• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. PROSES PEMBINAAN SPIRITUALITAS DI PRODI

B. Pembinaan Spiritualitas

3. Bentuk-Bentuk Pembinaan Spiritualitas

Pembinaan spiritua litas di Prodi IPPAK-USD tidak hanya terbatas pada mata kuliah saja, namun dilaksanakan juga dalam berbagai bentuk kegiatan seperti rekoleksi, retret, refleksi pribadi, camping rohani, pendalaman iman meliputi: perayaan ekaristi, ibadat, pembicaraan rohani, bakti sosial dan re-entry. Ini semua dilaksanakan dalam rangka membantu mahasiswa mengembangkan nilai- nilai rohani dan kemanusiaannya. Berbagai bentuk pembinaan spiritualitas tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Rekoleksi

Rekoleksi merupakan salah satu bentuk pembinaan spiritualitas yang memelihara, mengembangkan, dan memperdalam hidup rohani atau beriman serta meningkatkan spiritualitas mahasiswa. Rekoleksi bertujuan untuk melatih kepekaan terhadap karya Allah dengan meninjau kembali rahmat dan bimbingan Allah serta tanggapan mahasiswa terhadap karya itu dalam pengalaman hidupnya sehari- hari. Pada umumnya rekoleksi dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama, yaitu setengah hari atau satu sampai dua hari saja. Lamanya rekoleksi bertitik tolak dari kebutuhan para mahasiswa dan tujuan yang hendak dicapai. Melihat begitu pentingnya rekoleksi, baru-baru ini staf prodi IPPAK memikirkan suatu gagasan untuk mengadakan rekoleksi bersama di mana para pesertanya adalah segenap warga prodi IPPAK ya itu dosen, karyawan dan mahasiswa. Gagasan tersebut akhirnya diwujudnyatakan pada hari Minggu, 4 Mei 2008 yang lalu, dengan tema “Persaudaraan Sejati”. Nara sumber didatangkan dari para suster kongregasi FCJ (Sahabat Setia Yesus). Mereka menghantar para peserta menuju proses bagaimana persaudaraan sejati itu bisa dibangun dengan penuh keakraban tanpa membeda-bedakan antara yang satu dengan lainnya.

Berbicara mengenai rekoleksi yang merupakan suatu bentuk pembinaan spiritualitas, mahasiswa IPPAK tidak me lulu hanya sebagai peserta saja. Khususnya untuk semester lima ke atas bekerjasama dengan Kabid Kemahasiswaan atau dengan dosen lainnya, juga dengan pihak sekolah tempat mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) biasanya diminta untuk menjadi nara sumber dalam rekoleksi. Inilah suatu

keterampilan dan keunggulan yang sudah ada dan dikenal sejak dulu dalam Prodi IPPAK dan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi para mahasiswa yang telah melaksanakannya. Bangga karena ikut mewartakan Kerajaan Allah pada para nara didik dan semakin percaya pada Yesus Kristus yang penuh harapan, iman dan cinta kasih. Pengalaman penulis juga demikian dan pengalaman tersebut semakin memupuk motivasi panggilan penulis untuk menjadi katekis, seperti apa ya ng telah disabdakan: “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah“ (Rm. 8:28).

b. Retret

Bentuk pembinaan spiritualitas lainnya yang diberikan untuk mahasiswa IPPAK ialah retret. Kata retret berasal dari kata Perancis “la retrait” yang berarti mengundurkan diri dari dunia ramai, mengasingkan diri ke tempat sunyi, menyepi, dan menyendiri. Retret merupakan latihan rohani dengan serangkaian kegiatan yang dilakukan secara teratur. Rangkaian kegiatan itu antara lain berdoa, pemeriksaan batin, kontemplasi, meditasi, dan refleksi. Di Prodi IPPAK-USD, retret dilaksanakan sekali dalam setahun, yaitu pada semester genap. Jadual dan tempat rumah retretnya juga sudah ditentukan dari pihak kampus. Secara garis besar materi retret disesuaikan dengan situasi para peserta, misalnya materi retret semester dua dikemas dalam bentuk choice yang bertujuan agar relasi di antara mereka semakin akrab, dan juga relasinya terhadap orang orang lain. Semester empat lebih pada keheningan hati, semester enam bersifat audio visual dan

simbolic way (menemukan lambang dan arti hidup), dan semester delapan terfokus pada panggilan hidup seperti yang dicita-citakan Tuhan.

Retret dimaksudkan untuk meneliti kembali karya dan bimbingan Allah yang secara nyata dialami dalam hidup sehari- hari. Retret juga dilakukan untuk mengadakan perubahan hidup, dan tentu perubahan hidup ini bukan semata- mata hasil usaha manusia saja melainkan hasil kerjasama dengan Allah. Jadi dengan pertolongan Allah, manusia berusaha melatih kepekaan untuk mengenal kasih dan bimbingan Allah serta sejauh mana telah menanggapi rencana Allah dalam hidupnya. Dengan retret ini, mahasiswa Prodi IPPAK-USD diharapkan semakin meningkatkan pemahaman hidup rohani dan memperdalam relasi dalam kesatuan dengan Allah secara intens.

c. Refleksi Pribadi

Pembinaan spiritualitas dalam bentuk refleksi pribadi sudah menjadi suatu kewajiban yang harus ditanamkan sejak dini pada para mahasiswa Prodi IPPAK-USD. Refleksi adalah kegiatan merenungkan kembali apa yang telah dialami untuk menangkap maknanya secara lebih mendalam dengan menggunakan ingatan, pemahaman, imaginasi, dan perasaan. Refleksi ini membantu mahasiswa untuk membent uk dan membebaskan diri, karena melalui refleksi mahasiswa memantapkan hati nuraninya kemudian tergerak untuk beranjak dari taraf pemahaman ke taraf tindakan. Cara ini akan sangat efektif bila dilakukan setiap hari dengan menyisihkan waktu untuk merenung sejenak, menemukan hal- hal yang sudah baik maupun yang masih kurang dalam setiap tindakan yang telah

dilakukan sepanjang hari itu. Maka, hal-hal yang sudah baik dalam diri kiranya perlu diperkembangkan lagi di hari berikutnya dan memperbaiki segala sesuatu yang masih dirasa kurang.

d. Camping Rohani

Selain refleksi pribadi, spiritualitas mahasiswa juga dibina dalam bentuk camping rohani. Kegiatan yang dilakukan di alam terbuka bukan hanya menyangkut teori, tetapi juga menyangkut keterampilan dan praktek. Camping rohani dilaksanakan dalam kurun waktu yang pendek dan segala sesuatu biasanya tidak formal dan bekelanjutan. Waktu dan lamanya camping rohani ditentukan oleh peserta yang berminat untuk mengadakan kegiatan tersebut.

Tujuan camping rohani yakni dalam waktu singkat memahami dan memiliki ilmu, kepandaian, dan keterampilan seperti yang diberikan pada camping tersebut. Misalnya mahasiswa menjadi terampil berkomunikasi dengan sesama, ketahanan fisik serta mengasah mental supaya berjiwa satria bila menghadapi kesulitan hidup, memupuk rasa persaudaraan yang kuat antar sesama, memiliki kepekaan yang tinggi, mampu berorganisasi, dan pada akhirnya mahasiswa akan mampu menjadi pemimpin bagi diri sendiri maupun bagi kelompoknya. Terampil memimpin di sini maksudnya mahasiswa peka terhadap hal- hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Diharapkan camping rohani akan menambah keterampilan mahasiswa menjalankan tugas yang membutuhkan keterampilan memimpin dan mampu memperkaya diri berdasarkan bekal-bekal pemahaman dan keterampilan yang diperoleh dalam camping rohani.

e. Pendalaman Iman

Di sisi lain, pembinaan spiritualitas menekankan kebersamaan yang diwujudkan dalam bentuk pendalaman iman meliputi perayaan ekaristi dan ibadat. Perayaan ekaristi dilaksanakan setiap hari Sabtu pertama dalam bulan, bertempat di kapel IPPAK. Ekaristi dirayakan oleh seluruh mahasiswa, karyawan dan dosen. Sedangkan ibadat yang sering diselenggarakan adalah ibadat tobat dan ibadat sabda. Ibadat tersebut dilaksanakan oleh masing- masing angkatan sesuai dengan tugas dari mata kuliah tertentu, misalnya mata kuliah liturgi dan pembinaan spiritualitas.

Dalam rangka mengembangkan pembinaan spiritualitas, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk mensharingkan secara terbuka pengalaman suka dukanya kepada orang yang dipercayainya dan yang dirasa cocok untuk menjadi bapa rohaninya. Orang yang dipercaya bisa dosen pembimbing akademiknya sendiri atau pun dosen-dosen yang lainnya. Bentuk pembinaan seperti ini dinamakan pembicaraan rohani, waktu untuk bertemu diatur oleh kedua belah pihak. Dalam pembicaraan itu kedua belah pihak saling meneguhkan dan memperkaya iman, harapan dan kasih.

Demikian pula halnya dengan pembinaan spiritualitas dalam bentuk bakti sosial yang diselenggarakan oleh kampus bekerjasama dengan HIMKA (Himpunan Mahasiswa Kateketik). Bakti sosial dilihat dari segi eksternalnya adalah bersama-sama membersihkan ruangan kelas tempat mahasiswa mengikuti perkuliahan, mengumpulkan tanaman bunga sebagai wujud penghijauan lingkungan kelas. Ikut merapikan ruangan bila suatu acara sudah selesai, misalnya

selesai pembinaan umum, kursi-kursi dikembalikan pada tempatnya. Dilihat dari sisi sosial kemasyarakatan bakti sosial yang sudah dilakukan diantaranya adalah ikut ambil bagian menjadi tenaga sukarela membantu korban gempa yang terjadi pada bulan Mei, tahun 2006 yang lalu. Masih banyak lagi bakti sosial yang telah dilakukan oleh kampus dan HIMKA baik eksternal maupun internal yang tidak dapat penulis jelaskan satu per satu di sini. Dengan kegia tan bakti sosial ini, nilai-nilai kemanusiaan diperkembangkan serta diwujudkan secara sadar dan nyata.

Dalam bentuk yang lebih khusus lagi dalam rangka mempersiapkan para mahasiswa memasuki dunia kerja, pada akhir studinya mereka juga memperoleh bimbingan dalam bentuk re-entry. Banyaknya bentuk-bentuk pembinaan spiritualitas dalam Prodi IPPAK me njadi corak dan warna tersendiri dalam rangka membangun dan memperkembangkan hidup rohani mahasiswanya.

Dokumen terkait