PERUBAHAN SOSI AL BUDAYA
C. Beberapa Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan
menghancurkan seluruh tatanan lama untuk digantikan dengan tatanan baru, dan seringkali disertai dengan kekerasan serta jumlah korban yang besar.
Sejarah modern mencatat dan mengambil rujukan revolusi mula- mula pada Revolusi Perancis, kemudian Revolusi Amerika. Namun, Revolusi Amerika lebih merupakan sebuah pemberontakan untuk mendapatkan kemerdekaan nasional, ketimbang sebuah revolusi masyarakat yang bersifat domestik seperti pada Revolusi Perancis. Begitu juga dengan revolusi pada kasus perang kemerdekaan Vietnam dan Indonesia.
Di dalam revolusi, perubahan- perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu maupun tanpa rencana. Sebenarnya ukuran kecepatan suatu perubahan yang dinamakan revolusi, sifatnya relatif, oleh karena suatu revolusi dapat memakan waktu yang lama, seperti misalnya revolusi industri yang dimulai di Inggris.
Revolusi yang terjadi di Indonesia waktu itu adalah revolusi melawan penjajahan Belanda yang puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia menyatakan kemerdekaannya, dan melepaskan diri dari belenggu dari bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka, sistem pemerintahan pun berubah seketika menjadi Republik Indonesia dengan Kepala Negara pertama Ir. Soekarno sebagai presiden.
saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan-perubahan terjadi dengan sendirinya, tanpa suatu rencana ataupun suatu kehendak tertentu.
Perubahan-perubahan tersebut terjadi oleh karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi baru, yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Sebagai contoh masyarakat di Sumatra dan Kalimantan yang hidup dari berburu dan ladang berpindah, sekarang tidak mungkin lagi hidup dengan cara seperti itu. Berbagai peristiwa kebakaran hutan dan banyaknya hewan buruan yang mati menyebabkan mereka harus menyesuaikan diri dengan bercocok tanam secara menetap. Adanya program transmigrasi yang memindahkan penduduk dari Pulau Jawa ke Sumatra, Kalimantan ataupun ke Papua sangat membantu penduduk asli mengenal pertanian secara menetap. b. Revolusi
Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat, radikal, dengan
Revolusi Industri adalah perubahan teknologi, sosioekonomi, dan budaya pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 yang terjadi dengan penggantian ekonomi yang berdasarkan pekerja menjadi yang didominasi oleh industri dan diproduksi mesin. Revolusi ini dimulai di Inggris dengan perkenalan mesin uap (dengan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh mesin (terutama dalam produksi tekstil).
2. Berdasarkan besar kecilnya pengaruh yang ditimbulkan
a. Perubahan-perubahan yang kecil pengaruhnya adalah perubahan-perubahan pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Suatu perubahan dalam mode pakaian, misalnya, tak akan membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya, oleh karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan. b. Perubahan-perubahan yang besar pengaruhnya adalah perubahan-perubahan pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Sebagai contoh, suatu proses industrialisasi pada masyarakat yang agraris, merupakan perubahan yang akan membawa pengaruh yang besar pada masyarakat. Berbagai lembaga-lembaga kemasyarakatan akan terpengaruh olehnya seperti misalnya hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, hubungan-hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat.
3. Berdasarkan ada tidaknya perencanaan perubahan
a. Perubahan yang dikehendaki (intended-change)
Perubahan yang dikehendaki (intended-chanege) atau perubahan yang direncanakan (planned-change) merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak- pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.
Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan agent of
change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat
kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga- lembaga kemasyarakatan.
Contoh:
1. Perubahan sistem pemerintahan yang sentralistik menjadi desentralistik pada orde reformasi. Bila sebelumnya semua kekuasaan berada di tangan pemerintah pusat sekarang ini telah terbagi ke daerah-daerah dengan adanya otonomi daerah. Perubahan ini sangat dikehendaki masyarakat untuk mempercepat pembangunan di daerahnya masing-masing.
2. Perubahan dalam sistem pemilu pada masa orde reformasi sangat berbeda dengan masa orde baru. Bila sebelumnya di Indonesia hanya boleh ada tiga partai politik, pada saat sekarang masyarakat boleh Gambar 5.6: Peragaan Busana Baru
mendirikan partai politik baru untuk bisa menyalurkan aspirasinya lewat parpol itu. Begitu juga dalam memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPR, DPRD Tingkat I dan DPRD Tingkat II, bila sebelumnya hanya memilih partai, saat sekarang ini memilih partai dan juga orangnya sekaligus. Dalam memilih Presiden dan wakil Presiden, bila sebelumnya melalui perwakilan di MPR saat sekarang ini rakyat bisa memilih secara langsung.
b. Perubahan-perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unin- tended-change)
Perubahan-perubahan sosial yang tidak dikehendaki (unintended-
change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned- change), merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa
dikehendaki serta berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Apabila perubahan yang tidak dikehendaki tersebut berlangsung bersamaan dengan suatu perubahan tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang demikian besarnya terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki, sehingga keadaan tersebut tidak mungkin diubah tanpa mendapat halangan-halangan dari masyarakat itu sendiri.
Contoh:
1. Urbanisasi yang terjadi di kota-kota besar pada awalnya membawa perubahan besar bagi kota yang didatangi. Pembangunan dapat berjalan lancar karena banyak tenaga kerja dari desa berdatangan. Namun lambat-laun urbanisasi yang tidak terkontrol membawa perubahan yang tidak dikehendaki sebelumnya. Banyaknya penduduk di kota mengakibatkan permasalahan di bidang perumahan, akibatnya timbullah pemukiman kumuh bagi penduduk yang tidak mampu membeli atau menyewa rumah yang layak. Pemukiman kumuh ini dapat menimbulkan bencana banjir.
2. Terjadinya bencana alam seperti: banjir, tanah longsor, tsunami, gunung meletus serta kebakaran hutan mengakibatkan kehidupan sosial, ekonomi masyarakat terganggu. Kejadian bencana alam termasuk perubahan yang tidak dikehendaki.
4. Pola Perubahan
Ada beberapa pola perubahan, yaitu sebagai berikut. a. Drastis
Perubahan yang terjadi hanya sekali. Contoh:
1) Revolusi Perancis, Industri di Inggris.
2) Kemerdekaan Amerika, Kemerdekaan Indonesia tahun 1945. 3) Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 yang ditandai
Dengan reformasi maka berakhirlah orde baru digantikan orde reformasi.
b. Bergelombang
Perubahan yang selalu timbul tetapi segera terjadi keseimbangan kembali. Contoh:
1) Perubahan gerak konjungtur dalam proses ekonomi.
2) Perubahan sistem politik, sistem pemilu di Indonesia dari sebelumnya pemilihan tak langsung (perwakilan) menjadi pemilihan langsung. 3) Perubahan bidang mode pakaian.
c. Perubahan kumulatif
Merupakan gangguan keseimbangan yang berkali-kali yang menghasilkan perubahan baru, baik yang membawa kemajuan maupun yang menjadi kemunduran.
Contoh: Krisis ekonomi di Indonesia yang berlangsung dari tahun 1997 sampai sekarang telah menimbulkan berbagai perubahan yang lain seperti timbulnya reformasi 1998, perubahan pemerintahan, perubahan sistem pemilu, adanya otonomi daerah, keterbukaan di bidang informasi dan sebagainya. Ada kemajuan yang diperoleh dari rangkaian perubahan itu yakni terbentuknya sistem politik yang lebih demokratis dan terbuka, namun di sisi lain ada kemunduran di bidang moralitas bangsa ini akibat reformasi yang kebablasan, seperti timbulnya aksi-aksi pornografi dan pornoaksi di berbagai media cetak dan elektronik, aksi-aksi demonstrasi yang anarkhis.
Faktor penyebab perubahan sosial dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri atau disebut faktor inter- nal dan faktor yang bersumber dari luar masyarakat atau faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal atau sebab-sebab yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri adalah sebagai berikut.
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Bertambahnya penduduk yang sangat cepat, menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama yang menyangkut lembaga-lembaga kemasyarakatan. Lembaga sistem hak milik atas tanah