• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo diamati dalam penelitian ini meliputi usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan, motivasi berkunjung, dan frekuensi berwisata. Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dibagi menjadi kategori weekday dan kategori weekend. Karakteristik pengunjung secara keseluruhan dapat dilihat dalam Tabel 3.

Tabel 5 Jumlah dan persentase pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo Semarang berdasarkan karakteristik pengunjung, 2016

No Karakteristik Pengunjung

Kategori Jumlah % Total

(%) 1 Usia (Tahun) Dewasa Awal : (16 – 23) Dewasa Lanjut : (24 – 30) Tua : (>30) 26 15 9 52.0 30.0 18.0 100.00 2 Tingkat Pendidikan SD – SMP SMA Diploma – Sarjana 2 27 21 4.0 54.0 42.0 100.00 3 Jenis Pekerjaan Bekerja Tidak Bekerja 37 13 74.0 26.0 100.00 4 Pendapatan (Rp) 500.000 – 1000.000 1000.001 – 2000.000 >2000.000 16 12 22 32.0 24.0 44.0 100.00 5 Motivasi 1 2 >3 48 2 0 96.0 4.0 0.0 100.00 6 Frekuensi Wisata (Tiga Bulan) 1 – 2 Kali 3 – 5 Kali >5 Kali 36 6 8 72.0 12.0 16.0 100.00 Usia

Usia adalah lamanya seorang hidup, terhutung sejak dia dilahirkan hinga saat menjadi responden penelitian. Karekteristik pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo, berdasarkan usia yang diamati pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan sebaran normal data di lapang selama penelitian yang lalu dibagi menjadi tiga kategori; usia dewasa awal (17-23 tahun), usia dewasa lanjut (24-30

tahun), dan usia tua (30< tahun). Berdasarkan tabel 5, dari jumlah 50 responden mayoritas pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo berasal dari kelompok usia dewasa awal (17-23 tahun) yaitu sebanyak 52.0 persen. Pada kelompok usia dewasa lanjut (24-30 tahun) dan usia tua (>30 tahun) yang masing-masing berjumlah 30.0 persen dan 18.0 persen. Pada kelompok umur ini biasanya berasal dari kalangan orang tua dan karyawan yang membawa keluarga dan teman- temannya untuk belajar sejarah dan kebudayaan jawa, melihat candi atau hanya sekedar rekreasi dan menikmati alam yang sangat cocok mereka pilih Kompleks Candi Gedong Songo ini.

Pendidikan

Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh responden. Sedangkan pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, bertingkat/berjenjang, dimulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi atau yang setaraf dengan itu. Karakteristik pendidikan lalu dikategorikan sesuai data yang didpat dilapang, yaitu SD-SMP (6-9 tahun masa pendidikan), SMA (12 tahun masa pendidikan), dan Diploma-Sarjana (15-16 tahun masa pendidikan). Dilihat dari tabel 5 mayoritas pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo berasal dari tingkat pendidikan SMA (12 tahun masa pendidikan) yang sebesar 54.0 persen. Adapun tingkat pendidikan SD-SMP (6-9 tahun masa pendidikan) sebesar 4.0 persen dan terakhir tingkat Diploma-Sarjana (15-16 tahun masa pendidikan) sebesar 42.0 persen. Hal ini dikarenakan pengunjung rata rata merupakan pelajar dengan teman-temannya yang ingin rekreasi sambil belajar sejarah dan budaya bersama atau pasangan-pasangan pelajar yang ingin rekreasi bersama. Banyak juga dari tingkat diplomas dan sarjana karena merupakan karyawan kantor dan orang tua yang ingin rekreasi bersama teman-teman kantornya dan keluarganya yang memanfaatkan weekend untuk berlibur menikmati alam di Kompleks Candi Gedong Songo.

“Saya suka pergi ke Kompleks Candi Gedong Songo karena pemandangan yang indah, suasanya nyaman dan saya juga tertarik untuk mempelajari sejarah dan kebudayaan candi disini.” (MAS, 19)

Pekerjaan

Pekerjaan adalah kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh responden sebagai sumber utama yang menghasilkan uang. Mayoritas pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo merupakan orang-orang yang memiliki pekerjaan. Tabel 5 menunjukan, berdasarkan data dari 50 responden didapatkan pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo yang bekerja sebanyak 74.0 persen. Pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo yang memiliki jenis pekerjaan rata-rata bekerja sebagai pegawai swasta, pegawai negeri sipil (PNS) dan wiraswasta. Sedangkan pengunjung yang tidak bekerja sebanyak 26.0 persen. Pengunjung yang tidak bekerja merupakan ibu rumah tangga dan pelajar. Dari wawancara yang dilakukan dilapang banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa mereka datang ke

Kompleks Candi Gedong Songo adalah untuk refreshing melepas kepenatan dari rutinitas mereka.

“Saya datang ke Kompleks Candi Gedong Songo karena ajakan temen kantor saya untuk berlibur ke kampung halamannya dan saya diajak untuk rekreasi di Kompleks Candi Gedong Songo ini. Katanya tempatnya enak untuk rekreasi.” (A, 26)

Pendapatan

Pendapatan adalah rata-rata uang (rupiah) yang didapatkan setiap bulan. Karakteristik pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo berdasarkan jumlah pendapatan per bulan dapat digolongkan menjadi rendah, sedang, dan tinggi. Pendapatan per bulan yang tergolong rendah berada pada rentang pendapatan 5 ratus ribu rupiah–1 juta rupiah; pendapatan per bulan yang tergolong sedang berada pada rentang pendapatan 1 juta 1 rupiah– 2 juta rupiah; dan pendapatan per bulan yang tergolong tinggi berada pada rentang pendapatan lebih dari 2 juta 1 rupiah. Berdasarkan Tabel 5 dari 50 responden 44.0 persen mayoritas pengunjung yang berkunjung ke Kompleks Candi Gedong Songo tingkat pendapatannya tinggi (lebih dari 2juta 1 rupiah). Pengunjung yang pendapatannya rendah (5 ratus ribu rupiah-1 juta rupiah) sebanyak 32.0 persen dan pengunjung yang pendapatannya sedang (1 juta 1 rupiah-2 juta rupiah) sebanyak 24.0 persen. Tingkat pendapatan per bulan pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo mayoritas tergolong tinggi kemudian rendah, karena, rata-rata yang berkunjung merupakan orang tua membawa keluarga dan pelajar yang membawa teman, serta tiket yang ditawarkan Kompleks Candi Gedong Songo tergolong murah dan dapat dijangkau dari segala kalangan.

“Harga tiket di Kompleks Candi Gedong Songo terjangkau, jadi enak untuk dijadikan tempat rekreasi. Saya masih pelajar soalnya.” (DS, 16)

Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang membuat seseorang berkunjung ke Kompleks Candi Gedong Songo. Wisata di Kompleks Candi Gedong Songo terbagi menjadi wisata candi untuk mengetahui kebudayaan jawa, mengetahui situs purbakala dan peninggalan sejarah, serta ada fasilitas untuk Camping yang biasanya diadakan para sekolah atau universitas. Motivasi pengunjung pada penelitian ini dibagi menjadi tiga golongan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo memiliki motivasi berkunjung yang rendah sebanyak 96.0 persen, kemudian motivasi berkunjung sedang sebanyak 4.0 persen, dan motivasi berkunjung tinggi sebanyak 0.0 persen. Pada saat weekday biasanya Candi Gedong Songo ramai dengan rombongan sekolah dan para pelajar yang datang untuk wisata sejarah dan budaya tentang peninggalan candi atau menikuti acara sekolah, sedangkan pada saat weekend ramai dengan keluarga yang sedang berekreasi santai, menikmati alam dan para pekerja yang menghilangkan kepenatan.

Tabel 6 Jumlah dan persentase motivasi pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo Semarang berdasarkan urutan tertinggi hingga terendah, 2016

No Motivasi Jumlah (%)

1 Rekreasi 34 68.0

2 Tertarik untuk mengetahui situs-situs purbakala peninggalan kerajaan

8 16.0

3 Tertarik pada bangunan-bangunan candi 5 10.0

4 Tertarik untuk mengetahui kebudayaan jawa 5 10.0

5 Tertarik untuk mengikuti kegiatan wisata sejarah dan budaya

3 6.0

6 Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan dari sekolah/universitas/kantor

3 6.0

7 Tertarik pada kegiatan camping 0 0.0

Mayoritas pengunjung melakukan kunjungan ke Kompleks Candi Gedong Songo dengan motivasi untuk rekreasi, tertarik untuk mengetahui situs-situs purbakala peninggalan kerajaan, tertarik pada bangunan-bangunan candi, dan tertarik untuk mengetahui kebudayaan jawa. Motivasi untuk yang lain hanya dimiliki oleh segelintir responden saja, karena pada saat itu penulis melakukan penilitian bertepatan dengan tidak adanya kegiatan camping, dan kebanyakan responden memang hanya ingin rekreasi dan menghilangkan rasa penat menikmati pemandangan dan suasana alam yang indah dan sejuk.

“Motivasinya cuma rekreasi aja, abis suasannya enak. Enak buat bawa keluarga dan anak bersantai-santai disini. Sekalian bisa liat candi-candi yang ada.” (AM, 48)

Frekuensi Wisata

Frekuensi berwisata adalah berapa kali seorang pengunjung mengunjungi Kompleks Candi Gedong Songo dalam kurun waktu tiga bulan terakhir. Wahyuni (2014) Jumlah kunjungan juga dapat dijadikan salah satu parameter untuk menilai perilaku kunjungan wisatawan. Frekuensi Wisata pengunjung pada penelitian ini dibagi menjadi tiga golongan yaitu rendah, sedang dan tinggi. Frekuensi wisata rendah ditunjukkan dengan 1-2 kali pengunjung berwisata selama 3 bulan terakhir, frekuensi wisata sedang ditunjukkan dengan 3-5 kali pengunjung berwisata selama 3 bulan terakhir, dan frekuensi wisata tinggi ditunjukkan dengan lebih dari 5 kali pengunjung berwisata selama 3 bulan terakhir. Tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung Kompleks Candi Gedong Songo memiliki frekuensi berwisata yang rendah sebanyak 72.0 persen, kemudian frekuensi berwisata tinggi sebanyak 16.0 persen, dan frekuensi berwisata sedang sebanyak 12.0 persen. Frekuensi berwisata yang rendah menjadi persentase tertinggi karena kebanyakan pengunjung merupakan orang tua yang memang datang hanya untuk rekreasi dan menghilangkan penat sesekali mendatangi Kompleks Candi Gedong Songo. Kemudian frekuensi berwisata rendah tinggi yang menjadi persentase terbanyak kedua karena selain orang tua dengan

keluarganya, pelajar juga cukup banyak yang memang lebih sering frekuensinya untuk berwisata, untuk mengikuti kegiatan sekolah atau hanya untuk rekreasi bersama teman.

“Saya cukup sering kesini. Kalo ada waktu luang dan ingin rekreasi saya suka kesini sama temen-temen. Habis lokasinya deket sama rumah saya, pemandangannya juga bagus.” (KF, 19)

BENTUK-BENTUK MEDIA KOMUNIKASI