• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas

4.4.1 Karakteristik Jenis Kelamin

Karyawan PT XYZ pada penelitian ini didominasi oleh karyawan bejenis kelamin perempuan yaitu sebesar 56 persen atau 40 orang. Sedangkan, karyawan PT XYZ pada penelitian ini yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 44 persen atau 31 orang. Perbedaan jumlah karyawan antara laki-laki dan perempuan ini disebabkan karena pekerjaan pada perusahaan asuransi cenderung bersifat administratif. Pekerjaan bersifat administratif sangat membutuhkan ketelitian, karyawan perempuan memiliki sifat yang lebih teliti dibandingkan karyawan laki-laki (Robbins, 2008). Sehingga pekerjaan ini cenderung didominasi oleh perempuan

dibandingkan laki-laki. karakteristik jenis kelamin mencirikan suatu budaya yang disebut dengan budaya maskulin dan budaya feminim yang mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial dalam perusahaan. Budaya maskulin dicirikan dengan manajer yang diharapkan tegas dan asertif, menekankan diri pada kompetisi diantara teman sekerja yang memiliki kinerja tinggi. Sedangkan budaya feminim dicirikan dengan manajer memakai intuisi dan melangkah ke arah konsensus. Konflik diselesaikan dengan kompromi. (Wirawan, 2008). Karakteristik Karyawan PT XYZ berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin 4.4.2 Karakteristik Usia

Usia karyawan pada hakikatnya berkaitan dengan pengalaman kerja karyawan dan menentukan kinerja karyawan. Semakin tua umur seorang karyawan maka semakin kurang produktif dalam menjalankan pekerjaannya. Tingkat usia yang berbeda juga dapat memepengaruhi karyawan dalam menerapkan budaya yang terdapat dalam perusahaan.

Mayoritas Karyawan PT XYZ yang menjadi responden dalam penelitian berusia 31-40 tahun sebesar 59,2% atau 42 orang. Karyawan berusia 41-50 tahun sebesar 21,1% atau 15 orang. Karyawan berusia 20-30 tahun sebesar 18,3% dan karyawan yang berusia > 50 tahun sebesar 1,4 % atau 1 orang. Pemahaman karyawan terhadap budaya korporat dan implementasi GCG pada PT XYZ berbeda satu sama lainnya sesuai dengan lamanya

44%

56%

Laki-laki Perempuan

18.30% 59.20% 21.10% 1.40% 20-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun > 50 tahun karyawan tersebut bekerja. Mayoritas karyawan PT XYZ masih dalam kisaran usia produktif untuk terus belajar dan berkembang, sehingga karyawan dapat lebih memahami budaya korporat dan implementasi GCG pada perusahaan. Karakteristik Karyawan PT XYZ berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Usia. 4.4.3 Karakteristik Tingkat Pendidikan

Mayoritas Karyawan berpendidikan sarjana sebesar 69 persen atau 49 orang. Karyawan yang berpendidikan diploma sebesar 21 persen atau 15 orang. Karyawan yang berpendidikan S2 sebesar 9,9 persen atau 7 orang. Hal ini diakibatkan karena sebagian besar pekerjaan pada PT XYZ membutuhkan kemampuan analisis yang kuat sehingga didominasi oleh karyawan bependidikan S1. Pendidikan di PT XYZ hanya digunakan sebagai prasayarat pada proses recruitment karyawannya, artinya untuk menduduki posisi tertentu pendidikan bukan hal yang mutlak diperlukan. Perusahaan tidak menyediakan program beasiswa untuk melanjutkan studi bila ingin menduduki posisi tertentu. Perusahaan cenderung memberikan peningkatan skill bagi karyawannya seperti pelatihan Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, serta pelatihan analisis resiko.

Tingkat pendidikan juga sangat mempengaruhi pemahaman terhadap nilai-nilai budaya perusahaan. Semakin tinggi tingkat

21% 69% 10% Diploma Sarjana Master pendidikan karyawan keinginan untuk belajar dan mampu menyerap pengetahuan, informasi dan teknologi baru yang mendukung pekerjaan. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan. 4.4.4 Karakteristik Lama Bekerja.

Mayoritas Karyawan PT XYZ telah bekerja selama lebih dari 10 tahun sebesar 53,5 persen atau 38 orang. Karyawan yang bekerja selama 2-4 tahun sebesar 21,1 persen atau sekitar 15 orang. Karyawan yang bekerja selama 4-6 tahun sebesar 9,9 persen atau 7 orang. Karyawan yang bekerja selama 6-8 tahun sebesar 9,9 persen atau 7 orang, dan karyawan yang bekerja selama 8-10 tahun sebesar 5,6 persen atau 4 orang.

Lama bekerja mencerminkan pengalaman kerja dan tingkat kemampuan seorang karyawan yang menunjukkan tingkat penguasaan seseorang terhadap pekeerjaannya. Lama bekerja yang dijalankan juga secara umum merupakan ukuran budaya korporat yang dimiliki. Semakin lama seorang karyawan berada diperusahaan maka karyawan semakin memahami seluk-beluk budaya korporat. Sehingga budaya korporat telah mengakar di dalam dirinya dan mempengaruhi perilaku serta tindakan karyawan. Lama bekerja juga menandakan sudah seberapa loyal karyawan terhadap perusahaan. Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Gambar 8.

21.10% 9.90% 9.90% 5.60% 53.50% 2-4 tahun 4-6 tahun 6-8 tahun 8-10 tahun > 10 tahun

Gambar 8. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Lama Bekerja. 4.4.5 Karakteristik Divisi

Mayoritas responden berdasarkan divisinya pada PT XYZ yaitu divisi claim sebesar 22,5 persen atau 16 orang. Divisi japanese business sebesar 18,3 persen atau 13 orang. Divisi underwritting and reinsurance 16,9 persen atau 12 orang. Divisi finance sebesar 12,7 persen atau 9 orang. Divisi broker business sebesar 11,3 persen atau 8 orang. Divisi administration sebesar 8,5 persen atau 6 orang. Divisi local business sebesar 4,2 persen atau 3 orang. Divisi IT sebesar 2,8 persen atau 2 orang. Divisi secretary sebesar 1,4 persen atau 1 orang dan divisi Internal Audit sebesar 1,4 persen atau 1 orang.

Mayoritas responden berasal dari divisi claim, divisi ini memiliki karyawan yang lebih banyak dibandingkan divisi yang lain. Hal ini disebabkan oleh untuk menangani claim dari customer diperlukan karyawan yang cukup banyak mengingat divisi claim berhubungan langsung dengan customer sehingga dengan karyawan yang banyak diharapkan mampu melayani claim dari customer dengan proses yang lebih cepat. Karakteristik responden berdasarkan divisi dapat dilihat pada Gambar 9.

1.40% 12.70% 4.20% 8.50% 2.80% 16.90% 11.30% 1.40% 22.50% 18.30% Secretary Finance Local Business Administration IT

Underwritting & Reinsurance Broker Business

Internal Audit Claim

Japanese Business

Gambar 9. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Divisi 4.4.6 Karakteristik Jabatan

Jabatan yang dipilih untuk menjadi responden adalah Junior Clerk, Clerk, Senior Clerk, Chief, Senior Chief, Manajer, Asisten Manajer dan Senior manajer. Berdasarkan Jabatan, karyawan didominasi oleh karyawan yang bergolongan Senior Clerk. Hal ini berhubungan dengan tingkat pendidikan akhir, dimana respoden didominasi oleh karyawan yang pendidikan terakhirnya S1 dan golongan Senior Clerk diperuntukkan karyawan yang berpendidikan S1. Untuk mengetahui persepsi karyawan terkait dengan budaya korporat dan implementasi GCG diperlukan posisi penting yang telah mengetahui seluk-beluk perusahaan. Senior clerk diharapkan mampu mengetahui hal tersebut dengan baik. Senior clerk diharapkan mampu menjadi contoh bagi staff yang masih bergoloongan clerk dalam proses sosialisasi dan internalisasi budaya yang ada di perusahaan dan Karakteristik responden berdasarkan jabatan dapat dilihat pada Gambar 10.

1.40% 19.70% 21.10% 12.70% 19.70% 9.90% 12.70% 2.80% Jr Clerk Clerk Sr.Clerk Chief Sr.Chief Ass.Manager Manager Sr.Manager 98.60% 1.40% Permanen Kontrak

Gambar 10. Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jabatan. 4.4.7 Karakteristik Status Kepegawaian

Mayoritas Karyawan PT XYZ mempunyai status kepegawaian permanen sebesar 98,6 % atau 70 orang, sedangkan sisanya sebesar 1,4 persen atau 1 orang berstatus karyawan kontrak. Perbedaan yang signifikan ini disebabkan karena mayoritas karyawan yang sudah bekerja lebih dari 2 tahun biasanya perusahaan menetapkan karyawan tersebut menjadi karyawan permanen/tetap. Karakteristik karyawan berdasarkan status kepegawaian dapat dilihat pada Gambar 11.

4.5. Tingkat Penilaian Karyawan Terhadap Variabel Budaya Korporat

Dokumen terkait