• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

1.1. Latar Belakang

Good Corporate Governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder. GCG telah menjadi topik bahasan utama di bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan. Pada dasarnya penerapan GCG memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja perusahaan melalui prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness. Perusahaan yang menjalankan GCG secara baik dan berkelanjutan, memiliki nilai lebih bila dibandingkan dengan perusahaan yang tidak tahu atau belum menjalankan GCG.

PT XYZ sebagai perusahaan joint venture (perusahaan patungan) terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang asuransi kerugian. Penerapan GCG pada perusahaan perasuransian di dasari pada UU No.40/2007 tentang perseroan terbatas dan PP No.39/2008 tentang perubahan kedua PP No.73/1992 yang mengharuskan perusahaan perasuransian menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Kedua perundang-undangan tersebut digunakan sebagai pedoman pelaksanaan GCG perusahaan asuransi yang di terbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).

Perusahaan selalu menjaga konsistensi dalam menerapkan GCG. Tranparansi laporan kinerja keuangan perusahaan selalu dilaporkan kepada para pemegang saham, stakeholder, maupun publik. Sejalan dengan hal tersebut PT XYZ telah mengukir prestasi dan penghargaan terutama di dalam kinerja keuangan perusahaan. Prestasi PT XYZ dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Prestasi PT XYZ periode 2008-2009

No Prestasi Keterangan

1 Peringkat ke-5 Asuransi terbaik oleh majalah Media Asuransi (2008).

Perusahaan meraih peringkat ke-5 dari 13 perusahaan asuransi umum. 2 Peringkat ke-4 perusahaan

asuransi berpredikat Sangat Baik oleh majalah infobank (2009).

Penilaian tersebut di dasarkan pada kinerja keuangan perusahaan di tahun 2008.

3 Asuransi terbaik tahun 2009 . Penghargaan asuransi terbaik oleh Indonesia Business & Company Award 2009.

(Sumber: Annual Report PT XYZ, 2010)

Prestasi yang telah diraih tentunya merupakan komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya demi kepentingan para stakeholder perusahaan, sehingga perusahaan mendapatkan kepercayaan sebagai perusahaan asuransi kerugian yang profesional bukan hanya dimata para pemegang saham tetapi juga para customer.

Untuk mewujudkan pelaksanaan GCG yang sesuai dengan pedoman yang berlaku, diperlukan budaya korporat yang mendukung pelaksanaan GCG di perusahaan. Budaya korporat mempengaruhi sebagian aspek kehidupan perusahaan seperti bagaimana keputusan dibuat, siapa yang membuatnya, bagaimana karyawan dilakukan dan bagaimana perusahaan merespon kepada lingkungannya. Pada hakikatnya budaya dari perusahaan tersebut memiliki nilai yang baik bagi kemajuan suatu organisasi dalam cakupan yang lebih luas dan mendalam serta merupakan elemen dasar bagi terciptanya suatu iklim perusahaan yang ideal untuk mencapai tujuan dari perusahaan.

Secara umum, budaya korporat yang dimiliki oleh PT XYZ adalah tercermin dari nilai-nilai inti yang dimiliki oleh perusahaan yaitu:

Customer Focused (Fokus Pelanggan), secara berkesinambungan untuk terus berusaha memberikan keamanan dan kepuasan pelanggan.

Integrity (Integritas), tulus dan adil dalam semua kegiatannya

Team Work (Kerjasama), mengupayakan tercapainya pertumbuhan bersama dengan cara saling menghormati kepribadian dan pendapat satu sama lain dan juga saling berbagi pengetahuan maupun ide.

86% 91% 80% 14% 9% 20% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% PT XYZ keseluruhan PT XYZ Indonesia BOD/TA memahami tidak memahami • Innovation (Inovasi), mendengarkan para pemangku kepentingan dan terus

mencari cara untuk mengembangkan cara dalam kerja maupun melakukan bisnis.

Professionalism (Profesionalisme), terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian untuk memberikan pelayanan dan kualitas tinggi

Budaya tersebut di komunikasikan dan di internalisasikan kepada seluruh karyawan dengan harapan karyawan memahami dan mengimplementasikan budaya sebagai dasar bertindak dan berperilaku di dalam perusahaan. Baik buruknya layanan manajerial ditentukan oleh perilaku manajerial yang sebagian besar dipengaruhi oleh budaya korporat. Sehingga Budaya korporat harus dipahami oleh setiap karyawan. Berdasarkan Employee Voice Survey (EVS), 2011 yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan pemahaman karyawan terhadap budaya korporat, dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Persepsi Pemahaman Karyawan PT XYZ terhadap Budaya Korporat. (Sumber:kenexa 2011)

Berdasarkan Gambar 1 tingkat pemahaman karyawan terhadap budaya korporat sudah sangat baik, dapat dilihat bahwa 91 % karyawan PT XYZ memahami budaya yang diterapkan pada perusahaan. Pemahaman karyawan terhadap budaya korporat tentunya juga harus didukung oleh penerapan budaya tersebut dalam aktivitas perusahaan.

Inti dari GCG terletak pada budaya itu sendiri yang berarti bahwa GCG yang diterapkan perusahaan pada intinya adalah mencari corporate culture terbaik yang memaksimalkan potensi perusahaan dan keberhasilan perusahaan

yang selaras dengan investasinya dalam kaitannya peranan budaya korporat dan GCG untuk meningkatkan daya saing perusahaan (Moeljono, 2006).

Hal ini akan berdampak dalam implementasinya sehingga perlu dikaji mengenai kesiapan dan kondisi dari budaya korporat tersebut dimana kesiapan yang dimaksud adalah dengan berperilaku etis, berperilaku bersih, transparan, dan profesional. Budaya korporat dalam implementasinya terhadap GCG menjadikan seluruh sumber daya yang dimiliki sebagai tolak ukur penting dalam menilai keunggulan bersaing.

Meskipun implementasi GCG sudah berjalan di PT XYZ dan pemahaman karyawan terhadap budaya korporat sudah sangat baik, namun di dalam pelaksanaannya perlu perbaikan secara terus menerus, sesuai dengan budaya PT XYZ yang selalu konsisten melaksanakan continous improvement sehingga budaya korporat dan GCG bukan hanya saja dipahami oleh karyawan tetapi juga di implementasikan dalam perilaku mereka sesuai dengan harapan perusahaan.

Oleh karena itu, diperlukan penelitian pengaruh budaya korporat terhadap implementasi GCG di PT XYZ untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya korporat terhadap implementasi GCG di perusahaan. Apakah budaya perusahaan dan implementasi GCG sudah diterapkan oleh karyawan dengan baik atau hal tersebut hanya digunakan sebagai formalitas belaka. 1.2. Rumusan Masalah

Budaya korporat mempengaruhi sebagian aspek kehidupan perusahaan seperti bagaimana keputusan dibuat, siapa yang membuatnya, bagaimana karyawan dilakukan dan bagaimana perusahaan merespon kepada lingkungannya. Baik buruknya layanan manajerial, ditentukan oleh perilaku karyawan yang dipengaruhi oleh budaya korporat.

PT XYZ merupakan perusahaan yang menyadari pentingnya budaya korporat sebagai dasar perilaku dan bertindak karyawannya. Budaya korporat akan mempengaruhi iklim organisasi yang akan berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan.

Budaya korporat yang baik akan mendukung implementasi GCG di dalam perusahaan. Inti dari GCG adalah mencari corporate culture terbaik

yang memaksimalkan potensi perusahaan dan keberhasilan perusahaan yang selaras dengan investasinya dalam kaitannya peranan budaya korporat dan GCG untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Budaya korporat haruslah selaras dengan implementasi GCG sehingga dapat mendukung tujuan perusahaan. Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa hal berikut yang menjadi masalah:

1. Bagaimana persepsi karyawan PT XYZ terhadap implementasi Budaya Korporat?

2. Bagaimana persepsi karyawan PT XYZ terhadap penerapan Good Corporate Governance?

3. Bagaimana pengaruh Budaya Korporat terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance pada PT XYZ?

4. Elemen budaya mana yang paling berpengaruh terhadap penerapan Good Corporate Governance?

Dokumen terkait