BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah
LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 86
Indonesia daerah Kota Magelang 15. 10 Tahun 2011 070/PK_PAS/V/2011 tanggal 18 Mei 2011 PT Putera Agung Setia Pembuatan design prototype kendaraan smart car dan
membantu pelaksanaan teknis dan non-teknis dalam terwujudnya prototype kendaraan dengan nama Spyder 5 tahun
e. Kerja sama bidang perdagangan
No. Nomor dan Tanggal
Perjanjian Pihak Ketiga Materi Kerja sama
Jangka Waktu 1. 19 Tahun 2016 tanggal 7 November 2016 Akademi MIliter/TNI AD Perjanjian Pinjam Pakai Tanah TNI-AD
digunakan untuk Taman dan Sentra
Kuliner di Jalan Tidar Magelang antara TNI-AD dengan Pemerintah Kota Magelang 2 tahun 2. 518.3/152/250/2016 0217/HT.01.04/KRD/2016 tanggal 9 Februari 2016 PT Bnak Pembangunan Daerah Jawa Tengah Program Kredit Usaha Produktif (KUP) kepada Pelaku Usaha Mikro
di Kota Magelang 3 tahun 3. 8599/HT.01.04/KRD/2015 19 Tahun 2015 tanggal 27 Oktober 2015 PT Bnak Pembangunan Daerah Jawa Tengah Penyelenggaraan Program Kredit Usaha Produktif kepada Pelaku Usaha Mikro di Kota
Magelang
1 tahun
C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah
Koordinasi dengan instansi vertikal di Kota Magelang merupakan salah satu aspek yang mutlak dilakukan dalam kerangka memenuhi kebijakan tertib penyelenggaraan pemerintahan dan terwujudnya keserasian serta keberhasilan pembangunan.
1. Kebijakan dan Kegiatan
Kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya mempunyai kewajiban menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah. Instansi vertikal merupakan perangkat kementerian atau lembaga
LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 87 pemerintah yang mengatur urusan pemerintahan yang tidak diserahkan kepada daerah dalam wilayah tertentu dalam rangka dekonsentrasi.
Kebijakan koordinasi dengan instansi vertikal bertujuan untuk menyelaraskan dan mensinkronkan berbagai kebijakan yang diambil Pemerintah Kota Magelang dalam rangka mengembangkan hubungan antar tingkatan pemerintahan yang harmonis.
Koordinasi dengan instansi vertikal yang dilaksanakan Pemerintah Kota Magelang dalam beberapa bidang, yaitu:
a. Koordinasi stabilitas daerah;
b. Koordinasi dalam bidang ketentraman dan ketertiban; c. Koordinasi dalam bidang pertanahan;
d. Koordinasi dalam bidang keagamaan; e. Koordinasi dalam bidang tata ruang. 2. Realisasi dan Pelaksanaan Kegiatan
a. Koordinasi stabilitas daerah
Kota Magelang merupakan wilayah yang selama ini dikenal kondusif. Pemerintah Kota Magelang senantiasa berupaya untuk mempertahankan iklim sejuk dan damai sebagai modal utama demi terwujudnya keberhasilan pelaksanaan pembangunan di daerah yang muaranya adalah terwujudnya keberhasilan pembangunan di tingkat nasional. Jalinan kerja sama pemerintah daerah dengan instansi vertikal merupakan upaya untuk menciptakan sinergi yang kokoh dalam melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) merupakan wadah komunikasi dan koordinasi dalam rangka terwujudnya hubungan kerja yang harmonis serta sinergis di antara unsur pimpinan daerah dan vertikal di Kota Magelang dengan tujuan akhir adalah memantapkan stabilitas daerah. Kegiatan koordinasi dalam rangka stabilitas daerah antara Walikota, Wakil Walikota, Ketua DPRD, Komandan Kodim 0705/Magelang, Kepala Kepolisian Resort Magelang Kota, Kepala Kejaksaan Negeri dan Kepala Pengadilan Negeri didasari dengan Keputusan Walikota Magelang Nomor 134/45/112 Tahun 2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang
LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 88 Pembentukan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Magelang Tahun 2016.
Di samping itu, dibentuk pula tim terpadu terkait dengan penanganan stabilitas dan permasalahan strategis daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota Magelang Nomor 300/45/112 Tahun 2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang Pembentukan Tim Terpadu Penanganan Stabilitas Daerah Kota Magelang Tahun 2016.
Rapat koordinasi stabilitas daerah diselenggarakan secara rutin setiap bulan dan insidental pada saat-saat tertentu apabila diperlukan dalam rangka mengantisipasi permasalahan yang membutuhkan penanganan segera. Pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agenda rapat koordinasi stabilitas daerah membahas materi berupa permasalahan-permasalahan strategis yang ada di daerah yang harus ditindaklanjuti dalam kerangka kebijakan daerah, seperti permasalahan bidang ekonomi, sosial budaya, keamanan dan ketertiban daerah serta penanganan bencana alam dan lainnya. Hasil atau kesimpulan rapat koordinasi Forpimda yang berisi saran/masukan dan perintah/instruksi akan ditindaklanjuti oleh instansi terkait.
Koordinasi rutin juga dilakukan oleh Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Kota Magelang untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan situasi dan kondisi wilayah. Di samping itu, implementasi dari peningkatan kerja sama dengan aparat keamanan dalam teknik pencegahan kejahatan dalam rangka meningkatkan kinerja aparatur/lembaga serta stakeholder yang ada serta sebagai wujud partisipasi dalam upaya menjaga stabilitas daerah, masyarakat juga dilibatkan dengan pembentukan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) tingkat kota hingga di tingkat kelurahan yang beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai elemen.
Koordinasi stabilitas daerah juga dilakukan di tingkat kecamatan. Rapat koordinasi dilaksanakan setiap bulan oleh unsur
LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 89 Tri Pimpinan Kecamatan (Tripika), yaitu Camat, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) dan Komandan Rayon Militer (Danramil). Koordinasi ini melibatkan Lurah, Bhayangkara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Bintara Pembinaan Desa (Babinsa) di wilayahnya dengan materi pembahasan penekanan pada permasalahan-permasalahan aktual bidang sosial, keamanan dan ketertiban.
b. Koordinasi dalam bidang ketentraman dan ketertiban
Pemerintah Kota Magelang melakukan koordinasi dengan aparat keamanan, baik dengan pihak Kepolisian maupun TNI, dalam bidang ketentraman dan ketertiban untuk menciptakan situasi yang kondusif, aman dan terkendali di Kota Magelang. Selama ini jalinan hubungan koordinasi telah berjalan dengan baik dan selalu diupayakan untuk lebih dimantapkan untuk mengantisipasi dan menangani permasalahan-permasalahan yang mungkin muncul yang dapat mengganggu kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Unsur Kepolisian dan TNI juga selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan operasi atau razia dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, seperti razia pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT), operasi penyakit masyarakat (Pekat) dan patroli pencegahan dan pengamanan terhadap vandalisme.
c. Koordinasi dalam bidang pertanahan
Berkaitan dengan bidang pertanahan, Pemerintah Kota Magelang berupaya untuk selalu meningkatkan koordinasi dan menjalin komunikasi secara intensif dengan instansi-instansi pemangku kepentingan, antara lain:
1) Kantor Pertanahan, yaitu sebagai instansi penyelenggara layanan administrasi pertanahan dan pengendalian tata guna tanah dalam rangka pengamanan aset tanah milik daerah.
2) Instansi militer, yang mempunyai proporsi besar penguasaan lahan terkait dengan pengelolaan lahan dan penanganan beberapa permasalahan aset tanah milik Pemerintah Kota Magelang;
LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 90 3) Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Progo Bogowonto Luk Ulo (PSDA-Probolo), yaitu terkait pengelolaan tanah atas kewenangan saluran/tanah irigasi;
4) Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset (UP3AD) Kota Magelang;
Dengan terjalinnya koordinasi yang baik dan efektif diharapkan dapat mengoptimalkan penanganan permasalahan-permasalahan dan juga dalam rangka antisipasi atau menghindari permasalahan yang akan muncul di kemudian hari di bidang pertanahan.
d. Koordinasi dalam bidang keagamaan
Urusan agama merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Magelang senantiasa melakukan koordinasi dengan instansi vertikal yang ada, yaitu Kantor Kementerian Agama Kota Magelang. Koordinasi dilakukan dalam rangka pembinaan kerukunan hidup antarumat beragama, intern umat agama dan antara umat agama dengan pemerintah serta dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kegiatan keagamaan. Terlebih lagi salah satu unsur visi Kota Magelang 2016-2021 yang adalah upaya mewujudkan masyarakat yang religius.
Di samping itu, keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Paguyuban Umat Beriman (PUBM) di Kota Magelang yang beranggotakan tokoh-tokoh agama telah memberikan kontribusi nyata dalam menjalin ikatan persaudaraan antar pemeluk agama. Toleransi antarumat agama sangat dijunjung tinggi tercermin dengan saling hormat-menghormati antar pemeluk agama dalam menjalankan ibadahnya sesuai keyakinannya.
e. Koordinasi dalam bidang tata ruang
Dalam rangka penataan ruang Kota Magelang guna mempercantik wajah kota dan mendukung Magelang Kota Sejuta Bunga dilaksanakan koordinasi dalam bidang tata ruang yang terealisasi dengan penataan pedagang kaki lima (PKL) dan pengelolaan taman kota.
LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 91 Beberapa lokasi taman kota dan sentra kuliner menggunakan lahan milik instansi pemerintah lain, antara lain milik TNI-AD/Akademi Militer, Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Progo Bogowonto Luk Ulo (PSDA Probolo) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Taman Lansia di Jalan A. Yani dan Taman di Jalan Tidar sebelah utara Stadion Abu Bakrin berada di atas lahan milik instansi militer yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Magelang. Lokasi taman kota di kaki Gunung Tidar sisi sebelah timur yang berada di tepi Saluran Manggis merupakan lahan milik Balai PSDA Probolo. Untuk mempercantik wajah kota maka di atas saluran tersebut yang berada di Jalan Jenderal Sudirman dipercantik dengan pembuatan taman.
Terkait dengan penataan kota, Pemerintah Kota Magelang tidak memperbolehkan adanya usaha perdagangan sektor informal (PKL) di sepanjang jalan-jalan protokol. Di samping melakukan penataan dengan memanfaatkan aset daerah yang dimiliki seperti pembuatan shelter permanen kuliner Tuin van Java di alun-alun, maka solusi lainnya adalah Pemerintah Kota Magelang bekerja sama dengan instansi lain yang memiliki lahan yang diperuntukan sebagai tempat relokasi para PKL.
Tabel 6.1 berikut menguraikan titik-titik lokasi taman dan pusat wisata kuliner di Kota Magelang sebagai relokasi para PKL yang sebelumnya melakukan usaha dagang di tepi jalan-jalan protokol.
Tabel 6.1 Titik Lokasi Penataan Ruang untuk Taman dan Sentra Kuliner di Kota Magelang
No. Lokasi Lokasi Awal
Status Kepemilikan
Tanah 1. Taman Lansia Jalan Ahmad
Yani
TNI
2. Taman Gunung Tidar PSDA Probolo
3. Taman di Jalan Tidar (utara Stadion Abu Bakrin)
TNI/Akmil
4. Kuliner Kartika Sari Sepanjang Jalan Tidar TNI/Akmil
5. Kuliner Sejuta Bunga Sepanjang Jalan Jenderal
Sudirman dan Kawasan Rejo Tumoto
PT KAI (PJKA)
LKPJ Walikota Magelang Akhir Tahun Anggaran 2016 BAB I - 92
7. Kuliner Boga Kencana Sepanjang Jalan A. Yani dan
Urip Sumoharjo
PT KAI (PJKA)
8. Kuliner Sigaluh Sepanjang Jalan A. Yani dan
Pemuda
Pemkot
9. Kuliner Jendralan Sepanjang Jalan Diponegoro Pemkot
10. Kuliner Daha Sepanjang Jalan Tentara Pelajar Pemkot
11. Kuliner Pajajaran Sepanjang Jalan Pajajaran Pemkot
12. Kuliner Jenggala Sekitar Pasar Tukangan Pemkot
13. Kuliner Lembah Tidar Sepanjang Jalan Letjen Suprapto Pemkot
14. Kuliner Rejo Mulyo Sepanjang Jalan Ikhlas Pemkot
15. Kuliner Tuin van Java Sekitar Alun-alun Pemkot
16. Kawasan Car Free Day di Lapangan Tentara I Rindam IV/Diponegoro
TNI
Sumber : Data diolah.
D. Pembinaan Batas Wilayah