BAB I : PENDAHULUAN
B. Belajar dan Hasil belajar
Belajar selalu didefinisikan sebagai suatu perubahan pada diri individu
yang disebabkan oleh pengalaman. Perubahan tersebut disebabkan oleh
perkembangan individu yang ada sejak lahir (refleks, dan respon lapar ataupun
sakit). Manusia telah belajar begitu banyak sejak mereka lahir. Belajar dan
perkembangan membentuk hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Belajar terjadi
dengan banyak cara, bahkan kadang-kadang belajar secara disengaja, ketika siswa
mendapat informasi yang disampaikan oleh guru atau mereka mencari pada buku
ataupun pada ensiklopedia.
Menurut Gagne dalam belajar dan pembelajaran (2011:92) belajar
merupakan suatu kegiatan yang kompleks dimana setelah orang belajar, orang
memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai. Dalam pembelajaran terjadi
proses penerimaan informasi, untuk diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam
bentuk hasil belajar, dalam proses penerimaan informasi terjadi interaksi antara
kondisi internal yang dimaksudkan adalah keadaaan dalam diri individu yang
diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi di dalam
individu tersebut. Sedangkan kondisi eksternal merupakan rangsangan dari
lingkungan luar yang mempengaruhi individu selama proses pembelajaran.
Menurut W.S Winkel dalam psikologi pengajaran (1987:36) belajar
merupakan suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap.Perubahan ini
Menurut Hamzah Uno (2012: 34) prinsip –prinsip belajar terdiri dari empat faktoryaitu :
1) stimulus belajar
stimulus belajar hendaknya benar – benar mengkomunikasikan informasi atau
pesan yang hendak disampaikan kepada siswa melalui cara mengulang atau
pengulangan dan menyebutkan kembali pesan oleh guru,
2) perhatian dan motivasi
beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa yaitu,
menggunakan cara belajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan
informasi, memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan
pendapatnya, menyediakan media dan alat bantu yang menarik perhatian
siswa,
3) respon yang dipelajari
respon siswa terhadap stimulus guru berupa perhatian, serta partisipasi dan
minat siswa saat mengikuti kegiatan belajar,
4) penguatan
penguatan belajar siswa dapat berasal dari dalam, luar diri siswa. Dari dalam
diri siswa apabila respon yang dilakukan oleh siswa betul – betul memuaskan
dirinya dan sesuai kebutuhan. Dari luar siswa apabila disertai dengan
pemberian ganjaran, hadiah serta nilai.
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991:75-88) faktor-faktor
yang menghambat belajar siswa dapat digolongkan dalam dua golongan, yaitu :
1. faktor internal (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri)antara lain :
1) siswa sakit, sehingga menyebabkan saraf sensoris dan motoriknya
terganggu, mengakibatkan rangsangan yang diterima melalui inderanya
tidak dapat diteruskan ke otak,
2) karena kondisi fisik yang kurang sehat menyebabkan siswa mudah capek,
mengantuk, pusing, daya konsentrasi hilang, kurang semangat, pikiran
terganggu dan mengakibatkan penerimaan dan respon pelajaran berkurang,
saraf otak tidak mampu bekerja secara optimal memproses, mengelola,
menginterprestasi dan mengorganisir bahan pelajaran melalui inderanya,
3) cacat tubuh ringan (seperti kurang kemampuan pendengaran, kurang
kemampuan penglihatan, gangguan psikomotor) dan cacat tubuh tetap
(seperti buta, tuli, bisu, dll).
2. faktor eksternal (faktor dari luar manusia), antara lain :
a. faktor orang tua meliputi :
1) cara mendidik anak,
2) hubungan orang tua dan anak,
3) contohbimbingan dari orang tua,
4) suasana rumah dan keluarga,
5) faktor ekonomi keluarga.
b. faktor sekolah
1) faktor guru, meliputi guru tidak kompeten dalam bidang studinya,
hubungan guru dan murid kurang baik, guru-guru menuntut standar
pelajaran di atas kemampuan anak, guru tidak memiliki kecakapan
dalam usaha diagnosis kesulitan belajar, dan metode mengajar guru
2) faktor alat, ketersediaan alat yang tidak lengkap membuat penyajian
pelajaran yang tidak baik,
3) kondisi gedung sekolah,
4) kurikulum yang digunakan sekolah,
5) waktu sekolah serta disiplin yang kurang.
c. faktor media massa dan lingkungan sosial
1) faktor media massa, meliputi bioskop, TV, surat kabar, buku komik
yang akan menghambat belajar apabila anak terlalu sering
menggunakan waktunya untuk itu sehingga lupa akan tugas belajar,
2) lingkungan sosial, berupa teman bergaul (teman bergaul memiliki
pengaruh yang besar, anak suka bergaul dengan mereka yang tidak
sekolah, maka anak akan menjadi malas belajar sebab cara hidup anak
yang bersekolah dan tidak bersekolah berbeda), lingkungan tetangga
(corak kehidupan tetangga akan mempengaruhi anak-anak sehingga
dapat menyebabkan ada atau tidaknya motivasi anak untuk belajar), dan
aktivitas dalam masyarakat (terlalu banyak berorganisasi, dan kursus
bermacam-macam akan menyebabkan belajar anak menjadi
terbengkalai).
Berdasarkan pernyataan beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar sudah terjadi sejak kita lahir baik belajar bergerak, berdiri, merangkak
pada masing – masing individu.Terjadinya perubahan dalam masing – masing
individu disebabkan oleh banyak faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi
setiap individu dalam belajar.Pada siswa belajar merupakan suatu aktivitas mental
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap yang difasilitatori oleh
guru.
b. Hasil belajar
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah
laku.Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotoris.Menurut Nana Sudjana (1989: 3) bahwa
penilaian berfungsi sebagai alat ukur dalam proses belajar mengajar dan dasar
menyusun laporan kemajuan belajar siswa bagi orang tua. Sedangkan tujuan
penilaian adalah untuk mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan siswa,
mengetahui keberhasilan pendidikan dan pengajaran agar siswa mempunyai aspek
intelektual, sosial, emosional, moral dan keterampilan, menentukan tindak lanjut
hasil penilaian dan memberikan pertanggung jawaban kepada orang tua dan
masyarakat.
Hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa terdiri dari beberapa
aspek yaitu, kognitif, afektif dan psikomotoris.Menurut Bloom dalam Buku
Sujana (1989: 23) ada beberapa jenis kategori aspek kognitif terdiri atas enam
bagian.Hasil belajar ranah kognitif berawal dari enam tingkatan intelektual yang
terdiri atas pengetahuan dan ingatan, pemahaman, aplikasi, sintesis, dan evaluasi.
1. Kognitif
a) Ingatan atau pengetahuan
Ingatan atau pengetahuan adalah tingkat kemampuan yang hanya
meminta responden untuk mengetahui atau mengenal konsep, fakta dan
istilah.Dalam hal ini responden hanya dituntut untuk menyebutkan kembali
b) Pemahaman
Pemahamanadalah kemampuan yang mengharapkan responden mampu
memahami arti atau konsep, situasi dan fakta yang diketahuinya.
c) Penerapan
Penerapan adalah kemampuan yang mengharapkan responden dituntut
untuk menerapkan atau menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam
situasi yang baru baginya; dapat berupa ide, teori atau petunjuk teknis.
d) Analisis
Analisisadalah kemampuan yang mampu menguraikan suatu situasi
tertentu ke dalam komponen atau unsur pembentukannya.Dapat berupa
kemampuan untuk memahami, menguraikan, proses terjadinya sesuatu.
e) Sintesis
Sintesisadalah penyatuan unsur - unsur atau bagian - bagian ke dalam
bentuk menyeluruh dan dituntut responden kreatif.
f) Evaluasi
Evaluasi adalah responden diminta untuk membuat suatu penilaian tentang
suatu pernyataan, konsep, situasi berdasarkan suatu kriteria tertentu kegiatan
penilaian dapat dilihat dari segi tujuannya, dan gagasannya.
2. Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai.Hasil belajar ranah afektif
dapat terlihat sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung,
sikap displin siswa, sikap menghargai guru dan teman siswa lain dalam kelas.
Berikut beberapa kategori ranah afektif yaitu;
Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar
yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam tipe ini
termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi control dan seleksi
gejala rangsangan dari luar.
b) Jawaban
Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi
yang datang dari luar.Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan
dalam menjawab rangsang dari luar kepada dirinya.
c) Penilaian
Penilaian yakni penilaian ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima
nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan
terhadap nilai tersebut.
d) Organisasi
Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan
prioritas nilai.
e) Karakteristik
Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki
seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.
3. Psikomotor
Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan
kemampuan bertindak individu maupun kelompok.Ada enam aspek tingkatan
yaitu sebagai berikut.
a) Gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,
membedakan audity dan motoris.
d) Kemampuan dibidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan.
e) Gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai yang komplek.
f) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non discursiveseperti
gerakan ekspresif dan interpretatif.