• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : TINJAUAN MENGENAI PERJANJIAN KERJASAMA

A. Beberapa Perjanjian Kerjasama Antar Kota yang ada di Kota

Sebagai bentuk perjanjian kerjasama antar kota baik di tingkat daerah maupun provinsi, Sister City dan Sister Province cukup banyak dilakukan oleh pemerintah daerah di Indonesia. Namun, dalam praktik Indonesia dikenal beberapa jenis perjanjian lain yang berkaitan dengan Pemerintah Daerah diantaranya yaitu :

1. Dokumen yang dibuat dan ditandatangani antar Pemerintah Daerah:

a. MOU Kota Kembar/Provinsi Kembar (Sister City/Sister Province), yang telah banyak dibuat oleh berbagai Pemerintah Daerah;

b. Perjanjian Kerjasama Teknik antara Pemda Aceh dengan Pemda Antwerpen, Belgia 1984.

2. Dokumen yang dibuat oleh Pemerintah Pusat yang berkaitan dengan kepentingan daerah:

a. Pertukaran Nota 2000 dan 2001 RI-Jepang tentang SDM Perikanan Semarang dan Rural Water Supply di Sulawesi;

b. Perjanjian RI-Singapura tentang Supply Air dari Kepulauan Riau ke Singapura;

c. Perjanjian RI-Singapura tentang Kawasan Ekonomi Khusus Batam, Bintan dan Karimun 2006.71

Salah satu bentuk hubungan kerjasama dengan pihak luar negeri yang sering dilakukan oleh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota adalah

71 Damos Dumoli Agusman, Hukum Perjanjian Internasional; kajian teori dan praktik Indonesia, Op.Cit., hlm.40

kerjasama Sister City. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada beberapa kriteria yang menjadi dasar dibentuknya Sister City. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 193/1652/PUOD/1993 tertanggal 26 April 1993 perihal Tata Cara Pembentukan Hubungan Kerjasama Antar Kota (Sister City) dan Antar Provinsi (Sister Province) Dalam dan Luar Negeri, bahwa pembentukan hubungan kerjasama tersebut harus didasarkan pada beberapa kriteria sebagai berikut :

a. Adanya kesamaan kedudukan dan status administrasi;

b. Adanya kesamaan besaran dan fungsi;

c. Adanya kesamaan karakteristik;

d. Adanya kesamaan permasalahan;

e. Adanya ilmu dan teknologi yang dapat dialihkan;

f. Adanya komplementaritas antara kedua belah pihak dalam bidang ekonomi, sehingga dapat menimbulkan aliran barang antara kedua belah pihak.

Prinsip dasar Kota Bersaudara antara lain menumbuh kembangkan hubungan persahabatan dan saling pengertian antar bangsa, mengutamakan prinsip kesetaraan yang saling menguntungkan dalam bentuk kemitraan dan kerjasama antara masyarakat dua kota bersaudara, saling menghormati kedaulatan kedua negara serta tidak saling mengganggu stabilitas politik dan keamanan perekonomian dalam negeri masing-masing. Mematuhi peraturan perundangan- undangan yang berlaku. Dalam pembentukan kerjasama Sister City diperlukan suatu bentuk perjanjian kerjasama yang mana usulan pembentukan hubungan kerjasama tersebut kemudian disampaikan ke Departemen Dalam Negeri untuk mendapatkan persetujuan dari Menteri Dalam Negeri, kemudian harus melalui pentahapan sebelum peresmian berupa penandatangan Naskah Hubungan Kerjasama.

Berdasarkan data yang diperoleh, saat ini setidaknya 47 pemerintah kota dari 33 provinsi di Indonesia telah melakukan hubungan kemitraan Sister City. Untuk Provinsi Sumatera Utara sendiri dalam hal ini Kota Medan, kerjasama Kota Bersaudara (Sister City) berkembang dengan sangat pesat. Pemerintah Kota Medan dalam pelaksanaan otonomi daerahnya telah melakukan hubungan kerjasama dengan beberapa kota didaerah diluar negerti yaitu dengan Kota Pulau Pinang (George Town) Penang, Malaysia; Kota Ichikawa, Jepang; Kota Chengdu, China; Majlis Bandaraya Ipoh, Malaysia; Kota Gwangju, Korea Selatan; dan baru-baru ini menjalin kerjasama dengan Kota Burgas, Bulgaria dan Kota Milwaukee, Amerika Serikat.

Adapun dasar-dasar dari kerjasama Pemerintah Kota Medan dengan Kota lainnya seperti yang disebutkan diatas adalah :

1. Dengan Kota George Town-Pulau Pinang, Malaysia

Pernyataan Bersama kedua kota untuk menjalin kerjasama Kota Bersaudara tersebut terwujud setelah ditandatanganinya Nota Kesepakatan (M.o.U) pada tanggal 10 Oktober 1984, oleh Bapak Agus Salim Rangkuti Walikota Medan dari pihak Kota Medan dan Datuk Haji Mohamed Bin Yeop Abdulraof, Walikota Pulau Pinang.

Kerjasama Kota Bersaudara kedua kota berkaitan dengan : a. Peningkatan hubungan baik dan saling pengertian.

b. Kemajuan pengetahuan dalam bidang pemerintahan daerah melalui pertukaran pendapat dan pengalaman.

c. Pertukaran kegiatan kebudayaan.

d. Pembinaan generasi muda kedua kota.

e. Penggalakan kegiatan perdagangan dan pariwisata.72 2. Dengan Kota Ichikawa, Jepang

72Bagian Hubungan Kerjasama Setda Kota Medan Asosiasi Kota Bersaudara Kota Medan, Kerjasama Kota Bersaudara (Sister City Cooperation), 2010 hlm. 5

Penandatangan Nota Kesepahaman kerjasama Kota Bersaudara antara Kota Medan dengan Kota Ichikawa, Jepang, dilaksanakan di Medan pada tanggal 8 Agustus 1989. Walikota Medan pada masa itu Bapak Agus Salim Rangkuti bersama rekan beliau Walikota kota Ichikawa, Jepang Mr. Kunio Takahashi menyatakan secara bersama untuk menjalin persahabatan melalui kerjasama Kota Bersaudara.

Kerjasama Kota Bersaudara antara kedua kota disepakati terutama pada bidang : a. Ekonomi dan Perdagangan.

b. Pariwisata.

c. Olahraga.

d. Pendidikan dan pelatihan.

e. Kebudayaan73

3. Dengan Kota Gwangju, Republik Korea

Merujuk pada Naskah Pernyataan Keinginan Bersama (Letter of Intent) yang ditandatangani oleh perwakilan dari kedua kota pada tanggal 23 April 1997 di kota Medan, Walikota Medan pada waktu itu Bapak Bachtiar Djafar dan Walikota Gwangju Korea, Mr. Song Eon-jong, membubuhkan tandatangan pada naskah Nota Kesepahaman (M.o.U) sebagai tanda terjalinnya kerjasama Kota Bersaudara antara kota Medan dengan kota Gwangju, Korea pada tanggal 24 September 1997 di kota Medan.74

Sebagaimana dasar dari kerjasama sebelumnya, hubungan kerjasama dengan kota Gwangju, Korea bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan suatu kerjasama yang efektif dan saling menguntungkan dalam pembangunan kedua kota, dalam batas kemampuan keuangan masing dan kemampuan teknis masing-masing dalam bidang-bidang :

73 Ibid.,hlm. 6

74 Ibid.,hlm. 7

a. Ekonomi.

b. Kebudayaan.

c. Pendidikan.

d. Teknologi.

e. Bidang lain yang disetujui oleh para pihak 4. Dengan Kota Chengdu, China

Secara formal hubungan kerasama Kota Bersaudara kedua kota diresmikan di Medan pada tanggal 17 Desember 2002. Naskah Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama Kota Bersaudara kedua kota ditandatangani oleh Walikota Medan Drs H.

Abdillah Ak, MBA dan Ketua Kongres Rakyat Chengdu Mr.Duan Weiyi mewakili kota Chengdu.75

Bidang kerjasama kota Medan dengan Kota Chengdu adalah : a. Ekonomi dan Perdagangan.

b. Kebudayaan dan Pariwisata.

c. Pendidikan.

d. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

e. Keuangan.

f. Bidang lain yang disetujui oleh kedua belah pihak.

5. Dengan Majlis Bandaraya Ipoh, Malaysia

Naskah kerjasama Kota Bersahabat Kota Medan dengan Majelis bandaraya Ipoh, ditandatangani pada tanggan 20 Agustus 2009 di Bandaraya Ipoh, Malaysia.

Naskah kerjasama antara kedua kota ini ditandatangani oleh Bapak Drs. H. Dzulmi Eldin, S, MSi selaku Sekda Kota Medan dan Dato’ Haji Roshidi Bin Haji Hashim selaku Datuk Bandaraya Ipoh, Malaysia, disaksikan oleh Ketua Umum Asosiasi Kota

75 Ibid., hlm. 9

Bersaudara Kota Medan Bapak Dr. Rosihan Arbie, staff Pemko Medan serta pengurus Asosiasi Kota Bersaudara.76

6. Dengan Kota Burgas, Bulgaria

Kerjasama Pemerintah Kota Medan dengan Kota Burgas, Bulgaria terwujud setelah ditandatanganinya Surat Pernyataan Kehendak (LoI) Kota Medan dengan Kota Burgas, Bulgaria pada tanggal 12 Mei 2010 di Kota Burgas, Bulgaria. Kota Medan diwakili oleh Asisten Pemerintah Kota Medan Drs. Daudta P.Sinurat, MM dan Wakil Walikota Burgas Mr. Kasimir Stoychov, menandatangani naskah Surat Pernyataan Kehendak (LoI) disaksikan oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bulgaria Bapak Aditya Timoranto (third secretary, socio-cultural &

consular affairs).77

7. Dengan Kota Milwaukee, Amerika Serikat

Memorandum Saling Pengertian Kerjasama Kota Bersaudara (Sister City) antara Kota Medan (Indonesia) dengan Kota Milwaukee (Amerika) tahun 2014.

B. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Kerjasama Antar Kota