• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa Karya Hamka dan yang mempengruhi Pemikirannya

Sebagai seorang cendekiawan dengan pengetahuan yang begitu luas, Hamka telah mencurahkan perhatiannya kepada hampir seluruh segi-segi kehidupan. Perhatian Hamka itu terefleksi dalam sejumlah karya intelektualnya. Lewat karya-karya inilah Hamka terus bersama generasi yang ditinggalkannya.

Karya-karya sangat banyak dan mencakup berbagai pembahasan yang beraneka ragam, dari pembahasan filsafat, tasawuf, theologi, akhlak dan tafsir dll, Adapun diantara sekian banyak karya-karya yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini adalah :

1. Hamka, Khatibul Ummah I 2. Hamka, Khatibul Ummah II 3. Hamka, Khatibul Ummah III

4. Hamka, Ringkasan Tarikh Ummat Islam (1929) 5. Hamka, Hikmat Isra’ Mi’raj

6. Hamka, Arkanul Islam (1932)

7. Hamka, Di Bawah Lindungan Ka’bah ( 1934) 8. Hamka, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk (1937) 9. Hamka, Pedoman Mubaligh Islam (1937)

10.Hamka, Di Dalam Lembah Kehidupan (1939) 11.Hamka,Keadilan Ilahi (1939)

12.Hamka, Tasawuf Modern (1939) 13.Hamka, Falsafah Hidup (1939)

14.Hamka, Agama dan Perempuan (1939) 15.Hamka, Merantau ke Deli (1940) 16.Hamka, Lembaga Hidup (1940) 17.Hamka, Lembaga Budi (1940) 18.Hamka, Islam dan Demokrasi (1946) 19.Hamka, Revolusi dan Pemikiran (1946) 20.Hamka, Revolusi Agama (1946) 21.Hamka, Merdeka (1946)

22.Hamka, Di dalam Lembah Cita-cita (1946)

23.Hamka, Muhammadiyah Melalui Tiga Zaman (1946) 24.Hamka, Sesudah Naskah Renvile (1947)

25.Hamka, Pidato Pembelaan Peristiwa 3 maret (1947) 26.Hamka, Cemburu (Ghirah) (1949)

27.Hamka, Menunggu Beduk Berbunyi (1949) 28.Hamka, Ayah ku ( 1950)

29.Hamka, Pribadi (1950)

30.Hamka, 1001 Soal Hidup (1950) 31.Hamka, Falsafah Ideologi Islam (1950) 32.Hamka, Keadilan Sosial dalam Islam (1950)

33.Hamka, Perkembangan Tasawuf dari Abad ke Abad (1952) 34.Hamka, Urat Tunggang Pancasila

35.Hamka, Bohong di Dunia

36.Hamka, Empat Bulan di Amerika, Jilid I, II, III, & IV 37.Hamka, Lembaga Hikmat

38.Hamka, Kenang-kenanngan Hidup, Jilid I, II, III, & IV 39.Hamka, Sejarah Umat Islam, JIlid I, II, III, & IV 40.Hamka, Pelajaran Agama Islam

41.Hamka, Pengaruh Ajaran Muhammad Abduh di Indonesia 42.Hamka, Mandi cahaya di Tanah Suci

43.Hamka, Mengembara di Lembah Nyl 44.Hamka, Soal Hidup

45.Hamka, Pandangan Hidup Muslim 46.Hamka, Dari Perbendaharaan Lama

47.Hamka, Ekspansi Ideology (Al-Ghazwul Fikri) 48.Hamka, Syaid Jamaluddin Al-Afghani

49.Hamka, Hak-hak Asasi Manusia di Pandang dari Segi Islam. 50.Hamka, Fakta dan Khayal Tuan Rao

51.Hamka, Cita-cita Kenegaraan Dalam Ajaran Islam 52.Hamka, Kedudukan Perempuan dalam Islam 53.Hamka, Islam dan Kebathinan

54.Hamka, Study Islam

55.Hamka, mengambil Tasawuf ke Pangkalnya.

Dari sekian banyak tokoh yang mempengaruhi pemikiran Hamka pada setiap karya nya adalah Imam al-Ghazali yang banyak mempengaruhi pemikiran beliau, itu karena disebabkan oleh kedua tokoh sufi ini mempunyai corak pemikiran yang sama yaitu tasawuf akhlaki. Seorang tokoh pembaharu di Mesir Abduh yang mempengaruhi pemikiran Hamka dalam setiap pemikiran modernnya..juga sahabat-sahabat Rasulullah seperti sayyidina Ali, dan Umar ibnu

Khataab yang pendapat-pendapatnya sering di tulis Hamka dalam setiap buku literature keagamaan .

39 A. Krisis Manusia Modern

Penjelasan secara detail dan terperinci tentang pemikiran Hamka yang menyangkut krisis manusia modern yang terjadi saat ini memang tidak di paparkan secara kongkrit oleh Hamka dalam artian Hamka memang tidak berbicara khusus tentang krisis manusia mdern dalam beberapa karyanya, namun analisa Hamka tentang pola hidup manusia sehingga mengakibatkan krisis di zaman modern ini banyak beliau paparkan dalam hampir semua karya tulisnya yang menyangkut dengan keislaman dan pengetahuan ilmu agama, maka dalam penelitian ini penulis dapat meramu dan mengambil inti dari beberapa pemikiran Hamka yang tersebar dalam beberapa karyanya yang sedikit banyak berbicara tentang krisis manusia modern.

Sejatinya kehidupan manusia modern bukan hanya berdampak negative dalam kehidupan kita saat ini, banyak pengaruh positif yang ditimbulkan oleh dunia modern seperti kemajuan teknologi yang mempermudah kehidupan masyarakat kita. Juga dampak pola piker yang rasional bisa diarahkan kea rah yang positif pula, namun dalam penelitian ini penulis hanya mencoba memaparkan dampak negative yang ditimbulkan oleh zaman modern ayang berakibatkan krisis pada masyarakat kita.

Menurut Hamka krisis manusia modern yang terjadi saat ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah Pertama manusia modern yang terlalu

mencintai dunia dan mengejar kebutuhan materi yang terlalu jauh. Yang dicari adalah keuntungan materi, pangkat dan martabat. Manusia modern telah terjebak dalam kemusyrikan, membela Allah tapi untuk mendewakan pangkat dan materi kebendaan.76Manusia modern selalu menjadikan harta sebagai ukuran kesuksesan, sehingga manusia tersebut lupa akan nilai-nilali agama, dan perintah Tuhan sudah tidak dijalankan kembali karena terlalu sibuk dengan duniawi.

Dalam pandangan Hamka kehidupan manusia modern serba dinilai dari ukuran rasionalitas pikiran manusia, ia lupa makna hidupnya, ia lupa akan kekuatan Tuhan dalam dirinya, manusia modern hanya menpercayai sesuatu bila sejalan dengan pikirannya, tapi tidak pernah menggunakan hati sebagai bahan pertimbangan hidupnya.

Faktor Kedua penyebab mengapa manusia modern saat ini adalah sudah hilangnya rasa malu dalam diri manusia. Karena apabila seseorang telah menanamkan sifat malu di dalam dirinya maka ia tidak akan mudah berbuat kejahatan karena ia akan malu bila namanya menjadi buah bibir orang lain, dan ia tidak akan berbuat kejahatan karena ia akan merasa malu jika ia sudah tidak menggunakan lagi kepercayaan orang lain dengan baik.77

Faktor ketiga menurut Hamka mengapa terjadi krisis manusia modern adalah disebabkan manusia yang tidak bisa mempertahanka harga dirinya sebagai

76

Hamka, Tasawuf Modern, (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1994), cetakan IV h. 82

makhluk Tuhan yang paling sempurna sehingga otomatis ia tidak bisa pula mempertahankan harga diri bangsa dan negaranya, dan mempertahankan kepercayaan yang dianutnya, Sehingga hidupnya hanya berlomba-lomba mencari kehormatan dan kemuliaan dalam segi harta dan tahta dalam lingkungannya, ia lupa bahwa kehormatan dan kemuliaan itu hanya di dapatkan dengan jalan iman dan Taqwa kepada Allah, sehingga efek yang di dapatkan slalu timbul dalam dirinya perasaan tidak mau kalah, tidak mau tertinggal dengan kawan dan tetangganya dalam hal menumpuk materi, ia malu jika orang lain lebih kaya darinya. Fenomena seperti inilah yang menurut Hamka menyebabkan bangsa ini tidak lagi mempunyai budi pekerti yang kuat dan teguh memegang kokoh tali agama Allah, yang menyebabkan manusia modern tidak sanggup lagi menahan hawa nafsu duniawi.78

Adapun faktor yang bisa menyelamatkan krisis manusia modern saat ini menurut Hamka yang Pertama adalah harus terciptanya sebuah tatanan masyarakat yang Amanah, terpercaya karena ini akan menjadi tiang utama dari masyarakat setelah sifat malu tadi. Seorang ayah harus amanah terhadap anak-anaknya, seorang suami amanah terhadap istrinya, seorang tetangga amanah terhadap tetangga yang lain. Karena pola hidup manusia di zaman modern ini adalah pola hidup yang bermasyarakat dan bersosialisasi, manusia yang satu berhubungann dengan manusia yang lain. Seperti perkataan Herbert Spencer yang di kutip oleh Hamka bahwa hidup adalah “lancarnya hubungan kita dengan dunia

luar”. Hamka mengambil contoh seperti kita makan sesuap nasi adalah jasa dari para petani, kita makan ikan adalah jasa para nelayan dll.79

Faktor Kedua yang bisa menyelamatkan krisis manusia modern yang terjadi saat ini menurut Hamka adalah harus ada campur tangan pemerintah untuk mengatur masyarakat, karena pemerintah ibaratkan seperti sebuah bangunan yang mana antara dinding, lantai, dan atap harus saling bekerja sama agar tercipta kehidupan yang amanah dan lurus tadi, agar bisa saling timbul kepercayaan antara aparat pemerintah dan masyarakat bawah dan menanamkan budi pekerti terpuji sehingga krisis yang terjadi dalam masyarakat kita bisa di atasi dengan baik.80

Penurut pendapat penulis mengapa manusia modern sekarang ini mengalami krisis karena adanya beberapa faktor penyebab:

1. Dari segi faktor pendidikan sedini mungkin manusia tersebut tidak di tanamkan nilai-nilai agama yang kuat dan benar sehingga ia terlahir sebagai manusia yang kurang berilmu, akibatnya yang ia tahu adalah bagaimana memuaskan hawa nafsu dan kepuasan dunia yang sesaat tanpa mengetahui bahwa akan ada kehidupan di akhirat kelak yang kekal yang mana kita di mintai pertanggung jawaban oleh Sang Pencipta.

2. Faktor lingkungan yang membentuk dirinya sehingga ia menjadi manusia yang melenceng dari fitrahnya, karena bagaimanapun hebatnya manusia, ia pasti butuh sesuatu yang Maha Kuat dan Maha Besar melebihi dirinya sebagai tempat

Hamka, Tasawuf Modern, (Jakarta: Penerbit Yayasan Nurul Islam, 1977) h. 105 Hamka, Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya, (Jakarta: Penerbit Yayasan Nurul Islam 1951) h. 194

berkeluh kesah dalam mengarungi hidup ini, karena ia tidak kenal dan lupa dengan Tuhannya maka jika mendapatkan masalah ia lebih percaya pada narkoba, pergaulan bebas dan melakukan kesenangan semata dalam hidupnya.

3. Pemahaman rasionalitas terlalu menguasai dirinya, sehingga ia tidak lagi menggunakan mata hati dalam bertindak Sebagai contoh ia percaya bahwa ilmu-ilmu sains dan teknologi mampu membantu manusia dalam kehidupan ini, maka ia merasa sudah tidak perlu campur tanganTuhan dalam hidupnya.

Jadi solusi yang bisa mengatasi krisis tersebut memang harus di timbulkannya kembali nilai-nilai agama dan moralitas dan selalu menanamkan dalam diri kita sifat-sifat yang di anjurkan dalam ilmu tawasuf seperti iman, tawakal. Sabar, wara’, ikhlas, qana’ah.dll

Maka setiap muslim harus kembali kepada ajaran murni islam dan aqidah yang benar, tauhid yang murni, supaya dapat memahaminya arti hidupnya dengan benar agar tidak terperosok ke dalam kehinaan karena kemaksiatan. Hawa nafsu yang telah membawa dirinya menjauh dari Allah.