• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Aset Lainnya

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI APBN

B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN

B.2.2. Belanja Negara

Realisasi Belanja Negara TA 2020 sebesar Rp2.595.481.097.176.075 atau 94,75 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp2.739.165.851.403.000. Belanja Negara TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp286.193.787.668.692 atau 12,39 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp2.309.287.309.507.383. Realisasi Belanja Negara terdiri dari (i) Belanja Pemerintah Pusat, dan (ii) Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

Belanja Pemerintah Pusat Rp1.832,95 triliun

B.2.2.1. Belanja Pemerintah Pusat

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2020 sebesar Rp1.832.950.921.019.896 atau 92,80 persen dari APBN sebesar Rp1.975.240.206.353.000. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp336.637.034.655.126 atau 22,57 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp1.496.313.886.364.770.

Pada pelaksanaan APBN TA 2020 terdapat perubahan/revisi Pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sepanjang tahun 2020 berupa penambahan pagu anggaran pada DIPA K/L dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara. Hal ini sesuai dengan ketentuan UU APBN Tahun Anggaran 2020 yaitu dalam Pasal 19, Pasal 27, dan Pasal 40. Ketentuan lebih lanjut mengenai Revisi DIPA diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.02/2020 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2020. Revisi Pagu DIPA pada K/L dan BA BUN sepanjang Tahun Anggaran 2020 dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:

a. pergeseran pagu anggaran antarunit organisasi, antarfungsi, dan/atau antarprogram dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan;

b. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP kecuali belanja yang bersumber dari PNBP pada Satker Badan Layanan Umum;

c. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari pinjaman termasuk pinjaman luar negeri baru untuk penanggulangan bencana alam dan lanjutan Rupiah Murni Pendamping;

d. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari hibah, termasuk hibah yang diterushibahkan; e. perubahan anggaran belanja dalam rangka penanggulangan bencana alam;

f. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP atas klaim asuransi Barang Milik Negara pada Kementerian/Lembaga tertentu;

-Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LRA -115-

g. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari SBSN untuk pembiayaan kegiatan/ proyek Kementerian/Lembaga termasuk penggunaan sisa dana penerbitan SBSN yang tidak terserap pada tahun 2019;

h. perubahan pembayaran program pengelolaan subsidi berdasarkan perubahan asumsi dasar ekonomi makro, perubahan parameter, pembayaran kekurangan subsidi tahun-tahun sebelumnya, dan/atau akibat perubahan kebijakan keuangan negara dan/atau stabilitas sistem keuangan;

i. perubahan anggaran belanja Kementerian/Lembaga sebagai akibat dari penyesuaian kurs; j. perubahan alokasi anggaran pembayaran bunga utang;

k. perubahan anggaran keluaran (output) Prioritas Nasional;

l. pergeseran anggaran Bagian Anggaran 999.08 (BA BUN Pengelola Belanja Lainnya) ke bagian anggaran Kementerian/Lembaga;

m. pergeseran anggaran antarprogram dalam 1 (satu) bagian anggaran dan/ atau antarbagian anggaran dalam rangka penyelesaian restrukturisasi Kementerian/Lembaga sebagai akibat perubahan kabinet;

n. pergeseran anggaran antarprogram dan/atau antarbagian anggaran untuk pembentukan dan/atau pengubahan Kementerian Negara/Lembaga berkaitan dengan kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan; o. perubahan anggaran yang mengakibatkan terjadinya penurunan volume keluaran (output) teknis non prioritas

nasional, termasuk penurunan volume komponen gedung/bangunan dan kendaraan bermotor pada keluaran (output) layanan sarana dan prasarana internal;

p. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari pinjaman termasuk pinjaman dan/atau hibah luar negeri baru untuk penanggulangan dampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Belanja Pemerintah Pusat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) klasifikasi, yaitu (i) Belanja Pemerintah Pusat menurut Organisasi/Bagian Anggaran, (ii) Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi, dan (iii) Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja (Ekonomi).

Belanja

Pemerintah Pusat menurut Organisasi/BA

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Organisasi/Bagian Anggaran

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2020 menurut Bagian Anggaran (BA) terbesar pada BA 999 (Bendahara Umum Negara) sebesar Rp773.333.585.931.730 atau 42,19 persen dari total Belanja Pemerintah Pusat. Sementara itu, total realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2020 pada K/L (selain BA BUN) sebesar Rp1.059.617.335.088.170. Dari total realisasi belanja tersebut, realisasi belanja pada K/L terbesar pada Kementerian Pertahanan sebesar Rp136.871.429.771.736 atau 12,92 persen dari total realisasi Belanja Pemerintah Pusat untuk K/L.

Adapun perbedaan pencatatan total realisasi Belanja Pemerintah Pusat antara Bendahara Umum Negara (BUN) dengan Kementerian/Lembaga (K/L) secara neto sebesar minus Rp6.371, hal ini disebabkan oleh adanya pembulatan karena selisih kurs.

Komposisi 5 (lima) terbesar K/L pengguna anggaran Belanja Pemerintah Pusat (dalam persentase) selain BA 999 (Bendahara Umum Negara) pada TA 2020 dapat dilihat pada Grafik 23.

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2020 (Audited)

-116- Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan atas Pos-Pos LRA

Grafik 23. Komposisi Kementerian Negara/Lembaga

Lima Terbesar Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat TA 2020

Rincian realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Organisasi/Bagian Anggaran dapat dilihat dalam Lampiran

2.

Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi

Realisasi Belanja Pemerintah Pusat juga dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi. Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional. Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi terbagi dalam 11 (sebelas) fungsi, yaitu fungsi pelayanan umum, fungsi pertahanan, fungsi ketertiban dan keamanan, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan hidup, fungsi perumahan dan fasilitas umum, fungsi kesehatan, fungsi pariwisata dan budaya, fungsi agama, fungsi pendidikan, dan fungsi kependudukan dan perlindungan sosial. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat per fungsi TA 2020 sebagai berikut.

Kode Uraian Fungsi Anggaran TA 2020

01 Pelayanan Umum 485.001.503.987.000 537.819.962.588.642 02 Pertahanan 117.957.524.683.000 136.908.191.938.700 03 Ketertiban dan Keamanan 406.988.927.797.000 154.107.557.701.779

04 Ekonomi 416.491.563.418.000 399.930.041.167.603

05 Lingkungan Hidup 13.910.544.071.000 13.041.839.102.312 06 Perumahan dan Fasilitas Umum 20.648.417.043.000 22.784.116.591.807 07 Kesehatan 81.621.103.093.000 105.088.539.465.934 08 Pariwisata dan Budaya 3.062.804.280.000 3.151.797.244.833

09 Agama 9.948.800.197.000 9.488.004.219.828

10 Pendidikan 148.909.121.180.000 155.113.072.967.127 11 Perlindungan Sosial 270.699.896.604.000 295.517.798.037.702 Perbedaan Pencatatan Antara SiAP dan SAI (6.371)

Total 1.975.240.206.353.000 1.832.950.921.019.896

Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi TA 2020 (dalam triliun rupiah) terlihat pada Grafik 24. Kemenhan 12.92% Kemensos 12.30% Kemenkes 9.65% Kemen Pupera 9.51% Polri 9.47% K/L Lainnya 46.16%

-Catatan Atas Laporan Keuangan – Penjelasan Pos-Pos LRA -117- Grafik 24. Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Menurut

Fungsi TA 2020

Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja

Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenis Belanja

Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja terdiri atas: (i) Belanja Pegawai; (ii) Belanja Barang; (iii) Belanja Modal; (iv) Belanja Pembayaran Bunga Utang; (v) Belanja Subsidi; (vi) Belanja Hibah; (vii) Belanja Bantuan Sosial; dan (viii) Belanja Lain-lain. Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja disajikan pada Grafik 25.

Grafik 25. Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja TA 2020 Belanja Pegawai Rp380,53 triliun B.2.2.1.1. Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai TA 2020 sebesar Rp380.532.228.590.618 yang berarti 94,26 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN sebesar Rp403.722.736.304.000. Realisasi Belanja Pegawai TA 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp4.457.968.737.999 atau 1,19 persen dibandingkan dengan realisasi TA 2019 sebesar Rp376.074.259.852.619.

Kenaikan tersebut terjadi karena terdapat kenaikan jumlah penerima manfaat pensiun sebanyak 134.307 orang; adanya kenaikan untuk belanja iuran kesehatan yaitu terkait perubahan tarif yang semula 2 persen dibayar peserta dan 3 persen dibayar pemerintah menjadi 1 persen dibayar peserta dan 4 persen dibayar pemerintah

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00

Fungsi 01Fungsi 02Fungsi 03Fungsi 04Fungsi 05Fungsi 06Fungsi 07Fungsi 08Fungsi 09Fungsi 10Fungsi 11 537.82 136.91 154.11 399.93 13.04 22.78 105.09 3.15 9.49 155.11 295.52