• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bencana yang Terjadi dan Penanggulangannya

BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

1. Bencana yang Terjadi dan Penanggulangannya

LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 94 perubahan batas wilayah administrasi dan DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang telah menerima 13 desa dimaksud;

d. Berdasarkan Keputusan DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dan Keputusan DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang tersebut di atas, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah telah menindaklanjuti dengan membuat surat kepada Pemerintah Pusat, dengan surat Nomor 136/034064 tanggal 4 September 1990, yang inti surat tersebut adalah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat agar menetapkan Peraturan Pemerintah tentang perluasan wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang;

Berkaitan dengan proses penyelesaian permasalahan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memfasilitasi dan menjadi mediator namun masih belum ada titik temu kesepakatan sehingga ranah penyelesaian akhir (final) diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri. Pada intinya Pemerintah Kota Magelang meninginkan adanya penegasan batas wilayah antardaerah, antara Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, sesuai dengan kondisi existing saat ini. Kemudian apabila ketegasan batas wilayah sudah disepakati maka dilanjutkan dengan perluasan wilayah Kota Magelang (tambahan 13 desa) mengacu pada Keputusan DPRD Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang Nomor 6/DPRD/1987 tanggal 15 September 1987 dan Keputusan DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang Nomor 14/1987 tanggal 13 Oktober 1987 yang secara hukum belum dicabut.

Posisi Pemerintah Kota Magelang saat ini adalah menunggu keputusan dari Kementerian Dalam Negeri terkait dengan penegasan batas wilayah Kota Magelang dan Kabupaten Magelang.

E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

1. Bencana yang Terjadi dan Penanggulangannya

Penyelenggaraan penanggulangan bencana telah diatur dengan PP Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Menurut PP ini definisi penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan

LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 95 bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi, sedangkan yang dimaksud dengan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun kerentanan pihak yang terancam bencana.

Bencana dapat terjadi karena faktor alam dan non alam. Secara keseluruhan kejadian-kejadian bencana selama tahun 2016 masih didominasi oleh faktor alam, yaitu terjadinya tanah longsor yang didahului oleh hujan lebat merupakan presentase terbesar dan bencana yang terjadi di Kota Magelang selama ini bersifat lokal. Sepanjang tahun 2016 sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami musim penghujan dengan curah hujan tinggi yang berlangsung lebih panjang dari tahun-tahun sebelumnya termasuk di Kota Magelang.

Peta pada Gambar 6.1 berikut menunjukkan titik-titik rawan longsor yang tersebar di wilayah Kota Magelang.

LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 96 Berdasarkan jenis bencana selama tahun 2016 telah terjadi 42 kejadian yang dapat dilihat dalam ilustrasi Grafik 6.1 berikut ini:

Grafik 6.1 Jumlah Kejadian dan Jenis Bencana yang Terjadi di Kota Magelang

LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 97

Sumber: Sekretariat BPBD Kota Magelang (data diolah)

Selanjutnya, pengelompokan lokasi kejadian bencana yang terjadi di Kota Magelang berdasarkan wilayah administrasi kelurahan selama tahun 2016 tersaji pada Grafik 6.2 berikut ini:

Grafik 6.2 Jumlah dan Lokasi Bencana yang Terjadi di Kota Magelang Menurut Wilayah Administrasi Kelurahan

Tahun 2016

Sumber: Sekretariat BPBD Kota Magelang (data diolah)

Berdasarkan Grafik 6.2 di atas, Kelurahan Magelang merupakan wilayah yang paling sering terkena bencana pada Tahun 2016 (9 titik lokasi). Secara terperinci kejadian-kejadian bencana sepanjang tahun 2016 di Kota Magelang adalah sebagai berikut:

No. Jenis Bencana Jumlah

Kejadian Lokasi Bencana Ket.

1. Tanah/talud longsor

28 1. Saluran Kali Manggis Jl. Maluku RT 01 RW 02 Kelurahan Wates 2. Jalan kampung RT 05 RW 06

Kelurahan Cacaban 3. RT 05 RW 07 Kelurahan

Magelang

4. Taman Jalan Cempaka Kelurahan Kemirirejo

5. Perumahan Cluster Sanggriya RW 13 Kelurahan Wates 6. Nambangan RT 05 RW 20

Kelurahan Rejowinangun Utara 7. RT 05 RW 02 Kelurahan Wates 8. Meteseh RT 02 RW 12 Kelurahan

LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 98

9. Sanden RT 03 RW 06 Kelurahan Kramat Selatan

10. Nambangan RT 05 RW 19 Kelurahan Rejowinangun Utara 11. Wates Prontaan RT 02 RW 04

Kelurahan Wates

12. Kios di Terminal Soekarno-Hatta Kelurahan Tidar Utara

13. Jl. Teuku Umar RT 04 RW 01 Kelurahan Gelangan 14. Meteseh Tengah RT 02 RW 11 Kelurahan Magelang 15. Panggungsari RT 03 RW 08 Kelurahan Cacaban 16. Patenjurang RT 03 RW 15 Kelurahan Rejowinangun Utara 17. Panjang Baru RT 04 RW 07 Kelurahan Gelangan 18. Botton Kopen RT 03 RW 07 Kelurahan Magelang 19. Kampung Tulung RT 07 RW 01 Kelurahan Magelang 20. Tidar Campur RT 01 RW 01 Kelurahan Tidar Selatan 21. Nambangan RT 04 RW 18

Kelurahan Rejowinangun Utara 22. Botton Nambangan RT 02 RW 04 Kelurahan Magelang 23. Meteseh Tengah RT 01 RW 11 Kelurahan Magelang 24. Gumukrejo RT 01 RW 04 Kelurahan Potrobangsan 25. Pinggirrejo RT 02 RW 07 Kelurahan Wates 26. RT 07 RW 06 Kelurahan Potrobangsan 27. Wates Tengah RT 05 RW 02 Kelurahan Wates 28. Jambesari RT 04 RW 11 Kelurahan Wates 2. Angin ribut/ lesus/puting beliung 1 1. Meteseh Utara RT 03 RW 13 Kelurahan Magelang

3. Kebakaran 1 1. Pasar Burung Merpati (Timur

Pasar Sidomukti) RW 06 Kelurahan Magersari 4. Pagar/tembok

pembatas roboh

5 1. Balai Benih Ikan Dinas Pertanian, Peternakaqn dan Perikanan Kota Magelang di Kelurahan

Jurangombo Selatan 2. Perumahan Puri Tuk Songo

LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 99

Kelurahan Cacaban 3. SMAN 5 Kota Magelang di

Sidotopo, Kelurahan Kedungsari 4. Jambesari RT 02 RW 11

Kelurahan Wates 5. RT 03 RW 08 Dalangan

Kelurahan Kramat Utara

4. Rumah roboh 2 1. Karanggading RT 02 RW 04

Kelurahan Rejowinangun Selatan 2. Nambangan RT 07 RW 20

Kelurahan Rejowinangun Utara 5. Banjir/air meluap 3 1. Kiringan RT 02 RW 03 Kelurahan Tidar Utara 2. Nambangan RT 05 dan RT 08 RW 18 Kelurahan Rejowinangun Utara 3. RT 04 RW 06 Kelurahan Potrobangsan

6. Jalan amblas 2 1. Nambangan RT 05 RW 18

Kelurahan Rejowinangun Utara 2. Meteseh Selatan RT 02 RW 12

Kelurahan Magelang

Sumber : Sekretariat BPBD Kota Magelang

Berbagai kejadian tersebut memerlukan penanganan atau rehabilitasi. Pada beberapa kejadian bencana, penanganan atau rehabilitasi dilakukan oleh pribadi secara swadana, gotong royong warga masyarakat bersama dengan TNI-POLRI dan sukarelawan dari berbagai unsur (PMI, Tagana, Garda Rescue) dalam penanganan darurat. PMI Kota Magelang juga melakukan survey dan verifikasi data pada setiap kejadian di lokasi bencana untuk pengkajian dalam rangka pemberian bantuan kepada korban atau warga yang terkena dampak.

Sementara itu, Pemerintah Daerah Kota Magelang juga telah mengalokasikan Pos Belanja Tak Terduga untuk membiayai penanggulangan kejadian bencana dengan memperhatikan ketentuan peraturan yang berlaku. Penanganan kejadian bencana yang pembiayaannya melalui alokasi Pos Belanja Tak Terduga adalah rehabilitasi/rekonstruksi sarana dan prasarana yang merupakan fasilitas umum dan merupakan aset Pemerintah Kota Magelang, bukan milik perorangan atau swasta.