba bahwa Word Of Mouth lebih mendominasi dalam hal promosi saat ini

90

melalui setiap individu wisatawan yang pernah berkunjung. Selain itu dalam acara Festival Danau Sentarum tersebut pihak KPP ikut serta dalam pameran dan pertunjukkan yang memperlihatkan daya tarik dari Desa Melemba.

e. People (Orang)

1) Pegawai/ Pengelola

Struktur organisasi di Desa Melemba sudah tersusun dengan baik namun masih terbagi menjadi 2 dusun yakni di Dusun Meliau diberi nama KPP Kaban Mayas sedangkan di Dusun Sungai Pelaik diberi nama KPP Anggrek Kitai. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada Ketua KPP di Dusun Meliau, penyatuan Organisasi Pengelolaan Pariwisata tersebut sedang dalam proses yang akan menggunakan nama Kaban Mayas karena lebih dikenal wisatawan.

Masyarakat sebagai pengelola juga telah beberapa kali mendapatkan pelatihan terkait pengelolaan serta pelayanan yang diperoleh dari beberapa LSM lokal maupun LSM berskala Internasional seperti WWF, namun ada beberapa standar yang berbeda dengan standar pelayanan pada umumnya seperti cara berpakaian, sampai saat ini peneliti tidak menemukan adanya standar berpakaian atau seragam yang digunakan oleh pihak

Dokumen terkait