• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN

DAFTAR PUSTAKA

Amalia R. 2012. Hubungan Efektifitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kebun Raya Cibodas dengan Perilaku Pengunjung. [skripsi]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor.

Arindi W. 2012.Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran terhadap Perilaku Konsumen (Kasus Pemasaran Produk Teh Walini). [skripsi]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor.

Bungin B. 2006. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta [ID]: Kencana.

Damanik J, Weber H. 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta [ID]: ANDI Yogyakarta dan PUSPAR UGM.

Damardjati R.S. 1989. Wisata Budaya. Jakarta. Gramedia Pustaka Umum.

Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ketiga. Jakarta [ID]: Balai Pustaka.

Fadila R. 2015. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Kampung Budaya Sindangbarang di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor.

Gunn C.A. 1988. Tourism Planning. Taylor & Franciss. New York Philadelphia London.

Hurriyati R. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung [ID]: CV Alfabeta.

Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta [ID]: Grasindo.

Kotler P. 1995. Managemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Edisi 8, Jakarta [ID], Salemba Empat.

Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid ke-1 Edisi Millennium. Jakarta [ID]: PT. Prenhallindo.

Kotler P, Armstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Ed ke-12. Jakarta [ID]: Erlangga.

Kotler P. 2000. Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta [ID].

Kotler P. terjemahan A.B. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta [ID] : Salemba Empat.

Kusumastuti Y.I. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor [ID]: IPB Press.

Laksana IMP. 2014. Potensi Candi Jawi Sebagai Obyek Pariwisata Sejarah di Kabupaten Pasuruan.[Skripsi]. Jember [ID]: Universitas Jember.

Morrisan M.A. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta [ID]: Kencana Prenada Media Group.

Musanef. 1996. Manajemen Usaha Pariwisata di Indonesia. Jakarta [ID] : PT Toko Gunung Agung.

Nourmaulina A.A.2013. Efektivitas Komunikasi Pemasaran Agrowisata PT. Godong Ijo Asri, Sawangan Depok, Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor.

Pendhit N.S. 2002. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta [ID]: PT. Pradnya Paramita.

Pitana I.G, Gayatri P.G. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta [ID]: ANDI Yogyakarta.

Pusdatin Kemenparekraf dan BPS. 2013. Jumlah pemasukan perjalanan wisata nusantara 2009-2013. [Internet]. [diunduh 2014 Sep 7]. Tersedia pada:

http://www.parekraf.go.id/userfiles/file/B_1%20Rekapitulasi%20Wisnus

%202009%20-2013(1).pdf.

Putri D.A. 2011. Hubungan Komunikasi Pemasaran dengan Perilaku Pengunjung Agrowisata Kebun Raya Bogor. [skripsi]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor.

Republik Indonesia. 1990. Undang-undang Republik Indonesia No 9 Tahun 1990. Tentang Kepariwisataan. Jakarta.

Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009. Tentang Kepariwisataan. Jakarta.

Santoso T. 2011. Marketing Strategic, Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing. Yogyakarta [ID] : Oryza.

Scott D. 2009. The new rules of marketing & pr (jurus jitu menggunakan rilis berita, blog, podcasting, pemasaran viral & media online untuk menjangkau pembeli secara langsung). Jakarta [ID]: Publishing One.

Shimp T.A. 2003. Periklanan Promosi Dan Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu, edisi ke-5 jilid 1. Jakarta [ID]: Erlangga.

Singarimbun M, Effendi S. 1989. Metode penelitian survai. Jakarta [ID]: LP3ES. Situmorang J. 2010. Pemasaran Viral-Viral Marketing. Jurnal Administrasi

Bisnis. Nomor 1 Volume 6. [internet]. [dikutip 19 Oktober 2012]. Dapat

diunduh dari:

http://journal.unpar.ac.id/index.php/JABCebis/article/viewFile/12/12.

Spillane J. 1994. Pariwisata Indonesia Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta [ID]. Kanisius

Suparman T. 1996. Komunikasi Pemasaran Pariwisata Indonesia di Taiwan. Program Studi Ilmu Komunikasi, Kekhususan Manajemen Komunikasi. Bidang Ilmu Sosial, Program PascaSarjana Universitas Indonesia.

Tjiptono F. 2008 Strategi Pemasaran. Ed ke-3. Yogyakarta [ID].: ANDI Yogyakarta.

Tubbs S.L, Moss S. 1996. Human Communication. Bandung [ID]: PT. Remaja Rosdakarya.

Wahab S. 2003. Manajemen Kepariwisataan. Jakarta [ID]: Pradnya Paramitha. Wahyuni S. 2014. Efektivitas Media Komunikasi Pemasaran Agrowisata Kuntum

Nurseries (Jl Raya Tajur No 291, Bogor). [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor.

Yassiranda M. 2011. Strategi Komunikasi Pemasaran Kawasan Ekowisata Berbasis Masyarakat (kasus: Taman Nasional Gunung Halimun Salak). [skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor.

Lampiran 1. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Aspek Kognitif

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,507a ,257 ,112 1,305

a. Predictors: (Constant), Frekuensi Pesan, Pendapatan, Frekuensi Wisata, Motivasi, Pendidikan, Pekerjaan, Umur, Ragam Media

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7,787 2,170 3,588 ,001 Umur -,162 ,321 -,091 -,505 ,616 ,561 1,783 Pendidikan ,070 ,391 ,029 ,178 ,859 ,706 1,417 Pekerjaan ,011 ,532 ,004 ,021 ,983 ,626 1,599 Pendapatan -,342 ,318 -,215 -1,074 ,289 ,451 2,215 Motivasi -,290 ,997 -,041 -,291 ,773 ,892 1,121 Frekuensi Wisata ,493 ,280 ,271 1,759 ,086 ,766 1,306 Ragam Media -,067 ,106 -,129 -,633 ,530 ,440 2,273 Frekuensi Pesan ,148 ,074 ,406 2,010 ,051 ,445 2,248

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Aspek Afektif

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,551a ,304 ,168 1,693

a. Predictors: (Constant), Frekuensi Pesan, Pendapatan, Frekuensi Wisata, Motivasi, Pendidikan, Pekerjaan, Umur, Ragam Media

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4,382 2,816 1,556 ,127 Umur -,337 ,416 -,141 -,811 ,422 ,561 1,783 Pendidikan ,674 ,507 ,206 1,328 ,191 ,706 1,417 Pekerjaan ,495 ,690 ,118 ,717 ,478 ,626 1,599 Pendapatan -,995 ,413 -,468 -2,412 ,020 ,451 2,215 Motivasi ,172 1,294 ,018 ,133 ,895 ,892 1,121 Frekuensi Wisata ,191 ,364 ,078 ,526 ,601 ,766 1,306 Ragam Media ,113 ,137 ,162 ,826 ,414 ,440 2,273 Frekuensi Pesan ,122 ,096 ,250 1,278 ,208 ,445 2,248

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Aspek Konatif

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,495a ,245 ,097 1,424

a. Predictors: (Constant), Frekuensi Pesan, Pendapatan, Frekuensi Wisata, Motivasi, Pendidikan, Pekerjaan, Umur, Ragam Media

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 9,137 2,367 3,859 ,000 Umur -,584 ,350 -,303 -1,670 ,102 ,561 1,783 Pendidikan ,390 ,427 ,148 ,914 ,366 ,706 1,417 Pekerjaan ,461 ,580 ,136 ,794 ,431 ,626 1,599 Pendapatan -,620 ,347 -,361 -1,788 ,081 ,451 2,215 Motivasi ,027 1,088 ,004 ,025 ,980 ,892 1,121 Frekuensi Wisata -,232 ,306 -,118 -,760 ,451 ,766 1,306 Ragam Media -,145 ,115 -,257 -1,256 ,216 ,440 2,273 Frekuensi Pesan ,185 ,081 ,468 2,300 ,027 ,445 2,248

Lampiran 2. Jadwal Penelitian

Kegiatan Juni Juli Agustus Septemb

er

Oktober Novemb er

April Mei Juni Juli Agustus Septemb

er 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Penyusun an Proposal Skripsi Kolokiu m Perbaika n Proposal Skripsi Pengamb ilan Data Lapang Pengolah an dan Analisis Data Penulisan Draft Skripsi 84

UJi Kelayaka n Sidang Skripsi Perbaika n Laporan Skripsi 85 83

Lampiran 3. Struktur Organisasi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata

Lampiran 4. Dokumentasi

Harga Tarif Wisata Berkuda

Harga Tarif Parkir Kendaraan

Penampilan Tarian Tradisional

Pendopo di Gedong Songo

Kandang Kuda di Gedong Songo

Pintu Masuk Kompleks Candi

Lampiran 5. Catatan Kasus-kasus Pengunjung

Kasus 1. Pendidikan Pengunjung Mempengaruhi Pemilihan Tempat Wisata.

MAS (19) merupakan seorang mahasiswa. Ia tinggal masih dikawasan Kabupaten Semarang, tidak begitu jauh dari Kompleks Candi Gedong Songo. Ia bersama teman-temannya memutuskan untuk pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo karena direkomendasikan oleh teman kampusnya. Karena ingin rekreasi dan juga mengetahui tentang candi, ia bersama teman-temannya memutuskan untuk pergi berwisata ke Kompleks Candi Gedong Songo. Menurutnya, Kompleks Candi Gedong Songo sangat cocok untuk menjadi tempat rekreasi sekaligus belajar untuk seusianya, di kawasan Kompleks Candi Gedong Songo juga memiliki pemandangan yang bagus dan udara yag sejuk, membuat ia beserta temen-temannya merasa nyaman untuk rekreasi ke Kompleks Candi Gedong Songo.

Kasus 2. Pendapatan Pengunjung Berpengaruh terhadap Pemilihan Tempat Wisata.

DS (16) merupakan seorang pelajar yang masih duduk dibangku sekolah menengah atas (SMA). Ia pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo bersama teman-temannya. Menurut DS, harga tiket masuk Komplek Candi Gedong Songo tergolong murah, yang cocok dengan uang sakunya. Dengan harga tiket yang murah, DS beserta teman-temannya sudah dapat rekreasi dan bermain bersama teman-temannya. Ia mengaku sudah lama mengetahui Kompleks Candi Gedong Songo, karena ia tinggal tidak jauh dari Kompleks Candi Gedong Songo. Ia mengaku cukup sering pergi rekreasi ke KOmpleks Candi Gedong Songo bersama teman-temannya.

Kasus 3. Pengaruh Teman di Tempat Kerja dalam Pemilihan Tempat Wisata.

A (26) adalah seorang karyawan negeri, yang bekerja di salah satu perusahaan BUMN di Indonesia. A memiliki pendidikan terakhir sebagai sarjana. Ia pergi wisata ke Kompleks Candi Gedong Songo bersama teman-teman kantornya atas rekomendasi salah satu teman kantornya. A kebetulan sedang liburan bersama teman-teman kantornya ke kampung halaman salah satu teman kantornya, dan menurut teman kantornya tersebut, Kompleks Candi Gedong Songo merupakan tempat yang enak dan cocok untuk rekreasi dan bersantai-santai melepas penat. Menurutnya, kalau diberi kesempatan kembali, ia ingin kembali ke Kompleks Candi Gedong Songo mengajak keluarganya.

Kasus 4. Suasana dan Tempat yang Nyaman, dapat menjadi Pengaruh Orangtua Memilih Tempat Wisata.

AM (48) adalah seorang ayah yang memiliki 3 anak. Ia adalah seorang pagawai swasta dengan penghasilan 6juta per-bulan. Memiliki pendidikan terakhir diploma dan tinggal di kawasan Demak, Jawa Tengah. Mengunjungi Kompleks Candi Gedong Songo bersama keluarganya bermaksud untuk pergi rekreasi dan

berwisata. Karena yang ia tau, Kompleks Candi Gedong Songo merupakan salah satu kawasan wisata yang ternama di daerah Kabupaten Seamarang. Menurutnya, Komoleks Candi Gedong Songo memiliki suasanya yang enak, nyaman dan sejuk, sehingga cocok menjadi tempat rekreasi bersama keluarga kecilnya.

Kasus 5. Kompleks Candi Gedong Songo Merupakan Tempat yang Sering Menjadi Pilihan Kalangan Pasangan Muda.

KF (19) adalah seorang mahasiswa yang berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur. Ia pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo bersama pasangannya untuk berwisata. Menurutnya, ia dan pasangannya tergolong sering untuk berwisata di Kompleks Candi Gedong Songo walau lokasi tempat ia tinggal dan Kompleks Candi Gedong Songo terbilang jauh. Menurutnya, ia sering berwisata di Kompleks Candi Gedong Songo karena tempat tinggal pasangannya di daerah sekitar Kompleks Candi gedong Songo, dan menurutnya Kompleks Candi Gedong Songo merupakan tempat yang cocok untuk pasangan berwisata dan mengahabiskan waktu bersama, karena pemandangan dan suasananya yang enak dan nyaman.

Kasus 6. Pengunjung Kurang Memperhatikan Bentuk Komunikasi Pemasaran yang Ada, WOM Menjadi Alasan Terbesarnya.

PA (45) adalah seorang ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar kawasan Kompleks Candi Gedong Songo. Ia pergi rekreasi ke Kompleks Candi Gedong Songo bersama suami dan juga anak-anaknya. Menurutnya, ia sudah lama mengetahui Kompleks Candi Gedong Songo turun-temurun dari keluarganya, karena tempat tinggalnya yang tidak jauh dari Kompleks Candi Gedong Songo. Ia dan suami sama-sama penduduk asli di sekitar Kompleks Candi Gedong Songo yang sedang berwisata ke Kompleks Candi Gedongo Songo. Ia kurang mengetahui dan memperhatikan komunikasi pemasaran yang ada di Kompleks Candi Gedong Songo. Menurutnya Kompleks Candi Gedong Songo salah satu tempat wisata yang enak dan terdekat dari tempat tinggalnya.

Kasus 7. Kompleks Candi Gedong Songo Lebih Sering Muncul di Televisi daripada Radio.

SD (18) merupakan seorang pelajar yang cukup sering menonton televisi dan mendengar radio. Ia datang ke Kompleks Candi Gedong Songo bersama teman-temannya. Alasan dia pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo adalah tertarik untuk mengetahui kebudayaan jawa. Menurutnya, ia lumayan sering melihat Kompleks Candi Gedong Songo di televise, itu mengapa ia ingin pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo dan mengajak serta teman-temannya untuk ikut berwisata di Kompleks Candi Gedomg Songo bersamanya.

Kasus 8. Pengunjung Banyak Mengetahui Informasi tentang Tempat Wisata dari Cerita Keluarga dan Teman.

JS (21) merupakan pemuda dengan tingkat pendidikan terakhir di sekolah menengah atas, dan tidak kuliah dan memiliki pekerjaan. Ia pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo dengan temannya untuk rekreasi. Ia mengaku kurang aktif di media social, sehingga kurang mengetahui bentuk-bentuk komunikasi pemasaran ya g dilakukan oleh Kompleks Candi Gedong Songo, namun ia mengetahui Kompleks Candi Gedong Songo dari salah satu temannya. Ia pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo selain untuk rekreasi juga ia ingin mandi air hangat di kawasan Kompleks Candi Gedong Songo.

Kasus 9. Facebook dapat Berpengaruh terhadap Pemilihan Tempat Wisata.

LP (26) seorang pegawai swasta yang berasal dari Jakarta yang sedang liburan bersama teman-temannya. Ia mengaku mengetahui Kompleks Candi Gedong Songo dari Facebook. Ia melihat halaman tentang Kompleks Candi Gedong Songo dan ia mengajak teman-temannya untuk berwisata ke Kompleks Candi Gedong Songo. Menurut LP, rekreasi di Kompleks Candi Gedong Songo menyenangkan. Karena Kompleks Candi Gedong Songo memiliki pemandangan yang bagus serta candi yang indah.

Kasus 10. Pengunjung Kurang Memperhatikan Fasilitas yang Ada di Tempat Wisata.

M (24) seorang wiraswasta yang sedang berwisata dengan temannya. Menurutnya, ia mengetahui Kompleks Candi Gedong Songo dari temannya dan diajak ke Kompleks Candi Gedong Songo dengan temannya. Ia kurang mengatahui ragam komunikasi apa saja yang digunakan Kompleks Candi Gedong Songo, dan ia kurang mengetahui fasilitas apa saja yang ada di Kompleks Candi Gedong Songo. Menurutnya, ia hanya rekreasi karena diajak oleh teman, tapi menurutnya Kompleks Candi Gedong Songo cukup menarik untuk menjadi tempat wisata bersama teman dan keluarga.

Kasus 11. Baliho dan Penunjuk Jalan Menjadi Alasan Pemilihan Tempat Wisata.

W (25) seorang pegawai swasta yang memiliki pendidikan terakhir di sekolah menengah atas. Ia pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo bersama pasangannya karena ingin rekreasi. Ia mengetahui Kompleks Candi Gedong Songo secara tidak sengaja memalui baliho dan penunjuk jalan, saat ia dan pasangannya sedang melewati kawasan sekitar Kompleks Candi Gedong Songo, dan memutuskan untuk datang ke Kompleks Candi Gedong Songo. Menurutnya, Kompleks Candi Gedong Songo tidak mengecewakan setelah ia datang bersama pasangannya. Tempatnya bagus dan asik untuk bersantai bersama pasangan.

Kasus 12. Kompleks Candi Gedong Songo Membuat Ingin Kembali.

Y (22) merupakan pegawai swasta yang pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo dengan temannya. Ia memiliki pendidikan terakhir di sekolah menengah atas. Ia mengaku tahu Kompleks Candi Gedong Songo dari temannya. Setelah ia datang ke Kompleks Candi Gedong Songo, menurutnya Kompleks Candi Gedong Songo tempat yang enak untuk rekreasi dan dapat mengetahui kebudayaan jawa. Menurutnya, ia akan kembali ke Kompleks Candi Gedong Songo kalau ada kesempatan ia akan mengajak seluruh keluarganya untuk berwisata ke Kompleks Candi Gedong Songo dan berkuda serta mandi air hangat di kawasan Kompleks Candi Gedong Songo.

Kasus 13. Kompleks Candi Gedong Songo Cocok Untuk Keluarga.

Z (23) adalah seorang pegawai swasta yang sedang liburan ke Jawa Tengah dengan teman-temannya. Ia memiliki pendidikan terakhir di sekolah menengah atas. Ia mengetahui Kompleks Candi Gedong Songo dari temannya. Menurutnya, Kompleks Candi Gedong Songo memiliki suasanya yang enak dan nyaman, sehingga cocok untuk mengajak keluarganya

Kasus 14. Baliho dan Billboard Menjadi Media yang Membuat Penasaran

BA (23) merupakan pengunjung asal solo yang datang ke Kompleks Candi Gedong Songo karena penasaran setelah melihat baliho dan billboard Kompleks Candi Gedong Songo. Ia pergi berwisata ke Kompleks Candi Gedong Songo dengan teman-temannya. Ia mengaku tertarik untuk datang ke Kompleks Candi Gedong songo karena penasaran setelah melihat baliho dan billboard tentang Kompleks Candi Gedomg Songo. Karena letaknya yang diatas bukit, hawa yang sejuk serta pemandangan yang indah dapat melihat perkebunandan candi-candi dikelilingi hutan. Ia mengaku tertarik untuk datang kembali ke Kompleks Candi Gedong Songo.