• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan (dalam hal ini adalah Kompleks Candi Gedong Songo) untuk menyebarkan informasi mengenai keberadaan beserta wisata dan fasilitas yang ditawarkan kepada masyarakat. Komunikasi pemasaran ini bersifat membujuk dan mempengaruhi masyarakat untuk datang berkunjung serta berwisata di Kompleks Candi Gedong Songo. Adapun jenis media komunikasi pemasaran yang digunakan Kompleks Candi Gedong Songo dalam pemasaran objek wisatanya terdiri dari Media Penyiaran berupa Televisi, Radio; Media Cetak berupa Koran, Booklet, Leaflet; Media Internet berupa Website, Facebook; Media Ruang Publik berupa Billboard, Baliho, Penunjuk Jalan; dan Media Word of Mouth (WOM) dari teman atau keluarga.

Tabel 7 Jumlah dan persentase pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo Semarang menurut bentuk media komunikasi pemasaran yang digunakan, 2016 No Media Komunikasi Pemasaran Kategori Jumlah Responden (Orang) %

1 Ragam Media Media Word of Mouth 61 61.0

2 Media Internet 40 40.0

3 Media Ruang Publik 49 32.6

4 Media Penyiaran 24 24.0 5 Media Cetak 61 61.0 6 Frekuensi Penerimaan Pesan (12 – 19 kali) 39 78.0 7 (20 – 28 kali) 10 20.0 8 (29 – 36 kali) 1 2.0 Keragaman Media

Keragaman media adalah jenis media promosi yang digunakan untuk memberikan informasi mengenai produk yang ditawarkan dan keberadaan Kompleks Candi Gedong Songo kepada responden. Berdasarkan hasil yang diperoleh keragaman media yaitu terdiri dari media penyiaran: televisi dan radio; media cetak seperti: koran, booklet, dan leaflet; media internet seperti: website

dan facebook; media ruang publik seperti: billboard, baliho, dan penunjuk jalan; dan media word of mouth dari teman dan keluarga.

Berdasarkan data yang didapat dilapang, pengunjung mengetahui informasi mengenai Kompleks Candi Gedong Songo melalui media Word of

Mouth yang rata-rata mereka ketahui dari teman kemudian keluarga. Hal tersebut disebabkan pengunjung yang berkunjung ke Kompleks Candi Gedong Songo rata- rata merupakan pengunjung yang berasal dari daerah sekitar Kompleks Candi Gedong Songo atau pengunjung dari daerah seputar Jawa Tengah. Adapun pengunjung yang berasal dari daerah yang jauh dari Kompleks Candi Gedong Songo, mereka memiliki hubungan keluarga atau memiliki teman yang berasal dari daerah sepuratan Kompleks Candi Gedong Songo atau daerah seputaran Jawa Tengah. Sehinga media Word of Mouth memiliki presentase terbanyak yang didapat di lapang, pengunjung mengetahui informasi mengenai Kompleks Candi Gedong Songo.

Berdasarkan hasil data dari 50 responden didapet data pada Tabel 7, dari media komunikasi penyiaran yang terbagi menjadi 5 media menunjukan bahwa mayoritas pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo mendapat informasi melalui media Word of Mouth sebanyak 61.0 persen yang terbagi dua, dari teman dan dari keluarga. Adapun informasi yang didapat dari media internet sebesar 40.0 persen, yang terbagi dari dua, yaitu website dan facebook. Kemudian 32.6 persen pengunjung mendapatkan informasi mengenai Kompleks Candi Gedong Songo dari media ruang publik yang terbagi dari 3, yaitu billboard, baliho, dan penunjuk jalan. Media penyiaran yang terbagi dari 2, yaitu televisi dan radio sebanyak 24.0 perse dan yang paling sedikit didapat oleh media cetak yang terbagi dari 3, yaitu Koran, booklet, dan leaflet sebanyak 12.0 persen.

Selain keragaman media yang digunakan, pada penelitian ini juga meneliti mengenai frekuensi penerimaan pesan yang diterima pengunjung dalam mempromosikan Kompleks Candi Gedong Songo. Frekuensi penerimaan pesan yang diterima oleh pengunjung terbagi atas tiga kategori; rendah (skor 12-19), sedang (skor 20-28), dan tinggi (skor 29-36). Seperti data yang ditunjukkan pada tabel diatas, frekuensi yang diterima oleh pengunjung adalah rendah, yaitu sebesar 78.0 persen. Adapun pada kategori sedang dan tinggi masing-masing hanya sebesar 20.0 persen dan 2.0 persen dari total 50 responden. Hal ini dikarenakan banyak pengunjung yang mengetahui Kompleks Candi Gedong Songo melalui media antarpribadi. Tidak banyak pegunjung yang tahu bahwa Kompleks Candi Gedong Songo ini memiliki booklet atau leaflet. Karena rata-rata pengunjung masuk Kompleks Candi Gedong Songo hanya membeli tiket dan tidak bertanya tentang leaflet atau diberikan leaflet saat masuk kedalam wisata Kompleks Candi Gedong Songo. Rata-rata pengunjung juga tidak banyak yang tahu bahwa beberapa stasiun televisi dan radio menyiarkan mengenai Kompleks Candi Gedong Songo dalam salah satu programnya.

Pada penelitian ini, dari data yang diperoleh dilapang, yang menjadi penentu kedatangan pengunjung ke Kompleks Candi Gedong Songo, Media yang paling berpengaruh antara lain; Words of Mouth (informasi dari keluarga maupun teman).

“…Ya saya tau Kompleks Candi Gedong Songo ini dari dulu. Saya malah kurang memperhatikan website ataupun facebook. Saya sudah tau sejak saja kecil, turun-temurun dari keluarga saya.” (PA, 45)

Tabel 8 Jumlah dan persentase pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo Semarang berdasarkan media yang paling berpengaruh pada kedatangan wisata, 2016

No

Media yang paling berpengaruh

Jumlah responden (orang) (%) 1 Teman 37 74.0 2 Keluarga 24 48.0 3 Penunjuk Jalan 24 48.0 4 Website 21 42.0 5 Facebook 19 38.0 6 Televisi 17 34.0 7 Billboard 13 26.0 8 Baliho 12 24.0 9 Radio 7 14.0 10 Koran 7 14.0 11 Leaflet 7 14.0 12 Boklet 4 8.0

Berdasarkan hasil data dari 50 responden didapet data pada Tabel 8, menunjukan bahwa mayoritas pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo mendapat informasi melalui media Word of Mouth sebanyak 74.0 persen dari seluruh responden mendapatkan informasi mengenai Kompleks Candi Gedong Songo dari teman dan sebanyak 48.0 persen dari keluarga. Hal tersebut membuktikan bahwa rekomendasi teman atau cerita positif dari keluarga sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk mengunjungi tempat wisata. Adapun informasi yang didapat dari penunjuk jalan sebesar 48.0 persen, pengunjung cukup terbantu dengan adanya penunjuk jalan yang tersebar di wilayah sekitar Kompleks Candi Gedong Songo untuk mengetahui letak dan keberadaan Kompleks Candi Gedong Songo. Kemudian persentase informasi yang didapat dari media internet berupa website dan facebook sebesar 42.0 persen dan 38.0 persen. Menurut hasil dari 50 responden, rata-rata lebih banyak yang mengetahui keberadaan Kompleks Candi Gedong Songo melalui website dibanding facebok. Informasi yang didapat dari televisi sebanyak 34.0 persen, informasi yang didapat dari billboard dan baliho sebanyak 26.0 dan 24.0 persen. Hal tersebut karena billboard maupun baliho tidak bisa dilihat hanya dengan sepintas, sementara pengunjung umumnya menggunakan kendaraan pribadi dan tidak memungkinkan untuk berhenti, sehingga pengunjung kurang memperhatikan billboard dan baliho. Informasi yang didapat dari radio, koran, dan leaflet masing-masing sebanyak 14.0 persen, dan yang paling sedikit sebanyak 8.0 persen informasi didapat dari booklet. Karena booklet hanya ada di kantor pariwisata kabupaten semarang dan kantor pengelola Kompleks Candi Gedong Songo itu sendiri, apabila ada pengunjung ada yang berkunjung ke kantor pengelola.

“Tidak tau tuh kalo ada booklet atau leaflet. Saya setiap datang kesini Cuma beli tiket terus masuk, enga pernah dikasih leaflet ataupun booklet tuh.” (PA, 45)

Frekuensi Penerimaan Pesan

Frekuensi penerimaan pesan adalah banyaknya atau tingkat keseringan responden dalam menerima/mengakses informasi mengenai Kompleks Candi Gedong Songo. Frekuensi penerimaan pesan ini dapat merepresentasikan tingkat keseringan responden dalam menerima/mengakses pelaksanaan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Kompleks Candi Gedong Songo. Karena semakin tinggi frekuensi penerimaan pesan responden menerima pelaksanaan komunikasi pemasaran maka semakin sering juga mereka berkunjung ke Kompleks Candi Gedong Songo. Pada Tabel 7 menunjukan bahwa dari 50 responden mayoritas mengunjungi Kompleks Candi Gedong Songo terlihat bahwa 78.0 persen pengunjung termasuk kedalam kategori rendah dalam menerima/mengakses informasi mengenai Kompleks Candi Gedong Songo selama satu bulan. 20.0 persen yaitu pengunjung yang termasuk kategori sedang dalam menerima/mengakses mengenai informasi Kompleks Candi Gedong Songo dan 2.0 persen pengunjung termasuk kategori tinggi dalam menerima/mengakses informasi mengenai Kompleks Candi Gedong Songo. Hal ini dikarenakan, pengunjung kurang perduli pada informasi mengenai Kompleks Candi Gedong Songo melalui kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak pengelola, serta kurang rutinnya pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran.

“Saya lumayan sering liat iklan Kompleks Candi Gedong Songo, sudah beberapa kali di televisi. Kalau di radio belum pernah denger tuh kalo ada iklan juga di radio.” (SD, 18)