• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Hasil

4. Bentuk Coping Stres Subjek 4

Secara umum subjek 4 menggunakan lima bentuk coping stres, yang dapat dibagi menjadi 3 bentuk coping stres berdasarkan klasifikasi strategi

problem focused coping atau coping yang berfokus pada masalah dan 2 bentuk coping stres berdasarkan klasifikasi strategi emotional focused coping atau coping yang berfokus pada emosi. Berikut adalah gambaran bentuk coping stres yang digunakan oleh subjek 2 yang diurutkan berdasarkan yang paling sering digunakannnya.

a. Problem Focused Coping a.1.Active Coping

Bentuk coping stres yang sering subjek gunakan adalah active coping atau pengambilan langkah aktif untuk menghilangkan tekanan, menghindari tekanan dan memperbaiki dampaknya (Carver, dkk, 1989). Bentuk coping stres ini sering kali digunakan dalam situasi harus segera mengambil langkah untuk mengusahakan pemenuhan kebutuhan ASI anaknya. Sebagai contoh, karena di kantor subjek tidak terdapat fasilitas ruang menyusui, maka subjek harus kreatif menemukan tempat untuk dirinya dapat memerah ASI. Subjek memanfaatkan ruang kesehatan di kantornya untuk dapat memerah ASI. Hal ini dapat dibuktikan dari kutipan wawancara berikut:

Kalau di kantor kami gak ada ya. Jadi dia hanya kayak, bukan

tertutup semuanya, eee… tertutup. Gak ada jendela. Jadi bener-bener kayak gudang. Tapi ada tempat tidurnya. Buat kita istirahat. Di situ kita biasa pumpingnya.”

WS4 B 40

Selain itu active coping juga dilakukan oleh subjek dalam rangka memerah dimana saja kapan saja. Subjek harus pandai memanfaatkan kesempatan yang ada. Hal ini terlihat dari kutipan wawancara berikut:

“Oh iya waktu itu mungkin ke Bandung kali ya. Kan itu traveling jarak jauh. Di tol itu saya pumping tetep. Jadi gimana caranya. Di mobil tuh saya pakai sarung gitu. Sampai si supirnya bilang “ibu kalau kedinginan dimatiin aja AC nya” hehehe “oh gak pak. Gak pa-pa…” hehehe. Itu jadi… hm… ada sih saat-saat dimana susah kita mau pumping…”

WS4 B 58

a.2. Planning

Planning atau membuat rencana bagaimana mengatasi tekanan dan memikirkan tindakan (Carver, dkk, 1989) juga merupakan salah satu bentuk coping yang digunakan oleh subjek. Bentuk coping ini biasa dilakukan oleh subjek pada saat subjek harus mempersiapkan diri menghadapi tekanan-tekanan yang akan diterimanya saat akan memenuhi kebutuhan ASI anaknya. Bentuk coping planning yang dilakukan subjek adalah pada saat subjek membuat target dan perencanaan harian agar ASI perah selalu tercukupi. Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara berikut:

“Jadi kalau itu biasanya saya kasih batasan waktu. Kalau udah setengah jam. Pernah waktu itu sampai satu jam atau 2 jam dari jadwal seharunya. Misalnya dari jam 10 jadi jam 11 atau setengah 12. Itu ya… pernah juga. Karena harus mengerjakan sesuatu ya… entah itu meeting atau apa. Tapi ya kalau satu jam saya biasa dapat 100, yang tadinya saya mundur satu setengah jam itu bisa dapet 150. Jadi emang ketutuplah istilahnya. Jadi kalau bawa pulang itu emang targetnya kalau 300ml ketutuplah. Bisa 350

atau 300. Jadi meskipun dua… tapi ada juga yang 200 ya itu tergantung

suasana hati.

WS4 B54

a.3. Suppression of Competting

Bentuk coping suppression of competing juga digunakan oleh subjek. Suppression of competing adalah coping stres dengan berkonsentrasi penuh pada usaha yang lebih mendekati pemecahan masalah dan mengesampingkan hal-hal yang dianggap tidak perlu (Carver, dkk, 1989). Coping ini digunakan subjek ketika berada dalam situasi penuh tekanan, sehingga ketenangan dan motivasi sangat dibutuhkan untuk dapat memproduksi ASI

Sebagai contoh ketika subjek mulai tergoda untuk tidak memerah ASI, subjek selalu mengingat rasanya sakit jika ASI tidak dikeluarkan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan wawancara berikut:

“…Ada sih bisikkan-bisikkan, udahlah gak usah. Masih ada stock di rumah. Tapi ya itu inget lagi saya pernah sakit. Apa ya… pokoknya gak bisa pegang anak. Dan akhirnya ASIP keluar semua kan. saya langsung mikir ke situ. kalau saya sakit dan di pompa pun gak keluar ntar bagaimana. Akhirnya saya bersemangat lagi untuk pumping.”

WS4 B 58

b. Emotional Focused Coping

b.1. Seeking Social Support for Instrumental Action

Bentuk coping lain yang juga digunakan oleh subjek adalah

seeking social support for instrumental action atau upaya mencari dukungan sosial (dari orang lain), berupa bimbingan, nasehat, dan informasi (Carver, dkk, 1989). Bentuk coping stres ini digunakan subjek

ketika berada dalam situasi ketidaktahuan terhadap suatu masalah yang dihadapinya dan informasi yang dimilikinya dirasa tidak cukup, sehingga subjek merasa membutuhkan dukungan dan bantuan dari orang lain atau sekedar mencari inspirasi untuk menguatkan dirinya. Sebagai contoh ketika subjek merasa tidak bersemangat dan membutuhkan dukungan atau inspirasi untuk mengatasai masalahnya, seperti dalam kutipan wawancara berikut:

Yang biasa saya lakukan… hm… baca milis. Jadi, di milis tuh

memang bener-bener kasih inspirasi. Trus kemudian, ketika ada kasus dia lagi sedikit pumpingnya, lagi males, lagi galau lah apa lah… ya itu ada lagi yang menguatkan. Mungkin di satu sisi saya lagi males, lagi capek, lagi… saya coba buka milis itu aja.”

WS4 B 66

b.2.Positive Reinterpretation and Growth

Positive reinterpretation and growth atau memandang ulang masalah secara positif dan mencari manfaat positif dari masalah yang dihadapi (Carver,dkk, 1989) juga merupakan salah satu bentuk coping

stres yang digunakan oleh subjek. Sebagai contoh adalah ketika subjek sedang merasa tidak bersemangat untuk memerah ASI dengan berbagai tekanan dari lingkungan baik pekerjaan yang menumpuk dan lain sebagainya. Subjek membuka video atau foto anak sebagai bahan perenungan. Seperti dalam kutipan wawancara beikut:

Ya… gak juga sih? Hehehe. Kadang saya buka video atau foto

anak-anak trus, ya juga ya. Kenapa mesti gak pumping. Gitu misalkan. Hehehe akhirnya balik lagi, pumping lagi”

Dokumen terkait