• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pariwisata Desa Melemba

BAB 4 DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Data Temuan

1. Pariwisata Desa Melemba

Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas 29.842 km² memiliki potensi dan obyek wisata alam berupa geografis, sejarah dan kebudayaan. Potensi wisata yang berasal dari kondisi geografis yaitu daya tarik wisata alam seperti Taman Nasional Danau Sentarum, Taman Nasional Betung Kerihun, Air Terjun, Gunung, Habitat Satwa, Sungai, dan Danau. Potensi wisata berdasarkan sejarah yaitu meliputi obyek wisata peninggalan-peninggalan sejarah seperti situs purbakala dan cagar budaya peninggalan-peninggalan sejarah. Sedangkan, potensi wisata yang berasal dari budaya meliputi keunikan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu dengan segala kebudayaannya seperti perkampungan tradisional, seni tari, seni musik, hasil kerajinan, dan upacara-upacara adat.

Di dalam Kabupaten Kapuas Hulu terdapat sebuah desa wisata, yaitu Desa Melemba yang terdiri dari 3 (tiga) dusun yaitu Dusun Meliau, Dusun Pelaik, dan Dusun Manggin. Selama 12 hari, peneliti melakukan penelitian di 2 (dua) dusun, yaitu Dusun Meliau dan Dusun Pelaik, sedangkan Dusun Manggin tidak menjadi ruang lingkup wilayah penelitian karena dusun tersebut masih tertutup dengan adanya pariwisata.\

56

Berikut adalah komponen produk wisata yang terdiri dari 3A (Attraction, Amenities, Accessibilities) dan Price serta Image dari kedua dusun yang diteliti, yaitu Dusun Meliau dan Dusun Pelaik.

a. Atraksi dan Aktifitas 1) Dusun Meliau

Dusun Meliau merupakan kawasan penyangga Taman Nasional Danau Sentarum yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu. Masyarakat yang menghuni dusun ini mayoritas adalah masyarakat Suku Dayak Iban. Di Dusun Meliau, terdapat Rumah Betang yang merupakan tempat tinggal masyarakat Dayak Iban. Atraksi atau daya tarik yang terdapat di Dusun Meliau diantaranya:

a) Hutan Potensial

Di sekitar Dusun Meliau terdapat hutan tropis dataran rendah yang merupakan habitat asli dari berbagai spesies, di antaranya yaitu Orangutan yang merupakan primata eksotis dan endemik, Bekantan yang merupakan primata endemik Kalimantan, Monyet Ekor Panjang, Beruk, Lutung Dahi Putih, Lutung Merah, dan berbagai mamalia lainnya.

Aktifitas yang dapat dilakukan wisatawan di hutan potensial ini adalah pengamatan satwa liar di habitat aslinya, dan terdapat jalur tracking menuju stasiun riset melewati dua bukit, dan rawa-rawa.

b) Danau

Danau-danau yang tersebar di beberapa titik di wilayah Dusun Meliau di antaranya adalah Danau Merebung, Danau Kasim, Danau Balaiaram, dan lain-lain.Terdapat berbagai jenis ikan air tawar termasuk di antaranya adalah Ikan Arwana yang merupakan ikan endemik Kalimantan, Ikan Toman, dan Buaya Senyulong.

Wisatawan dapat melakukan aktifitas memancing di danau-danau tersebut, karena ikan-ikan yang berada di danau-danau-danau-danau

57

tersebut merupakan ikan yang tergolong diminati atau digemari oleh para pemancing.

c) Sungai

Sungai Lemboyan yang mengelilingi Dusun Meliau digunakan sebagai akses utama masyarakat Dusun Meliau untuk melakukan aktifitas mereka.

d) Bukit

Dusun Meliau yang terletak di Desa Melemba letaknya berdekatan dengan Dusun Pelaik dan dibatasi dengan Bukit Peninjau yang bisa digunakan untuk kegiatan tracking. Kegiatan tracking dapat dimulai dari Dusun Meliau maupun Pelaik. Selama melakukan tracking, wisatawan dapat melakukan pengamatan satwa dan bermalam di stasiun riset milik WWF.

2) Dusun Pelaik

Dusun Pelaik dihuni oleh masyarakat Dayak Iban. Dusun Pelaik meyoritas dihuni oleh wanita, sedangkan laki-lakinya merantau untuk bekerja di Malaysia. Di Dusun Pelaik terdapat satu-satunya rumah tinggal, yaitu Rumah Betang yang berada di tengah hutan.

Dusun Pelaik merupakan sebuah perkampungan berbentuk betang tunggal yang berada di dalam kawasan hutan. Di sekitar Dusun Pelaik terdapat hutan rawa dan dataran rendah serta budaya keseharian para masyarakatnya.

Wisatawan dapat melihat budaya masyarakat Dayak Iban seperti budaya penyembuhan, penyambutan adat, tenun dan gawai yang merupakan upacara lepas panen. Selain itu wisatawan juga dapat melakukan tracking, pengamatan tanaman anggrek hitam, serta berburu secara tradisional bersama masyarakat lokal Dusun Pelaik.

58

b. Amenitas

1) Dusun Meliau

Fasilitas yang disediakan di Dusun Meliau merupakan fasilitas yang sederhana. Wisatawan yang datang ke Dusun Meliau menginap di Rumah Betang milik warga lokal yang di dalamnya terdapat bilik-bilik yang sudah dikembangkan menjadi homestay.

Di sekitar Danau Merebung juga terdapat rumah apung (Floating House) yang biasa digunakan bagi para pemancing untuk beristirahat. Selain itu juga terdapat sebuah pondok pengamatan satwa (stasiun riset) di hutan Bukit Peninjau dengan fasilitas yang sangat sederhana.

2) Dusun Pelaik

Di dalam Dusun Pelaik terdapat rumah betang Dayak Iban yang sudah dikembangkan menjadi homestay bagi wisatawan. Namun apabila bermalam di dalam hutan, wisatawan harus menggunakan tenda untuk menginap. Terdapat MCK yang bersih dan layak untuk dipakai, namun wisatawan juga dapat memilih untuk mandi di aliran sungai jernih yang berada tidak jauh dari MCK yang disediakan.

c. Aksesibilitas

Akses menuju Desa Melemba dapat ditempuh melalui tiga pintu masuk yang berbeda, yaitu sebagai berikut:

1) Pintu Masuk Pontianak

Dari Bandara Internasional Supadio Pontianak wisatawan menggunakan taksi (Kijang Inova) atau menggunakan Bus Sentosa menuju Putussibau selama ± 15 jam. Di Putussibau wisatawan dapat menginap di hotel-hotel melati yang letaknya tidak jauh dari pusat kota Putussibau dan basecamp KOMPAKH. Wisatawan dapat mengunjungi basecamp KOMPAKH apabila memerlukan jasa pemandu dari anggota KOMPAKH menuju Desa Melemba.

Dari Putussibau, wisatawan menempuh perjalanan ± 4 jam menuju Lanjak untuk transit dan beristirahat selama 1 hari di

59

penginapan yang letaknya tidak jauh dari basecamp WWF. Untuk melewati Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) harus melihat keadaan cuaca dan musim, karena apabila musim hujan maka wisatawan harus menggunakan speed boat melewati TNDS untuk langsung menuju ke Desa Melemba, namun apabila musim kemarau atau kering maka wisatawan harus menggunakan ojek untuk melewati TNDS yang sedang surut dan perjalanan yang ditempuh akan semakin panjang karena wisatawan harus berganti transportasi yaitu speed boat saat tiba di Sungai Lemboyan untuk menuju Desa Melemba.

Perjalanan yang ditempuh saat menaiki ojek ± 2 jam, dan pada saat berganti transportasi menjadi speed boat untuk menuju Desa Melemba atau lebih tepatnya Dusun Meliau maka wisatawan harus menempuh perjalanan selama ± 1,5 jam.

2) Pintu masuk Badau

Apabila wisatawan melewati pintu masuk Badau, wisatawan dapat memilih 2 (dua) alternatif saat musim kemarau yaitu menggunakan mobil sewaan/mobil pribadi, atau wisatawan dapat menggunakan transportasi umum yaitu Bus DAMRI jurusan Badau-Putussibau sampai di Lanjak ± 1 jam 30 menit.

Setelah sampai di Lanjak, wisatawan dapat menghubungi Ekspedisi Ojek Danau Sentarum untuk menaiki ojek sampai ke tepi Sungai Leboyan selama ± 3 jam yang dilanjutkan dengan menggunakan speed boat sampai ke Desa Melemba atau Dusun Meliau selama ± 2 jam 30 menit. Namun apabila di Musim Penghujan, wisatawan tidak perlu menggunakan ojek untuk melewati Taman Nasional Danau Sentarum dan Sungai Nanga Lemboyan melainkan langsung menggunakan speed boat selama ± 2 jam.

Sedangkan perjalanan menuju Dusun Pelaik dapat ditempuh melalui Dusun Meliau melewati jalur darat maupun air dan dibedakan berdasarkan musim kemarau dan musim penghujan.

60

Lewat jalur air, wisatawan dapat menyewa boat dari Dusun Meliau menuju Desa Telatap, kemudian perjalanan dilanjutkan melewati Danau Telatap sampai ke pintu masuk Dusun Pelaik. Jika musim kemarau, wisatawan hanya bisa menaiki boat dari Dusun Meliau ke Desa Telatap. Setelah itu, perjalanan menuju Dusun pelaik dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati Danau Telatap yang kering sekitar 3 jam.

Wisatawan yang ingin tracking menuju Dusun Pelaik, perjalanan bisa dimulai dari Danau Merebung menuju pintu masuk stasiun riset, kemudian wisatawan melakukan tracking melewati bukit peninjau sekitar 6 jam perjalanan. Selama tracking, wisatawan bisa mengamati flora dan fauna yang ada di sana, dan

tracking yang dilakukan ini harus di dampingi oleh guide.

3) Pintu masuk Entikong

Apabila wisatawan masuk melalui pintu masuk Entikong menuju Putussibau melalui Jalan Lintas Malindo dan Jalan Raya Sosok II selama ± 10 jam, dan dilanjutkan menuju Lanjak selama ± 4 jam.

Setelah sampai di Lanjak wisatawan menggunakan ojek untuk melewati Taman Nasional Danau Sentarum sampai ke tepi sungai Nangan Lemboyan selama ± 2 jam dan dilanjutkan menggunakan boat untuk ke Desa Melemba, Dusun Meliau selama ± 2 jam 30 menit. Jalur dari Lanjak menuju Desa Melemba atau Dusun Meliau adalah sama dengan jalur yang digunakan apabila wisatawan melalui pintu masuk Pontianak maupun Badau.

4) Image

a) Before Image

Desa Melemba dikenal sebagai Desa yang terletak didalam kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Desa Melemba berjarak jauh dari kota dan memiliki akses yang sulit dan jauh sehingga keberadaannya masih kurang dikenal masyarakat luas. Desa ini terdiri 3 (tiga) dusun yaitu Dusun Meliau, Dusun

61

Pelaik, dan Dusun Manggin, namun Dusun Meliau dan Dusun Pelaik lebih dikenal sebagai destinasi wisata yang masing-masingnya memiliki keunikan produk wisata yang berbeda-beda.

Dusun Meliau dikenal dengan aktifitas memancing, sedangkan Dusun Pelaik lebih mengutamakan aktifitas budayanya. Transportasi utama Desa Melemba yaitu menggunakan boat atau sampan karena Desa Melemba dikelilingin sungai dan danau-danau sebagai sumber kehidupan mereka.

Sumber daya alam dan kebudayaan di Desa Melemba dikenal masih terjaga dengan baik dengan mayoritas masyarakat yang tinggal di Desa Melemba adalah suku Dayak Iban dimana adat istiadat masih dijunjung tinggi masyarakat disana.

Dokumen terkait